• Tidak ada hasil yang ditemukan

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN KOMPETITIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN KOMPETITIF"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN KOMPETITIF

MNEMONIC LEARNING DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN NAHWU DAN SHORROF

DI MA’HAD ALY NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

Disusun Oleh:

DR. H. HASAN BAHARUN, M.Pd.

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS NURUL JADID

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

TAHUN 2018

(2)

PENDAHULUAN

Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua dan asli produk bangsa Indonesia. Mengkaji tentang pesantren berarti mengkaji sejarah Indonesia yang tidak akan ada habisnya, karena pesantren memiliki banyak sekali keistimewaa- keistimewaan yang tidak dimiliki lembaga lainnya. Dalam hal ini, pesantren telah banyak memberikan konstribusi melalui tafaqquh fi al din1 dalam rangka melahirkan santri yang memiliki kompetensi di bidang ilmu pengetahuan, agama, ketrampilan dan akhlakul karimah

Dalam kegiatan tafaqquh fi al din di pondok pesantren, terdapat keunikan sebagai ciri khas pesantren dan tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan manapun, yaitu pembelajaran “kitab kuning” atau kitab salaf2. Penamaan “kitab kuning”

sebagai bagian dari kitab salaf yang dikaji di pesantren, disebabkan karena kertas yang digunakan memang berwarna kuning3, bahkan dewasa ini kitab tersebut warnanya mengalami perkembangan, ada yang berwarna putih. Akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi esensi yang ada di dalamnya, bahwa kitab tersebut merupakan produk dari para Ulama‟ pada abad pertengahan4.

M. Dawam Rahardjo menuturkan bahwa “Kitab Kuning merupakan kitab yang ditulis dan disusun oleh para sarjana Islam pada abad pertengahan dengan menggunakan alphabet Arab atau tulisan Arab”.5 Kitab Kuning pada umumnya tidak memiliki tanda baca seperti pada lazimnya karya tulis saat ini. tidak ada titik, koma, tanda tanya, tanda seru dan lain sebagainya. Itulah salah satu sebab kenapa banyak yang merasa kesulitan dalam mempelajari kitab gundul tersebut.6

Bagi orang Indonesia, memahami Kitab Kuning yang berbahasa Arab tentunya tak semudah memahami bahasa Indonesia yang merupakan bahasa ibu

1 Husni Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, (Ciputat : Logos Wacana Ilmu, 2001), 149.

2 MA.Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial, (Yogyakarta : LKiS, 1994), 263.

3 M. Dawam Rahardjo, Pergulatan Dunia Pesantren, (Jakarta : P3M, 1999), 55-56.

4 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, (Bandung : Mizan,1995), 132.

5 M. Dawam Rahardjo, Pergulatan Dunia Pesantren, (Jakarta : P3M, 1985), 55

6 Dikatakan kitab gundul karena tulisan arabnya tidak memakai harakat. Maimun, Strategi Pemanfaatan Sumber Belajar di Pondok Pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, (Malang : Tarbiyah Press IAIN Sunan Ampel, 1996), 67

(3)

sendiri. Maka menjadi penting dalam pandangan pesantren, penguasaan terhadap ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf dalam memahami Al-Qur‟an, al-Hadits dan kitab kuning, yang nota benenya berbahasa Arab dan membutuhkan ilmu Nahwu dan Shorrof untuk bisa memahaminya.7

Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorrof merupakan ilmu alat sangat penting untuk dikuasai oleh orang yang ingin mendalami Al-Qur‟an, al-Hadits dan kitab kuning, khususnya bagi Mahasantri di Ma‟had Aly Nurul Jadid Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Selain itu, penguasaan Nahwu dan Shorrof juga memberikan pengaruh pada aktivitas pembelajaran Bahasa Arab yang lain, seperti maharotul kitabah, qiro’ah, istima’ dan mahatul kalam.

Akan tetapi, pada kenyataannya di lapangan, pembelajaran Nahwu dan Shorrof yang berlangsung di Ma‟had Aly Nurul Jadid Kcamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, khususnya di Marhalah Tamhidiyah kurang efektif, sehingga banyak Mahasantri yang kurang menguasai dan memahami tentang ilmu alat tersebut. Hal ini disebabkan karena penggunaan metode yang tidak tepat guna, pembelajaran yang monoton dan membosankan bagi peserta didik.

Marhalah Tamhidiyah merupakan program pembelajaran dasar yang harus dilalui oleh mahasantri sebelum masuk dan diterima di Ma‟had Aly Nurul Jadid.

Marhalah ini dipersiapkan sebagai titik tolak pembinaan dan pendidikan santri sebelum mereka mendapatkan pendidikan yang sesungguhnya di Ma‟had Aly.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Asdir8 Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid, ditemukan bahwa guru yang mengajarkan Nahwu dan Shorrof di Marhalah Tamhidiyah banyak menggunakan hafalan, sehingga hasilnya masih nihil dan masih banyak mahasantri yang merasa kesulitan dalam hafalannya. Kenyataan ini membuat beberapa pengajar di Ma‟had Aly memberikan sanksi dengan cara mengeluarkan anak didik yang dianggap tidak mampu menghafal materi Nahwu dan Shorrof di Ma‟had Aly agar tidak mengganggu terhadap program yang ada.

7 Mahmud, Pola Pembelajaran Dipesantren,(Jakarta : Departemen Agama RI, 2001), 49

8 Asdir merupakan singkatan dari asisten mudir yang tugasnya mewakili mudir dan bertanggungjawab atas terlaksananya kegiatan pembelajaran di Ma‟had Aly baik pada program takhossus I‟dadiyah maupun tamhidiyah. (Hasil Wawancara dengan Asdir Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid, 2 April 2018).

(4)

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa mahasantri banyak mengeluh terhadap tuntutan target hafalan yang harus dipenuhi karena tidak berimbang dengan waktu yang ada, sehingga banyak Mahasantri yang tidak lulus pada setiap ujian kenaikan kelas karena nilainya di bawah standart yang ditentukan.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran yang seharusnya menghasilkan kualitas pemahaman santri yang baik dan utuh terhadap materi yang disampaikan oleh guru terkait dengan pembelajaran Nahwu dan Shorrof, ternyata tidak sesuai dengan harapan. Ditambah lagi, waktu belajar yang tersedia dan diasumsikan dapat mencapai tujuan pembelajaran Nahwu dan Shorrof, ternyata tidak memberikan dampak positif terhadap kualitas pemahaman mahasanyru di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid.

Hal ini menunjukkan terjadinya kesenjangan antara apa yang telah upayakan dan harus menjadikan mahasantri memahami materi yang ada, dengan fakta kurang efektifnya pembelajaran yang ada, yang disebabkan oleh kurang tepatnya pengembangan bahan ajar, pendekatan, metode, media dan evaluasi pembelajaran Nahwu dan Shorrof.

Oleh karena itu, berdasaarkan fenomena tersebut, diperlukan pendekatan yang tepat guna dalam mengefektifkan pembelajaran Nahwu dan Shorrof di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid, mengingat dewasa ini, terdapat perubahan paradigm terkiat dengan model pembelajaran, metode penyampaian, penggunaan media dan teknik penilaian9.

Salah satu pendekatan yang tepat dalam meningkatkan daya ingat Mahasantri pada materi Nahwu dan Shorrof di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid adalah metode mnemonic learning, yang merupakan teknik yang berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan dan mengingat me recall informasi yang terkandung dalam memori.10 Dalam praktiknya, mnemonik menggunakan

9 Hamdy A. Abdelaziz, Immersive Learning Design (ILD): A New Model to Assure the Quality of Learning through Flipped Classrooms, Open Journal of Social Sciences, 2014, 2, 212-223

10 Fatemeh Anjomafrouz and Ghaffar Tajalli, “Effects of Using Mnemonic Associations on Vocabulary Recall of Iranian EFL Learners over Time,” International Journal of English Linguistics 2, no. 4 (2012), http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijel/article/view/19227.

(5)

prinsip imajinasi dan asosiasi.11 Imajinasi berarti dalam proses pengajaran perlu dieksplorasi daya imajinatifnya supaya mampu menghayati betul pelajaran Nahwu dan Shorrof bahkan fakta yang perlu diingat, begitu juga dengan upaya guru dalam menghubungkan antara fakta yang hendak diingat oleh peserta didik dengan fakta yang sudah dikenal oleh mereka sebelumnya.

Melalui pendekatan mnemonic ini, peserta didik dalam kegiatan pembelajarannya, secara tidak langsung akan mampu mengkoordinasikan antara otak kiri dan otak kanannya dalam satu aktivitas kegiatan belajar. 12 Mnemonik learning pada pembelajaran Nahwu dan Shorrof merupakan konsep pembelajaran yang lebih mengedepankan fun learning dan joy full learning atau pembelajaran yang menyenangkan, di mana peserta didik diajak untuk menghafal sambil bermain dengan memanfaatkan seluruh media yang ada di sekelilingnya. Mnemonik learning juga mengembangkan aspek afektif, kognitif dan psikomotorik peserta didik secara bersamaan.

Berangkat dari hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengembangan mnemonic learning dalam meningkatkan daya ingat peserta didik pada pembelajaran nahwu dan shorrof di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo.

KAJIAN PUSTAKA A. Mnemonic Learning

Dalam Merriam Webster dictionary, Mnemonic adalah assisting or intended to assist memory13. Dalam dunia pendidikan dan dan pembelajaran, mnemonics pertama kali diperkenalkan oleh Simonides14. Mnemonic berasal

11 Tony Buzan, Use Your Perfect.tifemory. Teknik Optimalisasi Daya Ingest. Temuan Terkini Tentang Otak Manusia. Terjemahan Basuki Heri Winarno, (Yogyakarta : Ikon Terelitera, 2002), 56

12 Taufiq Pasiak, Manajemen Kecerdasan Untuk Memberdayakan IQ, EQ, SQ untuk Kesuksesan Hidup, (Bandung : Mizan, 2003), 42

13 https://www.merriam-webster.com/dictionary/mnemonic

14 Fatemeh Anjomafrouz, et, al, Effects of Using Mnemonic Associations on Vocabulary Recall of Iranian EFL Learners over Time, International Journal of English Linguistics; Vol. 2, No. 4;

2012

(6)

dari bahasa Yunani, yaitu Mnemosyne15. Kata ini diambil dari dari nama dewa Mnemosyne dalam mitologi Yunani. Ada tiga istilah kunci yang akan dijabarkan pada bagian ini. Ketiga istilah ini saling terkait, yakni the art of memory, mnemonic, dan method of loci.

Mnemonic–sebagai teknik mengingat–memiliki sejarah yang panjang.

Teknik ini ada jauh sebelum munculnya tradisi tulis-menulis. Sebagaimana dikemukakan oleh Fentres dan Wickham bahwa teknik ini digunakan untuk mengingat sejarah, bahkan silsilah. Hal senada juga disebutkan oleh Mac Manus,yang mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat Irlandia Tengah menggunakan teknik ini untuk menjadi orator papan atas, yang mensyaratkan hapal lebih dari 500 cerita, juga harus hapal seluruh sisililah keluarga tokoh masyarakat Irlandia. Sementara itu, di Romawi Kuno, mnemonic digunakan oleh lawyers untuk mengingat poin-poin yang akan mereka kemukakan dalam persidangan.16

Mnemonics are techniques or devices such as a rhyme or an image that serve to enhance the storage and the recall of information contained in memory17, artinya Mnemonik adalah teknik atau perangkat seperti rima atau gambar yang berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan dan mengingat informasi yang terkandung dalam memori

Mnemonic adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya ingat seseorang melalui pengasosiasian pikiran dalam memaknai suatu kata-kata, gagasan atau ide, dan gambaran sehingga berbagai informasi tersebut lebih mudah disimpan dalam memori jangka panjang. Mnemonic adalah alat

15 Mohammad Amiryousefi and Saeed Ketabi, “Mnemonic Instruction: A Way to Boost Vocabulary Learning and Recall,” Journal of Language Teaching and Research 2, no. 1 (2011): 178–

182, http://www.academypublication.com/issues/past/jltr/vol02/01/23.pdf.

16 Suwito N.S, “The Art of Memory Dan Estetika Pembelajaran (Implementasi Mnemonic Dalam Pembelajaran Bahasa Arab),” Ibda’ Jurnal Studi Islam dan Budaya 3, no. 2 (2005): 275–296.

17 Fatemeh Anjomafrouz and Ghaffar Tajalli, “Effects of Using Mnemonic Associations on Vocabulary Recall of Iranian EFL Learners over Time,” International Journal of English Linguistics 2, no. 4 (2012): 101–114, http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijel/article/view/19227.

(7)

pemacu ingatan atau bantuan untuk mengingat sesuatu (memory aid), mnemonic seringkali berbentuk verbal, dan kadang-kadang berbentuk lambang.18

Mnemonic dalam hal ini dimaknais sebagai proses menghafalkan sesuatu dengan "bantuan". Bantuan tersebut bisa berupa singkatan, pengandaian dengan benda, atau "linking" (mengingat sesuatu berdasarkan hubungan dengan suatu hal lain), dan masih banyak metode lain. Contoh Mnemonic yang paling populer adalah "MEJIKUHIBINIU" (Merah-Jingga-Kuning-Hijau-Biru-Nila-Ungu) yang digunakan untuk menghafalkan warna pelangi.

Mnemonik merupakan strategi dalam meningkatkan kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide, dan khayalan. erdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa mnemonik adalah teknik untuk memudahkan mengingat sesuatu yang dilakukan dengan membuat rumusan atau ungkapan, atau menghubungkan kata, ide, dan khayalan. Dengan kata lain mnemonik berarti teknik untuk mendayagunakan daya ingat dengan cara-cara tertentu. Instruksi mnemonik mengacu kepada instruksi atau strategi belajar yang terancang secara khusus untuk mengingatkan memori. Hal ini dimaksudkan untuk memodifikasi atau mengubah informasi yang bisa dipelajari dan bertujuan menghubungkan langsung dengan informasi dimana para pembelajar segera dapat mengetahuinya.19 Mnemonik adalah teknik yang teruji ilmiah berdasarkan pengetahuan manusia tentang prinsip-prinsip memori. Terdapat hubungan kata untuk membantu mengingat bahan-bahan, metode pancang, teknik potong, asosiasi (cerita), asosiasi konyol dan penggunaan akronim dan akrostik. Teknik akronim dapat digunakan saat mempelajari warna-warna pelangi, yaitu mejikuhibiniu. Strategi mnemonik terkumpulkan dari berbagai artikel-artikel penelitian yang digunakan untuk mempelajari nama orang, bahasa asing, negara, ibukota, huruf-huruf alphabet dan pengejaan beberapa nama.20

18 N.S, “The Art of Memory Dan Estetika Pembelajaran (Implementasi Mnemonic Dalam Pembelajaran Bahasa Arab).”

19 Linna Meilia Rasiban, “Penerapan Student Centered Learning (SCL) Melalui Metode Mnemonik Dengan Teknik Asosiasi Pada Mata Kuliah Kanji Dasar,” Pendidikan Bahasa dan Sastra 13, no. 2 (2013): 180–189, https://www.neliti.com/id/publications/117661/penerapan-student- centered-learning-scl-melalui-metode-mnemonik-dengan-teknik-as.

20 Ibid.

(8)

Pengertian tersebut di atas memberikan gambaran bahwa mnemonic sangat berguna untuk membantu mempelajari fakta khusunya umtuk mengajarkan pengetahuan faktual dan ilmu-ilmu sosial. Dengan kata lain mnemonic adalah teknik atau cara meningkatkan daya ingat dengan menggunakan sastra (sajak) dan bunyi, akronom, akrostik atau kumpulan- kumpulan gambar.

Teknik ini merupakan salah satu dari beberapa cara mengingat yang digunakan dengan membuat asosiasi antara berbagai fakta agar fakta-fakta tersebut lebih mudah untuk diingat. Mnemonik meliputi mind mapping dan peg lists. Teknik ini menggunakan kekuatan visual cortex untuk menyederhanakan fakta-fakta yang akan diingat.21 Kemudian ingatan yang lebih simple tersebut dapat disimpan secara lebih efektif.

Ketika menggunakan mnemonic dalam mengingat sesuatu, akan disadari bahwa proses ingatan akan terasa lebih mudah. Imajinasi, perasaan, informasi dan pengalaman yang telah dialami sebelumnya memiliki peranan yang sangat penting dalam penerapan mnemonic ini. Melalui imajinasi dan pemberian makna tertentu baik berupa emosi, visualisasi yang semakin tidak wajar pada informasi baru yang ingin diingat akan semakin mempermudah seseorang dalam mengingat informasi baru tersebut.22

B. Manfaat Mnemonic Learning

Pada sisi lain, saat ini banyak dikembangkan teknik-teknik menghafal yang lazim dikenal dengan istilah mnemonic. Di dalamnya berisi berbagai teknik dan cara untuk meningkatkan dan mempermudah dalam proses mengingat untuk dapat memanggil kembali materi pelajaran yang telah dipelajari. Banyak peralatan mnemonic yang dapat digunakan, diantaranya metode lokasi, metode cerita, akronim, akrostik, jingle, dan lain-lain.

21 Rita L. Atkinson, Richard C. Atkinson, Ernest R. Hilgard, Pengantar Psikologi, Jilid I, Terj. Nurdjannah Taufiq dan Rukmini Barhana (Jakarta: Rajawali Press, 1983), hal. 58.

22 MG. Rini Kristiantari Ni Md.Widya Mahadiani, I Kmng. Ngr.Wiyasa, “Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbantuan Mnemonic Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI SD Gugus III Sukawati,” Mimbar PGSD Undiksha 1, no. 1 (2013).

(9)

Dalam prakteknya, mnemonik memiliki banyak manfaat bagi setiap individu dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan teknik mnemonik, karena memudahkan mengingat, tentunya juga akan memudahkan belajar. Hambatan belajar akan hilang. Ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

Jadi, capaian akhir penggunaan teknik mnemonik dalam pembelajaran adalah hasil belajar optimal dengan cara yang cepat dan mudah. Karena itu, teknik ini perlu diberikan kepada mahasiswa khususnya pembelajar kanji dasar.

Dalam teknik mnemonic atau peningkatan daya ingat, memfungsikan otak kanan untuk diaktifkan, karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita, lagu atau irama serta berimajinasi sehingga seseorang akan mudah mengingat sebuah informasi, catatan, dan lain-lain yang sudah dipelajari.

Adapun manfaat penggunaan mnemonic dalam kegiatan belajar mengajar di kelas adalah sebagai berikut;

1. memudahkan mengingat,

Teknik-teknik mnemonic dapat memindahkan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang ada serta membantu siswa mengingat informasi lebih cepat, akurat dan mempertahankannya lebih lama.

2. Memudahkan belajar.

Secara otomatis memberi semangat siswa sehingga tertarik, karena anak dilatih untuk belajar membuat suatu cerita, berimajinasi, irama dan gambar.serta mereka dapat dapat memaksimalkan waktu belajar dan mengejar target lebih mudah dengan efisien.

3. Apabila siswa dapat menggunakan strategi mnemonic dengan efisien, mereka dapat memaksimalkan waktu belajar dan mengejar target lebih mudah.

4. Mendukung program pembelajaran yang menarik sehingga dapat dan perlu dipraktikkan di kelas.

(10)

5. Membangkitkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar tentunya juga siswa akan lebih giat belajar, sehingga akhirnya dapat mencapai hasil belajar yang optimal yang pada akhirnya hambatan belajar akan hilang

6. Strategi ini secara otomatis meningkatkan minat belajar siswa sehingga tertarik, karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita, berimajinasi, irama dan gambar.

Dewasa ini, Mnemonic digunakan sebagai sarana untuk mengingat sejumlah informasi, terutama untuk me-recall (mengingat) saat mengerjakan test, juga untuk keperluan tugas sehari-hari seperti mengingat nomor telpon atau nomor PIN, dan lainnya.

Mnemonik bertujuan untuk menerjemahkan informasi menjadi bentuk yang otak (ingatan) dapat mempertahankan lebih baik daripada bentuk aslinya . Bahkan proses hanya belajar ini mungkin sudah membantu dalam informasi ke memori jangka panjang. Mnemonik sering ditemui dan digunakan untuk daftar dalam bentuk pendengaran, seperti puisi pendek, akronim, atau frase yang mengesankan, tetapi mnemonik juga dapat digunakan untuk jenis-jenis informasi dan dalam bentuk visual atau kinestetik. Penggunaannya didasarkan pada pengamatan bahwa pikiran manusia lebih mudah mengingat spasial, pribadi, mengejutkan, fisik, seksual, lucu, atau informasi relatable, daripada bentuk yang lebih abstrak atau impersonal informasi

Secara umum, berdasarkan keterangan yang sudah dipaparkan di atas, Mnemonic memiliki tujuan untuk :

1. Mempermudah orang dalam mengingat pengetahuan balik itu tempat, orang, tanggal, atau lainya dengan cara menghubungkan dan mengasosiasikannya dengan suatu kejadian yang ada hubungannya atau dekat dengan dirinya.

2. Mempermudah orang dalam mengambil kembali pengetahuan yang sudah lama sehingga dapat dipanggil kembali sewaktu diperlukan.

(11)

3. Mengefektifkan informasi dari short-term memory (memori jangka pendek) menjadi long-term memory (memori jangka panjang) dengan berbagai cara yang terdapat didalamnya.23

Pembelajaran dengan sistem mnemonik memberikan makna bahwa, informasi yang disimpan dalam short-term memory (memori jangka pendek) akan mudah hilang dalam ingatan atau terlupakan, dikarenakan dalam mengingat hanya menggunakan otak kiri saja yang salah satu fungsinya menjalankan memori jangka pendek sebagaimana diungkapkan oleh Roger Sperry dalam Mr.SGM24 yang menyatakan bahwa „kita memiliki sebuah otak yang terbagi ke dalam dua bagian fisiologis otak kiri dan kanan, yang masing-masing berkaitan dengan fungsi-fungsi mental yang berbeda‟. Berikut perbedaan fungsi-fungsi mental tersebut.25

Tabel 2.1 Fungsi Dua Belah Otak Kanan dan Kiri26

Otak Kiri Otak Kanan

ANALITIS / AKADEMIS Logika

Kata-kata Angka Matematis Berpikir urutan Rutinitas/Pengulangan

Detail Terorganisasi

STM (Short Term Memory)

KREATIF Irama Musik Gambar Imajinasi Konseptual Berpikir acak

Intuisi

Global / Menyeluruh LTM (Long Term Memory)

23 Erwin Kurnia Wijaya, “Pemanfaatan Modul Mnemonic (Modul Ingatan) Dalam Pembelajaran Program Paket C Untuk Meningkatkan Hasil Belajar,” Jurnal Pendidikan Luar Sekolah 8, no. 1 (2012): 1–11.

24 Mr. SGM, Super Great Memory, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008), 17

25 Ibid.

26 Ibid.

(12)

Dalam Pemikiran Mr. SGM27 menyatakan bahwa : “Otak manusia akan optimal jika otak kanan dan kirinya seimbang. Inilah kunci ingatan super kita.

Pada Umumnya manusia, khususnya di Indonesia lebih cenderung menggunakan otak kiri saja, terutama dalam mengingat. Hal ini sesuai dengan penelitian di habibie Center bahwa hanya tiga persen penggunaan otak kanan di Indonesia, dan tentu saja ingatan tersebut menjadi tidak kuat atau ingatan tersebut menjadi jangka pendek sesuai sifat otak kiri pada tabel di atas.

Mengingat dengan melibatkan otak kanan akan menjadikan ingatan jangka panjang, cara mengingat dengan menggunakan peralatan mnemonic inilah yang merupakan cara mengingat dengan melibatkan otak kanan sehingga informasi akan tersimpan lebih lama dan mudah untuk dipanggil kembali karena tersimpan dalam memori jangka panjang (long term-memory).

C. Bentuk-bentuk Mnemonic Learning

Mnemonic, sebagaimana dibahas di atas adalah teknik mengingat, atau seni mengingat (art of memory). Teknik mnemonic sangat erat hubungannya dengan asosiasi, yakni mengaitkan atau hubungan peristiwa, subjek, atau objek yang satu dengan peristiwa lain. Para pakar bahasa, sepengetahuan penulis belum ada yang mengatakan bahwa asosiasi adalah sebuah metode atau strategi pembelajaran. Hanya saja secara implisit, para pengajar bahasa Arab sering mempraktekkan hal tersebut.

Simbol adalah salah satu cara menghubungkan antara pengalaman yang telah dimiliki peserta didik dengan pengalaman baru yang akan diberikan.

Secara verbal ketika seseorang mengatakan sekureung, maka penerima pesan akan sulit mencerna dengan baik karena sekureung adalah kosakata baru. Dalam bahasa Arab, ketika seorang guru menyebutkan kosa kata baru min, maka penerima pesan merespon dengan simplistic yang effect-nya, menurut Torndike akan dapat cepat lupa. Hal ini karena pesan tersebut bersifat auditory. Berbeda dengan informasi yang disampaikan dengan symbol, yang bersifat visual atau dalam bentuk jingle atau rhyme.

27 Mr. SGM, Super Great Memory, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2008), 199

(13)

Ada beberapa teknik dalam mnemonic, yakni acronyms, acrostic, grouping, method of loci, rhymes, dan visual association. Sementara Jensen dan Markowitz menunjukkan ada tiga macam teknik dalam mnemonic, yakni acronym, acrostic, rhyme atau jingle. Lain halnya dengan Joan Rubin dan Irene Thompson yang menyebutkan 9 (sembilan) teknik dalam mnemonic, yakni rhyming, alliteration, associate words with the physical words, associate words with their functions, learn classes of words, learn related words, group words by grammatical class, dan associate words with context.

1. Akronim

Strategi ini adalah menciptakan kata dari huruf pertema item yang akan diingat. Akronim adalah satu kata yang terbuat dari huruf pertama dari serangkaian kata. Akronim merupakan penggunaan setiap huruf pertama dari suatu kelompok kata (kalimat) menjadi suatu kata baru. Biasanya penggunaan akronim ini berguna/bermanfaat ketika mengingat kata-kata tersebut menjadi urutan yang khusus dan berarti bagi kita. Hal ini dapat dilihat dari contoh berikut ;

NKRI = akronim dari Negara Kesatuan Republik Indonesia Kemenag RI = akronim dari Kementerian Agama Republik Indonesia IAIN = akronim dari Institut Agama Islam

LKMD = akronim dari Lembaga Keamanan Masyarakat Desa KUD = akronim dari Koperasi Unit Desa

PRAMUKA = akronim dari Praja Muda Karana

Tetapi jika seseorang ingin mengingat beberapa aktivitas yang berurutan (misalnya: Senyum, Sapa, Salam), maka dapat dipermudah menjadi akronim 3S demi mempermudah ingatan seseorang, dan seterusnya.

Demikian juga halnya denga “JABODETABEK” digunakan untuk mengingat urutan kota yaitu; Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Akronim membantu memori dengan membuat hubungan antara informasi baru dan informasi yang telah dikenal.

Namun sebuah akronim tidak selalu membentuk kata, namun menggunakan imajinasi. Jika diperlukan untuk mengingat lima hal yang

(14)

harus dilakukan saat pulang ke rumah (Misalnya, bersih-bersih, mencuci, masak, menelepon dan membaca Koran) dan semua itu dapat diingat dengan akronim BC-M2K.28

Meski teknik ini memiliki banyak keuntungan, tapi ada beberapa catatan yang perlu diingat diantaranya metode ini cukup baik untuk menghapal informasi yang tidak banyak membutuhkan pemahaman yang rumit seperti menghapalkan runtutan kejadian suatu peristiwa dan tempatnya. Meskipun akronim sangat berguna sebagai bantuan ingatan, tetapi memiliki beberapa kelemahan yaitu

a. Akronim berguna untuk hafalan di luar kepala, tetapi tidak membantu dalam proses pemahaman sesuatu yang dihafal. Karena sungguh berbeda antara pemahaman dan hafalan, sedangkan materi yang akan dihafal akan lebih mudah dihafal ketika materi tersebut dipahami

b. Akronim sulit dibentuk karena tidak semua daftar kata itu dapat dibentuk dengan baik sehingga menjadi suatu kata baru yang memiliki makna/arti.

2. The Method of Loci

Istilah lain, yang terkait dengan mnemonic adalah the method of loci. Loci (berarti lokasi) adalah alat mnemonic yang berfungsi dengan mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda di lokasi yang dikenal dengan hal-hal yang ingin anda ingat.29 Biasanya penggunaan metode ini melibatkan tempat-tempat sebagai ingatan visual kemudian mengingat segala sesuatu yang ada di tempat tersebut untuk dihubungkan setiap bagainya sehingga menjadi satu kesatuan/gabungan yang utuh. Dan segala sesuatu dari tempat tersebut berisi hal yang ingin kita ingat/hafal.

Karenanya, penggunaan metode ini mengharuskan seseorang memiliki kekuatan imajinasi yang kuat untuk menggambarkan segala sesuatu yang ingin diingatnya tersebut.

28 Karen Markowitz, Eric Jensen, Otak Sejuta Gigabyte (Bandung, Kaifa, 2002), 86

29 Karen Markowitz, Eric Jensen, Otak Sejuta Gigabyte (Bandung, Kaifa, 2002), 82

(15)

Menurut Karen Markowizt dan Eric Jensen,14 the method of loci adalah metode pemicu ingatan agar dapat mengingat serangkaian informasi melalui kata kunci. Seseorang dapat mengasosiasikan setiap masalah yang akan disampaikan dengan serangkaian lokasi yang akrab dalam urutan tertentu.

Teknik ini biasa dipakai oleh orator untuk menghapalkan teks pidatonya, teknik loci ini juga bisa disebut sebagai teknik tempat, sebab cara ini mengkombinasikan antara memori visul/ asosiasi fakta dengan tempat.

Teknik loci ini menurut Buzan30 erat kaitannya dengan penggunaan cortex bagian kiri dan kanan, dengan kata lain, metode ini menggabungkan kekuatan imajinasi dan sensualitas yang merupakan kekuatan fungsi otak kanan dengan pengurutan tempat yang akurat sebagai fungsi dari kekuatan otak kiri. Penting untuk dicatat. Penting untuk dicatat bahwa tempat yang hendak digunakan untuk teknik loci hendaknya sudah familiar terlebih dahulu.

Untuk menggunakan metode loci, seseorang harus membawa pikirannya pada sebuah bangunan (tempat) yang telah familiar, misalnya sebuah rumah atau jalan. Kemudian seseorang dapat memikirkan rumah dan kamar-kamarnya secara detail, atau jalan dengan berbagai variasinya, yang kemudian diasosisikan dengan informasi yang akan di-recall.

3. Akrostik

Acrostic adalah teknik mengingat dengan menggunakan huruf kunci untuk membuat konsep abstrak menjadi lebih konkrit sehingga mudah diingat. Akrostik merupakan penggunaan setiap huruf pertama dari suatu kelompok kata dan suku kata-suku kata lainnya sehingga menjadi suatu kalimat. Namun, acrostic tidak selalu menghasilkan singkatan dalam bentuk satu kata. Informasi yang dibentuk dari acrostic dapat berbentuk sebuah kalimat atau frasa tertentu.

30 Buzan, Tony. 2002. Use Your Perfect.tifemory. Teknik Optimalisasi Daya Ingest. Temuan Terkini Tentang Otak Manusia. Terjemahan Basuki Heri Winarno. Ikon Terelitera. Yogyakarta, 22

(16)

Kata lain dari teknik akrostik adalah metode kalimat. Cara teknik ini adalah mengambil beberapa hurup pertama dari kata yang akan dihapal kemudian dirangkaikan menjadi untaian kata yang menarik. Contoh acrostic untuk pembelajaran qira‟ah atau tajwid (khususnya tentang makharij al- huruf) adalah acrostic dengan menggunakan kalimat “baju di toko” untuk alat/ cara mengingat huruf qalqalah (ba‟, ja, dal, tha‟, dan qa), dan contoh lainnya.31 Seperti halnya akronim, teknik akrostik akrostik tidak bermanfaat untuk menghapalkan informasi yang rumit.

4. Rhyme

Rhyme atau jingle adalah nyanyian dengan menggunakan tangga nada tertentu yang enak didengar. Rhyme dapat membantu dalam mengingat informasi. Dalam tekhnik ini terdiri dari ritem, pengulangan, melodi, dan rima. Rima dalam teknik mnemonic merupakan penggunaan kata-kata yang memiliki suku kata yang sama. Rima dalam hal ini dapat ditambahkan dengan pengulangan kata-kata tersebut sehingga kata-kata tersebut memberikan gambaran terlebih lagi dengan ladanya iringan atau penambahan lagu sehingga kata-kata yang akan dihafal lebih hidup dan memberikan bekas pada ingatan.

Sebagai contoh, anak-anak akan sangat cepat mengingat materi pelajaran dengan dilakukan sambil menyanyi. Dalam pembelajaran bahasa Arab, siswa dapat dengan mudah menghafal Nahwu dan Shorrof sebagai ilmu alat untuk memahami teks kitab. Dalam ilmu nahwu, siswa diajak untuk menghafal nadhom Alfiyah Ibnu Malik dengan mudah dengan lagu bahkan diikuti dengan tabuhan-tabuhan sederhana dan enak didengar, seperti ;

ٌدْيِفُم ٌظــْفَل اَنــُمَلاَك ْمِقَتــْساَك

ْمِلَكْلا ٌفْرَح َُّثُ ٌلْعِفَو ٌمْساَو ¤

31 N.S, “The Art of Memory Dan Estetika Pembelajaran (Implementasi Mnemonic Dalam Pembelajaran Bahasa Arab).”

(17)

ْمَع ُلْوَقْلاَو ٌةَمِلَك ُهُدِحاَو ْمؤُي ْدَق ٌمَلاَك اَِبِ ٌةَمْلَكَو ¤

ْلَاَو اَدِّنلاَو ِنْيِوْنّـتلاَو ِّرَلجاِب ْلَصَح ٌزْـيِيَْتَ ِمْسلإِل ٍدَنْسُمَو ¤

يِلَعْـفا اَيَو ْتَتَأَو َتْلَعَـف اَتِب َو ¤

يِلَجْنَـي ٌلـــْعِف َّنَلِبْقَأ ِنْوُـن

Sedangkan dalam ilmu Sharraf misalnya;

ًلاْعَـف ُلُعْفَـي َلَعَـف لاعفمو

ٌلَعْفِم ٌلَعْفَم ٌلَعْفَم ْلُعْفَـتَلا ْلُعْـفُا ٌلْوُعْفَم َكاَذَو ٌلِعاَف َوُهَـف

اًحْتَـف ُحَتْفَـي َحَتَـف احتفمو

ٌحْوُـتْفَم َكاَذَو ٌحِتاَف َوُهَـف ٌحَتْفِم ٌحَتْفَم ٌحَتْفَم ْحَتْفَـتَلا ْحَتْـفِا

5. Pancang (Peg Word)

Teknik pancang adalah cara untuk melatih daya ingat dengan cara membuat kata-kata pancang dan membayangkannya secara visual. Teknik ini menurut Turkington32 dikembangkan oleh Henry Herkson pada tahun 1600 dengan menghubungkan satu digit angka tersebut dengan barang- barang yang menyerupai angka tersebut. Seperti angka satu dengan lilin, angka tiga dengan trisula. Prinsip dari teknik ini adalah menggantungkan fakta yang akan diingat kepada kata pancang yang telah dibuat.

Menurut Stine33 teknik pancang berguna bagi orang yang memiliki orientasi matematik dan verbal, dan dapt pula digunakan olah siapa saja.

Mc. Carthy sebagaimana dikutip oleh Stine34 memberi pasangan kata yang akan dipakai sebagai pancang. Teknik pancang menurut Turkington35 adalah

32 Carol Turkington, Cara Mudah Memperbaiki Daya Ingat, Terjemahan Kandiana Ari (Depok : M. Platinum, 2005), 56

33 Jean Marie Stine, Double Your Brain Power : Meningkatkan Daya Ingat Anda dengan Menggunakan Seluruh Otak Anda, (Jakarta : Gramedia, 2002), 24.

34 Ibid.

35 Carol Turkington, Cara Mudah Memperbaiki Daya Ingat. Terjemahan Kandiana Ari M.

(Depok : Platinum, 2005), 57.

(18)

teknik untuk melatih daya ingat dengan cara mempelajari satu daftar kata- kata pancang dengan membayangkannya secara visual.

6. Teknik Cerita

Teknik cerita merupakan metode yang menyenangkan untuk menghapalkan informasi yang tidak saling berhubungan ataupun yang berhubungan dengan informasi dalam jumlah yang banyak.

Aplikasi dari teknik ini dapat dilihat dari contoh sebagai berikut : pada hari Sabtu saya berangkat dengan pesawat dengan bahan bakar yang dapat membawa saya sejauh lima ribu mil berangkat dari Italia melewati Yunani, Turki, Iran, Irak, Pakistan, India dan kepulauan dari Samudera Hindia. Cara menghapal negara-negara tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan negara-negara dan kemudian dibuat cerita menarik, seperti pada hari Sabtu saya sedang duduk di restoran sedang makan spagetti (Italia). Tiba-tiba ada seorang wanita lewat dan saya menyapanya

“hei makanlah disini, restoran ini milik Mbakyu Nani (Yunani), lalu tukang masak yang berasal dari negara Turki ini mendengar dan kemudian memanggil dua pelayan kembarnya yang bernama Irak dan Iran, keduanya adalah anak dari PakIstan (Pakistan), ia pun menyuruh mereka untuk membuat martabak India yang merupakan makanan khas dari Samudera Hindia.

7. Kata kunci atau Kata Berkait

Teknik kunci digunakan untuk mengingat kata inti dari informasi yang akan diingat, misalnya untuk mengingat informasi tentang tugas Dewan Keamanan Liga Bangsa-bangsa yang terdiri dari:

a. Menyelesaikan perselisihan-perselisihan internasional.

b. Menjaga negara-negara anggota terhadap serangan negara-negara lainnya.

c. Pengurangan senjata.

d. Membela dan melindungi Liga Bangsa-Bangsa.

Dapat cukup menggunakan kata kunci dari masing-masing item diatas, yaitu perselisihan, serangan, senjata, pembelaan.

(19)

Begitu juga dalam mempelajari ilmu Sharraf, misalnya dikenal kata kunci huruf ى ا و. Hal ini untuk membedakan pendefinisian dari suatu kata (bentuk) dalam ilmu sharraf.

8. Organisasi

Kesulitan apa yang dapat dirasakan seseorang jika dihadapkan pada 12 nomer yang harus dihafal seperti 89021299432, dapat dipastikan akan mengalami kesulitan, namun berbeda halnya jika diorganisasi dengan memilahnya kepada beberapa pilihan seperti 890 212 989 432. Teknik organisasi mirip dengan sistem katalog yang ada diperpustakaan, buku-buku disimpan sesuai dengan kategorinya masing-masing.

Teknik organisasi ini cukup bermanfaat untuk membantu dalam mengingat beberapa informasi yang dapat dikategorikan seperti susunan organisasi dan program kerja atau membantu untuk mengingat barang yang akan dibeli dipasar seperti pisang, apel, biskuit, roti tawar, ayam, sapi.

Pengkategoriannya adalah kategori buah-buahan terdiri dari apel dan pisang, kategori daging adalah ayam dan sapi, kategori kue terdiri roti dan biskuit, dan yang dapat diurutkan seperti nama-nama kota dan provinsinya.

Teknik organisasi dapat diimplementasikan dalam sejarah, seperti untuk mengingat peristiwa dengan tahunnya. Seperti contoh Jepang pada tahun 1932 menduduki Manchuria dan tahun 1937 menyerang Tiongkok.

Italia pada tahun 1935 menyerbu Libya dan Ethiopia. Jerman pada tahun 1938 menduduki wilayah Austria dan Cekoslovakia, bagaimana cara mengingatnya, dengan menggunakan teknik organisasi maka tahapan pertama adalah menyusun kejadian sesuai dengan urutan tahunnya, yaitu tahun 1932, 1935, 1937 dan tahun 1938, setelah itu baru mengingat kejadiannya, dengan cara tersebut akan lebih diingat daripada mengingatnya secara acak.

D. Daya Ingat dalam Aktivitas Pembelajaran

Belajar merupakan suatu proses memasukan informasi baru, yang hasilnya dapat dilihat dari perkembangan perilaku. Sebagai suatu proses, belajar

(20)

dipengaruhi banyak faktor, salah satu faktor penting yang mempengaruhi belajar adalah daya ingat atau memori. Dalam penggunaan kembali sebuah pengetahuan dibutuhkan sebuah daya ingat untuk mendapatkan sebuah pengetahuan yang baru atau menjawab permasalahan yang berhubungan dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Maka dari itu, selain pemahaman konsep yang penting, daya ingat juga dibutuhkan untuk melihat kembali pengetahuan atau pemahaman konsep yang telah dimiliki untuk mendapatkan sebuah pengetahuan atau pemahaman konsep yang baru.36

Daya ingat merupakan proses penyimpanan dan pemeliharaan informasi yang dilakukan dalam otak manusia yang telah diterima sebelumnya. Adapun definisi daya ingat atau memory sebagai barikut;

a. Tulving dan Craik (Stanberg, 2008) mengungkapkan, memori atau ingatan adalah cara-cara bagaimana individu mempertahankan dan menarik pengalaman-pengalaman dari masa lalu untuk digunakan saat ini.

b. Memori atau ingatan adalah penyimpanan informasi di setiap waktu. Para psikolog pendidikan mempelajari bagaimana informasi pada awalnya ditempatkan, atau dikodekan menjadi ingatan, bagaimana informasi disimpan setelah dikodekan, dan bagaimana informasi ditemukan atau dipanggil kembali untuk tujuan tertentu diwaktu yang akan datang.37

c. Daya ingat adalah kekuatan jiwa manusia untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan, pengertian-pengertian atau tanggapan- tanggapan. Kemampuan kita untuk belajar (dalam arti luas) sangat dipengaruhi oleh daya ingat yang kita miliki. Tanpa daya ingat kita tidak dapat berkomunikasi. Tanpa daya ingat kita tidak dapat mengenal diri kita atau orang lain dengan baik38

d. Walgito (2010) berpendapat bahwa, pada umumnya para ahli memandang memori atau ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa

36 Rasiban, “Penerapan Student Centered Learning (SCL) Melalui Metode Mnemonik Dengan Teknik Asosiasi Pada Mata Kuliah Kanji Dasar.”

37 Magda Bhinnety, “Struktur Dan Proses Memori,” Buletin Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada 16, no. 2 (2008): 74–88.

38 Sawi Sujarwo and Rina Oktaviana, “Pengaruh Warna Terhadap Short Term Memory Pada Siswa Kelas VIII SMP N 37 Palembang,” Jurnal Psikologi Islami 3, no. 1 (2017): 33–42.

(21)

lampau. Namun, lebih lanjut Walgito mengungkapkan bahwa memori tidak hanya sebatas hubungan antara pengalaman dengan masa lampau saja.

Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori. Memori pada suatu individu dimungkinkan untuk dapat menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu, sehingga tanpa memori, individu mustahil dapat merefleksikan pribadinya sendiri, karena pemahaman diri sangat tergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan dan terintegrasi antara semua bagian otak, hal itu hanya dapat terlaksana dengan adanya memori

Memori juga merupakan sistem penyimpanan dan juga cara untuk mempelajari hal-hal baru. Dengan kemampuan memori yang baik maka informasi yang diperoleh seseorang pun akan semakin luas, yang pada akhirnya akan memudahkannya dalam menghadapi permasalahan sehari-hari, terutama dalam mempertahankan hidup.39 memori memiliki banyak fungsi dan memainkan peran yang penting dalam psikologi, dari tugas yang paling sederhana sampai tugas yang paling sulit, dari mengingat nama orang, memahami pembicaraan, membentuk serta menjalankan tujuan-tujuan personal.

1. Tahapan Memori

Setiap manusia memiliki kemampuan mengingat, namun pada masing-masing individu akan mempunyai kemampuan ingatan yang berbeda-beda (individual defferences). Dalam proses tersebut stimulasi yang masuk disimpan dalam ingatan, tetapi tidak semua stimulus yang masuk di simpan dalam ingatan. Hal ini tentunya tergantung pada seberapa besar perhatian seseorang terhadap stimulus yang diterima oleh individu.40

Proses memori akan berlangsung bila ada perhatian dari individu terhadap suatu stimulus. Individu akan mempunyai perhatian terhadap sinar,

39 Suparmi, “Studi Meta Analisa : Strategi Rehearsal Dan Memory Jangka Pendek,” Jurnal Psikologi 5, no. 2 (2010): 289–310.

40 Yokhanan Ardika and A Sardjana, “Efektivitas Metode Mnemonik Ditinjau Dari Daya Ingat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa SMK Kelas X,” Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif 7, no.

1 (2016): 66–73.

(22)

suara, bau, kontak fisik dengan orang lain dan obyek tertentu serta bentuk- bentuk visual lainnya.41

Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage), yaitu;

a. Informasi (encoding)

Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.

b. penyimpanan (storage)

Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces.

Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.

c. mengingat (retrieval stage)

41 A. Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991).

(23)

Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal- hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini juga.42

Setiap informasi yang masuk ke dalam otak harus melewati ketiga tahapan tersebut. Beberapa informasi yang ditangkap atau diambil sekilas dalam waktu yang singkat biasanya sulit disimpan dalam ingatan jangka panjang.

Daya ingat seseorang bergantung pada jenis kinerja yang membutuhkan kemampuan tersebut, pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi pemikiran atau tindakan seseorang saat ini, meskipun pengalaman-pengalaman tersebut tidak diingat secara sadar. Melton, (dalam Atkinson) menjelaskan ada tiga tahap memori, yaitu 1) penyandian, proses memasukkan informasi kedalam memori, 2) penyimpanan, mempertahankan informasi dalam memori, dan 3) pengingatan, pengambilan kembali informasi dari memori.43

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya ingat antara lain usia, pendidikan, kecerdasan (intelegensi), konsep diri, kesehatan, usaha dan motivasi, penggunaan alkohol, beberapa obat psikoaktif, dan pemakaian strategi untuk mengingat sesuatu.44

Adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia, menunjukkan bahwa manusia mampu menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang

42 Lihat : https://psikognitifblog.wordpress.com/2017/11/15/memori-jangka-pendek-dan- jangka-panjang-2/

43 Trubus Raharjo, “Peningkatan Kemampuan Daya Ingat Anak Slow Learner Melalui Terapi Kognitif Pada Anak Sekolah Dasar,” Jurnal Sosial dan budaya 5, no. 1 (2012): 34–41.

44 Santoso, H. & Ismail, A, Memahami krisis lanjut usia: Uraian medis & Pedadogis Pastoral, (Jakarta: BPK Gunung Mulya, 2009).

(24)

telah dialaminya. Apa yang pernah dialami manusia disimpan dalam proses berpikirnya dan bila suatu saat dibutuhkan lagi maka apa yang telah disimpannya akan dimunculkan kembali. Namun tidak semua yang telah dialaminya akan tetap melekat dalam ingatannya dan dapat ditimbulkan kembali, karena ingatan merupakan kemampuan yang terbatas.

Dalam memasukkan ingatan akan mempunyai perbedaan antara satu individu dengan individu lain. Cepat atau lambat seseorang memasukkan apa yang dipelajari merupakan sifat ingatan yang berhubungan dengan daya memasukkan. Banyaknya materi yang dapat diingat atau dapat dimasukkan hingga dapat diingat kembali merupakan bagian rentang ingatan (memory span) dari individu.

2. Sistem Ingatan dalam Perspektif Psikologi Belajar

Dalam proses belajar hal sangat menentukan adalah kemampuan ingatan dari peserta didik, karena sebagian besar pelajaran di sekolah adalah mengingat. Mengingat memegang peranan penting dalam kehidupan sehari- hari. Namun yang lebih penting dalam peranan proses belajar adalah kemampuan peserta didik untuk mereproduksi kembali pengetahuan yang sudah diterimanya, misalnya pada waktu ujian para peserta didik harus mereproduksi kembali pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh selama mengikuti pelajaran.

Ingatan merupakan kemampuan jiwa untuk mempelajari (learning), menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang lampau. 45 Ingatan yang cepat artinya mudah dalam mencamkan sesuatu hal tanpa menjumpai kesukaran. Ingatan setia adalah apa yang telah diterima akan disimpan sebaik-baiknya, tidak akan berubah-ubah, jadi tetap cocok dengan keadaan waktu menerimanya. Ingatan teguh artinya dapat menyimpan kesan dalam waktu yang lama, tidak mudah lupa. Ingatan luas

45 Triadib Dharmawan, “Musik Klasik Dan Daya Ingat Jangka Pendek Pada Remaja,” Jurnal Psikologi 3, no. 2 (2015): 370–382.

(25)

artinya dapat menyimpan banyak kesan-kesan. Ingatan siap artinya mudah untuk mereproduksikan kesan yang telah diterimanya.46

Sistem ingatan manusia berdasarkan lama waktu stimulus, dibagi menjadi dua, yaitu memori jangka pendek (Short Term Memory), dan memori jangka panjang (Long Term Memory). 47 Dasar pembagian tersebut diasumsikan bahwa pemrosesan informasi pertama kali dilakukan dalam sistem penyimpanan/memori jangka pendek. Sistem penyimpanan/memori jangka pendek ini tidak beroperasi sendiri, namun selalu berhubungan dengan “pengetahuan” yang tersimpan dalam sistem memori jangka panjang.

a. Short Term Memory (Ingatan Jangka Pendek)

Memori jangka pendek mulai digunakan oleh Shiffrin dan Atkinson pada tahun 1968 dengan “Short-term Memory atau STM” dan kemudian populer dengan istilah yang berbeda, yaitu “Working Memory” yang dikenalkan oleh Baddelay dan Hitch pada tahun 1974.

Memory jangka pendek merupakan kemampuan untuk menyimpan dan memproses informasi yang diterima, yang masuk melalui indera, yang kemudian akan ditranfer atau disimpan ke ingatan yang lebih permanen, yaitu ingatan jangka panjang.48

Ingatan jangka pendek adalah suatu proses penyimpanan memori sementara di mana informasi akan disimpan selama informasi itu dibutuhkan. Sistem ingatan jangka pendek menyimpan informasi atau stimuli selama sekitar 30 detik. Dari ingatan jangka pendek ini, sebagian informasi yang terpilih akan diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali tentang sebuah informasi, maka informasi yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang akan dikembalikan ke ingatan jangka pendek untuk di recall. 49

46 S.Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Perkasa, 2005).

47 B. Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offse, 2001).

48 Suparmi, “Studi Meta Analisa : Strategi Rehearsal Dan Memory Jangka Pendek.”

49 Raharjo, “Peningkatan Kemampuan Daya Ingat Anak Slow Learner Melalui Terapi Kognitif Pada Anak Sekolah Dasar.”

(26)

Ingatan jangka pendek (short time memory) juga dimaknai sebagai suatu sistem penyimpanan yang dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang terbatas untuk beberapa detik. Ini adalah bagian dari ingatan, di mana informasi yang sekarang menjadi sebuah pikiran tersimpan. Pikiran seseorang secara sadar pada beberapa kejadian akan bertahan dalam ingatan jangka pendek. Ketika seseorang berhenti memikirkan sesuatu, informasi akan dibuang dari ingatan.

Sebagian besar model memori menganalogikan memori jangka pendek sebagai sebuah ember. Apabila ember tersebut tidak bocor, ember tersebut akan penuh dengan cepat hingga airnya luber, tidak lagi mampu menampung apapun yang ada didalamnya. Memori jangka pendek hanya mampu menampung informasi dalam jumlah terbatas.50

Memori jangka pendek memiliki kapasitas yang kecil sekali, namun sangat besar peranannya dalam proses memori, yang merupakan tempat dimana kita memproses stimulus yang berasal dari lingkungan kita. Kemampuan penyimpanan informasi yang kecil tersebut sesuai dengan kapasitas pemrosesan yang terbatas. Memori jangka pendek berfungsi sebagai penyimpanan transitori yang dapat menyimpan informasi yang sangat terbatas dan mentransformasikan serta menggunakan informasi tersebut dalam menghasilkan respon atas suatu stimulus.51

Informasi yang disimpan pada Short Term Memory, hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Informasi yang individu dapatkan melalui indera banyak sekali, tetapi tidak semua informasi tersebut akan masuk kedalam memori, bahkan orang cenderung cepat lupa terhadap informasi- informasi yang baru diterimanya.

50 Wade, C., & Tavris, C. Psikologi edisi 9 jilid 1, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008).

51 Dharmawan, “Musik Klasik Dan Daya Ingat Jangka Pendek Pada Remaja.”

(27)

Menurut Solso (2008) sebagaimana dikutip oleh Sujarwo,52 penyebab kegagalan mengingat pada Short Term Memory diantaranya displacement, interference, decay.

1) Displacement, yaitu kegagalan mengingat yang disebabkan karena informasi yang lama digantikan dengan informasi yang baru saja diterima.

2) Interference, yaitu proses lupa yang terjadi karena informasi yang satu mengganggu proses mengingat informasi yang lain. Bisa terjadi bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat informasi yang lama, tetapi bisa juga terjadi sebaliknya.

Bila informasi yang baru diterima menyebabkan sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori maka terjadilah interferensi retroaktif. Jika informasi yang disimpan dalam memori mengganggu proses mengingat informasi baru ini disebut interferensi proaktif, misalnya ketika individu mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa baru.

3) Decay, teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan berlalunya waktu ketika tidak pernah diulang kembali.

Setiap informasi yang disimpan akan meninggalkan jejak (memory trace), jejak-jejak ini akan rusak atau bahkan menghilang jika tidak pernah dipakai lagi.

b. Long Term Memory (Ingatan Jangka Panjang)

Ingatan jangka panjang (Long Term Memory) adalah bagian dari sistem ingatan seseorang, di mana informasi disimpan dalam periode waktu yang lama. Ingatan jangka panjang mempunyai kapasitas yang besar, menyimpan informasi yang sangat lama. Kenyataannya, banyak teori yang meyakini bahwa individu tidak pernah melupakan informasi dalam ingatan jangka panjang; lebih, individu hanya kehilangan kemampuan untuk menemukan informasi dalam ingatan.

52 Bhinnety, “Struktur Dan Proses Memori.”

(28)

Kemampuan untuk mengingat masa lalu dan menggunakan informasi tersebut untuk dimanfaatkan saat ini merupakan fungsi dari memori jangka panjang. Sistem memori jangka panjang memungkinkan kita untuk seolah‐olah hidup dalam dua dunia, yaitu dunia masa lalu dan saat sekarang ini, dan oleh karenanya memungkinkan kita untuk memahami mengalirnya tanpa henti dari pengalaman langsung. Hal‐hal yang paling istimewa dari memori jangka panjang adalah kapasitasnya yang tidak terbatas dan durasinya yang seolah‐olah tak pernah berakhir.

Menurut Bower (1975) sebagaimana dikutip oleh Bhinnety53, terdapat 54beberapa macam informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang, meliputi:

1) Model spasial dari alam di sekeliling kita, struktur simbolis yang berkaitan dengan gambaran tentang suatu rumah, kota, negara, atau planet dan informasi tentang di mana obyek‐obyek penting terletak dalam peta kognitif tersebut

2) Pengetahuan hukum-hukum fisika, kosmologi, sifat obyek dan segala sesuatu yang terkait dengannya

3) Keyakinan kita terhadap orang, diri sendiri, dan tentang bagaimana berperilaku dalam situai sosial yang bervariasi,

4) Nilai-nilai dan tujuan sosial yang kita cari

5) Ketrampilan motorik dalam mengemudi, bersepeda dan sejenisnya;

ketrampilan menyelesaikan masalah untuk berbagai situasi;

rencana-rencana kita untuk mencapai sesuatu,

6) Keterampilan perseptual dalam memahami bahasa atau menginterpretasikan lukisan atau musik

Informasi‐informasi dalam sistem memori jangka panjang tersimpan secara terorganisir dalam berbagai cara. Informasi baru yang masuk ke memori jangka panjang tidak memerlukan pembuatan suatu jaringan baru, namun disimpan dalam organisasi yang telah ada.

53 Sujarwo and Oktaviana, “Pengaruh Warna Terhadap Short Term Memory Pada Siswa Kelas VIII SMP N 37 Palembang.”

54 Bhinnety, “Struktur Dan Proses Memori.”

(29)

Kapasitas dan durasi memori jangka panjang secara umum tidak terbatas, namun terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kelupaan atau ketidak berhasilan untuk memunculkan informasi yang telah tersimpan di memori jangka panjang. 55

Dalam menyelidiki ingatan dalam perspektif psikologi belajar, memberikan beberapa metode untuk meneliti masalah ingatan, yaitu ; a. Metode waktu belajar, yaitu metode untuk menyelidiki kemampuan

ingatan dengan cara melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh subyek untuk menguasai materi dengan baik.

b. Metode Belajar Kembali, yaitu metode untuk menyelidiki ingatan dengan cara mempelajari kembali materi yang pernah sampai dengan kriteria tertentu.

c. Metode Rekonstruksi, yaitu suatu metode di mana subyek disuruh untuk merekonstruksi kembali materi yang telah diberikan sampai kriteria tertentu. Contoh, subyek merekonstruksi kembali susunan gambar yang telah terpotong-potong.

d. Metode Pengenalan, yaitu suatu metode dengan cara mengenali kembali materi yang telah diberikan kepada subyek. Subyek diberikan suatu materi kemudian untuk mengetahui sejauhmana materi dapat diingat maka deberikan bentuk pilihan ganda untuk memilih yang benar.

e. Metode Mengingat, yaitu metode untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan. Misalnya subyek disuruh menjawab soal dengan bentuk isian atau essay.

f. Metode Asosiasi berpasangan,yaitu metode untuk mengingat materi- materi yang diberikan dalam bentuk pasangan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan mangingat terhadap pasangan stimulus yang diberikan.56

55 Ibid.

56 A. Woolfolk, Educational Psychology. Edisi Pertama. Penerjemah Sutjipto, H.P.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

(30)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan mixed method jenis studi kasus. Studi kasus dalam penelitian ini merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu57. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam tentang Pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning.

Penelitian ini bersifat understanding (memahami) terhadap fenomena atau gejala-gejala sosial58, dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena tentang Pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Menurut Mudjia Rahardjo59 harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda. Sedangkan Sasaran dalam penelitian ini dapat berupa manusia, peristiwa, latar dan dokumen, kemudian sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas, sesuai dengan latar atau konteksnya masing- masing dengan maksud untuk memahami berbagai kaitan yang ada diantara variabel- variabelnya.60

Dalam hal ini penulis bermaksud memahami realitas empirik dari fenomena- fenoma yang muncul untuk dipahami dan dimaknai berdasarkan interpretasi penulis, kemudian dibandingkan dengan hasil kajian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Tentu saja, dalam memaknai dan menginterpretasikan informasi dan

57 http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/215-jenis-dan-metode-penelitian- kualitatif.html

58 Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 163

59 http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenis-dan-metode-penelitian-kualitatif.html

60 Imron Arifin, Penelitian Kualitatif dalam Ilmu-Ilmu Social dan Keagamaan, (Malang ; Kalimasahada Press, 1996), hlm. 57.

(31)

data, penulis menggunakan referensi untuk dijadikan acuan atau sandaran dan penguat data yang ditemukan di lapangan.

Dalam penelitian ini, instrument penelitiannya adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya61.

Untuk dapat memahami makna dan menafsirkan fenomena dan simbol- simbol interaksi tentang pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning, maka peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Jadi, selama penelitian ini dilakukan, peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya.

Guna mendapatkan data yang valid dan objektif di lokasi penelitian, peneliti bersikap hati-hati, terhadap berbagai informan agar tercipta suasana yang mendukung keberhasilan dalam pengumpulan data, sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Dalam hal ini peneliti harus menyadari benar bahwa dirinya merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisa data, dan sekaligus menjadi pelapor dari hasil penelitian yang dilakukannya. Oleh karena itu, perlu dibangun hubungan yang baik antara peneliti dan subjek penelitian sebelum, selama maupun sesudah memasuki lapangan. Hal ini dilakukan guna menjamin kepercayaan dan saling pengertian. Tingkat kepercayaan yang tinggi akan membantu kelancaran proses penelitian, sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh denga mudah dan lengkap.

Selanjutnya, peneliti harus menghindari kesan-kesan yang dapat merugikan dan memberikan dampak negatif terhadap informan di Ma‟had Aly Nurul Jadid

61 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2008), hlm. 60

(32)

Paiton Probolinggo. Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan harus diketahui / secara terbuka oleh subjek penelitian.

Dalam hal ini, peneliti menjaga hubungan baik dengan subyek penelitian di Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo, mulai sejak penjajakan awal tahap penelitian, selama penelitian bahkan sesudah penelitian, sebab hal ini menjadi kesuksesan penelitian, terutama dalam hal pengumpulan data di lapangan. Hubungan baik peneliti dengan subyek penelitian dibangun dalam bentuk saling menjamin kepercayaan dan pengertian, sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh selengkap mungkin untuk kesuksesan penelitian dan sedapat mungkin menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan informan62.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa kata-kata, perilaku dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya tentang pembelajaran Nahwu dan Shorrof serta kelayakan dan keefektifannya terhadap peningkatan daya ingat mahasantri di Marhalah Tamhidiyah Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo melalui pendekatan mnemonic learning. Kata-kata dan perilaku orang-orang yang diamati, diwawancarai dan didokumentasikan merupakan sumber data utama dan dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman audio tapes, pengambilan foto dan lain-lain63.

Data dalam penelitian ini terdiri dari orang-orang yang menguasai berbagai informasi tentang aktivitas pembelajaran di Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton Probolinggo yang meliputi pimpinan, tenaga pendidikan / asatidz, pengurus Ma‟had Aly, mahasantri dan lain sebagainya.

Alasan ditetapkannya informan tersebut, pertama mereka sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam setiap kegiatan di Ma‟had Aly Nurul Jadid Paiton, kedua, mereka mengetahui secara langsung tentang persoalan yang akan dikaji oleh peneliti, ketiga, mereka lebih menguasai berbagai informasi secara akurat berkenaan dengan permasalahan yang terjadi di madrasah tersebut.

62 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 21

63 Lihat : S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung : Tarsito, 2003), hlm. 112.

Gambar

Tabel 2.1 Fungsi Dua Belah Otak Kanan dan Kiri 26

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun hakim bebas untuk mempertimbangkan beratnya pidana yang akan dijatuhkan dan dalam batas minimum ke batas maksimum dalam situasi konkret, ia tidak

• Pada tahap analisis, kamus data ada ta ap a a s s, a us data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang dan analis sistem tentang data yang mengalir

Pada use case diagram digambarkan bahwa terdapat dua aktor yang berperan sebagai user dan 1 admin, diamana user daman bertugas untuk melakukan update data di server, dan

Selain mempunyai karakteristik adat Jawa, tari Gambyong mempunyai keunikan yang dimulai dari koreografi yang sebagian besar berpusat pada penggunaan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG Khusus, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak sehubungan dengan adanya informasi,

Petugas indeksing menerima berkas rekam medis rawat inap yang telah diberi koding dari petugas koding dan mengelompokan sesuai kode penyakit, kode operasi / tindakan medic,

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; 1) Sistem informasi akuntansi di PT Istana Kebon Jeruk

Sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar lokomotor anak tunagrahita dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan suatu model latihan yang