• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Penegasan Istilah

1. Implementasi Model Pembelajaran

Penegasan istilah dimaksudkan untuk menghindari perbedaan pemahaman antara pembaca dan peneliti mengenai istilah yang terdapat dalam judul penelitian. Berikut ini beberapa istilah yang terdapat dalam konsep rumusan fokus penelitian.

a. Implementasi

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 327), memilki arti pelaksanaan, penerapan. Sehingga mengimplementasikan bisa diartikan melaksanakan, menerapkan. Jadi implementasi itu yang diterapkan dan dilaksanakan yaitu kurikulum beserta rencana pelaksanaan pembelajaran untuk dijalankan sepenuhnya.

Dan dalam Kamus Inggris Indonesia (An English-Indonesian Dictionary), implementation berarti pelaksanaan, implementasi (John M. Echols & Hassan Shadily, 2005:313).

Menurut Martinis dan Bansu (2009: 128), implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dlam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan konsep. Nurdin (2003: 70) berpendapat bahwa implementasi bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, dan mekanisme suatu sistem. Maka implementasi merupakan kegiatan terencana dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan tertentu guna mencapai tujuan kegiatan. Oleh sebab itu, implementasi tidak berdiri sendiri dan dipengaruhi suatu objek.

Maka penulis menyimpulkan bahwa implementasi adalah suatu tindakan dengan menerapkan langkah-langkah yang terencana.

b. Model Pembelajaran

Didalam Kamus Psikologi, model adalah satu penyajian fisik dari satu sistem untuk memperlihatkan cara kerja sistem tersebut (J.P. Chaplin, 2011: 307).

Dalam Kamus Inggris Indonesia (An English-Indonesian Dictionary), mode memiliki arti cara (John M. Echols & Hassan Shadily, 2005:384). Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

mengartikan model adalah suatu pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.

Menurut Meyer, model diartikan sebagai suatu konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata serta dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif (Trianto, 2012: 21).

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Sisdiknas No. 20 tahun 2003: 3).

Sedangkan Joyce mendefinisikan model pembelajaran sebagai suatu perencanaan atau pola yang digunakan untuk pedoman perencanaan pembelajaran di kelas supaya tujuan pembelajaran tercapai (Trianto, 2012: 22).

Maka penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu konsep/ sistem yang digunakan sebagai pedoman interaksi belajar-mengajar supaya tujuan pembelajaran tercapai. c. Pendidikan Agama Islam

Sedangkan penjelasan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tertera pada pasal 37 ayat 1, menyebutkan Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Dan menurut Usman (2002:4), menuliskan Pendidikan Agama merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah keimanan dan akhlak terpuji guna menjadi manusia yang taqwa kepada Allah Swt.

Dalam katalog kurikulum 2004, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

Maka penulis menyimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sistematis dalam pendidikan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Islam.

2. Metode Pembelajaran

Dalam Kamus Inggris Indonesia (An English-Indonesian Dictionary), method memiliki arti metode, cara (John M. Echols & Hassan Shadily, 2005:379). Dan kata metode dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti cara yang tersusun untuk mencapai tujuan khususnya dalam hal ilmu pengetahuan.

Metode mengajar adalah sistem penggunaan teknik-teknik didalam interaksi dan komunikasi antara guru dan murid dalam program belajar mengajar sebagai proses pendidikan (Daradjat, 1993: 35).

Metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran (Uno, 2008: 2).

Maka penulis menyimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara/ teknik sebagai alat komunikasi dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Media Pembelajaran

Dalam Kamus Inggris Indonesia (An English-Indonesian Dictionary), medium memiliki arti perantara (John M. Echols & Hassan Shadily, 2005:377). Dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan media merupakan alat, sarana, ataupun perantara komunikasi.

Media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima informasi tersebut (Uno, 2011: 113).

Media pembelajaran merupakan yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan merangsang pikiran perasaan dan kemajuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran (Ngainun & Achmad, 2007: 45).

Maka penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat/ sarana yang digunakan sebagai perantara untuk menyalurkan informasi dan pengetahuan dalam interaksi pembelajaran.

4. Tunarungu dan Tunawicara

Didalam kamus Psikologi, deaf mute merupakan seseorang yang tidak mampu berbicara disebabkan oleh ketuliannya. Sedangkan deafness adalah ketidakmampuan parsial atau menyeluruh untuk mendengar. Ketulian total ialah ketidakmampuan mendengar semua bunyi atau suara bagaimanapun kerasnya dan ketulian parsial bisa mencakup kepekaan yang semakin berkurang terhadap seluruh tingkatan nada dari bunyi-bunyi atau dakat mencakup hanya ketidakmampuan mendengar titik nada tertentu (J.P. Chaplin, 2011: 124 - 125).

Dalam Kamus Inggris Indonesia (An English-Indonesian Dictionary), mengartikan deaf adalah tuli, sedangkan deafmute

memiliki arti tuli dan bisu (John M. Echols & Hassan Shadily, 2005:166). Sedangkan tuna wicara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tidak dapat berbicara. Dan kata tuna rungu dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti tidak dapat mendengar. Menurut Smart (2010: 34), tuna rungu merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi sesesorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengarannya.

Tuna wicara ialah kesulitan berbicara yang disebabkan tidak berfungsinya dengan baik organ-organ bicara, seperti langit-langit dan pita suara (Wasita, 2012: 20).

Maka penulis menyimpulkan bahwa tuna rungu merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mendengar karena kerusakan fungsi indra pendengaran sebagian maupun keseluruhan. Sedangkan tuna wicara adalah ketidakmampuan seseorang berbicara karena tidak berfungsinya dengan baik organ bicaranya.

5. Kesulitan dan Solusi Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Tuna rungu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesulitan kata dasarnya adalah sulit, yang memiliki arti sukar sekali, susah (diselesaikan, dikerjakan). Sedangkan kesulitan adalah keadaan yang sulit, sesuatu yang sulit, kesukaran, dan kesusahan.

Dan solusi adalah penyelesaian, pemecahan masalah, jalan keluar. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 853)

Seperti yang diutarakan oleh Syafruddin Nurdin, bahwa implementasi membutuhkan obyek. Dan pada penulisan ini yang merupaka obyeknya adalah model pembelajaran dan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sedangkan sasarannya adalah siswa tuna rungu. Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut.

a. Implementasi Model Pembelajaran adalah suatu tindakan dengan menerapkan konsep/ sistem berupa langkah-langkah terencana sebagai pedoman interaksi belajar-mengajar supaya tujuan pembelajaran tercapai.

b. Implementasi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu tindakan dengan menerapkan konsep/ sistem berupa langkah-langkah terencana sebagai pedoman interaksi belajar-mengajar dengan tujuan siswa mengenal, memahami, menghayati, dan mengimani Islam.

c. Kesulitan dalam implementasi Model Pembelajaran dikarenakan adanya suatu hal yang menghambat, baik dari segi pendidik maupun peserta didik.

d. Solusi Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diimplementasikan pada siswa tuna rungu adalah penyelesaian atau pemecahan masalah oleh pendidik dalam menerapkan model pembelajaran PAI dengan tepat terhadap siswa tuna rungu.

Dokumen terkait