• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Effendy (1993), desain penelitian survei adalah penelitian yang mengambil contoh dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

Indikator dan parameter yang ditetapkan pada setiap peubah, ditetapkan berdasarkan teori yang telah teruji dan diakui kebenarannya. Selanjutnya setiap indikator dan parameter yang telah ditetapkan, dituangkan dalam definisi operasional, kemudian dikembangkan dalam bentuk daftar pertanyaan (kuesioner) sebagai acuan atau instrumen wawancara dengan anggota UPKD dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan BRDP di Desa Pondok Kubang.

Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian adalah adalah Desa Pondok Kubang, Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Penentuan lokasi ini dilakukan secara

purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa desa ini merupakan desa sasaran BRDP yang memiliki anggota peminjam paling banyak. Pengumpulan data di lapangan dilaksanakan selama tiga bulan, terhitung mulai dari bulan Maret sampai dengan Mei 2009.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi, menurut Riduwan (2004), merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini populasi yang ditetapkan adalah warga Desa Pondok Kubang Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah yang menjadi daerah sasaran penelitian.

Teknik Penarikan Sampel

Pemilihan sampel penelitian yang merupakan anggota Unit Pengelola Keuangan Desa (UPKD) di lokasi penelitian yang terlibat dalam kegiatan BRDP dilakukan secara simple random sampling . Pengambilan sampel dan anggota

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) maupun kelompok dalam populasi tersebut. Pemilihan anggota kelompok UPKD dilakukan secara acak dengan mengambil 25 anggota UPKD yang terlibat dalam kegiatan BRDP. Anggota UPKD yang menjadi sampel adalah warga yang masih rutin membayar pinjaman modal bergulir BRDP.

Data dan Instrumental Sumber data penelitian

Sumber data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Data Primer, yang meliputi:

a. Data atau informasi yang diperoleh dari responden yang meliputi pihak- pihak yang terlibat dalam kegiatan BRDP dan anggota UPKD.

b. Hasil observasi di lapangan

2. Data sekunder, yaitu data atau informasi yang diperoleh: a. Kantor Pemerintah yang menangani kegiatan BRDP b. Kantor Desa di lokasi kegiatan BRDP

c. Petugas lapangan dan agen pendamping masyarakat dalam kegiatan BRDP

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari anggota UPKD berkaitan dengan topik penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui studi

dokumentasi terhadap laporan-laporan yang berkaitan dengan sumber data sekunder.

2. Wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner dan pedoman wawancara

3. Wawancara mendalam. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang berkaitan dengan permasalahan kajian melalui kegiatan temu muka yang dilakukan pengkaji dengan informan. Pertanyaan yang

diajukan tidak berdasarkan struktur tertentu tetapi terpusat pada satu pokok tertentu. Menurut Sitorus dan Agusta (2003), wawancara mendalam merupakan proses temu muka berulang antara peneliti dan subyek informan. Melalui cara ini peneliti hendak memahami pandangan subyek informan tentang hidupnya, pengalamannya dan situasi sosialnya. Guna memudahkan pengkaji membuat pedoman wawancara.

4. Observasi Langsung. Metode observasi langsung menurut Adimihardja dan Hikmat (2004), merupakan metode perolehan informasi yang mengandalkan pengamatan langsung di lapangan, baik yang menyangkut obyek, kejadian, proses, hubungan maupun kondisi masyarakat, dan lingkungan alam yang berkaitan dengan proses dialog.

Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah penjelasan pengertian mengenai beberapa variabel yang diukur. Variabel-variabel tersebut diukur dengan cara meminta pendapat dan respons dari para responden rentang beberapa hal yang berhubungan dengan variabel-variabel tersebut. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan definisi operasional sebagai berikut.

Variabel Karakteristik Anggota UPKD

Variabel karakteristik Aggota UPKD merupakan variabel anteseden, dimana dalam hal ini variabel karakteristik anggota UPKD hanya mempengaruhi variabel keragaan individu. Karakteristik anggota UPKD adalah ciri-ciri yang melekat pada seseorang sebagai anggota UPKD yang meliputi:

1. Usia, yaitu umur Anggota UPKD pada waktu penelitian dilaksanakan yang diukur dalam satuan tahun dengan pembulatan ke ulang tahun terdekat.

2. Pendidikan, adalah tingkat pembelajaran tertinggi yang pernah dicapai Anggota UPKD, dikategorikan dalam: tidak sekolah tamat SD, tidak tamat SMP tidak tamat SMA, dan tamat SMA ke atas.

3. Jumlah anak tanggungan, adalah banyaknya anak yang masih diberikan nafkah hidup oleh Anggota UPKD.

4. Penghasilan per bulan, adalah penghasilan yang diperoleh Anggota UPKD dari usaha atau mengelola usahataninya rata-rata setiap bulan,dihitung selama sebulan terakhir.

5. Frekuansi peminjaman, adalah banyak peminjaman modal bergulir yang dilakukan oleh Anggota UPKD dan disetujui oleh pengurus UPKD dan POKJA.

6. Besar pinjaman, adalah nilai nominal yang diperoleh Anggota UPKD dari program modal bergulir BRDP

Variabel Keragaan Individu dalam Kegiatan BRDP

1. Kesempatan adalah adanya suasana atau kondisi lingkungan yang disadari oleh anggota UPKD bahwa mereka berpeluang untuk berpartisipasi, meliputi kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi mulai dari membuat perencanaan usulan, pelaksanaan kegiatan, pemecahan masalah-masalah yang ada hingga pada tahap evaluasi kegiatan. Kesempatan responden dilihat dari sarana kelembagaan, kepemimpinan, pengaturan dan pelayanan yang ada dalam kegiatan BRDP.

2. Kemauan adalah adanya sesuatu yang mendorong/menumbuhkan minat dan sikap anggota UPKD untuk termotivasi berpartisipasi, meliputi kemauan warga apakah ingin ikut berpartisipasi dalam perencanaan usulan kegiatan, harapan akan keberhasilan kegiatan, kemauan untuk menilai keberhasilan dan keinginan untuk menjaga serta memelihara hasil-hasil pembangunan kegiatan. Kemauan yang mendorong anggota UPKD ini dilihat dari motif, harapan, kebutuhan dan penguasaan informasi terhadap kegiatan BRDP.

3. Kemampuan adalah adanya kesadaran atau keyakinan pada diri anggota UPKD bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam proyek BRDP, meliputi tingkat pengetahuan warga dalam menyusun perencanaan, kemampuan dan keterampilan warga dalam pelaksanaan kegiatan, dan kesiapan masyarakat untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan. Kemampuan seorang anggota UPKD terhadap kegiatan BRDP dilihat dari pendidikan, pengalaman dan modal yang dimiliki oleh anggota UPKD tersebut.

Penilaian dilakukan dengan skala ordinal dimana nilai-nilai pertanyaan mempunyai empat kemungkinan jawaban yaitu:

Sangat setuju dengan skor = 4 Setuju skor = 3

Kurang setuju dengan skor = 2 Tidak setuju dengan skor = 1

Variabel Kredibilitas Agen Pendamping dalam kegiatan BRDP

Kredibilitas merupakan suatu tingkat sampai sejauhmana sumber pesan (komunikator) dapat dipercaya oleh penerima (komunikan). Tingkat kepercayaan ini penting karena pada kenyataannya orang terlebih dahulu akan memperhatikan siapa yang membawa pesan, sebelum ia mau menerima pesan yang dibawanya. Apabila kredibilitas sumber pesan rendah, maka bagaimanapun baiknya pesan yang disampaikan, penerima tidak akan menerimanya. Kredibilitas agen pendamping dalam kegiatan BRDP ini, meliputi:

1. Keahlian, yaitu penilaian anggota UPKD terhadap agen pendamping apakah dapat dianggap sebagai seseorang yang dapat memberikan informasi yang tegas dan dapat dipercaya.

2. Kejujuran, yaitu penilaian anggota UPKD terhadap kepercayaan dan niat dari agen pendamping (komunikator) bahwa informasi yang disampaikannya adalah benar.

3. Daya tarik (disukai), adalah penilaian anggota UPKD terhadap kualitas fisik dan non-fisik dari agen pendamping (komunikator) yang membuat dirinya disukai oleh warga; meliputi daya tarik fisik dan daya tarik non-fisik.

4. Keakraban, adalah penilaian anggota UPKD terhadap situasi hubungan antara agen pendamping dalam kegiatan BRDP dengan warga.

Penilaian dilakukan dengan skala ordinal dimana nilai-nilai pertanyaan mempunyai empat kemungkinan jawaban yaitu:

Sangat setuju dengan skor = 4 Setuju skor = 3

Kurang setuju dengan skor = 2 Tidak setuju dengan skor = 1

Variabel Komunikasi Partisipatif dalam Kegiatan BRDP

Komunikasi partisipatif merupakan bentuk komunikasi transaksional dimana pengirim (sender) dan penerima (receiver) pesan saling berinteraksi dalam periode tertentu hingga sampai pada makna-makna yang saling berbagi. Variabel komunikasi partisipatif dalam kegiatan BRDP meliputi:

1. Perencanaan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara pengurus UPKD dan warga untuk mengidentifikasi wilayah dan permasalahan yang dihadapi warga. Pengurus UPKD memberikan penjelasan tentang program BRDP dan warga diberikan kebebasan untuk memberikan pertanyaan, pendapat dan masukan.

2. Pelaksanaan adalah komunikasi yang dilakukan antara pengurus UPKD dengan warga dalam melaksanakan kegiatan BRDP, seperti kegiatan program dana bergulir dan perbaikan sarana/prasarana desa yang telah disepakati pada tahap perencanaan.

3. Evaluasi adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara pengurus UPKD dengan warga, dimana warga diberikan kebebasan untuk menilai program yang berjalan di desa Pondok Kubang. Seperti program dana bergulir dan program perbaikan sarana/prasarana desa.

Penilaian dilakukan dengan skala ordinal dimana nilai-nilai pertanyaan mempunyai empat kemungkinan jawaban yaitu:

Sangat setuju dengan skor = 4 Setuju skor = 3

Kurang setuju dengan skor = 2 Tidak setuju dengan skor = 1

Variabel Tingkat Kepuasan Masyarakat

Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dari program Bengkulu Regional Development Project (BRDP) dengan harapan yang dimilikinya. Meliputi kepuasan akan kemampuan agen pendamping dalam menggunakan bahasa setempat, kemampuan memberikan penjelasan secara lisan dan tertulis, kemampuan agen pendamping dalam pengusaan teknologi, kemampuan

menghargai pendapat atau saran dari masyarakat, kemampuan dalam mengendalikan suasana, kemampuan dalam menjawab pertanyaan dari masyarakat, kemampuan menjalin hubungan yang akrab dengan warga, dan kemampuan agen pendamping dalam menggunakan kata-kata atau kalimat yang jelas dan mudah dimengerti oleh warga.

Penilaian dilakukan dengan skala ordinal dimana nilai-nilai pertanyaan mempunyai empat kemungkinan jawaban yaitu:

Sangat puas dengan skor = 4 Puas skor = 3

Kurang puas dengan skor = 2 Tidak puas dengan skor = 1

Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi

Pengujian validitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu telah mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas instrumen yang dilakukan adalah membangun suatu pengertian (Construct Validity) yang berkenaan dengan kesanggupan alat ukur untuk mengukur pengertian yang terkandung dalam materi yang diukur (Sudjana dan Ibrahim, 1989).

Metode yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah dengan menetapkan indikator suatu konsep dengan cara:

1. Menggunakan pemahaman dan logika berpikir atas dasar teori ilmiah. 2. Memperhatikan saran-saran para ahli.

3. Menyesuaikan daftar pertanyaan sesuai dengan judul dan masalah penelitian.

Menurut Arikunto (1998), reliabilitas menunjukkan keterpercayaan suatu alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Lebih lanjut dikatakan suatu instrumen dikatakan baik bila instrumen tersebut tidak akan bersifat tendensius yang mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Untuk mencapai reliabilitas alat ukur yang maksimal maka akan

dilakukan penyempurnaan instrumen melalui pengujian terhadap 10 responden dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha (Riduan, 2004) sebagai berikut:

r

11 =

(

k

)(

1 - Si

)

(k 1) St

di mana: r11 = Nilai reliabilitas k = Jumlah item

Si = Jumlah varian skors tiap-tiap item St = Varian total

Untuk melihat apakah instrumen yang digunakan reliabel atau tidak, maka nilai r11 yang diperoleh dikonfirmasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 0,05. Jika nilai r11 terhitung lebih besar dari t tabel, maka instrumen yang digunakan dinyatakan reliabel, jika sebaliknya maka instrumen dinyatakan tidak reliabel.

Uji coba kuesioner dilakukan pada 10 responden yang tergabung dalam UPKD di Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Lokasi Desa ini bersebelahan dengan Desa Pondok Kubang. Hasil uji coba instrumen menunjukkan menunjukkan bahwa pada signifikansi = 0,05 dengan jumlah responden 10 orang anggota UPKD diperoleh koefisien reliabilitas untuk 17 peubah sebesar 0,776 apabila dibandingkan dengan r tabel ( = 0,05;r tabel = 0,632). Berdasarkan ketentuan uji statistik, kuesioner sudah valid dan reliabel untuk digunakan. Hasil analisis reliabilitas kuesioner untuk masing- masing peubah selengkapnya disajikan pada Lampiran 1.

Analisa Data

Distribusi variabel penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hubungan antar variabel di analisis dengan menggunakan uji korelasi Tau Kendall dengan menggunakan program SPSS 13 for Windows.