4. 1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian potong lintang (cross sectional) yaitu penelitian yang mengamati subjek dengan pendekatan suatu saat atau subjek diobservasi hanya sekali saja pada saat penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi (TB/BB) dengan onset menars pada siswi usia 11–14 tahun di SMP Negeri 1 Pintu Pohan.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Pintu Pohan , Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Berdasarkan survei pendahuluan beberapa alasan pemilihan lokasi, yakni : 1. Dilihat dari murid perempuan yang ada di SMP Negeri 1 Pintu Pohan
mempunyai latar belakang status ekonomi yang bervariasi yang mana akan mempengaruhi gaya hidup dan pemilihan konsumsi pangan mereka sehingga dapat menggambarkan status gizi yang berbeda.
2. Mayoritas siswi SMP Negeri 1 Pintu Pohan juga berada dalam latar belakang orangtua yang memiliki pendidikan yang berbeda – beda sehingga gaya hidup dan pemilihan makanan juga berbeda sehingga dapat menggambarkan status gizi yang berbeda.
3. Mayoritas siswi SMP Negeri 1 Pintu Pohan memiliki BMI yang berbeda – beda sehingga akan lebih menggambarkan perbedaan onset menars dari masing – masing variasi BMI tersebut.
4.2.2 Waktu Penelitian
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah semua siswi yang berusia 11 – 14 tahun yang bersekolah di SMP Negeri 1 Pintu Pohan dengan jumlah
Kelas 7 : 37 orang Kelas 8 : 26 orang Kelas 9 : 38 orang
Sehingga keseluruhan populasi berjumlah 101 siswi.
4.3.2 Sampel
Penarikan sampel penelitian sering dilakukan dalam suatu penelitian oleh beberapa alasan seperti jumlah populasi yang sangat besar sehingga semua populasi tidak mungkin diperiksan karena memakai waktu yang lama, adanya homogenitas atau sifat kesamaan dalam populasi, dan ketelitian terhadap pengukuran sampel akan lebih baik dibandingkan populasi. Alasan lain berupa lebih murah, lebih cepat, lebih akurat lebih spesifik dan mewakili populasi. (Wahyuni, 2007)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah consecutive sampling,yakni semua subyek secara berurutan sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, S, 2008) sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
• Siswi usia 11 – 14 tahun
• Terdaftar secara administratif sebagai siswi SMP Negeri 1 Pintu Pohan
• Bersedia menjadi subjek penelitian 2. Kriteria Ekslusi
• Mempunyai penyakit diabetes mellitus 1 maupun 2
• Siswi yang merokok
• Mengkonsumsi alkohol
• Ibu responden lupa onset menarsnya
Rumus besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
� =
N. Z
21 ×
� 2. � ( 1−�)
(N−1 )d
2+ Z
21 ×
� 2. � ( 1−�)
Keterangan (Wahyuni, 2007) :n = Besar sampel minimum
N. Z21− �2 = Nilai distribusi baku ( table Z) pada � tertentu
� = Harga proporsi di populasi ( 0,5 )
d = Kesalahan (absolute) yang dapat ditolerir ( 10% = 0,1)
n = Jumlah populasi
Besar sampel adalah :
� = 101 (1,96)
2× 0,5 ( 1 −0,5)
(101− 1 )(0,1)
2+ (1,96)
2× 0,5 ( 1−0,5)
� = 101 (3,8416) × 0,25
100 (0,01) + (3,8416)(0,25)
� = 99,164
1,9604
n = 51 orang
Dengan demikian, jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 51 orang. Untuk hasil yang lebih akurat maka jumlah sampel menjadi 60 orang.
4.4 Metode Pengumpulan Data
4.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh dengan penilaian status gizi yang dilakukan dengan pengukuran langsung pada sampel untuk mengetahui antropometri tubuhnya adalah dengan menggunakan ukuran ukuran tubuh yakni tinggi badan dan berat badan, metode pengukuran berat badan dan tinggi badan menggunakan timbangan badan injak jenis manual dengan merk dagang GEA dan pengukur tinggi badan tarik (Stature Meter)atau Microtoisedengan merk dagang OneMed. Hasil pengukuran yang didapatkan kemudian akan dihitung BMI nya dengan rumus penghitungan BMI dan setelah itu akan diplotkan dengan kurva pertumbuhan The
Centers for Disaese Control and Prevention (CDC) 2000 (CDC Growth Chart
)untuk menentukan status gizi sampel dengan identifikasi sebagai berikut :
BMI for Age Cuttofs
≥95th
percentile Overweight
85th to <95th percentile Risk of Overweight 5th to < 85th percentile Normal
< 5th percentile Underweight
Tabel 4.1. BMI for Age Cuttoff Sumber : CDC, 2002
Kemudian untuk data primer onset menars diperoleh dengan melakukan wawancara tentang onset menars dari sampel. Wawancara akan dilakukan secara langsung kepada sampel untuk menanyakan onset menars dari masing masing sampel. Data yang akan didapatkan dapat berupa tanggal dari onset menars dari sampel atau hanya berupa umur sampel pada onset menarsnya. Setelah itu akan dikelompokkan berdasarkan onset menars, menjadi :
4. Menars cepat : < 10 tahun
6. Menars lambat : > 14 tahun
Setelah itu akan dilakukan wawancara onset menars ibu sampel, berat badan lahir sampel dan tingkat pendapatan orangtua.
4.4.2 Data Sekunder
Data sekunder akan diperoleh dari sekolah yakni SMP Negeri 1 Pintu Pohan untuk mengetahui data – data umum dari siswi yang berumur 11 – 14 tahun.
4.5 Metode Pengolahan dan Analisa Data
4.5.1 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara :
1. Editing
Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk.
2. Coding
Data yang telah terkumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah dengan komputer.
3. Entry
Data yang telah diberi kode kemudian dimasukkan ke dalam program komputer SPSS.
4. Cleaning
Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.
5. Saving
4.5.2 Analisis Data
Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan analisis, yakni :
1. Analisis data Univariat
Analisis data dilakukan untuk mengertahui distribusi frekuensi dan presentasi tiap variabel yang akan diteliti yaitu status gizi, onset menars ibu sampel, berat badan lahir sampel dan tingkat pendapatan orangtua (Hastono, 2001)
2. Analisi Data Bivariat
Analisis data dilakukan dengan uji statistic menggunakan chi-square, untuk melihat adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel
independen dengan derajat kemaknaan α = 0,05. Apabila p value < 0.05, maka Ho
gagal ditolak (Hastono, 2001).
3. Analisis Data Multivariat
Untuk menganalisis variabel independen yang paling kuat hubungannya dengan variabel dependen digunakan regresi logistic karena bentuk variabel independennya berskala kategorik dan variabel dependennya berskala kategorik nominal. Analisis dilakukan melalui beberapa tahap seperti sebagai berikut : tahap pertama dilakukan analisis bivariat antara variabel dependen untuk mendapatkan variabel yang akan masuk model multivariat bila p < 0.25. tahap kedua adalah melakukan analisis regresi logistik. Hasil dari analisis yang mempunyai nilai p < 0.05 merupakan variabel yang berhubungan (Dahlan, 2009b).