• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM BAGI KREDITOR SEPARATIS TERHADAP TINDAKAN- TINDAKAN-TINDAKAN DALAM PERIODE KEADAAN DIAM (STANDSTILL) DALAM

G. Metode Penelitian

1. Spesifikasi Penelitian

Penelitian adalah ”usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dengan cara hati-hati, sistematis serta sempurna terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab problemnya”.48

Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya, kecuali itu maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian yang ditimbulkan di dalam gejala yang bersangkutan.49

      

47

Pasal 1 ayat (6) UU No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

48

Joko P, Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 2.

49

Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dan supaya dapat memberikan hasil yang bermanfaat maka penelitian ini dilakukan dengan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu ”menggambarkan dan menganalisa masalah-masalah yang akan dikemukakan, yang dilakukan dengan cara pendekatan yuridis normatif”.50

”Pendekatan yuridis normatif ini digunakan dengan maksud untuk mengadakan pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori”.51 ”Pendekatan yuridis normatif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti sumber-sumber bacaan yang relevan dengan tema penelitian, yang meliputi penelitian terhadap asas-asas hukum”,52 sumber-sumber hukum, peraturan perundang-undangan yang bersifat teoritis ilmiah yang dapat menganalisa permasalahan yang akan dibahas.

      

50

Penelitian hukum normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder, lebih lanjut lihat Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum

Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hlm. 13. 51

Ronny Hantijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta: Gramedia Indonesia, 1990), hlm. 11.

52

M. Solly Lubis, Pembahasan Undang-Undang Dasar 1945, Alumni, Bandung, 1997, hlm. 89, mengatakan asas-asas hukum adalah dasar kehidupan yang merupakan pengembangan nilai-nilai yang dimasyarakatkan menjadi landasan hubungan-hubungan sesama anggota masyarakat.

2. Pendekatan Penelitian

Penulisan tesis ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yang diartikan sebagai penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum, yaitu meneliti terhadap bahan pustaka atau bahan sekunder. Penelitian ini meliputi penelitian terhadap asas-asas hukum, sumber-sumber hukum, peraturan perundang-undangan, buku-buku dan literatur lain mengenai saat keadaan diam (standstill), mengkaji aspek hukum yang ada, dan dengan peraturan yang ada, bagaimana pelaksanaannya, apakah peraturan tersebut cukup menaungi fenomena yang ada dan atau diperlukan suatu peraturan yang lebih kompleks.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Medan pada Kantor Balai Harta Peninggalan Medan, Jalan Listrik Nomor 10 Medan.

4. Alat Pengumpulan Data

”Dalam penelitian hukum normatif, data yang diperlukan adalah data sekunder”,53 oleh karena itu ”alat pengumpulan data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai Library Research (Studi Kepustakaan)”.54

      

53

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm. 121.

54

Studi Kepustakaan merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan melalui data tertulis dengan menggunakan content analysis. Selanjutnya lihat Soerjono Soekanto, Pengantar

Metode ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, menafsirkan dan mentransfer dari sumber atau bahan-bahan tertulis sebagai berikut :

1. Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Surat Edaran Mahkamah Agung dan peraturan yang ada kaitannya dengan kepailitan.

2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan hukum primer yaitu karangan ilmiah, buku-buku referensi dan informasi, kepailitan, penundaan pembayaran utang dan keadaan standstill dari kreditor dan putusan kepailitan yang ada di Balai Harta Peninggalan (BHP) Medan.

3. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan-penjelasan terhadap bahan hukum sekunder, yakni kamus umum, kamus hukum, jurnal, artikel, majalah dan lain sebagainya.

Wawancara (interview), yaitu melakukan wawancara dengan para informan atau nara sumber dari Balai Harta Peninggalan selaku kurator yang ditunjuk oleh pihak pemerintah dan para praktisi serta akademisi yang mengetahui tentang masalah kepailitan, dengan menggunakan pedoman wawancara bebas agar data diperoleh langsung dari sumbernya dan lebih mendalam yaitu dengan :

1. Bapak Amri Marjunin, selaku Mantan Ketua BHP di Medan.

3. Bapak Syahril Sofyan, selaku Mantan Ketua BHP di Makasar. 4. Bapak Sueb Soeparno, selaku Mantan Ketua BHP di Jakarta. 5. Bapak Mukhlis Adlin, selaku Mantan Ketua BHP di Jakarta. 6. Bapak Thamsir Halik, selaku Sekretaris BHP di Jakarta.

7. Bapak Tan Kamello, selaku Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Sumatera Utara.

8. Ibu Sunarmi, selaku Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Sumatera Utara. 9. Bapak Basril, selaku Legal Division pada PT. Bank Mandiri Medan.

10. Bapak Iwan Setiawan, selaku Legal Division pada PT. Bank CIMB Niaga Medan.

5. Analisa Data

Dalam suatu penelitian sangatlah diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. ”Setelah pengumpulan data dilakukan, baik dengan studi kepustakaan dan dengan wawancara maka data tersebut dianalisa secara kualitatif”55 yakni dengan ”mengadakan pengamatan data-data yang diperoleh dan menghubungkannya dengan ketentuan-ketentuan maupun asas-asas hukum yang terkait dengan permasalahan yang diteliti dengan logika induktif” 56 yaitu berpikir dari hal yang khusus menuju hal yang lebih

      

55

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 10.

56

umum, dengan menggunakan perangkat normatif, yakni interpretasi dan konstruksi hukum dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan cara metode kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan dengan cara metode deduktif yang menghasilkan suatu kesimpulan yang bersifat umum terhadap permasalahan dan tujuan penelitian.

6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :