• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional yang bersifat kausal dengan pendekatanpredictive design. Desain yang digunakanbertujuan untuk memprediksihubungan sebab-akibat antaravariabel yang mempengaruhi (independen) dan variabel yang dipengaruhi (dependen) (Grove, Burns, & Gray, 2013). Dalam penelitian ini, desain yang ditetapkandigunakanuntuk menganalisispengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian

Setting penelitian adalah lokasi serta kondisi atau keadaan dimana studi penelitian yang sebenarnya berlangsung (Polit & Beck, 2009). Penelitian ini telah dilakukan di RSI Malahayati Medan. Pemilihan lokasi penelitian ini didasari oleh pertimbangan mengenai masalah tingkat turnover yang cukup tinggi sementara tingkat turnover perawat sebagian besar diawali dari intensi turnover. Di samping itu, di rumah sakit ini juga belum pernah dilakukan penelitian seperti fokus studi ini yakni pengaruh komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat.

Waktu penelitian

Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal tesis hingga ujian komprehenshif tesis. Proses penyusunan tesis ini telah dimulai sejak Februari dan pengumpulan data dilakukan pada Agustus hingga September 2018. Sementara

sidang hasil tesis berlangsung pada tanggal 30 November 2018 dan sidang komprehenshif pada tanggal 07 Februari 2019.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini ialah semua perawat yang bekerja di Rumah Sakit IslamMalahayati Medan dengan jumlah sebanyak 160 orang. Penentuan besaran sampel menggunakan metode power analysis. Metode power analysis dilakukan untuk melakukan estimasi jumlah sampel penelitian secara tepat.

Menurut Polit dan Beck (2009) metodepower analysis mempunyai tujuan dalam menentukan besaran sampel sehingga menghasilkan hasil yang signifikan serta dapat menentukan kekuatan uji statistika. Untuk mencapai hal tersebut, tiga dari empat kriteria berikut harus diketahui: 1) kriteria signifikansi (α), 2) efect size(γ), dan (3) power (1-β). Dalam penelitian ini, penulis menentukan nilai α sebesar .05, γ(power) sebesar .80, dan 1-β (efect size) sebesar .25 sehingga besaran sampel

yang didapatkan adalah sebanyak 126 perawat dengan besar populasi sebanyak 160 orang.

Tehnik pengambilan sampel menggunakan metode probability random sampling dengan tehnik proportional random sampling dimana sampel diambil dari setiap sub populasi dengan mempertibangkan kecil besarnya sub populasi tersebut (Polit & Back, 2009).

Rumus menghitung sampel sub populasi ialah:

n = populasi kelas X besaran sampel yang ditentukan jumlah populasi keseluruhan

Tabel 3.1

Perhitungan proporsi sampel di setiap ruangan penelitian No Ruangan Populasi

perawat

Perhitungan sampel n perawat

1 IGD 16 16/160x126 = 12,6 13

2 OK 20 20/160x126 = 15,7 16

3 ICU 19 19/160x126 = 14,9 15

4 Recovery Room 6 6/160x126 = 4,7 5

5 Hemodialisa 8 8/160x126 = 6,3 6

6 Cath Lab 6 6/160x126 = 4,7 5

7 Kemoterapi 3 3/160x126 = 2,3 2

8 PHB 13 13/160x126 = 10,2 10

9 PHA 13 13/160x126 = 10,2 10

10 Lantai II Baru 12 12/160x126 = 9,4 9

11 Lantai IV Baru 10 10/160x126 = 7,8 8

12 Nurul Jannah 14 14/160x126 = 11,0 11

13 Ibnu El Navis 11 11/160x126 = 8,6 9

14 VK 9 9/160x126 = 7,0 7

Total 160 126

Metode Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data terdiri atastahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Persiapan dimulai sejak penulis mengambil surat ijin penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah itu penulis mengantarkan surat ijin yang telah diperoleh ke Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Setelah penulis mendapat persetujuan dari rumah sakit maka penulis diberikan tanda pengenal sebagai mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di lingkungan rumah sakit. Tujuan tanda pengenal ini adalah untuk memudahkan penulis beradaptasi dengan semua orang yang terkait dengan penelitian dan pihak rumah sakit sehingga lebih mudah mengenali penulis.

Tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan yaitu penulis menuju ruangan tempat responden bertugas. Ruangan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 ruangan terdiri dari 6 ruangan rawat inap dan ruangan IGD, ruangan ICU, ruanganRecovery Room, ruangan OK, ruangan Hemodialisa, ruangan VK, ruangan cath lab dan ruangan kemoterapi masing-masing 1 ruangan. Selanjutnya penulis menjumpai perawat dan memperkenalkan diri. Penulis menjelaskan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan tehnik pengisian kuesioner. Selanjutnya penulis menjelaskan jumlah kuesioner adalah sebanyak 63 dengan rincian variabel komitmen organisasi 24 pernyataan, variabel kepuasan kerja 36 pernyataan, dan variabel intensi turnover 3 pernyataan.

Langkah selanjutnya adalah penulis meminta responden untuk menandatangani informed consent sebagai bukti atas kesediaan responden bekerjasama dalam proses penelitian. Dalam mengisi kuesioner diharapkan responden bersikap obyektif dan realistis. Waktu pengisian kuesioner selama dua minggu. Setelah dua minggu kemudian, penulis mengumpulkan semua kuesioner.

Instrumen tersebut kembali lengkap yaitu sebanyak 126 kuesioner. Saat penulis mengumpulkan kuesioner, dilakukan pengecekan kelengkapan pengisian kuesioner, hasilnya seluruh kuesioner terisi dengan lengkap. Langkah selanjutnya adalah penulis melakukan proses analisa data serta merumuskan hasil penelitian.

Variabel dan Definisi Operasional

Penjelasan ringkas mengenai variabel dan defenisi operasional berikut dijabarkan agar tidak terjadi kesalahan ketika mengartikandanmenginterprestasi setiap variabel. Defenisi variabel ini ditulis dengan jelas dan secara rinci serta indikator pengukurannya dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Variabel dan defenisi operasional Variabel Defenisi

operasional pada asas yang ditetapkan

Dimensi komitmen terdiri dari 3 dimensi:

1. Komitmen afektif dapat dilihat pada pernyataan nomor 1,2,3,4,5,6,7, dan 8)

2. Komitmen

keberlanjutandapat dilihat pada pernyataan nomor

9,10,11,12,13,14,15,da n 16

3. Komitmen normatif dapat dilihat pada pernyataan nomor 17,18,19,20,21,22,23 dan 24

Sumber: Mayer & Allen (1990) dan dimodifikasi

Komitmen puas, serta rasa lega terhadap

Dimensi komitmen terdiri dari 3 dimensi:

1. Kepuasan atas gaji dan balas jasadapat dilihat dari pernyataan nomor 1,2,3,dan 4

2. Kepuasan atas

pengakuan dan promosi dapat dilihat dari pernyataan nomor 5,6,7,dan 8 3. Kepuasan atas

manajemen dan supervisi dapat dilihat pernyataan nomor 9,10,11, dan 12 4. Kepuasan atas rekan

kerjadapat dilihat dari pernyataan nomor 13, 14, 15, dan 16

5. Kepuasan atas

kebutuhan tugasdapat dilihat dari pernyataan

Kepuasan

Variabel Defenisi operasional

Dimensi Range Skala Ukur nomor 17,18,19 dan 20

6. Kepuasan atas kondisi pekerjaandapat dilihat dari pernyataan nomor 21,22,23 dan 24 7. Kepuasan atas

kebijakan

organisasidapat dilihat dari pernyataan nomor 25,26,27 dan 28

8. Kepuasan atas sifat dari pekerjaandapat dilihat dari pernyataan nomor 29,30,31 dan 32 9. Kepuasan atas

keamanan kerjadapat dilihat dari pernyataan nomor 33,34,35, dan 36 Sumber: Spector (1997) dan dimodifikasi

Dimensi intensi turnover terdiri dari 3 dimensi : 1. Thinking of

quittingdapat dilihat pada pernyataan no 1 2. Intention to search for

alternativesdapat dilihat pada pernyataan nomor 2

3. Intention to quitdapat dilihat pada pernyataan nomor 3

Sumber: Mobley (1986) dan dimodifikasi

Metode Pengukuran Variabel Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitianmenggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan variabel penelitian yaitu: komitmen organisasi, kepuasan kerja dan

intensi turnover perawat. Berdasarkan tujuan penelitian, penulis menetapkan kuesioner ke dalam tiga kelompok yakni:

1. Kuesioner komitmen organisasi menggunakan referensi dari Mayyer & Allen (1990) dan dimodifikasi oleh penulis sesuai kepentingan penelitian. Alih bahasa dilakukan oleh translatterdi pusat bahasa Universitas Sumatera Utara.

Kuesioner tersebut sebanyak 24 pernyataan yang terdiri dari positif dan negatif. Pernyataan positif sebanyak 15 yaitu nomor 1, 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 19, 20, 21, 22, dan 23 sedangkan pernyataan negatif sebanyak 9 yaitu nomor 4, 5, 6, 8, 9, 15, 17, 18 dan 24. Pernyataan terdiri dari 3 indikator komitmen yaitu komitmen afektif, komitmen keberlanjutan, dan komitmen normatif. Pengukuran variabel menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban. Pada pernyataan positif, pilihan Sangat Setuju diberi skor 5, Setuju diberi skor 4, Kurang Setujudiberi skor 3, Tidak Setuju diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju diberi skor 1. Sedangkan pada pernyataan negatif, pilihan Sangat Setuju diberi skor 1, Setuju diberi skor 2, Kurang Setuju diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 4, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 5.Total skor yang didapatkanakan menentukan kategori komitmen organisasi yang dimiliki responden. Kategori ditentukan dengan ketentuan nilai tertingi dikurangi nilai terendahkemudian dibagi banyak kelas (Polit & Beck, 2009). Hasilnya adalah 120-24:3 = 32 (interval skor setiap kelas kategori). Berdasarkan perhitungan tersebut didapat rentang skor 89-120berarti komitmen tinggi, 57-88 berarti komitmen sedang, dan 24-56 berarti komitmen rendah.

2. Kuesioner kepuasan kerja menggunakan referensi dariSpector (1997)

dandimodifikasi oleh penulis sesuai dengan kepentingan penelitian. Alih basaha dilakukan oleh translatterdi pusat bahasa Universitas Sumatera Utara.

Kuesioner tersebut sebanyak 36 pernyataan yang terdiri dari positif dan negatif. Pernyataan positif sebanyak 21 yaitu nomor 1, 2, 5, 6, 9, 10, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 25, 26, 27, 29, 30, 33, 34, dan 35 sedangkan pernyataan negatif sebanyak 15 yaitu nomor 3, 4, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 20, 23, 24, 28, 31, 32 dan 36. Pengukuran variabel menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban. Pada pernyataan positif, pilihan Sangat Setuju diberi skor 5, Setujudiberi skor 4, Kurang Setuju diberi skor 3, Tidak Setuju diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju diberi skor 1. Sedangkan pada pernyataan negatif, pilihan Sangat Setuju diberi skor 1, Setujudiberi skor 2, Kurang Setuju diberi skor 3, Tidak Setuju diberi skor 4, dan Sangat Tidak Setuju diberi skor 5. Total skor yang didapatkan responden akan menentukan kategori kepuasan kerja yang dirasakan. Kategori ditentukan dengan ketentuan nilai tertingi dikurang nilai terendah kemudian dibagi banyak kelas(Polit &

Beck, 2009). Hasilnya adalah 180-36:3 = 48(interval skor setiap kelas kategori). Berdasarkan perhitungan tersebut didapat rentang skor 134- 180 berarti puas, 85-133 berarti cukup puas, dan 36-84 berarti tidak puas.

3. Kuesioner intensi turnover menggunakan referensi dari Mobley (1978) dan dimodifikasi oleh penulis sesuai kepentingan penelitian. Alih basaha dilakukan oleh translatterdi pusat bahasa Universitas Sumatera Utara.

Kuesioner terdiri dari 3 pernyataan yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Pilihan jawaban terdiri dari lima yakni: Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Kurang Setuju (KS) diberi skor 3, Tidak Setuju

(TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Total skor yang didapatkan akan menentukan kategori intensi turnover responden.

Kategori ditentukan dengan ketentuan nilai tertingi dikurang nilai terendah kemudian dibagi banyak kelas(Polit & Beck, 2009). Hasilnya adalah 15-3:3 = 4 (interval skor setiap kelas kategori). Berdasarkan perhitungan tersebut didapat rentang skor 12-15 berarti intensi turnover tinggi, 8-11 berarti intensi turnover sedang, dan 3-7 berarti intensi turnover rendah.

Uji validitas dan reliabilitas Uji validitas

Uji validitas merupakan suatu tolak ukur memperlihatkan kevalidan ataupun kesahihan sebuah instrument penelitian. Maksud uji validitas atau sering disebut dengan CVI (Content Validity Index). CVI dimaksudkan untuk menganalisis keterkaitan masing-masing item instrumen terhadap apa yang ingin diukur (Polit & Beck, 2009). Content Validity Indexdiukur dengan menngunakan jasa para ahli untuk memberikan penilaian pada instrumen serta melihat keterkaitan dan kesesuaian antar pernyataan.

Content Validity Index (CVI)sebaiknya dilakukan oleh 3 dan 4 expert. CVI untuk setiap item akan dihitung melalui ahli yang yang diratingkan pada skor 3 atau 4. Level Acceptabeladalah koefisien korelasi dalam nilai 0.80 yang dianggap sebagai nilai minimal prediktor individual. Untuk mengukur CVI instrumen komitmen organisasi, kepuasan kerja dan intensi turnover perawat, penulis memberikan kepada expertyang mampu memahami konsep variabel penelitian yang dimaksudkan.

Expert dalam uji validitas ini terdiri tiga orang lulusan S2 Manajemen

Keperawatan dan Administrasi Keperawatan.Expertmenerima kuesioner komitmen organisasi, kepuasan kerja dan intensi turnover perawat untuk kemudian diberikannilai. Pemberian nilai terhadap setiap instrumen terdiri atas empat kategori yakni: 1 (sesuai untuk penelitian). Selanjutnya pada kategori 2 (sesuai untuk mengukur konsep) terdiri atas: 1 Item tidak relevan, 2 item perlu banyak direvisi, 3 item relevan tetapi perlu sedikit revisi, 4 item sudah relevan.

Kategori 3 merupakan pengulangan pada item tediri atas: 1ada pengulangan item, dan 2tidak ada pengulangan item. Kategori 4 mengenai kejelasan item terdiri atas:

1 item tidak jelas dan 2 item jelas. Item yang memiliki nilai 1 dan 2 akan dihapus, item yang memiliki nilai 3 dan 4 akan digunakan. Kuesioner komitmen organisasi sebanyak 24 item pernyataan, kepuasan kerja sebanyak 36 item pernyataan, dan intensi turnoversebanyak 3 pernyataan.

Hasil CVI untuk kuesioner intensi turnover yang terdiri dari 3 item terdapat 2 item yang relevan yaitu item 1 dan 3 sedangkan item 2 perlu direvisi sedikit lagi. Setelah proses revisi, semua item peryataan variabel intensi turnover dapat digunakan.

Hasil untuk item komitmen organisasi yang berjumlah 24 item, didapatkan 12 item dinyatakan relevan, 8 item perlu sedikit direvisi yaitu item 1, 2, 3, 4, 9, 11, 14 dan 16, 1 item banyak direvisi yaitu item 17. Selain itu ada 3 item yang tidak relevan namun dan penulis mengkonsulkannya ke pembimbing tesis. Hasil konsultasi ketiga item direvisi kembali sehingga kuesioner tersebut tetap digunakan. Item tersebut adalah nomor 12, 23 dan 24.

Hasil perhitungan CVIuntuk kuesioner kepuasan kerja yang berjumlah 36 item, ditemukan 25 item dinyatakan relevan, 6 item perlu sedikit direvisi yaitu

item 9, 12, 27, 31, 32 dan item 33, 2 item banyak direvisi yaitu item 17 dan item 19. Item yang tidak relevan sebanyak 3 yaitu item 4, 10, dan 23. Penulis melakukan bimbingan dan item tersebut direvisi dan menjadi relevan untuk digunakan.

Hasil CVIinstrumen dari ketiga expert untuk variabel intensi turnoveradalah 0,92, komitmen organisasi adalah 0,89 dan kepuasan kerja adalah 0,95. Maka instrumen intensi turnover dengan 3 item, komitmen organisasi dengan 24 item, dan kepuasan kerja dengan 36 item dinyatakan acceptabledan layak dilanjutkan pilot study.

Uji reliabilitas

Uji reliabilitas ialah suatu uji yang dilakukan untuk menggambarkan stabilitas dan konsistensi alat ukur/instrumen (Brocop & Tolsma, 2000).

Konsistensi dan akurasi dari pengumpulan data oleh penulis sendiri untuk memastikan kehandalan penelitian dan kuesioner yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan mengetahui kekonsistenan dan akurasi sebuah instrumen yang hendak dipergunakan dalam suatu penelitian. Instrumen yang digunakan diharapkan memiliki kehandalahn dan selalu konsisten jika dilakukan kembali pengukuran yang sama (Polit &Beck, 2009).

Pilot studypenelitian dilakukan pada kelompok diluar sampel penelitian namun memiliki karakteristik yang sama. Polit dan Beck (2009) berpendapat bahwa pilot studydigunakan menjadi skala yang lebih kecil ataupun uji coba untuk mempersiapkan penelitian yang sebenarnya. Pilot studyyang dimaksudkanbertujuan untuk mengetahui kehandalan instrumen yang akan

digunakan. Selain itu, uji ini juga bertujuan untuk menilai alat ukur apakah sudah komunikatif dan tidak sulit untuk dimengerti.

Pilot studydalam penelitian ini dilakukan pada sekelompok perawat yang bukan sampel penelitian. Penulis menetapkan pilot studyinstrumen sebanyak 25 perawat atau 20% yang diambil dari sisa populasi penelitian yang berjumlah 160 perawat. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, nilai cronbach alpha kuesioner intensiturnoveradalah .881, kuesioner komitmen organisasi adalah .859, dan kuesioner kepuasan kerja adalah .856. Berdasarkan hasil tersebut, seluruh kuesioner telahdinyatakan reliabel dan selanjutnya dipergunakan sebagai instrumendalam penelitian ini.

Metode Analisis Data Analisis univariat

Analisis terhadap data dilakukan dengan memanfaatkankomputer yang memilikisoftwareSPSS. Analisis univariat dilakukan untuk menganalisis data secara kuantitatif. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik responden dan distribusi setiap variabel yang disajikan oleh sampel penelitian(Daniel,& Cross, 2013). Selain itu, analisis deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui deskripsi tanggapan responden terhadap semua variabel penelitian komitmen organisasi, kepuasan kerja dan intensi turnover.

Analisis multivariat

Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Regresi inimenggambarkan pengaruh secara linear antara dua variabel bebas yakni komitmen organisasi dan kepuasan kerja (X1 dan X2) terhadap variabel terikatyaitu intensi turnover(Y) (Daniel, & Cross, 2013). Selain

itu, regresi juga digunakan untuk melihat arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.Biasanya sifat hubungan tersebut terdiri dari dua yaknihubungan positif ataupun hubungan negatif. Regresi linear berganda yang digunakan juga mampu mengidentifikasi nilai variabel bebas ketika nilai variabel terikat meningkat ataupun menurun.

Sebelum melakukan analisa regresi linear berganda ada beberapa syarat untuk melaksanakannya yang sering disebut uji asumsi (Daniel & Cross, 2013) yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Uji kenormalan/uji normalitasdata

Pengujian atas kenormalan datamempunyai tujuan yakni untuk menguji model regresi. Variabel residual ataupun pengganggu mempunyai distribusi yang normal. Dalam studi ini, tehnik yang dilakukan untuk mendeteksi kenormalan atas distribusi residual ialah dengan menggunakan analisis grafik (Yasril, 2013).

2. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Apabila variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal (Yasril, 2013). Variabel ortogonal diartikan sebagai variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas pada penelitian ini adalah dengan melihat: (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui penyebaran varians gangguan. Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya.

Prinsip analisis ialah sebagai berikut:

1. Apabilaterdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (misalnya bergelombang, melebar lalu menyempit), maka hal ini menandakan bahwa heterokedastisitas telah terjadi.

2. Apabila tidak terdapat pola tertentu dengan jelas serta titik-titik tersebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka heteroskedastisitas tidak terjadi.

Regresilinear berganda dalam studi ini digunakan untuk meramalkan situasi yang terjadi ketika nilai variabel bebas menjadi naik atau turun. Apabila dua atau lebih variabel bebasyang bersifat sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) maka nilai variabel terikat akan dapat diketahui.

Cara mengetahui besaran nilai tersebut dapat menggunakan persamaan rumus berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:

Y = Intensi turnover perawat b0 = Konstanta

b1,2 = Koefisien regresi variabel independen X1 = Komitmen organisasi

X2 = Kepuasan kerja e = Error of term (Daniel & Cross, 2013)

Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat persentase kepercayaan yakni 95 atau α = 5%. Hipotesis diuji dnegan menggunakan perhitungan SPSS yang didasarkan pada analisis regresi dan korelasi. Pengujian persamaan regresi terdiri dari dua yakni pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan. Kedua pengujian tersebutdapat dilihat penjabarannya melalui penjelasan berikut:

1. Uji t (pengujian secara parsial)

Pengujian secara parsial dilakukan ketika ingin menetapkansignifikasi antara masing-masing nilai koefisien regresi (X1 dan X2) secara sendiri-sendiri pada variable dependen (Y) (Sunyoto, 2013). Pengujian koefisien regresi variabel prediktor/independen (bebas) dapat dilakukan dengan ketentuan berikut ini:

a. Menetapkan Ho dan Ha, dengan ketentuan :

Ho : Xn = 0 (jika pada nilai koefisien regresi prediktor Xn tidak terdapat pengaruh yang signifikan Xn terhadap Y)

Ha : Xn ≠ 0 (jika pada nilai koefisien regresi prediktor Xn terdapat pengaruh yang signifikan Xn terhadap Y).

b. Menetapkanlevel of significance (α)

Studi ini menggunakan level of significance 0,05 c. Kriteria pengujian hipotesis

Ho diterima jika t hitung berada diantara – t tabel dan + t tabel Ho ditolak jika t hitung< - t tabel atau t hitung> + t tabel.

2. Uji F (pengujian secara simultan)

Pengujian secara simultan menggambarkan keterkaitan variabel bebas (komitmen organisasi dan kepuasan kerja) terhadap variabel terikat (intensi turnover perawat). Pengujian itu bertujuan melihat keberadaan pengaruh semua variabel bebas yang signifikan secara simultan/bersama-sama. (Polit dan Beck, 2013).Uji simultan menggunakan uji F yaitu membandingkan Fhitung (Frasio) dengan Ftabel(Sunyoto, 2013).

Langkah-langkah uji simultan ialah sebagai berikut:

a. Menetapkan Ho dan Ha dengan ketentuan:

Ho : X1 dan X2= 0 (nilai koefisien regresi prediktor X1 dan X2tidak signifikan atau tidak terdapat pengaruh X1 dan X2yang signifikan secara simultan terhadap Y).

Ha : X1 dan X2 ≠ 0 (nilai koefisien regresi prediktor X1 dan X2signifikan atau ada pengaruh X1 dan X2yang signifikan secara simultan terhadap Y).

b. Menetapkanlevel of significance (α)

Studi ini menggunakan level of significance 0,05 c. Kriteria pengujian hipotesis

Uji F ialah uji satu sisi kanan ketika distribusi pengujiannya adalah: Ho

diterima jika Fhitung ≤ Ftabel dan ditolak jika Fhitung>F tabel. Metode Pengolahan Data

Data yang telah didapatkan selanjutnya dikumpulkan untuk diolah secara manual dengan menggunakan langkah langkah berikut:

1. Proses pengeditan data

Pada proses ini penulis memeriksa kuesioner yang telah diisi oleh responden.

Hal ini bertujuan untuk memastikan penilaian terhadap variabel dan memberikan hasil terhadap masalah yang diteliti. Setelah selesai dilakukan pengeditan/pengecekan data kemudian data diklasifikasikan berdasarkan aspek pengukuran (Azwar & Prihartono, 2014). Pada tahap ini dilakukan pengecekan kelengkapan isian, hasil kuesioner.

2. Pemberian kode

Pemberian simbol-simbol pada biasanya dalam bentuk angka untuk setiap jawaban untuk mempermudah pengolahan data sesuai dengan defenisi dan kategori yang ditetapkan oleh penulis.

3. Proses memasukkan data

Pada langkah ini, penulis diharuskan untukmemasukkan data ke dalam komputer. Selanjutnya data tersebut akan dianalisis dengan memanfaatkansoftwareSPSS yang terdapat pada komputer.

4. Pengecekan ulang

Pemeriksaan kembali atas seluruh data yang telah berada dalam program komputer. Tindakan ini berguna untuk mengantisipasi kesalahan ketika

memasukkan data. Selanjutnya data dianalisis menggunakansoftrware SPPSyang terdapat pada komputer.

Pertimbangan Etik

Penulis memperhatikan prinsip-prinsip dasar etik penelitian yang mencakup respect for human dignity,beneficience,dan justice (Polit & Beck, 2009). Pertimbangan terhadap nilai etik dalam studi ini didapatkan melalui izin dari Komite Etik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Beneficience atau asas kemanfaatanadalah prinsip etik yang paling mendasar yang mana penulis harus meminimalkan timbulnya kerugian dan memaksimalkan kemanfaatan bagi perawat(Polit & Beck, 2009). Asas kemanfaatan terdiri dari terbebasnya perawat dari ketidaknyamanan dan kerugian.

Penulisberkewajiban mencegah kerugian atau timbulnya kerugiandan menghilangkan ketidaknyamanan perawat (Polit & Beck, 2009).

Dalam hal ini, perawat diberikan sebuah lembaran persetujuan yang ditanda tangani. Lembaran ini merupakan bukti ketersediaan perawat sebagai sampel penelitian (informed consent). Hal ini ditujukan demi mencegah kerugian sertaketidaknyamanan perawatdan merasa bebas dari tindakan eksploitasi.

Perawat yang terlibat dalam studi ini telah mendapat jaminan. Jaminan yang dimaksudkan adalah data serta informasi yang telah diberikan tidak akan menimbulkan kerugian bagi perawat baik untuk masa kini maupun pada masa mendatang (Polit & Beck, 2009).

Langkah selanjutnya, penulis menyampaikan tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian. Penjelasan ini bertujuan agar perawat tidak merasa dieksploitasi. Selain itu, penulis juga menjelaskan kewajiban dan hak

perawatdengan tujuan untuk melindungi dan menggunakan data dan informasihanya untuk kepentingan penelitian. Dengan demikian perawat akan merasa lebih aman ketika proses penelitian sedang berlangsung.

Selanjutnya penulis juga harus selalu menjaga asas menghargai hak asasi manusia (respect for human dignity). Asas menghargai adalah untuk mengambil keputusan (the right to self determination). Perawat adalahseorang individu yang memiliki otoritas untuk menentukan aktivitas yang ingin dikerjakannya. Perawat mempunyai hak dalam menentukandirinya terlibat atau tidak dalam studi yang akan dilakukan. Perawat tidak perlu merasa khawatir mengenai sanksi ataupun semacam tuntutan hukum jika tidak bersedia ataupun bersedia menjadi sampel

Selanjutnya penulis juga harus selalu menjaga asas menghargai hak asasi manusia (respect for human dignity). Asas menghargai adalah untuk mengambil keputusan (the right to self determination). Perawat adalahseorang individu yang memiliki otoritas untuk menentukan aktivitas yang ingin dikerjakannya. Perawat mempunyai hak dalam menentukandirinya terlibat atau tidak dalam studi yang akan dilakukan. Perawat tidak perlu merasa khawatir mengenai sanksi ataupun semacam tuntutan hukum jika tidak bersedia ataupun bersedia menjadi sampel

Dokumen terkait