• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kepadatan Mineral Tulang pada Wanita Pascamenopause adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juni 2006

Nurchasanah NIM A.551020141

ABSTRAK

NURCHASANAH. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepadatan Mineral Tulang pada Wanita Pascamenopause. Dibimbing oleh BUDI SETIAWAN dan DODIK BRIAWAN.

Kepadatan mineral tulang merupakan salah satu parameter untuk mengukur status osteoporosis. Semakin rendah kepadatan mineral tulang maka semakin besar risiko osteoporosis. Kombinasi konsumsi pangan dan gaya hidup yang buruk pada wanita pascamenopause dapat mempercepat terjadinya penurunan kepadatan tulang. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor – faktor yang berhubungan dengan kepadatan mineral tulang pada wanita pascamenopause.

Desain penelitian yang digunakan adalah crosssectional study yang dilakukan di Jakarta dan Bogor dengan sampel sejumlah 60 orang pasien rawat jalan di Klinik Yasmin RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta yang pernah memeriksakan kepadatan tulangnya dengan menggunakan DEXA selama tahun 2004. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik demografi dan sosioekonomi, antropometri, nilai kepadatan mineral tulang dan data konsumsi pangan yang dikumpulkan dengan metode FFQ (Food Frequency Questionnaire) semikuantitatif. Analisis data secara statistik menggunakan SPSS versi 11.5. Analisis statistik yang dilakukan adalah analisis deskriptif, uji t, uji korelasi Pearson dan uji regresi berganda model Stepwise dilakukan untuk seluruh variabel independen dengan kepadatan tulang di ketiga lokasi pemeriksaan tulang. Model ini digunakan agar didapatkan faktor yang berpengaruh secara fungsional pada nilai kepadatan mineral tulang wanita pascamenopause.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertambahan usia pada wanita pascamenopause menyebabkan nilai kepadatan mineral tulang lumbal, femur dan radius ultradistalnya semakin rendah. Tulang radius ultradistal lebih cepat mengalami pengeroposan tulang dibandingkan tulang lumbal dan tulang femur. Nilai IMT yang tinggi berasosiasi dengan semakin tingginya nilai kepadatan mineral tulang radius ultradistal. Umur saat menopause dan masa subur memiliki efek positif pada kepadatan tulang lumbal, femur dan radius ultradistal. Sedangkan status menopause berefek negatif pada kepadatan tulang lumbal, femur dan radius ultradistal. Faktor intik zat gizi yang berefek positif pada kepadatan tulang femur dan radius ultradistal adalah intik zat besi. Konsumsi ikan juga berefek positif pada kepadatan tulang femur sedangkan konsumsi sumber karbohidrat dan buah-buahan berefek negatif pada kepadatan tulang radius ultradistal. Faktor gaya hidup yang berefek negatif pada kepadatan tulang radius ultradistal adalah konsumsi kopi. Sedangkan konsumsi teh berasosiasi positif dengan kepadatan tulang radius ultradistal.

Faktor yang berpengaruh pada kepadatan tulang lumbal adalah umur saat menopause, status menopause dan rasio protein hewani:nabati dengan nilai koefisien regresi 0.265. Kepadatan tulang femur dipengaruhi oleh umur dan status menopause dengan koefisien regresi 0.182. Sedangkan kepadatan tulang radius ultradistal dipengaruhi oleh umur, kebiasaan konsumsi kopi, kebiasaan konsumsi teh, konsumsi sumber karbohidrat dan konsumsi buah-buahan dengan koefisien regresi 0.450.

ABSTRACT

NURCHASANAH. Factors Related to Bone Mineral Density in Postmenopausal Women. Under the direction of BUDI SETIAWAN and DODIK BRIAWAN.

Bone mineral density is important parameter to measure osteoporosis status. Low bone mineral density means more risk of having osteoporosis. Poor combination of dietary intake and lifestyle in postmenopausal women would increase the rate of bone loss. The main objective of this research was to learn factors that related to bone mineral density in postmenopausal women.

This was a cross-sectional study from 60 patients that have examined their bone status using dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA) in 2004. Bone mineral density value, dietary intake using semi quantitative FFQ (Food Frequency Questionnaire), demographic and socioeconomic data were collected in this study. Statistical analysis used in this study was descriptive analysis, t-test, Pearson correlation test and stepwise multiple linear regression for all independent variable with bone density using SPSS version 11.5.

Result of this study showed that older postmenopausal women have lower bone mineral density at lumbar spine, femur and radius ultra distal. Rate of bone loss at radius ultra distal was faster than at lumbar spine and femur. Higher body mass index was mean higher bone mineral density at postmenopausal women. Reproductive factors that have positive effect at lumbar spine, femur and radius ultra distal bone density were age at menopause and duration of reproductive years. Menopausal status have negative effect with bone density of lumbar spine, femur and radius ultradistal.

Iron intake have positive association with bone mineral density at femur and radius ultra distal. Fish consumption also has positive association with femur bone density. Negative relationships founded at consumption of carbohydrate source and fruits with bone density of radius ultra distal. Coffee consumption has negative association with radius ultra distal bone density and tea consumption have positive association with radius ultra distal bone density.

The conclusion of this study was density of lumbar spine was influenced by age at menopause, menopausal status and ratio of dietary animal to vegetable protein (R2 = 0.265). Density of femur was influenced with age and menopausal status (R2 = 0.182). Density of radius ultra distal was influenced with age, coffee and tea consumption and intake of carbohydrate source and fruits (R2 = 0.450).

 Hak cipta milik Nurchasanah, tahun 2006 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dna sebagainya

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

Dokumen terkait