• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan studi analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data dari instansi terkait yang berupa data sekunder. Pengambilan data dilaksanakan di Medan dan Jakarta Selatan pada bulan November 2005 dan analisis data dilakukan mulai bulan Desember 2007 sampai Februari 2008.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder. Data yang digunakan adalah data Penelitian Status Gizi Anak Sekolah dan Remaja di 10 Kota Besar di Indonesia oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan serta Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI tahun 2005. Data yang dianalisis hanya sebagian saja, yaitu data anak sekolah dan remaja di kota Medan dan Jakarta Selatan. Penelitian ini terdiri dari variabel dependen (kejadian overweight dan obesitas) dan variabel independen (status sosial ekonomi, kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup).

Kota Jakarta Selatan diambil karena memiliki jumlah penderita overweight dan obesitas yang paling besar pada penelitian di 10 kota. Sedangkan kota Medan dianggap sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, sehingga diasumsikan memiliki pola hidup yang hampir sama dengan Jakarta, tetapi memiliki angka prevalensi rendah dalam hal overweight dan obesitas. Selain itu, data penelitian untuk kota ini belum pernah dianalisis lebih lanjut.

Populasi dan Contoh

Contoh pada penelitian ini adalah siswa SD, SMP, dan SMA yang berada di kota Medan dan Jakarta Selatan. Di kedua kota yang diteliti, contoh yang diambil berasal dari 20 sekolah pada setiap tingkatan, sehingga jumlahnya adalah 60 sekolah setiap kota, yang populasi seluruhnya berjumlah 1430 anak di kota Medan dan 1419 anak di Jakarta Selatan, sehingga jumlah populasi seluruhnya adalah 2849 anak. Contoh adalah anak yang berada pada tingkatan kelas 1 SD sampai 3 SMA, dan rentang usia antara 5 hingga 19 tahun.

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis baik secara manual atau dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS 13.0 for Windows. Tahap pengolahan data yang pertama adalah cleaning dan editing

data yang sudah ada, kemudian dipilih berdasarkan variabel yang akan diteliti, serta menghitung Z-skor contoh berdasarkan IMT menurut umur dengan menggunakan standar WHO 2007, selanjutnya adalah pengentrian data Z-skor yang telah dihitung untuk menambah data sekunder yang sudah ada.

Data karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh ditabulasi dengan menyertakan nilai rata-rata dan standar deviasi. Data jenis kelamin contoh ditabulasi dengan menyertakan persentasenya. Kategori data karakteristik contoh dan karakteristik keluarga contoh ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2.

Tabel 1 Kategori data karakteristik contoh

No Variabel Skala Kategori

1. Jenis kelamin Nominal 1 = Laki-laki

2 = Perempuan

2. Tingkatan sekolah Nominal 1 = SD

2 = SMP 3 = SMA

3. Usia Rasio

4. Berat badan Rasio

5. Tinggi Badan Rasio

Tabel 2 Kategori data karakteristik sosial ekonomi keluarga

No Variabel Skala Kategori

1. Pendidikan ibu Ordinal 1 = SLTP ke bawah

2 = SLTA/D1-D3 3 = S1-S3

2. Pendidikan ayah Ordinal 1 = SLTP ke bawah

2 = SLTA/D1-D3 3 = S1-S3

3. Pekerjaan ibu Ordinal 1 = tidak bekerja/tidak tetap

2 = PNS/TNI/POLRI

3 = swasta/dagang/wiraswasta

4. Pekerjaan ayah Ordinal 1 = tidak bekerja/tidak tetap

2 = PNS/TNI/POLRI

3 = swasta/dagang/wiraswasta

5. Jumlah anggota rumah tangga Ordinal 1 = =4

2 = >4

6. Kepemilikan mobil Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

7. Kepemilikan sepeda motor Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

Data kebiasaan makan dan pola konsumsi pangan contoh diberi kode sesuai dengan nomor kategori yang dibuat pada Tabel 3.

Tabel 3 Kategori data kebiasaan makan contoh

No Variabel Skala Kategori

1. Kebiasaan sarapan pagi Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

2. Frekuensi makan utama/hari Ordinal 1 = 3 kali/hari

2 = 2 kali/hari 3 = 1 kali/ hari

3. Kebiasaan makan bersama keluarga Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

4. Kebiasaan ngemil Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

5. Jenis camilan Ordinal 1 = Permen

2 = Makanan ringan 3 = Gorengan 4 = Lainnya 7. Frekuensi konsumsi sayuran dalam 1

minggu terakhir

Ordinal 1 = Setiap hari

2 = 4-6 kali/minggu 3 = 1-3 kali/per minggu 4 = Tidak pernah

8. Frekuensi konsumsi buah dalam 1

minggu terakhir

Ordinal 1 = Setiap hari

2 = 4-6 kali/minggu 3 = 1-3 kali/per minggu 4 = Tidak pernah 9. Frekuensi konsumsi makanan trendy (fast

food) dalam 1 minggu terakhir

Ordinal 1 = Tidak pernah

2 = 1-3 kali/minggu 3 = 4-6 kali/minggu 4 = Setiap hari 10. Frekuensi konsumsi makanan berlemak

dalam 1 minggu terakhir

Ordinal 1 = Tidak pernah

2 = 1-3 kali/minggu 3 = 4-6 kali/minggu 4 = Setiap hari 11. Frekuensi konsumsi makan gorengan

dalam 1 minggu terakhir

Ordinal 1 = Tidak pernah

2 = 1-3 kali/minggu 3 = 4-6 kali/minggu 4 = Setiap hari 12. Frekuensi konsumsi soft drink dalam 1

minggu terakhir

Ordinal 1 = Tidak pernah

2 = 1-3 kali/minggu 3 = 4-6 kali/minggu 4 = Setiap hari

13. Kesukaan jajan makanan berlemak Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

14. Kesukaan jajan makanan gorengan Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

15. Kesukaan jajan makanan manis Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

16. Kesukaan jajan makanan rebus/kukus Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

Data aktivitas fisik contoh diberi kode sesuai dengan nomor kategori yang dibuat. Kategori data aktivitas fisik contoh ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Kategori data aktivitas fisik contoh

No Karakteristik Skala Kategori

1. Tidur siang dalam seminggu Ordinal 1 = Jarang

2 = Cukup 3 = Sering

2. Menonton televisi dalam seminggu Ordinal 1 = Jarang

2 = Cukup 3 = Sering

3. Olahraga dalam seminggu Ordinal 1 = Sering

2 = Cukup 3 = Jarang

4. Bermain dalam seminggu Ordinal 1 = Sering

2 = Cukup 3 = Jarang

5. Melakukan pekerjaan rumah tangga dalam

seminggu

Ordinal 1 = Sering 2 = Cukup 3 = Jarang

6. Cara transportasi ke sekolah Ordinal 1 = Jalan kaki/sepeda

2 = Kendaraan

7. Cara transportasi bepergian Ordinal 1 = Jalan kaki/sepeda

2 = Kendaraan

Data gaya hidup contoh diberi kode sesuai dengan nomor kategori yang dibuat. Kategori data gaya hidup contoh ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5 Kategori data gaya hidup contoh

No Karakteristik Skala Kategori

1. Kesukaan merokok Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

2. Kesukaan minuman beralkohol Ordinal 1 = Ya

2 = Tidak

Status gizi contoh yang berusia 5 – 19 tahun ditentukan dengan perhitungan IMT menurut umur dan dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu :

1. Kode 0 jika z-skor = +2 2. Kode 1 jika z-skor > +2 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan setiap variabel baik itu variabel dependen dan independen dengan gambaran distribusi frekuensinya menggunakan crosstabs. Variabel dengan jenis data numerik disajikan dalam bentuk statistik deskriptif yang meliputi nilai mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Sedangkan variabel berjenis kategorik disajikan dalam bentuk jumlah dan persentase.

Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu variabel dependen dengan salah satu independen. Jenis variabel yang dianalisis berjenis kategorik, baik variabel dependen atau independen, sehingga analisis yang digunakan adalah chi square dengan rumus :

Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui nilai faktor risiko atau Odds Ratio (OR) variabel independen terhadap variabel dependen. Seluruh variabel independen dianalisis bersama-sama untuk mengetahui variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan model multiple logistic regression dengan metode backward wald. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

π ( ) : Peluang kejadian gemuk (1 = gemuk, 0 = tidak gemuk) : eksponensial

ß0 : konstanta ß1 – ßn : koefisien regresi

1 : jenis kelamin contoh (0 = laki-laki, 1 = perempuan)

2 : pendidikan orang tua (0 = SMA ke bawah, 1 = pendidikan tinggi) 3 : pekerjaan orang tua (0 = tidak tetap/tidak bekerja, 1 = tetap) 4 : jumlah anggota rumah tangga (1 = =4, 2 = >4)

5 : kepemilikan mobil (0 = tidak, 1 = ya) 6 : kepemilikan motor (0 = tidak, 1 = ya)

7 : aktivitas tidur siang dalam seminggu (0 = <4, 1 = =4) 8 : aktivitas nonton TV dalam seminggu (0 = <4, 1 = =4) 9 : aktivitas olahraga dalam seminggu (0 = =4, 1 = <4) 10 : aktivitas bermain dalam seminggu (0 = =4, 1 = <4) 11 : aktivitas pekerjaan rumah tangga (0 = =4, 1 = <4)

13 : cara transportasi bepergian (0 = jalan kaki/sepeda, 1 = kendaraan) 14 : kebiasaan sarapan pagi (0 = ya, 1 = tidak)

15 : frekuensi makan sehari (0 = 3 kali, 1 = <3 kali)

16 : kebiasaan makan malam bersama keluarga (0 = ya, 1 = tidak) 17 : kebiasaan ngemil (0 = tidak, 1 = ya)

18 : jenis camilan yang dikonsumsi (0 = makanan ringan, 1 = gorengan) 19 : frekuensi konsumsi sayuran dalam seminggu (0 = =4, 1 = <4) 20 : frekuensi konsumsi buah-buahan dalam seminggu (0 = =4, 1 = <4) 21 : frekuensi konsumsi fast food dalam seminggu (0 = <4, 1 = =4) 22 : frekuensi konsumsi soft drink dalam seminggu (0 = <4, 1 = =4)

23 : frekuensi konsumsi makanan berlemak dalam seminggu (0 = <4, 1 = =4) 24 : frekuensi konsumsi daging dalam seminggu (0 = <4, 1 = =4)

25 : frekuensi konsumsi gorengan dalam seminggu (0 = <4, 1 = =4) 26 : kesukaan jajan gorengan (0 = tidak, 1 = ya)

27 : kesukaan jajan makanan berlemak (0 = tidak, 1 = ya) 28 : kesukaan jajan makanan rebus/kukus (0 = tidak, 1 = ya) 29 : kesukaan jajan makanan manis (0 = tidak, 1 = ya) 30 : kesukaan jajan makanan asin (0 = tidak, 1 = ya) 31 : kebiasaan merokok (0 = ya, 1 = tidak)

32 : konsumsi minuman beralkohol (0 = tidak, 1 = ya)

Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa asumsi dan mempunyai beberapa keterbatasan. Asumsi-asumsi tersebut digunakan agar hasil penelitian dapat diterima secara umum. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data-data sekunder yang digunakan dalam penelitian seluruhnya benar. 2. Keadaan wilayah yang diteliti stabil dan normal, yaitu tidak ada kejadian

khusus yang meyebabkan terjadinya perubahan sosial dan ekonomi drastis seperti bencana alam, wabah dan konflik.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah : 1. Terbatas pada asumsi-asumsi tertentu.

3. Tergantung pada hasil penelitian lain seperti hasil dari penelitian asal yang dilakukan oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan tahun 2005.

Definisi Operasional

Obesitas adalah keadaan gizi lebih contoh dimana terdapat penimbunan lemak tubuh yang menurut kriteria WHO tahun 2007 memiliki nilai Z-skor lebih dari +3 dan mempunyai risiko yang sangat tinggi terhadap penyakit.

Overweight adalah keadaan contoh dimana memiliki berat badan lebih dari normal yang menurut WHO tahun 2007 memiliki nilai Z-skor lebih dari +2 dan mempunyai risiko yang cukup tinggi terhadap penyakit.

Anak usia sekolah adalah contoh yang berada pada rentang usia 5-12 tahun dan masih bersekolah pada tingkat SD/MI.

Remaja adalah contoh yang berada pada masa transisi antara kanak-kanak dan dewasa, memiliki rentang usia 13-19 tahun, atau yang masih bersekolah pada tingkat SLTP/Mts dan SMA/SMK/MA.

Karakteristik siswa adalah data pribadi contoh yang meliputi usia yang digambarkan oleh tanggal lahir, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, serta tingkat pendidikan contoh.

Karakteristik keluarga dan sosial ekonomi adalah keadaan sosial ekonomi keluarga contoh yang meliputi jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, serta kepemilikan contoh terhadap mobil dan motor pribadi.

Persepsi tubuh adalah penilaian contoh terhadap bentuk tubuh yang dimilikinya, yang terdiri dari gemuk atau tidak gemuk.

Kebiasaan makan adalah perilaku contoh dalam mengonsumsi makanan sehari- hari, seperti kebiasaan makan keluarga, kebiasaan sarapan pagi, kebiasaan makan buah dan sayuran, daging, makanan berlemak dan gorengan, makan makanan trendy (fast food), minum soft drink, kebiasaan jajan dan jenis jajanan, kebiasaan ngemil dan jenis camilan. Aktivitas fisik adalah kegiatan yang dilakukan contoh sehari-hari, yang meliputi,

tidur siang, menonton televisi, berolahraga, bermain, dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga

Gaya hidup adalah cara contoh hidup sehari-hari, termasuk ke dalamnya adaah kebiasaan merokok dan minum alkohol.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait