• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Daerah Sampel

Daerah penelitian dilakukan secara Purposive, yaitu di Desa Talun Kenas, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Alasan pemilihan desa ini menjadi daerah penelitian adalah karena Desa Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu desa yang mendapatkan program PRIMATANI dari Badan Litbang Pertanian Departemen Pertanian dan kecamatan STM Hilir merupakan salah satu sentra komoditi pisang barangan dimana pisang barangan merupakan komoditi unggulan di Desa Talun Kenas. Untuk mengetahui bahwa Kecamatan STM Hilir menjadi salah satu sentra komoditi pisang barangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Data Tanaman Produktif yang sedang Menghasilkan, Produktivitas dan Produksi Komoditi Pisang Barangan per Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

Kecamatan Produktivitas

(kw/Ha) Produksi (kwintal)

Lubuk Pakam 175 87,50 Pagar Merbau 181,81 400,00 Beringin 115,5 288,75 Gunung Meriah 169,56 3.900,00 Biru-Biru 100 15.000,00 Patumbak 162,5 325,00 STM Hulu 114,63 4.700,00 STM Hilir 137,5 110.000,00 Deli Tua 123,33 185,00 Pancur Batu 125 10.000,00 Namorambe 137,45 27.490,00 Sibolangit 153,33 115,00 Kutalimbaru 142,85 1.000,00 Sunggal 145 1.450,00 Hamparan Perak 110 5,50 Labuhan Deli 112,5 67,50 Batang Kuis 67,69 123,20

Percut Sei Tuan 144 3.600,00

Pantai Labu 155,76 20,25

Tanjung Morawa 135,36 166,50

Galang 152,08 182,50

Bangun Purba 116,66 3.500,00

Jumlah 2.977,56 182.606,70

Sumber: Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Deli Serdang 2009.

Metode Penentuan Sampel

Jumlah petani pisang barangan di Desa Talun Kenas yang menggunakan inovasi teknologi PRIMATANI adalah sebanyak 27 orang. Penarikan sampel dilakukan secara sensus atau keseluruhan. Metode sensus dikenal juga sebagai metode pencacahan lengkap, yakni semua individu yang ada di dalam populasi diselidiki atau diwawancarai sebagai responden (Wirartha, I. M, 2006 : 155)

Metode Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada para petani yang menjalankan program PRIMATANI dengan menggunakan daftar quisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi dan sumber informasi yang berkaitan penelitian ini seperti Kantor Kepala Desa, dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara serta instansi lainnya.

Metode Analisis Data

Untuk menjelaskan masalah 1, 3, 4 dan 5 diselesaikan secara deskriptif. Untuk masalah 1 diselesaikan secara deskrptif dengan mengumpulkan data tentang pelaksanaan program PRIMATANI di daerah penelitian.

Untuk masalah 2 data ditabulasi secara sederhana. Adapun yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencatatan mengenai situasi-situasi atau kejadian yang terjadi. Dalam arti ini, penelitian deskriptif adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata dan tidak perlu mencari atau menerangkan saling

hubungan, uji hipotesis atau mendapatkan makna dan implikasi dari penelitian tersebut (Surya Brata, 1987 : 19).

Untuk masalah 3 diselesaikan secara deskrptif dengan menggunakan Model CIPP ( Contexts, Input, Process, Product) dan memberikan pertanyaan kepada petani pengguna Inovasi dari program PRIMATANI mengenai pelaksanaan Program PRIMATANI di Desa Talun Kenas, kemudian jawaban dari sampel tersebut diskoringkan berdasarkan pemberian skor atas pelaksanaan Program PRIMATANI, skor penilaiannya ditentukan sebagai berikut :

• Pertanyaan dijawab B Skor 2 • Pertanyaan dijawab C Skor 1

Tabel 3. Pelaksanaan Program PRIMATANI di Desa Talun Kenas

No Model CIPP Indikator Kinerja

1. Context 1. Perencanaan peningkatan kesejahteraan petani

2. Perencanaan pelestarian lingkungan berbasis inovasi teknologi

3. Perencanaan percepatan adopsi teknologi inovasi

2. Input 1. Pemberian inovasi oleh Badan Litbang

Pertanian.

2. Pelatihan yang diberikan oleh pihak BPTP sebagai fasilitator program PRIMATANI. 3. Pembinaan kelembagaan kelompok tani.

3. Process 1. Implementasi teknologi budidaya dan

pascapanen pisang barangan.

2. Implementasi pengadaan benih bermutu pisang barangan.

3. Penyediaan bibit pisang barangan bermutu bebas penyakit.

4. Implementasi teknologi pengolahan limbah untuk pakan dan pupuk organik.

5. Pelaksanaan temu lapang untuk pemasaran produk segar olahan.

setelah menggunakan inovasi dari program PRIMATANI.

2. Perubahan kemampuan petani dalam meningkatkan mutu pisang barangan. 3. Kemampuan petani dalam memanfaatkan

inovasi dari pihak BPTP.

4. Kepuasan petani dalam pelayanan yang diberikan oleh pihak BPTTP.

Sumber : Diolah berdasarkan teori yang dibangun

Untuk mengetahui hasil penjumlahan seluruh skor dari masing-masing pelaksanaan Program PRIMATANI, dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 4. Skor Pelaksanaan Program PRIMATANI

No Model CIPP Jumlah Parameter Skor Rentang 1. Context 3 1-3 3-9 2. Input 3 1-3 3-9 3. Process 5 1-3 5-15 4. Product 4 1-3 4-12 Total 15 15-45

Hasil penilaian menghasilkan skor, dari skor tersebut akan ditentukan bagaimana pelaksanaan Program PRIMATANI. Skor pelaksanaan Program PRIMATANI berada di antara 15 – 45, dimana panjang kelas dapat dihitung dengan range dibagi jumlah kelas. Range adalah jarak/selisih antara data terbesar dan terkecil (Subagyo, 1992 : 10).

Keterangan :

Skor 35-45 : Kinerja baik

Skor 15-24 : Kinerja tidak baik

Definisi dan Batasan Operasional Definisi

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam mengartikan penelitian ini, maka diberikan beberapa definisi dengan batasan operasional sebagai berikut:

1. PRIMATANI : Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian, yang dilaksanakan secara partisipatif oleh semua pemangku kepentingan (stakeholder) pembangunan pertanian.

2. Inovasi adalah teknologi baru yang diberikan oleh pemerintah terhadap petani pisang barangan

3. Evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan informasi dengan menggunakan standard dan seperangkat kriteria untuk menarik kesimpulan dan menyusun pertimbangan.

4. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya.

5. Efisiensi adalah efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

6. Petani sampel adalah petani pisang barangan yang menggunakan teknik baru yang di berikan oleh pemerintah.

7. Produksi adalah hasil dari petani terhadap komoditi pisang barangan.

Batasan Operasional

Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka dibuat batasan operasional sebagai berikut :

1. Daerah penelitian adalah Desa Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang

2. Penelitian dilakukan pada tahun 2010.

3. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang menggunakan inovasi dari program PRIMATANI di Desa Talun Kenas Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.

Dokumen terkait