• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif) dengan strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus dan bersifat multi metode yang diharapkan dapat memperkaya data dan memahami fenomena sosial yang sedang diteliti. Strategi studi kasus dipilih dengan pertimbangan : (1) pertanyaan penelitian adalah "bagaimana" dan "mengapa"; (2) peluang peneliti untuk mengontrol gejala atau peristiwa sosial yang diteliti sangat kecil; (3) pumpunan penelitian adalah peristiwa sosial masa kini dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 1996).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan beberapa pertimbangan bahwa; pertama, lokasi ini adalah salah satu dari 100 kabupaten yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah rawan pangan tahun 2006. Kedua, di desa Jambakan adalah salah satu desa pemangku program mandiri pangan dari pemerintah pusat. Waktu dilaksanakan penelitian adalah pada akhir Juni-Agustus 2008.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dari subyek penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Jenis data primer yang diambil disesuaikan dengan tujuan penelitian. Data penunjang dipergunakan untuk mereview laporan pelaksanaan program ketahanan pangan dan mengetahui gambaran sistem hubungan sosial yang berlangsung dalam pengelolaan ketahanan pangan pada setiap aktor (pemerintah, swasta, komunitas). Data tersebut diperoleh dari berbagai dokumen (buku-buku laporan pelaksanaan program ketahanan pangan, laporan penelitian, arsip-arsip) seperti potensi desa, laporan kecamatan dan kabupaten dalam angka, serta laporan dari berbagai instansi terkait.

Teknik Pengumpulan Data

Sebagaimana ciri-ciri khusus yang dimiliki dalam metode studi kasus, maka tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini tidak tunggal, namun gabungan dari beberapa tekhnik pengumpulan data, yaitu : wawancara, FGD (Fokus Group Discussion), studi riwayat hidup dan pengamatan berpartisipasi. Perpaduan diantara tehnik pengumpulan data tersebut diperlukan guna triangulasi data. Artinya data diperoleh dari berbagai sumber data. Dengan multi metode tersebut, maka aspek kesejarahan menjadi suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan. Namun seringkali kelemahannya catatan kesejarahan lokal biasanya tidak mencukupi. Dalam penelitian ini, rumah tangga petani desa Jambakan diperlakukan sebagai subyek penelitian.

Studi riwayat hidup adalah bahan keterangan tertulis mengenai pengalaman kehidupan individu-individu tertentu, sebagai warga dari suatu masyarakat yang sedang di teliti (Koentjaraningrat, 1985; Denzin, 1989 dalam Sitorus, 1998). Jadi Selain mencakup pengakuan individu tentang pengalaman hidupnya, riwayat hidup juga mencakup informasi berbagai sumber lain tentang kehidupan dan konteks sosial kehidupan individu tersebut.

Menurut sumbernya, data riwayat hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu data terdokumentasi (baik berupa arsip publik maupun arsip pribadi) dan data dari tangan pertama (dengan wawancara mendalam terhadap subyek penelitian). Peneliti menggunakan instrumen kuesioner dalam wawancara terstrukur untuk mengumpulkan data kuantitatif. Wawancara mendalam dilakukan agar diperoleh pemahaman tentang realitas kehidupan rumah tangga petani dan hasil wawancara tersebut ditulis dalam catatan harian. Peneliti juga melakukan pengamatan berperanserta terhadap rumahtangga petani yang menjadi subyek penelitian untuk memahami keseharian subyek penelitian serta makna dari tindakannya. Secara metodologis ada dua alasan, yaitu : pertama, pengamatan memungkinkan peneliti melihat, merasakan dan memaknai dunia beserta ragam peristiwa dan gejala sosial didalamnya sebagaimana tineliti melihat, merasakan dan memaknainya. Kedua, pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan secara bersama oleh peneliti dan tineliti (Moleong, 1989 dalam Sitorus, 1998).

Prosedur pengumpulan data dan strategi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut :

Tabel 1. Prosedur Pengumpulan Data Penelitian

Kegiatan Sumber data Teknik Pengumpulan data

Mengkaji pelaksanaan program pengembangan kelembagaan ketahanan pangan lokal untuk mengatasi kemiskinan dan kerawanan pangan

Data primer dan didukung data sekunder

dari: pemerintah kabupaten, swasta dan

komunitas desa

Wawancara dengan kuesioner, wawancara mendalam dan studi riwayat hidup

Menganalisis pengaruh berbagai kepentingan (ekonomi, sosial, politik) aktor dalam program pengembangan

Kelembagaan ketahanan pangan lokal

Data primer dan didukung data sekunder dari institusi ketahanan pangan lokal yang dikelola pemerintah, swasta, dan komunitas desa (kasus)

Wawancara mendalam dengan anggota dan pengurus kelompok afinitas serta pengamatan berperanserta

Mengkaji sejauh mana kepentingan rumah tangga petani miskin dijadikan dasar untuk mengevaluasi

pencapaian program pengembangan

Kelembagaan ketahanan pangan lokal

Sie Ketahanan pangan Kabupaten, instansi terkait, pengurus kelompok afinitas

Wawancara mendalam dan FGD (Focus Group discussion)dengan pihak stakeholder

FGD dilakukan untuk mengkaji ciri pemberdayaan yang melekat pada kelembagaan ketahanan pangan (kelompok di tingkat komunitas yang melakukan pengelolaan ketahanan pangan maupun yang menjadi partisipan dalam program, tokoh desa, aparat pemerintah desa, dan pendamping program). Keseluruhan hasil wawancara ditulis dalam catatan harian dan ditampilkan dalam penulisan tesis untuk mendukung data kualitatif yang disajikan.

Analisis Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif untuk menjelaskan fenomena kemiskinan rumah tangga petani dengan mengkaji realitas sosial kemiskinan rumahtangga petani, kelembagaan dan kepentingan aktor dalam mengkonstruksi realitas sosial tersebut.

Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Terhadap data kualitatif, yaitu data yang tidak dalam bentuk angka tapi berupa penjelasan atau keterangan akan dilakukan analisa dengan menggabungkan informasi lalu diungkapkan sesuai dengan gejala sosial yang terjadi.. Data kualitatif dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu ; (a) Hasil pengamatan atau observasi, berupa uraian atau diskripsi rinci mengenai situasi, kejadian atau peristiwa orang-orang, interaksi dan perilaku yang diamati secara langsung di lapangan; (b) Hasil pembicaraan, berupa kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap, keyakinan dan pandangan atau pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam dan (c) Bahan tertulis yaitu berupa petikan atau keseluruhan bagian dan dokumen-dokumen, surat-menyurat, rekaman dan kasus histories atau sejarah.

Data dan informasi kualitatif hasil wawancara ditransfer dalam bentuk catatan harian ditambah dengan sari dokumen (laporan, makalah, surat) dianalisis dengan menggunakan matriks analisis yang membandingkan ragam kategori data. Dalam proses analisis data kualitatif, setiap interpretasi logis atas data, akan dilengkapi dengan data-data kuantitatif sepanjang data tersebut dapat mendukung, mempertajam dan memperjelas interpretasi.