• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN KOMPETITIF (Halaman 30-34)

Penelitian ini menggunakan mixed method jenis studi kasus. Studi kasus dalam penelitian ini merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu57. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam tentang Pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning.

Penelitian ini bersifat understanding (memahami) terhadap fenomena atau gejala-gejala sosial58, dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena tentang Pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Menurut Mudjia Rahardjo59 harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda. Sedangkan Sasaran dalam penelitian ini dapat berupa manusia, peristiwa, latar dan dokumen, kemudian sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas, sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud untuk memahami berbagai kaitan yang ada diantara variabel-variabelnya.60

Dalam hal ini penulis bermaksud memahami realitas empirik dari fenomena-fenoma yang muncul untuk dipahami dan dimaknai berdasarkan interpretasi penulis, kemudian dibandingkan dengan hasil kajian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Tentu saja, dalam memaknai dan menginterpretasikan informasi dan

57 http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/215-jenis-dan-metode-penelitian-kualitatif.html

58 Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 163

59 http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenis-dan-metode-penelitian-kualitatif.html

60 Imron Arifin, Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Social dan Keagamaan, (Malang ; Kalimasahada Press, 1996), hlm. 57.

data, penulis menggunakan referensi untuk dijadikan acuan atau sandaran dan penguat data yang ditemukan di lapangan.

Dalam penelitian ini, instrument penelitiannya adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya61.

Untuk dapat memahami makna dan menafsirkan fenomena dan simbol-simbol interaksi tentang pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning, maka peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Jadi, selama penelitian ini dilakukan, peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya.

Guna mendapatkan data yang valid dan objektif di lokasi penelitian, peneliti bersikap hati-hati, terhadap berbagai informan agar tercipta suasana yang mendukung keberhasilan dalam pengumpulan data, sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Dalam hal ini peneliti harus menyadari benar bahwa dirinya merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisa data, dan sekaligus menjadi pelapor dari hasil penelitian yang dilakukannya. Oleh karena itu, perlu dibangun hubungan yang baik antara peneliti dan subjek penelitian sebelum, selama maupun sesudah memasuki lapangan. Hal ini dilakukan guna menjamin kepercayaan dan saling pengertian. Tingkat kepercayaan yang tinggi akan membantu kelancaran proses penelitian, sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh denga mudah dan lengkap.

Selanjutnya, peneliti harus menghindari kesan-kesan yang dapat merugikan dan memberikan dampak negatif terhadap informan di Ma‟had Aly Nurul Jadid

61 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2008), hlm. 60

Paiton Probolinggo. Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan harus diketahui / secara terbuka oleh subjek penelitian.

Dalam hal ini, peneliti menjaga hubungan baik dengan subyek penelitian di Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo, mulai sejak penjajakan awal tahap penelitian, selama penelitian bahkan sesudah penelitian, sebab hal ini menjadi kesuksesan penelitian, terutama dalam hal pengumpulan data di lapangan. Hubungan baik peneliti dengan subyek penelitian dibangun dalam bentuk saling menjamin kepercayaan dan pengertian, sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh selengkap mungkin untuk kesuksesan penelitian dan sedapat mungkin menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan informan62.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa kata-kata, perilaku dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya tentang pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning. Kata-kata dan perilaku orang-orang yang diamati, diwawancarai dan didokumentasikan merupakan sumber data utama dan dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman audio tapes, pengambilan foto dan lain-lain63.

Data dalam penelitian ini terdiri dari orang-orang yang menguasai berbagai informasi tentang aktivitas pembelajaran di Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang meliputi pimpinan, tenaga pendidikan / asatidz, pengurus Ma‟had Aly, mahasantri dan lain sebagainya.

Alasan ditetapkannya informan tersebut, pertama mereka sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam setiap kegiatan di Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton, kedua, mereka mengetahui secara langsung tentang persoalan yang akan dikaji oleh peneliti, ketiga, mereka lebih menguasai berbagai informasi secara akurat berkenaan dengan permasalahan yang terjadi di madrasah tersebut.

62 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 21

63 Lihat : S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung : Tarsito, 2003), hlm. 112.

Dalam pemilihan informan, akan digunakan tekhnik “sampel bertujuan”

purposive sampling, yaitu sampel yang diambil harus memiliki sifat tertentu yang sesuai dengan maksud penelitian dan sifat sampel itu dapat diterima mewakili sifat-sifat populasinya64.

Selanjutnya, untuk memilih dan menentukan informan dalam penelitian ini, digunakan tekhnik snowball sampling. Tekhnik snowball sampling ini diibaratkan sebagai bola salju yang menggelinding, semakin lama semakin besar. Proses penelitian ini baru berhenti setelah informasi yang diperoleh diantara informan yang satu dengan yang lainnya mempunyai kesamaan, sehingga tidak ada data yang dianggap baru.

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik;

Interview, Observasi, dokumentasi, focus gruop discussion, dan angket

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui; Pertama, mereduksi data yang telah didapat dan dihasilkan dari lapangan, kemudian diketik dalam bentuk uraian yang terinci, setelah itu uraian-uraian tersebut direduksi dan diberi kode kemudian dipilih dan difokuskan sesuai dengan fokus penelitian. Kedua, display data, artinya dari data-data yang banyak tersebut, peneliti menjajarnya agar lebih mudah untuk menghubungkan antara data yang satu dengan yang lain. Ketiga, penarikan kesimpulan sementara, kegiatan ini dilakukan untuk mencari makna, hubungan, persamaan, perbedaan dan hipotesis.

Sedangkan pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif itu mutlak diperlukan, hal tersebut dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan melakukan verifikasi terhadap data.

Menurut Emzir65 ada empat kriteria yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

64 J. Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Tarsito, 1985), hlm. 80

65 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data Model Bogdan & Biklen, Model Miles & Hubermann, Model Straus & Corbin, Model Spradley, Analisis Isi Model Philipp Mayring, Program Komputer Nvivo, hlm. 79-81

Dalam dokumen EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN KOMPETITIF (Halaman 30-34)

Dokumen terkait