• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah Bogor dan Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada bulan April – November 2005.

Kriteria dan Cara Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel sejumlah 60 orang dengan beragam status osteoporosis. Kriteria sampel yang dipilih adalah: dipilih pasien rawat jalan di Klinik Yasmin RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta yang telah memeriksakan kepadatan tulangnya dengan menggunakan DEXA, telah berhenti mengalami haid terhitung 3 tahun setelah terakhir kali mengalami haid, tidak mengalami gangguan pendengaran, tidak pikun dan bersedia diwawancarai.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah karakteristik contoh meliputi nama, etnis, usia, tingkat pendidikan, pendapatan, riwayat pekerjaan, nilai kepadatan mineral tulang dari medical record hasil pemeriksaan tulang, dan data konsumsi pangan yang dikumpulkan dengan metode FFQ (Food Frequency Questionnaire semikuantitatif).

Pengukuran status gizi dilakukan dengan cara mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT). Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan injak (bathroom scale) kapasitas 100 kg, sementara data tinggi badan diukur dengan menggunakan Microtoise merk Sakura Medical ketelitian 0.1 cm dan kapasitas 200 cm. Gaya hidup yang diukur meliputi kebiasaan merokok, kebiasaan minum teh, kebiasaan minum kopi, kebiasaan minum susu dan kebiasaan olah raga masa lalu dan saat ini.

Data riwayat reproduksi yang meliputi umur saat pertama kali mengalami menstruasi, umur saat pertama kali melahirkan, jumlah kehamilan, jumlah keguguran, jumlah anak, rata-rata lama menyusui, lama masa subur, umur saat menopause dan status menopause.

Tabel 2 Jenis dan cara pengumpulan data

No. Jenis Data Cara Pengumpulan Data

1. Karakteristik responden: • Umur • Pendidikan • Pendapatan • Pekerjaan • Etnis

Data diperoleh dari wawancara langsung menggunakan kuesioner

2. Antropometri

• Tinggi badan responden • Berat badan responden

Diukur dengan menggunakan microtoise

Diukur dengan menggunakan timbangan injak

3. Konsumsi pangan

• Metode FFQ semi kuantitatif • Konsumsi susu dan produk

olahan susu

Dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner

4. Gaya hidup • Kebiasaan olahraga • Kebiasaan merokok • Riwayat konsumsi teh • Riwayat konsumsi kopi • Riwayat konsumsi susu

Dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner

5. Riwayat reproduksi • Umur saat pertama kali

menstruasi (tahun)

• Umur saat menopause (tahun) • Umur saat pertama kali

melahirkan (tahun) • Jumlah kehamilan • Jumlah keguguran • Jumlah anak

• Status menopause (tahun) • Lama masa subur (tahun) • Rata-rata lama menyusui (bulan)

Dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner

6. Nilai kepadatan mineral tulang pada tulanng lumbal, femur, radius ultradistal

Medical record hasil pemeriksaan kepadatan mineral tulang responden

Data kepadatan mineral tulang adalah medical record hasil pemeriksaan tulang wanita pascamenopause di Klinik Yasmin RSUPNCM Jakarta. Data kepadatan mineral tulang yang diambil adalah pada bagian tulang lumbal, tulang femur dan tulang radius ultradistal pada tangan. Diambilnya ketiga bagian tersebut karena ketiga lokasi tersebut rentan mengalami osteoporosis.

Tabel 3 Kategori osteoporosis berdasarkan nilai kepadatan tulang Nilai Kepadatan Mineral Tulang (g/cm2) Kategori osteoporosis

Lumbal Femur Radius ultradistal Normal (T-score ≥ -1) ≥ 0.990 ≥ 0.780 ≥ 0.320 Osteopenia (T-score -1 - -2.5) 0.810 – 0.989 0.601 – 0.779 0.270 – 0.319 Osteoporosis (T-score) ≤ -2.5 ≤ 0.810 ≤ 0.600 ≤ 0.270 Data kepadatan mineral tulang yang diambil adalah pada bagian tulang lumbal, tulang femur, dan tulang radius ultradistal pada tangan. Status pengeroposan tulang di ambil menurut kategori WHO (1994) yakni Normal: dengan T-score ≥ -1, Massa tulang rendah (osteopenia) dengan T-score antara -1 dan -2.5, Osteoporosis dengan T-score ≤ -2.5. Tabel 2 menunjukkan nilai cut off kepadatan mineral tulang berdasarkan nilai T-score.

Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari kuesioner diolah dan dianalisis secara statistik. Proses pengolahan data meliputi pengeditan, pengkodean, dan entri data. Variabel yang diteliti meliputi : status gizi, konsumsi pangan, gaya hidup, nilai kepadatan tulang dan riwayat reproduksi.

a. Status gizi wanita pascamenopause ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu rasio dari berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (m)

[

]

2 (m) badan tinggi (kg) badan berat IMT=

Kategori status gizi wanita pascamenopause ditentukan berdasarkan IMT dengan menggunakan standar Indeks Massa Tubuh yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan (2003) yang terbagi menjadi empat kategori yakni Kurus : ≤ 18.5; Normal : 18.5 – 25.0; Gemuk : 25.0 – 27.0 dan Obesitas : > 27.0.

b. Data konsumsi pangan dikonversikan kedalam satuan energi (Kal), protein (g), lemak (g), kalsium (mg), fosfor (mg), zat besi (mg), seng (mg), vitamin A (RE), vitamin C (mg) dan thiamin (mg) dihitung dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (Hardinsyah &

Briawan, 1995, Oey Kam Nio 1995). Tingkat konsumsi zat gizi diperoleh dengan membandingkan data konsumsi dengan angka kecukupan gizi berdasarkan WNPG (2004). Tingkat konsumsi energi dan protein digolongkan baik jika konsumsi ≥ 70% kecukupan, dan kurang jika kurang dari 70% kecukupan (Depkes RI, 2003). Konversi konsumsi pangan dihitung dengan rumus sebagai berikut (Hardinsyah dan Martianto 1992) :

Kgij = (BPj/100) x Kgij x (BDD/100) dimana :

Kgij = kandungan zat gizi tertentu (i) dari pangan j atau makanan yang dikonsumsi sesuai dengan satuannya (berdasarkan DKBM) BPj = berat pangan atau makanan yang dikonsumsi (gram)

BDD = bagian yang dapat dimakan (dalam persen atau gram dari 100 gram pangan atau makanan)

Gij = zat gizi i yang dikonsumsi dari pangan atau makanan j

c. Analisis data secara statistik dengan menggunakan Software SPSS versi 11.5. Analisis statistik yang dilakukan adalah analisis deskriptif untuk seluruh variabel (umur, jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran, IMT, berat badan, tinggi badan, variabel riwayat reproduksi, jumlah intik zat gizi). Uji beda menggunakan uji t dilakukan untuk melihat perbedaan antara kebiasaan olah raga, dan konsumsi susu, teh serta kopi, dahulu dengan sekarang. Uji korelasi Pearson dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel umur, antropometri, IMT, riwayat reproduksi, intik zat gizi, skor konsumsi susu, teh dan kopi serta skor kebiasaan olah raga dengan kepadatan tulang. Uji regresi berganda model Stepwise dilakukan untuk seluruh variabel independen dengan kepadatan tulang di ketiga lokasi pemeriksaan tulang. Model ini digunakan agar didapatkan faktor yang berpengaruh secara fungsional pada nilai kepadatan mineral tulang wanita pascamenopause (Murti 1996; Sugiyono 2004).

Batasan Istilah

Status Gizi adalah keadaan tubuh akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat – zat gizi yang dinilai berdasarkan Indeks Massa Tubuh dengan kategori kurus, normal, gemuk, dan obesitas.

Riwayat reproduksi adalah hal-hal yang berkaitan dengan masa reproduksi seorang wanita dinilai dengan sejumlah parameter yang meliputi usia saat pertama kali mengalami menstruasi, usia saat melahirkan pertama kali, jumlah melahirkan, jumlah anak, jumlah keguguran, lama masa subur, usia saat menopause dan status menopause.

Menarche adalah usia saat pertama kali mengalami menstruasi yang dinyatakan dalam tahun

Menopause adalah umur saat seorang wanita berhenti mengalami menstruasi yang dinyatakan dalam tahun.

Status menopause adalah jumlah tahun setelah terakhir kali mendapatkan haid yang dinilai dengan cara pengurangan umur saat ini dengan umur saat mengalami menopause.

Lama masa subur adalah masa aktif wanita secara reproduksi yang dinilai dari pengurangan nilai umur saat menopause dengan umur saat pertama kali menstruasi.

Kepadatan mineral tulang adalah kandungan massa mineral tulang per unit volume tulang yang diukur dengan menggunakan DEXA pada tulang lumbal, tulang femur dan tulang radius ultradistal yang dinyatakan dalam g/cm2. Tulang lumbal adalah tulang punggung, yang diambil adalah nilai kepadatan

mineral tulang L1-L4.

Tulang femur adalah tulang paha sebelah kiri dan bagian yang diambil dalam pengukuran ini adalah nilai kepadatan mineral tulang bagian leher femur. Tulang radius ultradistal adalah tulang tangan kiri bagian radius sebelah atas. DEXA kependekan dari Dual Energy X – ray Absoptiometry yang merupakan alat

untuk menilai tingkat kepadatan mineral tulang.

Konsumsi pangan adalah jumlah dan jenis makanan yang dimakan yang dinilai dengan menggunakan FFQ semi kuantitatif

Gaya hidup adalah kebiasaan wanita pascamenopause yang berhubungan dengan kesehatannya seperti olah raga, konsumsi teh, susu dan kopi.

Olah raga adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin berupa kegiatan berjalan kaki selama 30 menit, melakukan senam dan gerakan teratur lainnya 3 kali seminggu atau lebih dari 3 kali seminggu.

Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh dalam satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah.

Pengeluaran pangan adalah besarnya jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli pangan selama satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah.

Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh yang dinyatakan dalam tahun.

Dokumen terkait