METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Penelitian kualitatif di mulai dengan pengumpulan informasi-informasi dalam situasi sewajarnya, untuk dirumuskan menjadi suatu generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat (common sense) manusia. Masalah yang akan diungkapkan dapat disiapkan sebelum pengumpulan data (informasi) akan tetapi mungkin saja berkembang dan berubah selama kegiatan penelitian dilakukan. Dengan demikian data (informasi) yang dikumpulkan terarah pada kalimat yang diucapkan, kalimat yang tertulis dan tingkah laku atau kegiatan yang tampak. Informasi itu dipelajari dan ditafsirkan dengan usaha memahami maknanya sesuai dengan sudut pandangan sumber datanya. Makna informasi-informasi yang bersifat khusus itu dalam bentuk teoritis melalui proses penelitian kualitatif tidak mustahil akan menghasilkan teori-teori baru, tidak sekedar untuk kepentingan- kepentingan praktis.
Lebih lanjut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 1997: 3) menyebutkan
Penelitian metode kualitatif akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu secara holistik menggunakan metode deskriptif kompleks mengenai sehingga dapat memperoleh gambaran mengenai realitas. Pernyataan diatas juga diperkuat oleh pernyataan Moleong (1997: 5)yang mana menyatakan bahwa penelitian / metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara peneliti dengan responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Sehingga melalui penelitian ini, peneliti bermaksud mendeskripsikan realita secara jelas dan terperinci mengenai Implementasi Kebijakan Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS) di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.
2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini adalah Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.
2.3 Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi atau sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian inilah yang akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian meliputi informan kunci,informan utama,dan informan biasa.
a. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai
informasi pokok yang diperlukan di dalam penelitian, atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Maka yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah Kepala Kantor
Pertanahan Kota Pekanbaru,akan tetapi dalam perkembangannya di lapangan Kepala Kantor Pertanhan Kota Pekanbaru tidak sedang ada di tempat dan di disposisikan kepada Kepala Seksi Survei Dan Pemetaan,kepada Kepala Seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah,dan kepada Kepala Seksi Pengendalian Dan Pemberdayaan untuk membantu saya untuk memperoleh data dan informasi yang di butuhkan memgenai penelitian SIMTANAS ini.
b. Informan utama yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang di teliti dalam memberikan informasi.Maka yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di bagian Tata Usaha,Seksi Survei Dan Pemetaan,Seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah,Seksi Pengendalian Dan Pemberdayaan di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.
c. Informan biasa yaitu informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan
mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan. yaitu Masyarakat yang secara kebetulan sedang berada di Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru untuk keperluan dalam mengurus sertifikasi tanah.Dimana informan biasa yang di ambil berjumlah 5 orang.
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data/keterangan/informasi yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam pemelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data Primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrument sebagai berikut:
a. Wawancara, yaitu dengan cara wawancara mendalam(indepth interview)
untuk memperoleh data yang lengkmen sebagai berikuapstru dan mendalam dari informan. Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian.
b. Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang
sangat penting. Pengamatan itu digunakan karena berbagai alasan. Ternyata ada beberapa tipologi pengamatan. Terlepas dari jenis pengamatan, dapat dikatakan bahwa pengamatan terbatas dan tergantung pada jenis dan variasi pendekatan (Moleong, 2007: 242).
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data-data primer. Pengumpulan data sekunder dilakuka dengan instrument sebagai berikut :
a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau foto-foto dan rekaman video yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
b. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literature seperti buku, karya ilmiah, dan sumber-sumber bacaan lainnya yang berkenaan dengan penelitian ini.
2.5 Teknik Analisis Data
Dalam analisis data, peneliti dilibatkan sedemikian rupa agar kesimpulan dan keputusan dapat dirumuskan secara baik dan benar. Analisis data merupakan proses pencandraan/discription dan penyusunan transkrip interview serta material lain yang telah terkumpul. Maksudnya agar peneliti dapat menyempurnakan pemahaman terhadap data tersebut untuk kemudian menyajikannya kepada orang lain dengan lebih jelas tentang apa yang telah ditemukan atau dapatkan dari lapangan (Danim, 2002: 210).
Analisis kualitatif merupakan suatu analisis yang digunakan untuk membahas dan menerangkan hasil penelitian mengenai berbagai gejala atau kasus yang dapat diuraikan dengan menggunakan kata-kata yang tidak dapat diukur dengan angka-angka tetapi memerlukan penjabaran uraian yang jelas. Data yang diperoleh hanya bersifat memberikan keterangan dan penjelasan. Analisis data kualitatif sebenarnya bertumpu pada strategi deskriptif kualitatif dimulai dari analisis berbagai data yang terhimpun dari suatu penelitian, pengklasifikasian data kemudian bergerak ke arah pembentukan kesimpulan
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1Gambaran Kota Pekanbaru 3.1.1 Sejarah Kota Pekanbaru
Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya sebagai ladang, lambat laun menjadi perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki yang terletak di tepi muara sungai siak.
Nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal pada masanya melainkan Senapelan. PerkembanganSenapelan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Diperkirakan istana tersebut terletak di sekitar Mesjid Raya sekarang. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mempunyai inisiatif untuk membuat Pekan di Senapelan tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu disekitar pelabuhan sekarang.
Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajah 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi "Pekan Baharu" selanjutnya diperingati sebagai hari lahir Kota Pekanbaru. Mulai saat itu
sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer sebutan "PEKAN BAHARU", yang dalam bahasa sehari-hari disebut PEKANBARU.
3.1.2 Visi Kota Pekanbaru
Pernyataan visi yang dirumuskan oleh aparat penyelenggara pemerintah Kota Pekanbaru menuju tahun 2020 adalah "Terwujudnya Kota Pekanbaru Sebagai Pusat Perdagangan Dan Jasa, Pendidikan serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan Iman dan Taqwa". Visi tersebut diatas mengandung makna sebagai berikut:
1. Pusat Perdagangan dan Jasa, menggambarkan keadaan masyarakat Kota
Pekanbaru yang diinginkan dalam decade 20 tahun kedepan Pemerintah Kota Pekanbaru dengan dukungan masyarakatnya yang dinamis akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi pusat perdagangan dan jasa di kawasan Sumatera.
2. Pusat Pendidikan, pemerintah Kota Pekanbaru kedepan akan selalu berusaha
untuk memberdayakan masyarakatnya agar dapat berperan serta secara aktif meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rnagka menciptakan pembangunan manusia seutuhnya. Pemberdayaan sumber daya manusia lebih diarahkan kepada terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan formal dan non-formal dibidang keahlian dan kejuruan yang terpadu diikuti dengan upaya penyiapan sarana dan prasarana pra pendidikan sampai perguruan tinggi. Dengan langkah tersebut sangat diharapkan dalam decade 20 tahun kedepan di Kota Pekanbaru akan dapat tersedia sarana pendidikan yang lengkap dan unggul.
3. Pusat Kebudayaan Melayu merupakan refleksi dari peradaban tatanan nilai- nilai budaya luhur masyarakat Kota Pekanbaru yang mantap dalam mempertahankan, melestarikan, menghayati, mengamalkan serta menumbuhkembangkan budaya Melayu. Kehendak menjadikan Kota Pekanbaru sebagai pusat kebudayaan Melayu antara lain akan diarahkan kepada tampilnya identitas fisik bangunan yang mencerminkan kepribadian daerah, adanya kawasan beridentitas adat Melayu serta makin mantapnya kehidupan adapt yang digali dari nilai-nilai luhur Melayu.
4. Masyarakat Sejahtera merupakan salah satu tujuan kehidupan masyarakat
Kota Pekanbaru pada decade 20 tahun kedepan. Dalam kondisi ini dicita- citakan masyarakat akan dapat hidup dilingkungan yang relatif aman, bebas dari rasa takut dan serba kecukupan lahir batin secara seimbangan dan selaras baik material maupun spiritual yang didukung dengan terpenuhinya kualitas gizi, kesehatan, kebersihan dan lingkungan.
5. Berlandaskan iman dan taqwa merupakan landasan spiritual moral, norma
dan etika dimana masyarakat pada kondisi tertentu mempunya pikiran, akal sehat dan daya tangkal terhadap segala sesuatu yang merugikan dengan memperkukuh sikap dan prilaku individu melalui pembinaan agama bersama- sama yang tercermin dalam kehidupan yang harmonis, seimbang dan selaras.
3.1.3 Keadaan Geografis Kota Pekanbaru
Kota Pekanbaru terletak antara 1010 14’ – 1010 34’ Bujur Timur dan 00 25’ – 00 45’ Lintang Utara, dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke
timur dengan panjang 300 Km dengan kedalam 8 – 12 M yang terdiri dari 12 Kecamatan dan 60 Kelurahan dengan jumlah penduduk 782.243 Jiwa.
1. Kecamatan Bukit Raya
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bukit Raya di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Tangkerang Labuai (Kodepos : 28281) - Kelurahan/Desa Dirgantara (Kodepos : 28283)
- Kelurahan/Desa Simpang Tiga (Kodepos : 28284) - Kelurahan/Desa Tebingtinggi (Kodepos : 28287)
- Kelurahan/Desa Tangkerang Selatan (Kodepos : 28288) - Kelurahan/Desa Tangkerang Utara (Kodepos : 28289)
2. Kecamatan Lima Puluh
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Lima Puluh di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Rintis (Kodepos : 28141) - Kelurahan/Desa Sekip (Kodepos : 28142)
- Kelurahan/Desa Tanjung Rhu (Kodepos : 28143) - Kelurahan/Desa Pesisir (Kodepos : 28144)
3. Kecamatan Marpoyan Damai
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Marpoyan Damai di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Sidomulyo Timur (Kodepos : 28125) - Kelurahan/Desa Wonorejo (Kodepos : 28125)
- Kelurahan/Desa Tangkerang Barat (Kodepos : 28282) - Kelurahan/Desa Tangkerang Tengah (Kodepos : 28282)
4. Kecamatan Payung Sekaki
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Payung Sekaki di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Air Hitam (Kodepos : 28292)
- Kelurahan/Desa Labuh Baru Barat (Kodepos : 28292) - Kelurahan/Desa Labuh Baru Timur (Kodepos : 28292) - Kelurahan/Desa Tampan (Kodepos : 28292)
5. Kecamatan Pekanbaru Kota
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Suka Ramai (Kodepos : 28111) - Kelurahan/Desa Suma Hilang (Kodepos : 28111) - Kelurahan/Desa Kota Tinggi (Kodepos : 28112) - Kelurahan/Desa Kota Baru (Kodepos : 28114) - Kelurahan/Desa Tanah Datar (Kodepos : 28115) - Kelurahan/Desa Simpang Empat (Kodepos : 28116)
6. Kecamatan Rumbai
Riau :
- Kelurahan/Desa Sri Meranti (Kodepos : 28261) - Kelurahan/Desa Palas (Kodepos : 28264)
- Kelurahan/Desa Rumbai Bukit (Kodepos : 28264) - Kelurahan/Desa Umban Sari (Kodepos : 28265) - Kelurahan/Desa Muara Fajar (Kodepos : 28267)
7. Kecamatan Rumbai Pesisir
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Rumbai Pesisir di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Limbungan (Kodepos : 28261) - Kelurahan/Desa Limbungan Baru (Kodepos : 28261) - Kelurahan/Desa Lembah Sari (Kodepos : 28262) - Kelurahan/Desa Lembah Damai (Kodepos : 28263) - Kelurahan/Desa Meranti Pandak (Kodepos : 28266) - Kelurahan/Desa Tebing Tinggi Okura (Kodepos : 28287)
8. Kecamatan Sail
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sail di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau:
- Kelurahan/Desa Cinta Raja (Kodepos : 28131) - Kelurahan/Desa Suka Maju (Kodepos : 28131)
9. Kecamatan Senapelan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Senapelan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Sago (Kodepos : 28151)
- Kelurahan/Desa Kampung Dalam (Kodepos : 28152) - Kelurahan/Desa Kampung Bandar (Kodepos : 28153) - Kelurahan/Desa Kampung Baru (Kodepos : 28154) - Kelurahan/Desa Padang Terubuk (Kodepos : 28155) - Kelurahan/Desa Padang Bulan (Kodepos : 28156)
10. Kecamatan Sukajadi
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sukajadi di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Sukajadi (Kodepos : 28121) - Kelurahan/Desa Harjosari (Kodepos : 28122) - Kelurahan/Desa Kedungsari (Kodepos : 28123) - Kelurahan/Desa Kampung Melayu (Kodepos : 28124) - Kelurahan/Desa Jadirejo (Kodepos : 28126)
- Kelurahan/Desa Pulau Karam (Kodepos : 28127) - Kelurahan/Desa Kampung Tengah (Kodepos : 28128)
11. Kecamatan Tampan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tampan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Delima (Kodepos : 28291) - Kelurahan/Desa Tuah Karya (Kodepos : 28291) - Kelurahan/Desa Simpang Baru (Kodepos : 28293) - Kelurahan/Desa Sidomulyo Barat (Kodepos : 28294)
12. Kecamatan Tenayan Raya
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Tenayan Raya di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau :
- Kelurahan/Desa Rejosari (Kodepos : 28281) - Kelurahan/Desa Sail (Kodepos : 28285) - Kelurahan/Desa Kulim (Kodepos : 28286)
- Kelurahan/Desa Tangkerang Timur (Kodepos : 28289)
Batas-batas Wilayah Kota Pekanbaru, adalah sebagai berikut : • Sebelah Utara : Kab. Siak dan Kab. Kampar • Sebelah Selatan : Kab. Kampar dan Kab. Pelalawan • Sebelah Timur : Kab. Siak dan kab. Pelalawan • Sebelah Barat : Kab. Kampar.
3.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pertanahan
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2006 Tentang Badan Pertanahan Nasional, tugas pokok dan fungsi Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan sebagai berikut :
a. Kantor Pertanahan, adalah instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional
diKabupaten/Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kanwil BPN Provinsi.
b. Kantor Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala.
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi BadanPertanahan Nasional di Kota Pekanbaru.Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru melaksanakan fungsi:
• Menyiapkan kegiatan dibidang Penatagunaan Tanah, Pengaturan Penguasaan
Tanah, Hak-hak Atas Tanah serta Pengukuran dan Pendaftaran Tanah.
• Melaksanakan kegiatan pelayanan dibidang Pengaturan Penguasaan Tanah,
Penatagunaan Tanah, Pengurusan Hak Atas Tanah serta Pengukuran dan Pendaftaran Tanah.
• Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga.
3.3 Visi, Misi Dan Motto a. Visi
”Terwujudnya Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru menjadi Kantor Pelayanan yang cepat dan transparan”
b. Misi
• Meningkatkan administrasi pelayanan pertanahan
• Meningkatkan peran aktif dalam penyelesaian sengketa pertanahan
c. Motto
• Ramah
• Cepat
• Tepat
3.4 Agenda Kebijakan
Dalam pelaksanaannya Kantor Pertanahan Kota Pekanbaruberpedoman pada Sebelas Agenda Prioritas Badan Pertanahan NasionalRepublik Indonesia yaitu:
a. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia
b. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran tanah sertasertifikasi
tanah secara nasional
c. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah
d. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencanaalam
dan daerah-daerah konflik
e. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa dan
konflikpertanahan di seluruh Indonesia
f. Membangun Sistem Informasi dan Manajemen Pertanahan
Nasional(SIMTANAS) dan Sistem Pengamanan Dokumen Pertanahan diseluruh Indonesia
g. Menangani masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) sertameningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
h. Membangun database penguasaan dan pemilikan tanah skala besar
i. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-
undanganpertanahan yang telah ditetapkan
j. Menata kelembagaan BPN-RI
k. Membangun dan memperbarui politik, hukum dan kebijakanpertanahan.
3.5 Struktur Organisasi
Sesuai dengan ketentuan pasal 32 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006, Kantor PertanahanKota Pekanbaru dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yangmempunyai kedudukan sebagai pejabat struktural eselon III A, dengan susunan organisasi sebagai berikut:
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan
c. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
d. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
e. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan
f. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara Tugas dan Fungsi Masing-masing Unit Kerja 1. Sub Bagian Tata Usaha, terdiri atas:
a. Urusan Perencanaan dan Keuangan b. Urusan Umum dan Kepegawaian.
Mempunyai tugas dan fungsi: • Pengelolaan data dan informasi
• penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan
akuntabilitaskinerja pemerintah
• Pelaksanaan urusan kepegawaian
• Pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran
• Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan prasarana
• Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program
• Koordinasi pelayanan pertanahan
2. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan, terdiri atas: a. Sub Seksi Pengukuran dan Pemetaan
b. Sub Seksi Tematik dan Potensi Tanah Mempunyai tugas dan fungsi:
• Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang
danperairan, perapatan kerangka dasar, pengukuran bataskawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah,pembinaan surveyor berliensi
• Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran
bataskawasan/wilayah
• Pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan
perairan;
• Survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan
• Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berliensi dan pejabat penilaitanah
• Pemeliharaan peralatan teknis.
3. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran tanah, terdiri atas: a. Sub Seksi Penetapan Hak Tanah
b. Sub Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah c. Sub Seksi Pendaftaran tanah
d. Sub Seksi Peralihan, Pembebanan Hak dan Pejabat Pembuat AktaTanah. Mempunyai tugas dan fungsi:
• Pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah
• Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga dan
tukarmenukar,saran dan pertimbangan serta melakukan kegiatan perijinan,saran dan pertimbangan usulan penetapan hak pengelolaan tanah
• Penyiapan telaahan dan pelaksanaan pemberian rekomendasi
perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan ataupendaftaran hak
• Pengadministrasian atas tanah yang dikuasai dan/atau milik
negara,daerah bekerjasama dengan pemerintah, termasuk tanah badan hukum pemerintah
• Pendataan dan penertiban tanah bekas tanah hak
• Pelaksanaan pendaftaran hak dan komputerisasi pelayanan
• Pelaksanaan penegasan dan pengakuan hak
• Pelaksanaan peralihan, pembebanan hak atas tanah dan
pembinaanPPAT.
4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan, terdiri atas: a. Sub Seksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan Tertentu; b. Sub Seksi Landreform dan Konsolidasi Tanah.
Mempunyai tugas dan fungsi:
• Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah
danpenataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainnya, penetapan kriteria kesesuaian penggunaandan pemanfaatan tanah serta penguasaan dan pemilikan tanah dalamrangka perwujudan fungsi kawasan/zoning, penyesesuaian penggunaandan pemanfaatan tanah, penerbitan ijin perubahan penggunaan tanah,penataan tanah bersama untuk peremajaan kota, daerah bencana dandaerah bekas konflik serta pemukiman kembali
• Penyusunan rencana persediaan, peruntukan, penggunaan
danpemeliharaan tanah, neraca penatagunaan tanah kabupaten/kota dankawasan lainnya
• Pemeliharaan basis data penatagunaan tanah kabupaten/kota
dankawasan
• Pemantauan dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan
kawasan/zoning danredistribusi tanah, pelaksanaan konsolidasi tanah pemberian tanahobyek landreform dan pemanfaatan tanah bersama serta penertibanadministrasi landreform
• Pengusulan penetapan/ penegasan tanah menjadi obyek landreform;
• Pengambilan dan/atau penerimaan penyerahan tanah-tanah
yangterkena ketentuan landreform
• Penguasaan tanah-tanah obyek landreform
• Pemberian ijin peralihan hak atas tanah pertanian dan ijin
redistribusitanah degan luasan tertentu
• Penyiapan usulan penetapan surat keputusan redistribusi tanah
danpengeluaran tanah dari obyek landreform
• Penyiapan usulan ganti kerugian tanah obyek landreform
danpenegasan obyek konsolidasi tanah
• Penyediaan tanah untuk pembangunan
• Pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan
• Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan dokumentasi
datalandreform.
5. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan, terdiri atas: a. Sub Seksi Pengendalian Pertanahan
b. Sub Seksi Pemberdayaan Masyarakat. Mempunyai tugas dan fungsi:
• Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara,
• Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pemenuhan hak dankewajiban pemegang hak atas tanah, pemantauan dan evaluasipenerapan kebijakan dan program pertanahan dan program sektoral,pengelolaan tanah negara, terlantar dan tanah kritis
• Pengkoordinasian dalam rangka penyiapan rekomendasi,
pembinaan,peringatan, harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan programpertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganantanah terlantar dan tanah kritis
• Penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta
usulanrekomendasi, pembinaan, peringatan, harmonisasi dan pensinergiankebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaantanah negara serta penanganan tanah terlantar dan tanah kritis
• Inventarisasi potensi masyarakat marjinan, asistensi dan
pembentukan kelompok masyarakat, fasilitasi dan peningkatan akses ke sumber produktif
• Peningkatan partisipasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
danmitra kerja teknis pertanahan dalam rangka pemberdayaan masyarakat
• Pemanfaatan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis
untukpembangunan
• Pengelolaan basis data hak atas tanah, tanah negara, tanah
• Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubunganhukum atas tanah terlantar
6. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara, terdiri atas: a. Sub Seksi Sengketa dan Konflik Pertanahan b. Sub Seksi Perkara Pertanahan
Mempunyai tugas dan fungsi:
• Pelaksanaan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan
• Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan
• Penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan
secara hukum dan non hukum, penanganan dan penyelesaian perkara,pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa dan konflik pertanahanmelalui bentuk bentuk mediasi, fasilitasi dan lainnya, usulan danrekomendasi pembatalan dan penghentian hubungan hukum antaraorang, dan/atau badan hukum dengan tanah
• Pengkoordinasian penanganan sengketa, konflik dan
perkarapertanahan
• Pelaporan penanganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan
perkarapertanahan
3.6 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur kunci dalam pelaksanaan tugas-tugas pertanahan. Sesuai tugas pokok dan fungsi
KantorPertanahan Kota Pekanbaru yang merupakan ujung tombak di daerah untukmelaksanakan tugas-tugas Badan Pertanahan Nasional Republik