• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan berdasarkan kriteria memiliki kantin sekolah dan pertimbangan kemudahan dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010.

Teknik Penarikan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 4 sebanyak 42 siswa dan kelas 5 sebanyak 39 siswa. Ukuran contoh 40 siswa, sebanyak 20 siswa dari kelas 4 dan 20 siswa dari kelas 5. Penarikan contoh dilakukan secara acak sederhana tanpa pemulihan. Pengacakan dilakukan dengan bantuan kalkulator. Pada Tabel 2 dapat dilihat ukuran populasi dan contoh penelitian.

Tabel 2 Ukuran populasi dan contoh penelitian

Kelas Populasi (N) Contoh (n)

Kelas 4 42 20

Kelas 5 39 20

Total 81 40

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik anak (usia, jenis kelamin, dan besar uang saku), kebiasaan jajan (frekuensi, jenis dan jumlah makanan jajanan), konsumsi pangan dan aktifitas fisik siswa (recall 1x24 jam) yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada hari sekolah dan hari libur, status gizi (berat badan dan tinggi badan) serta status kesehatan (pencatatan riwayat sakit yang pernah diderita selama satu bulan terakhir). Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan umum sekolah dan prestasi belajar meliputi nilai ulangan harian dan ulangan umum semester (UUS) ganjil yaitu rata-rata dari enam mata pelajaran, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hal ini mengingat nilai ulangan harian dan UUS merupakan nilai murni hasil belajar dari siswa. Jenis data dan cara pengumpulannya secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Jenis dan cara pengumpulan data

No. Variabel Jenis Data Cara mengumpulkan data

1.

Karakteristik siswa

Umur

Jenis kelamin

Besar uang saku

Data primer Kuesioner

2.

Antropometri siswa

Berat Badan

Tinggi Badan

Data primer Pengukuran antropometri

3. Kebiasaan jajan Data primer

Kuesioner Food Frequency Questionare (FFQ) selama 1 minggu.

4. Konsumsi pangan Data primer

Kuesioner dengan menggunakan food recall 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu hari sekolah dan hari libur.

5. Aktifitas Fisik Data primer

Kuesioner dengan menggunakan pencatatan 1x24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari sekolah dan hari libur.

6. Status kesehatan Data primer Kuesioner dengan menggunakan pencatatan.

7. Prestasi belajar Data sekunder

Nilai ulangan harian dan ulangan umum semester (UUS) ganjil dari rata-rata enam mata pelajaran, yaitu Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (Cahyaningrum 2005)

Pengolahan dan Analisa Data

Proses pengolahan meliputi editing, coding, entry dan analisis. Proses

editing adalah pemeriksaan seluruh kuesioner setelah data terkumpul. Coding

adalah pemberian angka atau kode tertentu yang telah disepakati terhadap jawaban-jawaban pertanyaan dalam kuesioner, sehingga memudahkan pada saat memasukkan data ke komputer. Entry adalah memasukkan data jawaban kuesioner sesuai kode yang telah ditentukan untuk masing-masing variabel sehingga menjadi suatu data dasar. Cleaning yaitu melakukan pengecekan terhadap isian data yang di luar pilihan jawaban yang disediakan kuesioner atau isian data yang diluar kewajaran.

Data yang telah diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara statistik deskriptif (persentase, rata-rata dan simpangan baku) dan inferensia (korelasi Pearson, uji beda t-test dan regresi linier berganda)

menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0 for Windows.

Kategori variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kategori variabel penelitian

No. Variabel Kategori Keterangan

1. Besar uang saku

• < Rp 2000 • Rp 2000 – Rp 5000 • > Rp 5000 2. Kebiasaan jajan a. Jenis • Makanan utama/sepinggan • Makanan camilan/panganan • Minuman • Buah Nuraida et al. (2009) b. Jumlah jenis • 1-2 jenis • 3-4 jenis • 5-7 jenis • >7 jenis Andarwulan et al. (2008) c. Frekuensi jajan per hari • 0 kali • 1 kali • 2 kali • 3 kali • >3 kali Andarwulan et al. (2008) d. Alasan Membeli makanan • Rasa enak • Harga murah Andarwulan et al. (2008) e. Waktu jajan

• Sebelum masuk sekolah

• Saat istirahat sekolah

• Saat pulang sekolah

Andarwulan et al. (2008)

3.

