Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu waktu tertentu. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan Kecamatan Cibungbulang merupakan salah satu daerah dengan jumlah lansia terbanyak menurut Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor (2011). Penelitian ini dilakukan mulai dari April sampai Januari 2013 yakni meliputi persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan penulisan laporan.
Teknik Penarikan Contoh
Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia yang berusia 65 tahun ke atas dan beragama Islam yang bertempat tinggal di Desa Leuwungkolot dan Desa Girimulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pemilihan desa dilakukan secara purposive yaitu berdasarkan pada mayoritas jumlah lansia terbanyak dibandingkan desa lainnya, yang diketahui dari informasi yang didapatkan dari kecamatan setempat. Teknik pengambilan contoh dilakukan secara purposive, artinya contoh diambil secara sengaja dengan kriteria yang ditetapkan yaitu lansia yang berusia 65 tahun ke atas dan beragama Islam. Pihak Desa Girimulya dan Desa Leuwungkolot tidak memiliki data akurat tentang jumlah penduduk lansia yang berusia 65 tahun ke atas. Berdasarkan hal tersebut, peneliti kemudian mendatangi Pos Pembinaan Terpadu lansia (Posbindu lansia) yang ada di masing-masing desa, yaitu Posbindu Samiadji dan Posbindu Citra Lestari untuk mendapatkan data lansia yang aktif datang ke Posbindu, dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Peneliti kemudian mendapatkan 60 orang lansia, yang terdiri dari 30 lansia pria dan 30 lansia wanita. Pertimbangannya adalah jumlah tersebut telah memenuhi kebutuhan pengolahan secara statistik.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner meliputi: (1) karakteristik
responden, (2) dukungan sosial, (3) tingkat religiusitas, dan (4) kepuasan hidup. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain yang diperoleh dari instansi-instansi terkait, yakni Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bogor, kantor Desa Girimulya dan Desa Leuwungkolot, studi dari buku, internet, dan hasil penelitian-penelitian terdahulu. Data sekunder yang dikumpulkan adalah jumlah penduduk lansia Kabupaten Bogor, karakteristik wilayah penelitian, dan acuan pustaka. Data primer karakteristik responden tersaji pada Tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik responden, kategori, dan skala datanya
Variabel Kategori Skala
Karakteristik Lansia
Usia (Papalia et al. 2008) [1] Lansia muda (65-74) [2] Lansia tua (75-84)
[3] Lansia tertua (≥ 85)
Rasio
Status perkawinan [0] Menikah [1] Janda/duda
Ordinal Tingkat pendidikan [1] Tidak sekolah
[2] Tidak lulus SD [3] Lulus SD [4] Tidak lulus SMP [5] Lulus SMP [6] Tidak lulus SMA [7] Lulus SMA [8] Lulus PT
Ordinal
Status pekerjaan [0] Tidak bekerja [1] Bekerja
Ordinal
Pekerjaan [1] Tidak bekerja
[2] Pedagang/Wirausaha [3] Petani [4] Pensiunan [5] Buruh tani [6] Tukang urut Nominal Pendapatan (Rupiah) [1] > 500.000 [2] 500.000-999.000 [3] 1.000.000-1.499.000 [4] 1.500.000-1.999.000 [5] ≥ 2.000.000 Ordinal
Pola tempat tinggal [1] Sendiri/pasangan [2] Pasangan & anak [3] Anak saja
[4] Orang tua/saudara
Nominal
Jumlah anak [1] Sedikit (0-3 orang) [2] Sedang (3-4 orang) [3] Banyak (> 6 orang)
Rasio
Jumlah keluhan penyakit [1] Tidak sakit
[2] Sakit 1 (1 jenis penyakit) [3] Sakit 2 (2 jenis penyakit)
[4] Sakit 3 (≥ 3 jenis penyakit)
Rasio
Jumlah keluhan fisik [1] Tidak ada keluhan
[2] Keluhan 1 (1 jenis keluhan) [3] Keluhan 2 (2 jenis keluhan) [4] Keluhan 3 (3 jenis keluhan)
Variabel utama dalam penelitian ini adalah dukungan sosial, tingkat religiusitas, dan kepuasan hidup. Instrumen dukungan sosial merupakan hasil konstrak yang diadopsi dari Cutrona (1996) yang terdiri dari dukungan emosi, dukungan instrumental, dukungan informasi, dan dukungan self-esteem. Nilai Cronbach alpha untuk dukungan sosial sebesar 0,687, dan jumlah total pertanyaan dukungan sosial adalah sebanyak 25 item pertanyaan. Sementara itu, instrumen tingkat religiusitas dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan konstrak yang diadopsi dari Lubis (2009), yang melihat keterlibatan individu di dalam agama Islam berdasarkan tiga nilai yaitu akidah, ibadah, dan akhlak. Jumlah total pertanyaan instrumen tingkat religiusitas adalah sebanyak 25 item pertanyaan, dengan nilai Cronbach alpha sebesar 0,747. Variabel kepuasan hidup dalam penelitian ini menggunakan instrumen indeks skala kepuasan hidup Neugarten, Havighurst, dan Tobin (1961) yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan penelitian. Total jumlah pertanyaan variabel kepuasan hidup adalah sebanyak 25 item pertanyaan, dengan nilai Cronbach alpha sebesar 0,826.
Pengolahan dan Analisis Data
Instrumen yang telah disusun, diuji reliabilitas, dan validitasnya. Uji validitas digunakan untuk menguji apakah instrumen dapat memperoleh data yang sesungguhnya, sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menguji hasil yang diperoleh instrumen memiliki nilai yang konsisten di setiap penggunaan instrumen. Data yang telah diperoleh diolah melalui proses pengeditan, pengodean, penilaian, pemasukan data, dan analisis data dengan menggunakan beberapa program komputer yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensia. Karakteristik responden, dukungan sosial, tingkat religiusitas, dan kepuasan hidup dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan tabulasi silang. Hal ini bertujuan untuk memberikan makna terhadap data. Pada saat melakukan pengolahan, data variabel dukungan sosial, tingkat religiusitas, dan kepuasan hidup beserta sub variabelnya diubah ke dalam bentuk rasio dengan menjumlahkan setiap jawaban hingga mendapatkan skor komposit. Setelah mendapatkan skor setiap variabel, selanjutnya skor dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk menentukan cut off dari variabel
dukungan sosial, tingkat religiusitas, dan kepuasan hidup yaitu dengan menggunakan rumus interval kelas (Slamet 1993).
Interval Kelas (IK) = Skor Maksimum – Skor Minimum Jumlah kategori
Analisis inferensia yang digunakan adalah uji korelasi Pearson, uji korelasi Spearman, dan uji beda independent sample t-Test. Uji korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara berbagai variabel yang akan diteliti. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan jumlah skor antara responden berjenis kelamin pria dengan responden berjenis kelamin wanita, dilakukan uji beda t. Pengkategorian masing-masing variabel tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2 Data, kategori, dan sebaran pengukuran
Variabel Kategori Sebaran pengukuran
Dukungan sosial
Dukungan emosi Rendah (8-16)
Sedang (17-24) Tinggi (25-32)
Kelas interval
Dukungan instrumental Rendah (7-14) Sedang (15-21) Tinggi (22-28)
Kelas interval
Dukungan informasi Rendah (6-12) Sedang (13-18) Tinggi (19-24)
Kelas interval
Dukungan self-esteem Rendah (4-8) Sedang (9-12) Tinggi (13-16)
Kelas interval
Dukungan sosial total Rendah (25-50) Sedang (51-75) Tinggi (75-100) Kelas interval Tingkat Religiusitas Akidah Rendah (10-20) Sedang (21-30) Tinggi (31-40) Kelas interval Ibadah Rendah (10-20) Sedang (21-30) Tinggi (31-40) Kelas interval Akhlak Rendah (5-10) Sedang (11-15) Tinggi (16-20) Kelas interval
Religiusitas total Rendah (25-50) Sedang (51-75) Tinggi (75-100)
Religiusitas total
Kepuasan hidup
Merasa senang Rendah (5-10)
Sedang (11-15) Tinggi (16-20)
Kelas interval
Hidup penuh arti Rendah (5-10)
Sedang (11-15) Tinggi (16-20)
Tabel 2 Data, kategori, dan sebaran pengukuran (lanjutan)
Variabel Kategori Sebaran pengukuran
Berhasil mencapai cita Rendah (5-10) Sedang (11-15) Tinggi (16-20)
Kelas interval
Gambaran hidup positif Rendah (5-10) Sedang (11-15) Tinggi (16-20)
Kelas interval
Sikap hidup optimis dan suasana hati positif
Rendah (5-10) Sedang (11-15) Tinggi (16-20)
Kelas interval
Kepuasan hidup total Rendah (25-50) Sedang (51-75) Tinggi (75-100)
Kelas interval
Definisi Operasional Lansia adalah seseorang yang berusia 65 tahun ke atas.
Status perkawinan lansia dibagi menjadi status menikah dan janda/duda
Usia adalah lama hidup lansia yang dihitung berdasarkan tahun. Usia lansia dalam penelitian ini dikategorikan dalam tiga fase yaitu lansia muda (65-74 tahun), lansia tua (75-84 tahun), dan lansia tertua (lebih dari 85 tahun). (Papalia et al. 2008).
Pendapatan lansia adalah besarnya uang yang diterima lansia setiap bulannya. Status pekerjaan lansia adalah kegiatan yang menghasilkan uang, yang masih
dilakukan oleh lansia saat ini
Tingkat pendidikan lansia adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh lansia yang dibedakan menjadi tidak sekolah, tidak lulus SD, lulus SD, tidak lulus SMP, lulus SMP, tidak lulus SMA, lulus SMA, dan lulus Perguruan Tinggi.
Lokasi tinggal lansia adalah tempat dengan siapa lansia tinggal saat ini yang dikategorikan menjadi tinggal sendiri atau bersama pasangan, tinggal bersama pasangan dan anak, tinggal bersama anak saja, dan tinggal bersama orangtua atau saudara.
Jumlah anak lansia adalah banyaknya anak yang dimiliki lansia yang dikategorikan menjadi jumlah anak sedikit (0-3 orang), jumlah anak sedang (4-6 orang), dan jumlah anak banyak (> 6 orang).
Kondisi kesehatan lansia adalah kondisi kesehatan fisik lansia yang dijelaskan dari jumlah penyakit yang dideritanya.
Kondisi fisik lansia adalah keadaan fisik lansia yang dijelaskan dari jumlah keluhan yang dirasakan olehnya.
Dukungan sosial adalah bantuan yang didapatkan lansia dari orang-orang di sekitarnya, yang dilihat dari aspek emosi, instrumental, informasi, dan penghargaan diri.
Dukungan Emosi adalah perhatian, ungkapan cinta, dan empati yang membuat seseorang merasa nyaman dan dicintai.
Dukungan Instrumental adalah bantuan yang diberikan dalam bentuk uang, tempat tinggal, dan bantuan fisik lainnya.
Dukungan Informasi adalah saran, petunjuk dan nasehat yang membantu seseorang menyelesaikan permasalahannya.
Dukungan Self-esteem adalah penghargaan yang diberikan terhadap kemampuan, perasaan, dan gagasan seseorang.
Sumber dukungan sosial adalah asal dukungan sosial yang diterima oleh lansia yang dikategorikan menjadi dari keluarga saja, teman, keluarga dan teman, dan sumber lain yang terpercaya.
Religiusitas adalah penghayatan individu terhadap nilai-nilai ketuhanan, dan pengalaman individu terhadap nilai-nilai agama yang dicerminkan dengan sikap dan perilaku yang merujuk pada sifat-sifat ketuhananan dalam kehidupan yang dijalaninya.
Akidah adalah keyakinan muslim akan ajaran-ajaran agamanya, seperti percaya pada hari akhir dan kematian.
Ibadah adalah pengalaman individu dalam mendekatkan diri dengan Tuhannya melalui tata cara yang telah diatur di dalam ajaran agama, seperti shalat, zakat, membaca kitab suci, dan berpuasa.
Akhlak adalah sikap dan perilaku individu yang merujuk pada nilai-nilai agama.
Kepuasan hidup adalah persepsi lansia tentang kondisi hidup yang dialaminya secara keseluruhan, yang mencerminkan kesesuaian antara cita-cita masa lalu dengan kondisi kehidupan sekarang.