• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Ciampea, Cabang Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara

purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Ciampea merupakan bank yang fokus pada penyaluran program Kupedes dan KUR Mikro serta memberikan bantuan dalam segi permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor agribisnis di wilayah Ciampea, Bogor dan sekitarnya. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung pada bulan Januari 2013 sampai dengan Maret 2013.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian dilakukan untuk mengukur efektivitas dan mengetahui dampak penyaluran kredit UMKM terhadap peningkatan pendapatan nasabah BRI Unit Ciampea, Cabang Bogor, Jawa Barat. Jenis data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder.Data primer bersumber dari hasil wawancara dengan nasabah/debitur Kupedes dan KUR Mikro dengan bantuan kuesioner agar pertanyaan dalam wawancara lebih sistematis dan diskusi dengan pihak manajemen BRI Unit Ciampea. Jenis data primer yang diperoleh antara lain data karakteristik responden, penilaian nasabah mengenai penyaluran kredit, dan data pendapatan usaha setelah memperoleh kredit.

Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan mengidentifikasi data-data terkait dengan penelitian yang berasal dari debitur UMKM sektor agribisnis dan laporan BRI Unit Ciampea menyangkut Kupedes dan KUR Mikro, instansi terkait seperti Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Laporan Publikasi Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, perpustakan, majalah, jurnal-jurnal perbankan, jurnal-jurnal penelitian, skripsi, tesis, penelusuran internet, dan sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Jenis data sekunder meliputi data realisasi dana kredit, laporan perkembangan umum bank periode 2009-2012 (kolektibilitas, nilai tunggakan, plafond, saldo, dan nama nasabah), jangkauan sektor kredit, dan data pendapatan sebelum memperoleh kredit.

Metode Penentuan Sampel

Mohamad Nazir (2005), mengatakan sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki. Seringkali dalam pengambilan sampel, penelitian tidak dapat terhindari dari pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga. Akan tetapi, kita dapat meyakini bahwa sampel dapat menggambarkan populasi apabila sampel memiliki cukup porsi dalam mewakili populasi sehingga hasil penemuan dan kesimpulan yang diperoleh dari sampling adalah sah (valid). Langkah-langkah yang digunakan dalam pengambilan sampel termasuk pengidentifikasian populasi, penetapan ukuran sampel yang disyaratkan, dan pemilihan sampel.

Heterogenitas populasi yang menjadi sasaran sangat penting dalam menetapkan besarnya sampel. Semakin besar heterogenitasnya, semakin besar sampel yang diperlukan untuk mewakili populasi. Dua pertimbangan yang sering

kali dianggap penting dalam menentukan besarnya sampel adalah waktu dan dana yang tersedia bagi peneliti. Jumlah orang yang dapat dijadikan sampel minimal 30 orang (Chadwick, Bahr, dan Albrecht, 1991).

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen (unit dan individu) sejenis dan dapat dibedakan berdasarkan objek penelitian. Populasi pada penelitian ini merupakan nasabah yang masih aktif sebagai penerima kredit khususnya Kupedes Modal Kerja (Eksplorasi), Kupedes Investasi, dan KUR Mikro melakukan usaha dalam sektor agribinis (pertanian, perdagangan, dan industri) yang berjumlah 406 orang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 45 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dari perhitungan dengan menggunakan metode Gay (1976) dalam Sevilla(1993) yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang dinilai cukup mewakili keseluruhan populasi adalah minimal 10% dari total populasi (10% x 406 = 40.6 41).

Metode penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja dan proporsional (purposive and proportional sampling) sehingga semua anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel dan jumlah sampel yang mewakili kelompok-kelompok dalam populasi bersifat proporsional. Klasifikasi pembagian sampel berdasarkan sektor agribisnis (pertanian, perdagangan, dan industri) adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Data jumlah sampel BRI Unit Ciampea berdasarkan klasifikasi sektor agribisnis tahun 2013

Klasifikasi Sektor Agribisnis Jumlah Populasi (orang) Jumlah Sampel (orang) Sektor pertanian 56 56 x 41 / 406 6 Sektor industri 20 20 x 41 / 406 2 Sektor perdagangan 330 330 x 41 / 406 33

Penambahan sampel dari sektor pertanian

3 Penambahan sampel dari

sektor industri

1

Total 406 45

Keterangan : Sampel berjumlah 45 orang dengan menambah 4 sampel acak yaitu 3 sampel pada sektor pertanian dan 1 sampel pada sektor perindustrian sehingga sampel pada sektor tersebut menjadi 10 orang

Metode Pengolahan dan Analisis Data Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif yaitu suatu metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan pengujian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Informasi yang diperoleh berdasarkan jumlah responden untuk kemudian disajikan baik dalam bentuk tabel sederhana ataupun dalam tabel distribusi frekuensi bagi data yang disajikan dalam beberapa kelompok. Melalui analisis deskriptif, informasi dikelompokkan berdasarkan kesamaan jawaban. Informasi yang diperoleh

dipresentasekan berdasarkan jumlah responden untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Penyusunan tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di suatu media, termasuk ke dalam statistika deskriptif (Walpole, 1995).

Penentuan baik atau tidaknya penyaluran kredit UMKM menurut penilaian nasabah menggunakan pengukuran skala likert dengan menghadapkan responden pada sebuah pernyataan, kemudian responden diminta untuk memberi tanggapan yang terdiri dari tiga tingkatan dengan pemberian skor. Skor terbesar diberikan untuk jawaban yang paling mendukung dan skor terkecil diberikan untuk jawaban yang kurang mendukung. Penentuan jenjang tiga (1,2,3) digunakan dengan mempertimbangkan bahwa kelompok responden adalah masyarakat dengan tingkat pendidikan yang masih relatif rendah, sehingga kurang mampu membedakan jawaban secara lebih tajam (Pardosi, 1998).

Penilaian tanggapan responden terhadap penyaluran kredit akan dibagi menjadi tiga kategori yang menentukan efektivitas. Berdasarkan skor yang diperoleh dari tanggapan responden kemudian ditentukan rentang skala atau selang untuk menentukan efektivitas penyaluran kredit UMKM. Selang atau skala diperoleh dari selisih total skor tertinggi yang mungkin dengan total skor minimal yang mungkin dibagi jumlah kategori jawaban. (Umar, 2005).

Dari selang yang didapat maka dapat ditentukan skor penilaian penyaluran kredit UMKM yaitu dengan membagi tiga diantara total nilai minimal yang mungkin sampai total nilai maksimal yang mungkin didapat menjadi tiga selang penilaian. Selang terendah menyatakan bahwa penilaian kredit tidak baik, sedangkan selang tertinggi menyatakan bahwa penyaluran kredit sudah baik. Ada tiga kategori penilaian tanggapan responden terhadap pelayanan penyaluran kredit yaitu baik, cukup baik, dan tidak baik. Nilai skor adalah antara 360-1 080 (angka ini berdasarkan pengalian skor terendah dan tertinggi dengan jumlah parameter dan responden yang ada). Angka skor terendah 360 diperoleh dari hasil kali antara jumlah sampel responden sebesar 45 orang dengan jumlah parameter yang ada yaitu sembilan. Sedangkan, angka 1 080 diperoleh dari hasil penjumlahan skor maksimum dari setiap parameter (skor maksimum 3 dikali skor terendah). Selang untuk setiap tingkat penilaian adalah 240 yang diperoleh dari hasil pengurangan skor tertinggi dan skor terendah kemudian dibagi dengan banyaknya kategori penilaian.

Setelah nilai selang ditentukan, maka selanjutnya dapat ditentukan selang skala untuk setiap kategori penilaian penyaluran kredit. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Penentuan kategori penilaian penyaluran kredit menurut nasabah BRI Unit Ciampea

Kriteria Penilaian Skor penilaian

Tidak baik 360-600

Cukup baik 601-840

Baik 841-1 080

Berdasarkan Tabel 7, bila total skor berada diantara 360-600, maka penyaluran kredit UMKM dinilai tidak baik yang mengindikasikan bahwa apa yang menjadi harapan responden tidak sesuai dengan tujuan pihak bank, dalam hal ini penyaluran kredit UMKM. Nilai total skornya 601-840, penyaluran kredit

UMKM sudah dinilai cukup baik yang berarti tujuan pihak bank dan responden menilai masih ada harapan yang kurang tercapai, hal ini dapat dilihat dari skor yang bernilai paling kecil dalam kategori ini. Sedangkan, total skor 841-1 080 berarti penyaluran kredit UMKM dinilai baik. Hal ini berarti harapan responden sejalan dengan tujuan dari pihak bank agar penyaluran kredit UMKM sudah baik sehingga bermanfaat bagi responden.

Analisis Kuantitatif

Analisis penyaluran kredit pada BRI Ciampea terhadap pendapatan UMKM dilakukan pengujian statistik sederhana. Analisis penyaluran kredit menggunakan uji statistik yaitu uji t-berpasangan (t-paired test) dengan langkah- langkah dalam uji statistik sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian adalah penyaluran kredit UMKM berpengaruh terhadap omzet dan pendapatan nasabah BRI Unit Ciampea. Kriteria pengaruh penyaluran kredit terhadap omzet dan pendapatan nasabah BRI Unit Ciampea antara lain:

a. Perubahan omzet dan pendapatan usaha responden nasabah BRI Unit Ciampea memiliki perbedaan nyata sebelum dan sesudah menerima kredit. b. Perkiraan peningkatan omzet dan pendapatan usaha responden nasabah BRI

Unit Ciampea yaitu lebih dari 20% setelah menerima kredit.

2) Menentukan uji nyata (uji t) statistik untuk data berpasangan (Walpole, 1995) Uji t- berpasangan (Paired t- test) digunakan untuk membandingkan selisih dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal. Penelitian ini akan mengukur mean besar omzet, pendapatan, dan selisih omzet dan pendapatan antara kondisi sebelum menerima kredit dengan setelah menerima kredit.

3) Kriteria Uji berguna untuk memeriksa pernyataan hipotesis serta memberikan kebenaran yang sesungguhnya dari pernyataan hipotesis tersebut. Kriteria uji meliputi :

Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel, db = n-1 atau p-value < α Ho diterima apabila t-hitung < t-tabel, db = n-1 atau p-value > α

Analisis data dilakukan dengan bantuan software komputer yang sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan analisis data, sehingga dapat diperoleh hasil analisis yang akurat dan memudahkan dalam interpretasi secara deskriptif. Penggunaan α = 0.05 karena tingkat kepercayaan pada peneliti pada penelitian ini cukup besar dan jumlah responden yang diambil tidak banyak.

Dokumen terkait