• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Menurut Neuman (2003) metode penelitian kualitatif berangkat dari pengamatan yang mendetail konkrit pada emprical social reality, sehingga terbangun grounded theory, lalu berkembang menjadi

subtantive theory, midle range theory, formal theory, dan berakhir menjadi theoretical frame work (also call paradigm or theoritical system) (Sugiyono, 2013: 23).

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subject penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa (Moleong, 2008: 6).

Menurut Bogdan dan Biklen (1982) penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu data yang terkumpul berupa kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka (Sugiyono, 2013: 13).

Metode penelitian kualitatif juga biasa disebut dengan metode penelitian naturalistik, dikarenakan penelitian ini dilakukan pada kondisi yang bersifat alamiah (Sugiyono, 2013: 8).

Menurut Sugiyono (2013:14), tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas, serta mendapatkan pemahaman makna. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, hal-hal yang termasuk dalam penelitian ini adalah survei, jawaban wawancara, contoh - contoh dialog aktual di kelas, atau rekaman audio dan video dari berbagai kegiatan kelas (Woolfolk, 2009: 15).

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai human intrument dan pengumpul data yang berperan sebagai pengamat dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2013: 8) peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisa, memotret, dan mengkontruksikan situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Instrumen penelitian lainnya berupa buku catatan (memo), rekaman audio maupun visual, dokumen, dan lain sebagainya guna menunjang keabsahan data.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini terletak di SLB Negeri Salatiga pada jenjang SMPLB yang beralamat Jalan Hasanudin, Banjaran, Mangunsari, Salatiga. Telp. 0298-328036.

4. Sumber Data

Sumber data penelitian kualitatif dapat diperoleh melalui data primer dan sekunder. Berikut ini penjelasannya.

a. Data Primer

Adalah sumber data yang lansung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013: 225).

Sumber data primer didapatkan dari beberapa informan yang terkait penelitian, diantaranya pendidik di SMPLB Negeri Salatiga, terutama guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Data Sekunder

Adalah sumber yang tidak lansung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013: 225).

Sumber data sekunder didapat melalui dokumen-dokumen di SMPLB Negeri Salatiga, arsip photo, website sekolah, dan referensi yang sesuai dengan object penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

a. Metode Observasi

Peneliti melakukan observasi dengan mengamati dengan mengamati fenomena dan tempat dilakukannya penelitian untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan mengetahui setiap perilaku yang nampak. Menurut Sugiyono (2013: 15) dalam teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif satu diantaranya adalah partisipant observation.

Dalam metode ini peneliti melakukan pengamatan di SMPLB Negeri untuk mengetahui gambaran umum proses belajar mengajar serta mencari data yang mendukung dalam penelitian. b. Metode Wawancara

Menurut Esterberg (2002), wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna suatu topik tertentu (Sugiyono, 2013: 233).

Menurut Sugiyono (2013: 138), wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur ialah wawancara yang menggunakan pedoman wawancara yang sistematis, sedangkan wawancara tidak terstruktur ialah wawancara yang bebas, tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun sistematis dan lengkap untuk proses pengumpulan datanya.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan oleh seorang peneliti dan yang dijadikan informan utamanya adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPLB Negeri Salatiga dan semua saja pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi secara mendalam dari sumber data sehingga informasi yang didapatkan bisa dibuktikan kebenarannya.

c. Metode Dokumentasi

Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku (Sugiyono, 2013: 240). Metode dokumentasi digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian yang merupakan bagian dari informasi ataupun data. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar, rekaman audio, maupun visual.

Metode dokumentasi untuk memperoleh data penelitian yang meliputi gambaran umum SMPLB Negeri Salatiga, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang digunakan untuk melelngkapi penggunaan metode observasi dan wawancara.

6. Analisis Data

Menurut Bogdan & Biklen (1982) analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja menggunakan data, mengorganisasikan data, memilah data sehingga menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan yang dipelajari, serta memutuskan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dalam analisis penelitian ini, penulis memberikan gambaran menyeluruh tentang implementasi model pembelajaran pendidikan agama Islam studi empirik siswa tunarungu. Kemudian hasil gambaran tersebut keseluruhannya ditelaah, dikaji, dan disimpulkan yang disesuaikan dengan fokus serta tujuan penelitian.

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan secara continue guna memeperoleh data yang diinginkan, memuaskan dan sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Reduksi Data

Mereduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2013: 247).

Dalam hal ini data yang diperoleh peneliti ditulis dalam bentuk laporan yang terperinci, lalu dipilih hal-hal yang menjadi fokus penelitian. Sugiyono (2013: 19) juga mengatakan bahwa pada tahap reduksi ini, peneliti menyortir data dengan cara memilih data yang menarik, penting, berguna, dan baru.

c. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, Miles dan Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan dalam menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2013: 249). Penyajian data digunakan peneliti untuk menyusun data-data yang diperoleh dalam penelitian sehingga menjadi terstruktur sehingga mudah untuk dipahami.

d. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono, 2013: 153). Penarikan kesimpulan terjadi ketika peneliti mendapatkan semua data dari lapangan, lalu menganalisisnya sehingga dapat ditarik kesimpulan akhirnya.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas serta mendalam tehadap situasi sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat trianggulasi, yaitu dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara gabungan ataupun simultan (Sugiyono, 2013:8).

Peneliti berusaha memperoleh keabsahan data. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan data adalah teknik trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode. Teknik trianggulasi merupakan teknik pengumpulan data atau pemeriksaan keabsahan data dengan menggabungkan sumber data yang telah ada.

a. Trianggulasi Sumber Data

Trianggulasi sumber pengumpulan data adalah suatu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data (Sugiyono, 2013: 242).

Menurut Patton (1987: 331), trianggulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif. Hal ini dicapai dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan, dan sebagainya (Moleong, 2008: 330).

b. Trianggulasi Metode

Trianggulasi metode atau teknik merupakan pengumpulan data dengan bermacam-macam cara pada sumber yang sama (Sugiyono, 2013: 242).

Menurut Patton (1987: 329) trianggulasi metode terdapat 2 strategi yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Moleong, 2008: 330).

8. Tahap-Tahap Penelitian

Berikut ini merupakan tahap-tahap penelitian. a. Tahap Sebelum ke Lapangan

Pada tahap ini berisi kegiatan penentuan fokus penelitian, pengajuan proposal, serta melakukan observasi lapangan.

b. Tahap Lapangan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan bahan-bahan atau data yang berkaitan dengan fokus penelitian tentang Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Tahun 2016/ 2017 (Studi Empirik Siswa Tuna Rungu di SMPLB Negeri Salatiga).

Data ini dapat diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

c. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data, mereduksi, dan menyajikannya lalu menarik kesimpulan serta melakukan pengecekan melakukan pengecekan keabsahan data melalui trianggulasi sehingga data yang diperoleh benar-benar valid.

d. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data. Lalu, melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan saran-saran guna perbaikan dalam penulisan skripsi. Dan langkah yang terakhir adalah menyusun kelengkapan persyaratan sidang skripsi.

Dokumen terkait