• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

Metode penelitian berguna untuk mencari jawaban atas permasalahan pokok yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2004: 3). Dalam penelitian ini, peneliti dalam memperoleh data tidak diwujudkan dalam bentuk angka namun data tersebut diperoleh dengan penjelasan dan berbagai uraian yang berbentuk lisan maupun tulisan.

13

Adapun pendekatan dalam skripsi ini adalah dengan melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif ini diharapkan mampu menghasilkan uraian, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu (Soewadji, 2012: 52).

2. Sumber Data

Sumber data adalah subyek tempat data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut Moleong sumber data utama adalah berupa kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah data dokumen lain dan data tambahan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang bersifat langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertama. Data primer diperoleh dalam bentuk verbal atau kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku dari subjek (informan) berkaitan dengan tindakan dan perkataan subyek penelitian. Data primer yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah informasi dari KH. Mas’ud Abdul Qodir selaku pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal. Di samping itu penulis juga akan mencari informasi lainnya ke beberapa pihak diantaranya adalah putra atau menantu KH. Mas’ud Abdul Qodir yaitu (Gus Adib, Gus Fatwa, Ustadzah Vina), Sekretaris Pesantren, Ustadz atau Ustadzah, Perangkat Desa, Tokoh Agama dan lain sebagainya. Narasumber diambil beberapa saja sampai data-data dianggap sudah terpenuhi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berupa dokumen-dokumen, foto, dan benda-benda yang dapat digunakan sebagai pelengkap data primer. Data sekunder juga dapat diartikan sebagai data yang biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen yang sudah ada (Mustajab, 2015: 21-22).

14

Dalam penelitian ini, sumber data sekundernya berupa arsip, buku, dokumentasi, file, dan semua informasi yang ada relevansinya dengan kajian penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, untuk mendapatkan data-data yang terkait dengan tema penelitian, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Metode Wawancara

Metode wawancara (interview) yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survei. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden (Fitrah, Luthfiyah, 2017: 65).

Metode wawancara ini digunakan untuk mendapatkan dan menggali data tentang informasi yang berkaitan dengan kepemimpinan dakwah KH. Mas’ud Abdul Qodir di Pondok Pesantren Darul Amanah dan masyarakat.

Kegiatan wawancara dilakukan kepada tokoh, yang dalam penelitian ini adalah KH. Mas’ud Abdul Qodir selaku pendiri sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, putra atau menantu KH. Mas’ud Abdul Qodir yaitu (Gus Adib, Gus Fatwa, Ustadzah Vina), Sekretaris Pesantren, Ustadz atau Ustadzah, Perangkat Desa, Tokoh Agama dan masyarakat sekitar lingkungan pondok pesantren Darul Amanah dan lain sebagainya. Narasumber diambil beberapa saja sampai data-data dianggap sudah terpenuhi

b. Metode Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Menurut (Supardi, 2006) bahwa metode observasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Fitrah, Luthfiyah, 2017: 72).

Peneliti menggunakan teknik observasi tidak langsung (observation non participan), yaitu peneliti tidak terlibat langsung

15

dalam kegiatan kepemimpinan dakwah KH. Mas’ud Abdul Qodir di pondok pesantren Darul Amanah maupun di masyarakat.

c. Metode Dokumentasi

Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berarti mengajar. Pengertian dari kata dokumen ini menurut Arikunto adalah mencari data mengenai hal-hal atau variasi yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah kabar, majalah, prasasti, notulen, raport, leger dan sebagainya (Fitrah, Luthfiyah, 2017: 74).

Teknik ini digunakan untuk mengungkap data tentang gambaran umum tentang Pondok Pesantren Darul Amanah maupun biografi sang tokoh (KH. Mas’ud Abdul Qodir).

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/

verification.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.

16 b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.

c. Conclusion Drawing/ Verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2016: 244-253).

17

Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang obyek penelitian yang dikaji, dalam hal ini penulis menganalisis tentang kepemimpinan dakwah KH. Mas’ud Abdul Qodir di dalam pondok pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal maupun di masyarakat.