• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kencana Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Waktu penelitian (pengumpulan informasi dan data dari tempat penelitian) berlangsung selama 4 bulan dari bulan September 2007 sampai dengan Desember 2007. Sedangkan waktu keseluruhan penelitian berlangsung selama 5 bulan dari bulan September 2007 sampai dengan Januari 2008.

Penarikan Contoh

Penarikan contoh didasarkan pada usia bayi 4-12 bulan sebanyak 50 contoh yang diberikan ASI dan memiliki KMS di Kelurahan Kencana Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Penarikan contoh dengan cara simple random sampling (semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel).

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi 1) karakteristik responden, 2) karakteristik contoh, 3) status gizi contoh, 4) pengetahuan gizi responden, 5) lama pemberian ASI saja, dan 6) konsumsi contoh dari Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan Pengganti ASI (PASI). Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden (ibu dari contoh) dan melalui wawancara oleh peneliti. Data sekunder meliputi kelengkapan KMS dan data orang tua serta data contoh di Posyandu.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia dengan bantuan program Microsoft Excell dan SPSS for windows versi 13.0. Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik korelasi Pearson, uji statistik korelasi Spearman, dan uji statistik regresi linier metode backward (Wahana Komputer 2006). Uji statistik Pearson untuk melihat ada atau tidaknya hubungan yang erat antara usia, pendidikan, pendapatan, pengetahuan gizi responden, dan usia contoh, dengan pola asuh kesehatan (lama pemberian ASI saja, konsumsi zat gizi, dan kelengkapan penimbangan). Uji statistik korelasi Spearman untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara pekerjaan responden, riwayat

kelahiran contoh (lahir cukup bulan, tempat dan pembantu kelahiran) dengan pola asuh kesehatan (lama pemberian ASI saja, konsumsi zat gizi, dan kelengkapan penimbangan). Uji statistik regresi linier metode backward digunakan untuk melihat pengaruh lama pemberian ASI saja, konsumsi zat gizi contoh (dilihat dari tingkat kecukupan energi dan protein), dan kelengkapan KMS (dilihat dari kelengkapan penimbangan, kelengkapan imunisasi, dan pemberian vitamin A) terhadap status gizi contoh.

Tabel 4 Pembagian kategori dan kriteria variabel-variabel dalam penelitian.

No Variabel Kategori Kriteria

1. Pendidikan

responden 1. Rendah 2. Tinggi ≤ 9 tahun > 9 tahun 2. Pengetahuan gizi

responden 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang > 80% jawaban benar 60-80% jawaban benar < 60% jawaban benar (Khomsan 2000) 3. Pendapatan

perkapita per bulan (tingkat ekonomi) 1. Miskin 2. Tidak miskin 1. Miskin 2. Tidak miskin ≤ US $ 30 perkapita/bulan > US $ 30 perkapita/bulan (Bank Dunia 2002) Rp. 183.067,00 perkapita/bulan Rp. 183.067,00 perkapita/bulan (BPS kota Bogor 2006)

4. Usia responden - 1. 15-25 tahun

2. 25-35 tahun 3. 35-45 tahun (Pascale et all 2007) 5. Kategori keluarga 1. Kecil

2. Besar ≤ 4 orang anggota keluarga > 4 orang anggota keluarga (BKKBN, 1997)

6. Usia contoh - 1. ≤ 6 bulan

2. > 6 bulan 7. Status gizi contoh

(BB/U) 1. Normal 2. Underweight 3. Underweight berat z-score ≥ -2,0 SD z-score < -2,0 SD z-score < -3,0 SD (Riyadi 2001)

1. Eksklusif ≤ 6 bulan masih diberikan ASI saja

8. Pemberian ASI

2. Non eksklusif ≤ 6 bulan sudah diberikan makanan, minuman selain ASI 9. Tingkat Kecukupan

Energi 1. Baik 2. Kurang ≤ 70% > 70% (Latief, 2002) 10. Tingkat Kecukupan

Soal pengetahuan gizi diberikan dalam bentuk pertanyaan correct answer multiple choice (Khomsan 2000) sebanyak 19 pertanyaan, setiap pertanyaan bernilai 1 jika benar dan 0 jika salah atau tidak tahu. Nilai yang benar ditotalkan kemudian dibagi dengan angka 19, dikalikan 100% selanjutnya dikelompokkan ke dalam masing-masing kategori tingkat pengetahuan gizinya (Tabel 4). Status gizi contoh diukur dengan menggunakan indeks BB/U dengan cara z-score dan diperoleh dua interpretasi (Tabel 4).

Konsumsi anak melalui recall (Riyadi 2001) 2 X 24 jam meliputi jenis makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau dalam satuan gram (disamakan dalam satuan gram). Jumlah konsumsi pangan dihitung kandungan gizinya menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan (DKBM) dan label makanan bersangkutan (untuk makanan yang belum ada di DKBM).

Data konsumsi dari recall 2 x 24 jam diolah dengan menggunakan rumus yang terdapat dalam Daftar Konsumsi Bahan Makanan (DKBM), yaitu :

Kgij=∑(Bj/100) x Gij x (BDDj/100)

atau untuk menghitung gizi makanan jajanan (DKGJ) menggunakan rumus: Kgij=∑(Bj/Bs) x Gij

Keterangan: Kgij = Penjumlahan zat gizi i dari setiap bahan makanan atau pangan j yang dikonsumsi.

Bj = Berat bahan makanan j (gram)

Bs = Berat bahan makanan standar (gram) Gij = Kandungan zat gizi i dari bahan makanan j BDDj = Persen bahan makanan j yang dapat dimakan

Rumus di atas digunakan untuk mengetahui total zat gizi yang dikonsumsi. Angka kecukupan gizi anak dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

AKGJ=(Ba/Bs) x AKGi

Keterangan: AKGJ = Angka kecukupan energi atau protein Ba = Berat badan aktual (kg)

Bs = Berat badan rata-rata (kg)

AKGi = Kecukupan energi atau protein yang dianjurkan

Hasil yang didapat dari perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan konsumsi gizi aktual (AKGaktual / AKGJ * 100 %), kemudian hasilnya

dikategorikan menjadi tingkat kecukupan gizi (energi dan protein) baik dan kurang seperti yang terlihat pada Tabel 4.

Kelengkapan KMS dilihat dari kurva berat badan (penimbangan contoh), kelengkapan imunisasi, dan pemberian kapsul vitamin A. Kelengkapan penimbangan dilihat dari frekuensi contoh ditimbang dibandingkan dengan usianya. Kelengkapan imunisasi dilihat dari masing-masing imunisasi yang dianjurkan dibandingkan dengan usianya. Sedangkan pemberian vitamin A dilihat dari ketepatan pemberiannya sesuai dengan usia contoh.

Definisi Operasional

Contoh: bayi usia 4-12 bulan yang diberikan ASI dan memiliki KMS.

Karateristik contoh: ciri-ciri yang dimiliki oleh contoh seperti usia, jenis kelamin, urutan anak, dan riwayat kelahiran.

Responden: ibu dari contoh.

Karakteristik responden: ciri-ciri yang dimiliki oleh responden seperti usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.

Pendidikan responden: pendidikan formal yang telah diikuti oleh responden berdasarkan lamanya menempuh pendidikan.

Pengetahuan gizi responden: sejumlah fakta yang diketahui dan dipahami oleh responden terutama tentang pola asuh kesehatan.

Pola asuh kesehatan: kebiasaan atau cara-cara praktek perawatan terhadap contoh termasuk pemberian Air Susu Ibu (ASI), konsumsi zat gizi, dan kelengkapan Kartu Menuju Sehat (KMS).

Pralaktal: makanan atau minuman yang pertama kali dioleskan ke bibir contoh ketika baru lahir dan contoh belum diberikan apapun.

Konsumsi zat gizi contoh: makanan dan minuman yang dikonsumsi contoh dalam bentuk MPASI maupun PASI (dilihat dari persentase tingkat kecukupan energi dan protein).

Kelengkapan Kartu Menuju Sehat (KMS): kelengkapan isi dari atribut-atribut Kartu Menuju Sehat (KMS), dalam penelitian ini dilihat dari kelengkapan penimbangan (dilihat dari frekuensi penimbangan), kelengkapan imunisasi (dilihat dari frekuensi imunisasi), dan pemberian kapsul vitamin A (dilihat dari frekuensi pemberian vitamin A).

Status gizi: keadaan kesehatan tubuh yang diakibatkan oleh pola asuh kesehatan (dilihat dari BB/U).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait