• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Komunikasi Partisipatif Warga Pada Bengkulu Regional Development Project (Kasus di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah) adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada Perguruan Tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Agustus 2009

Gita Mulyasari I352070041

ABSTRACT

GITA MULYASARI. Community Participatory Communication of Bengkulu Regional Development Project (a case in Pondok Kelapa District of Bengkulu Tengah Regency). Under direction of DJUARA P LUBIS and SUTISNA RIYANTO SUBARNA.

The successful of Bengkulu Regional Development Project was very determined by the society,s participation in all of the project activities. Without their participation, those activities would not be done as the expectation. In order to optimize the society s participation in the development project (BRDP), a good participative communication was needed to create a feedback between the people involved in BRDP and the society.

This research aimed to: a) Analyze participate communication in BRDP process, b) Analyze the factors influence the participative between the society and facilitator in BRDP activities, and c) Analyze satisfaction level felt by the society as the effect of participative communication in BRDP activities..

The community participatory communication in the planning stage had a real connection with ability. The community participatory communication in the stage of process was very connected with the capability changer too. The member of UPKD had given a chance to ask questions, opinions, and suggestions connected with BRDP activities in Pondok Kubang village, but the low of education, experience, and financial capital of the society created their low participation in BRDP activities. The low capability also reduced their motivation to participate.

The community participatory communication in the stage of evaluation had a real relation with the honesty changer. In this stage, the community expected the UPKD member honesty and transparency in case who has got the right to get the fund. The community s dissatisfaction toward the UPKD member unhonesty in case of the facilities development project in Pondok Kubang village prevented participative communication between the UPKD members and the community.

From the result of this research, it can be concluded that the UPKD and POKJA members need to give a chance to the society to give advice and opinion in both formal and informal meeting. They have to be aspirative through dualism communication and oriented to the society s need, so the villagers has a motivation to participate in BRDP activities.

Keywords : Participatory Communication, Bengkulu Regional Development Project

RINGKASAN

GITA MULYASARI. Komunikasi Partisipatif Warga Pada Bengkulu Regional Development Project (Kasus di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah). Dibimbing oleh DJUARA P LUBIS dan SUTISNA RIYANTO SUBARNA.

Salah satu prinsip dari program pembangunan adalah partisipasi. Program pembangunan harus selalu melihat partisipasi maksimal, dengan tujuan setiap orang dalam komunitas dapat secara aktif terlibat. Bengkulu Regional Develeopment Project (BRDP) merupakan salah satu program pembangunan yang menggunakan prinsip partisipasi. Proyek Pembangunan Wilayah Bengkulu (BRDP) yang didanai Bank Dunia, dikembangkan dari konsep pengembangan wilayah terpadu.

Komponen utama BRDP adalah kegiatan yang dilaksanakan melalui partisipasi masyarakat desa yang disebut Program Kegiatan Desa (PKD). Pengelolaan dilakukan oleh suatu organisasi Unit Pengelola Keuangan Desa (UPKD). PKD dikelola dengan pendekatan berdasarkan perencanaan dari bawah dan kebutuhan masyarakat (bottom up approach and demand driven), melalui pilihan menu kegiatan desa dengan penggunaan dana maksimum Rp 200 juta per desa selama proyek berlangsung hinggaclosing date (31 Agustus 2005).

Berhasil tidaknya pelaksanaan kegiatan proyek ini sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam semua aktifitas proyek. Tanpa adanya partisipasi yang baik dari anggota maka kegiatan yang sudah dirancang sedemikian rupa tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dari pelaksanaan proyek. Untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam program-program pembangunan (BRDP), diperlukan suatu komunikasi partisipatif yang baik dimana terjadi komunikasi timbal balik antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan BRDP dengan masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk: a) Menganalisis komunikasi partisipatif yang terjadi dalam proses kegiatan BRDP, b) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi partisipatif antara warga dan agen pendamping (fasilitator) dalam kegiatan BRDP, dan c) Menganalisis tingkat kepuasan yang dirasakan warga sebagai dampak dari komunikasi partisipatif dalam kegiatan BRDP.

Penelitian ini dirancang sebagai survey yang bersifat deskriptif korelasional dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2009. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling, yang terdiri dari 25 anggota UPKD yang masih terlibat dalam kegiatan BRDP dari populasi keseluruhan 50 anggota UPKD yang masih aktif.. Data yang dihimpun dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Uji Tau Kendall.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga banyak terlibat pada tahap evaluasi berjumlah 18 orang (72 persen), sedangkan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan keaktifan warga pada kegiatan BRDP sangat rendah.

Komunikasi partisipatif warga pada tahap perencanaan berhubungan nyata dengan peubah kemampuan. Kemampuan yang rendah menyebabkan komunikasi partisipatif yang diharapkan dapat berjalan antara pengurus UPKD dan warga tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Kemampuan yang rendah mengakibatkan

rendahnya kemauan warga untuk dapat berpartisipasi pada kegiatan BRDP. Mereka tidak memiliki kepercayaan diri dan keberanian untukmemberikan pertanyaan, masukan atau pendapat kepada pengurus UPKD. Sedangkan, pengurus UPKD telah memberikan kesempatan dan memotivasi warga agar dapat berpartisipasi.

Komunikasi partisipatif warga pada tahap pelaksanaan juga berhubungan nyata dengan peubah kemampuan. Pengurus UPKD telah memberikan kesempatan kepada warga untuk dapat memberikan pertanyaan, pendapat dan saran terkait dengan kegiatan BRDP di Desa Pondok Kubang. Tetapi dengan rendahnya pendidikan, pengalaman, dan modal yang dimiliki oleh warga maka warga merasa tidak memiliki kemampuan untuk berpartisipasi pada kegiatan BRDP. Kemampuan yang rendah menyebabkan kemauan mereka untuk berpartisipasi juga semakin tidak ada. Mereka hanya bisa menjadi pendengar pasif dan komunikasi partisipatif yang diharapkan dapat berjalan antara pengurus UPKD dan warga tidak dapat berjalan dengan baik.

Komunikasi partisipatif warga pada tahap evaluasi berhubungan nyata dengan peubah kejujuran. Pada tahap evaluasi ini, warga mengharapkan pengurus UPKD dapat bersifat jujur dan lebih terbuka kepada warga terkait dengan penentuan siapa yang berhak mendapatkan bantuan dana bergulir. Kekecewaan warga terhadap ketidakjujuran pengurus UPKD dalam menentukan proyek pembangunan sarana dan prasarana yang dilaksanakan di Desa Pondok Kubang, menyebabkan komunikasi partisipatif yang tidak lancar antara warga dengan pengurus UPKD. Kejujuran pengurus UPKD pada tahap evaluasi ini sangat diharapkan oleh warga sehingga mereka dapat dengan terbuka memberikan pertanyaan, masukan dan pendapat kepada pengurus UPKD.

Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini: pengurus UPKD dan pengurus POKJA perlu lebih membuka kesempatan warga desa untuk menyampaikan saran dan pendapatnya dalam pertemuan atau musyawarah formal maupun informal. Pengurus UPKD dan POKJA perlu lebih aspiratif melalui komunikasi dua arah dan berorientasi kepada kebutuhan warga desa, sehingga warga desa memiliki kemauan untuk lebih partisipatif dalam kegiatan BRDP.

@ Hak cipta milik IPB tahun 2009 Hak cipta dilindungi

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya ilmiah dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

KOMUNIKASI PARTISIPATIF WARGA PADA

BENGKULU REGIONAL DEVELOPMENT PROJECT

(KASUS DI DESA PONDOK KUBANG