Tingkat kecukupan energi, protein dan lemak

• Defisit tingkat berat : <70% AKG

• Defisit tingkat sedang : 70-79% AKG

• Kurang : <90 % AKG

• Cukup : 90-119% AKG

• Lebih : ≥120% AKG

Depkes (1996)

4. Tingkat kecukupan vitamin dan mineral

• Kurang <77% AKG • Cukup ≥77% AKG Gibson (2005) 5. Status gizi • Sangat Kurus : z< -3 • Kurus : -3 ≤ z < -2 • Normal : -2 ≤ z ≤ +1 • Gemuk : +1 < z ≤ +2 • Obese : z > +2 WHO (2007) 6. Aktifitas fisik a. Jenis Kegiatan • Tidur • Sekolah • Kegiatan ringan • Kegiatan sedang • Kegiatan berat Hardinsyah & Martianto (1992) b. Tingkat Aktifitas Fisik • Sangat Ringan : < 1,40 • Ringan : 1,40 – 1,69 • Sedang : 1,70 – 1,99 FAO/WHO/UNU (2001) Status Kesehatan a. Frekuensi sakit (satu bulan

• Tidak pernah sakit

• 1 kali sakit

• >1 kali sakit

Kusumaningrum (2006)

Tabel 4. (Lanjutan)

No. Variabel Kategori Keterangan

7.

Status Kesehatan b. Frekuensi sakit

dalam satu bulan

• Tidak pernah sakit

• 1 kali sakit • >1 kali sakit Kusumaningrum (2006) Tingkat morbiditas • Rendah :< 4 • Sedang : 4 - 8 • Tinggi : > 8 Sugiono(2009) 8. Prestasi belajar • Sangat Baik : 80 – 100 • Baik : 70 – 79 • Cukup : 60 – 69 • Kurang : 50 – 59 Syah (2010)

Data konsumsi pangan berupa jenis dan jumlah makanan dalam gram/URT diolah dengan menggunakan Aplikasi Analisis Konsumsi Pangan. Jumlah makanan dalam bentuk gram/URT kemudian dikonversi dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan. Kemudian dilakukan perhitungan tingkat kecukupan gizi untuk energi, protein, lemak, vitamin A, vitamin C dan zat besi. Angka kecukupan zat gizi yang digunakan mengacu pada angka kecukupan gizi yang dianjurkan menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004.

Adapun rumus umum yang digunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi makanan yang dikonsumsi adalah :

KGij = (Bj/100) x Gij x (BDDj/100) Keterangan :

KGij = Penjumlahan zat gizi i dari setiap bahan makanan/pangan yang dikonsumsi

Bj = Berat bahan makanan j (gram)

Gij = Kandungan zat gizi i dari bahan makanan j BDDj = % bahan makanan j yang dapat dimakan (Sumber : Hardinsyah & Briawan 1994)

Pengukuran tingkat kecukupan energi, protein dan lemak merupakan tahap lanjutan dari penghitungan konsumsi pangan. Tingkat kecukupan konsumsi merupakan persentase konsumsi aktual siswa dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan WNPG tahun 2004. Secara umum tingkat kecukupan zat gizi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

TKGi = Tingkat kecukupan zat gizi i Ki = Konsumsi zat gizi i AKGi = Kecukupan zat gizi i yang dianjurkan

(Sumber : Hardinsyah & Briawan 1994)

Data aktifitas fisik yang diperoleh adalah jenis kegiatan dan alokasi waktu setiap kegiatan. Jenis kegiatan anak dikelompokkan menjadi beberapa kegiatan yaitu tidur, sekolah, kegiatan ringan, kegiatan sedang dan kegiatan berat (Hardinsyah & Martianto 1992).

Kegiatan yang termasuk dalam kategori kegiatan ringan adalah duduk diam, berdiri diam, makan, mengobrol, belajar, mengaji dan bermain yang dilakukan sambil duduk (misalnya main kartu, boneka, dan congklak). Kegiatan yang dikategorikan sebagai kegiatan sedang adalah pekerjaan rumahtangga (menyapu, membersihkan perabotan), jalan-jalan santai dan bermain (petak umpet, main kelereng dll). Kegiatan yang dikategorikan berat dalam penelitian ini adalah olahraga seperti lari-lari, bersepeda dan main bola. Masing-masing kelompok kegiatan dikalikan dengan faktor korelasi (FK) yang merupakan kelipatan bagi basal metabolisme rate (BMR) atau angka metabolisme basal (AMB). Faktor korelasi tiap jenis kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Faktor korelasi menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin

Jenis Kegiatan Laki-laki Perempuan

Tidur 1,0 x BMR 1,0 x BMR Sekolah 1,6 x BMR 1,5 x BMR Kegiatan ringan 1,6 x BMR 1,5 x BMR Kegiatan sedang 2,5 x BMR 2,2 x BMR Kegiatan berat 6,0 x BMR 6,0 x BMR Sumber : FAO/WHO/UNU (1985)

Basal metabolisme rate dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan umur siswa (Hardinsyah & Martianto 1992). Penghitungan BMR siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

1. Siswa berumur 9 tahun

Laki-laki = 72 x Berat Badan Perempuan = 62 x Berat Badan 2. Siswa berumur 10 dan 11 tahun

Laki-laki = (17,5 x Berat Badan) + 651 Perempuan = (12,2 x Berat Badan) + 746

Pengukuran status gizi dengan metode antropometri melalui perhitungan indeks massa tubuh dibandingkan dengan umur (IMT/U) dengan menggunakan

software WHO Anthroplus 2007. Kemudian hasilnya disesuaikan dengan nilai yang telah ditentukan oleh WHO 2007. Kategori status gizi pada anak yang berumur 5 – 19 tahun yaitu kurus (-3 ≤ z ≤ -2), normal (-2 ≤ z ≤ +1), gemuk (+1 ≤ z ≤ +2) dan obese (z > +2).

Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis deskriptif meliputi :

a. Karakteristik siswa meliputi umur, jenis kelamin dan uang saku per hari. b. Kebiasaan jajan siswa meliputi jenis, jumlah, waktu dan alasan jajan. c. Tingkat kecukupan energi, protein, lemak, vitamin A, vitamin C dan zat

besi siswa.

d. Aktivitas fisik siswa meliputi jenis kegiatan, lamanya waktu kegiatan, tingkat aktifitas fisik dan pengeluaran energi siswa.

e. Status gizi dan kesehatan serta prestasi belajar siswa.

2. Uji korelasi Pearson digunakan untuk melihat variabel hubungan yaitu: a. Menganalisa hubungan karakteristik siswa (umur dan uang saku) dengan

kebiasaan jajan (frekuensi jajan dan jumlah jenis jajanan per hari).

b. Menganalisa hubungan status gizi dan kesehatan dengan prestasi belajar siswa SD.

3. Uji beda t-test digunakan untuk menguji perbedaan konsumsi pangan, tingkat kecukupan energi dan zat gizi, tingkat aktifitas fisik, pengeluaran energi serta status gizi dan kesehatan siswa laki-laki dan perempuan.

4. Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap status gizi anak SD dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Analisis regresi bertujuan menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas (tingkat kecukupan energi, protein dan lemak, tingkat aktifitas fisik serta status kesehatan) dan variabel terikat (status gizi). Untuk menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap status gizi pada anak SD digunakan komputasi regresi liner berganda sebagai berikut:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 5X5 + є Keterangan :

Y = Status gizi X3 = Tingkat Kecukupan Lemak

Β0 = Konstanta X4 = Status Kesehatan (morbiditas)

ß1,2,3,4 = Koefisien regresi variabel independen X5 = Aktifitas fisik X1 = Tingkat Kecukupan Energi Є = Galat X2 = Tingkat Kecukupan Protein

Definisi Operasional

Karakteristik siswa adalah data-data siswa yang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan.

Besar uang saku adalah besarnya uang yang diterima siswa setiap hari untuk berbagai keperluan di sekolah.

Kebiasaan jajan adalah cara siswa dalam memilih dan mengkonsumsi makanan jajanan yang meliputi jumlah jenis makanan jajanan dan frekuensi jajan per hari yang dilakukan di lingkungan sekolah baik pada penjual di kantin sekolah maupun penjual menetap di luar sekolah.

Aktifitas fisik adalah seluruh kegiatan contoh yang melibatkan fisik (tubuh) dan diperoleh melalui metode recall 1x24 jam dan dilakukan sebanyak dua kali yaitu hari sekolah dan hari libur.

Status Kesehatan adalah keadaan kesehatan contoh yang dinilai dari frekuensi sakit dan lama sakit yang pernah dialami contoh satu bulan sebelum penelitian.

Makanan jajanan adalah semua jenis makanan dan minuman yang dibeli dan siap dikonsumsi ataupun terlebih dahulu diolah oleh penjual jajanan. Makanan jajanan dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu makanan utama (sepinggan), makanan camilan (panganan), minuman dan buah.

Status Gizi adalah keaadaan fisik siswa yang diukur dengan antropometri dengan indeks IMT/U.

Prestasi belajar adalah hasil belajar anak yang diukur dengan menggunakan nilai rata-rata ulangan harian dan Ulangan Umum Semester (UUS) ganjil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait