• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bogor dengan responden para peternak ayam broiler yang bermitra dengan perusahaan kemitraan yaitu CV. Barokah. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa CV. Barokah merupakan perusahaan yang sedang berkembang dengan lokasi peternak yang mudah dikunjungi, serta adanya kesediaan perusahaan untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April-Juni 2013.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung terhadap keadaan usaha peternak ayam broiler. Data primer juga diperoleh dari wawancara dengan peternak dan dibantu dengan kusioner yang telah dipersiapkan sebelumnya agar dapat mempermudah peternak dalam pengisian kuisoner tersebut. Data sekunder diperoleh dari sumber-sumber lain dalam bentuk tidak langsung berasal dari usaha yang diteliti atau berasal dari luar. Data ini dapat diperoleh dari buku, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), Perpustakaan LSI IPB, internet dan literatur lain yang berkaitan dan relevan dengan penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive)dalam menentukan lokasi penelitian yaitu CV. Barokah. Begitupun penentuan peternak yang akan di wawancara menggunakan teknik pengumpulan data secara purposive yaitu peternak ayam broiler yang bermitra dengan CV. Barokah dan peternak mandiri sebagai pembanding. Peternak mitra yang dipilih sebagai responden adalah peternak yang aktif atau sedang melakukan usaha ternak ayam broiler dengan CV. Barokah. Sedangkan untuk peternak mandiri yang dipilih menjadi responden adalah peternak yang tersebar di Kabupaten Bogor mendatangi wilayah yang menjadi pusat usaha ayam broiler. Pengumpulan data dari responden dilakukan melalui teknik wawancara dengan panduan kuisioner. Seluruh peternak mitra dan peternak mandiri yang menjadi responden tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Bogor yang menjadi pusat peternakan ayam broiler. Jumlah responden peternak dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30 orang peternak mitra dan 30 orang peternak mandiri.

Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan suatu proses lanjutan setelah dilakukannya pengumpulan data. Menganlisis data bertujuan agar data yang telah ada dapat memberikan informasi dan dapat memberikan jawaban atas perumusan permasalahan yang terdapat dalam penelitian. Analisis dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

mendeskripsikan karakteristik peternak dan peran pelaksanaan kemitraan yang terjalin antara peternak yang bermitra dengan perusahaan kemitraan CV. Barokah. Selain itu, data kualitatif diguanakan untuk menguraikan pengaruh kemitraan terhadap pendapatan peternak mitra. Data kualitatif akan diuraikan secara deskriptif. Sedangkan analisis data kuantitatif digunakan untuk menghitung tingkat pendapatan peternak mitra dan peternak mandiri dengan melakukan analisis pendapatan, analisis R/C rasio, dan uji-t. Kemudian diolah dengan menggunakan program komputer dan disiapkan dalam bentuk tabulasi, sampai akhirnya diuraikan secara deskriptif.

1. Analisis Usahatani

Analisis usahatani yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan yang diperoleh peternak mitra dan peternak mandiri. Komponen yang diperlukan dalam analisis ini adalah penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani.

a. Penerimaan

Menurut Soekartawi (2002), penerimaan atau pendapatan kotor adalah seluruh pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu kegiatan usahatani dan pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran dalam kegiatan usahatani. Dengan demikian, penerimaan usahatani adalah penerimaan usahatani semua nilai produk yang dihasilkan dari suatu usahatani dalam 1 periode tertentu, 1 musim tanam atau dalam satuan tahun kegiatan usaha. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut :

Dimana:

TR = Penerimaan (revenue) usahatani per periode (Rp) Q = Hasil produksi (quantity) per periode (kg) P = Harga jual (price) produk per unit (Rp/kg.) b. Biaya

Biaya adalah semua nilai faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam suatu periode produksi tertentu yang dinyatakan dalam nilai uang tertentu. Biaya usahatani dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).

Biaya tetap merupakan biaya atau pengeluaran yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan dan tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang didapat. Biaya tetap dalam usaha ternak ayam broiler meliputi biaya sewa lahan, pajak, penyusutan peralatan, penyusutan bangunan. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh prodduksi yang dihasilkan. Biaya variabel dalam usaha ternak ayam broiler meliputi biaya pembelian DOC, pembelian pakan, pembelian obat, sekam, vaksin dan biaya untuk membayar tenaga kerja luar keluarga.

Dalam usaha ternak ayam broiler ini terdapat kandang dan peralatan. Oleh karena itu, perlu diperhitungkan biaya penyusutan. Biaya penyusutan alat–alat pertanian diperhitungkan dengan membagi selisih antara nilai pembelian dengan

nilai sisa yang ditafsirkan dengan lamanya modal dipakai (Metode Garis Lurus), dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

Nb = Nilai pembelian (Rp) Ns = Tafsiran nilai sisa (Rp) n = Jangka umur ekonomi (tahun) c. Pendapatan

Analisis pendapatan uasahatani digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan pada usaha ternak ayam broiler.Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani per musim atau per tahun. Secara metematis ditulis sebagai berikut:

Dimana:

π = Pendapatan usahatani per periode (Rp) TP = Total penerimaan per periode (Rp) BT = Biaya tetap per periode (Rp) BV = Biaya variabel per periode (Rp) 2. Analisis R/C Ratio

Pendapatan yang besar tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu, analisa pendapatan selalu diikuti dengan pengukuran efisiensi. Salah satu ukuran efisiensi adalah Analisis Return Cost (R/C) Ratio merupakan perbandingan (rasio) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis R/C Rasio digunakan untuk menunjukkan berapa besar tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai manfaat di setiap rupiah yang dikeluarkan. Makin besar R/C makin baik usahatani tersebut. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan petani, digunakan rumus sebagai berikut:

Suatu usaha dikatakan berhasil bila nilai R/C rasio > 1. Nilai tersebut mengartikan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk usaha akan memberikan tambahan penerimaan lebih besar dari satu rupiah. Sebaliknya, bila nilai R/C < 1 maka setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memberikan tambahan penerimaan kurang dari satu rupiah, sehingga petani menderita kerugian.

Biaya penyusutan = N N

π bersih = TP – (BT+BV)

Rasio R/C = T P

Jika nilai R/C ratio = 1 berarti kegiatan usahatani berada pada kondisi keuntungan normal.

3. Uji Statistik dengan Uji-t

Uji-t merupakan uji perbandingan (uji komparatif), tujuan dari uji-t ini adalah untuk membandingkan atau membedakan apakah kedua data (variabel) sama atau berbeda. Dalam penelitian ini, Uji-t digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan secara nyata antara pendapatan peternak mitra dengan peternak mandiri. Perbedaan antara kedua kondisi tersebut dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata pendapatan peternak mitra dengan pendapatan petani mandiri. Langkah-langkah untuk menghitung uji-t adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesa

Ho: Pendapatan peternak mitra dan peternak mandiri tidak berbeda nyata H1: Pendapatan peternak mitra dan peternak mandiri berbeda nyata b. Menghitung statistik t dengan bantuan spss.

c. Menentukan daerah penolakan, jika t hitung > t tabel = tolak Ho d. Mengintepretasikan berdasarkan hasil uji-t tersebut.

Setelah dilakukan pengujian terhadap data pendapatan kedua peternak maka dapat dilakukan pengujian hipotesis. Apabila t hitung > t tabel atau probabilitas < 0.05 maka diambil kesimpulan tolak Ho. Sebaliknya, jika t hitung < t tabel atau probabilitas > 0.05 maka diambil kesimpulan terima Ho.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait