• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karehkel Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa desa tersebut terdapat anggota gabungan kelompok tani Pandan Wangi yang dibentuk oleh masyarakat, yang memiliki karakteristik umum dan diharapkan peka terhadap kepemimpinan dari kelompok tani-ternak tersebut. Penelitian yang berjudul konvergensi keefektivan kepemimpinan membahas dari sisi ketua dan anggota. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti mengkaji keefektivan kepemimpinan. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 Juli sampai 17 Agustus 2006.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh ketua dan anggota dari anggota gabungan kelompok tani Pandan Wangi yang berada di Desa Karehkel, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Populasi responden berjumlah 100 orang dan menyebar dalam lima kelompok tani-ternak. Pengambilan sampel dilakukan secara proportional cluster random sampling dengan mengambil sampel dari masing-masing kelompok yang terdiri dari 5 kelompok tani-ternak. Selengkapnya disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Populasi dan Sampel Kelompok Tani Ternak Pandan Wangi. No. Nama

Kelompok

Populasi Sampel

Total

Ketua Anggota Ketua Anggota

1. Tani Maju 1 29 1 30/100 x 45 = 14 15 2. Cadas Gantung 1 13 1 14/100 x 45 = 6 7 3. Sugih Tani 1 13 1 14/100 x 45 = 6 7 4. Mitra Tani 1 21 1 22/100 x 45 = 10 11 5. Mekar Harapan 1 19 1 20/100 x 45 = 9 10 100 5 45 50

Berdasarkan pengamatan dan informasi ketua KTNA Leuwiliang, sebenarnya terdapat delapan kelompok tetapi tiga dari delapan kelompok bersifat kurang aktif

atau vakum, sehingga hanya terdapat lima kelompok yang diambil sebagai populasi. Kelima kelompok tersebut lebih aktif dalam kegiatan kelompok. Kelima kelompok ini diambil sampel sebanyak 50 orang secara acak berdasarkan rumus Slovin, terdiri dari 45 orang anggota dan 5 orang ketua dengan teknik pengambilan sampel Proportional cluster random sampling yang akan menjadi responden dalam penelitian ini.

Rumus Slovin (Sevilla, 1993) :

n = 2 1 Ne N + Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat di tolerir sebesar 10%

Desain Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk memberikan gambaran lebih mendalam tentang gejala sosial tertentu atau aspek kehidupan tertentu dari kelompok masyarakat yang diteliti, sehingga dapat diungkapkan kaitan antara berbagai gejala sosial. Variabel bebas (X) adalah faktor ketua, faktor anggota dan faktor situasi, variabel tak bebas (Y) adalah keterampilan kepemimpinan.

Data dan Instrumen

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Sedangkan data sekunder melalui dokumen diperoleh dari pihak kecamatan setempat untuk pengumpulan data tentang gambaran umum daerah penelitian. Sebelum pengumpulan data utama, terlebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner untuk mengukur validitas dan reliabilitas kuesioner yang dibuat.

Instrumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang berisi pertanyaan dan pernyataan bagi responden. Ada dua perangkat kuesioner yang digunakan, meliputi:

(1) Kuesioner untuk anggota kelompok ; • Karakteristik anggota

• Persepsi tentang faktor situasi

• Persepsi tentang keefektivan kepemimpinan kelompok (2) Kuesioner untuk ketua kelompok ;

• Karakteristik ketua

• Persepsi tentang faktor situasi

• Persepsi tentang keefektivan kepemimpinan kelompok Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan Corrected Item-Total Correlation dengan menggunakan program SPSS 12.0for windows. Hasil reliabilitas kuisioner yang dilakukan pada pertengahan juli 2006 diperoleh nilai reliabiltas (rhitung) sebesar 0,7580 lebih besar daripada nilai rtabel 0,632 (Singarimbun, 1998).

Nilai tersebut menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan reliabel untuk digunakan pada lokasi penelitian yang sesungguhnya. Bila nilai Alpha dan rhitung >

rtabel maka instrumen dianggap reliabel dan valid. Pada lampiran 1 terlihat bahwa

terdapat sebelas butir pertanyaan yang gagal (tidak valid) yaitu X213, X214, X215, X216, X231, X232, X234, X311, X3111, X3123 dan X3125. Namun sebelas pertanyaan tersebut telah direvisi dan diupayakan reliabel serta valid.

Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara terstruktur langsung dengan menggunakan kuesioner kepada responden dan pihak yang terkait dalam penelitian ini, serta melakukan pengumpulan data sekunder dari pihak kecamatan setempat yang dilaksanakan di wilayah Desa Karehkel, Leuwiliang- Bogor.

Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan dianalisis dengan prosedur sebagai berikut:

1. Statistik deskriptif, yaitu untuk melihat keragaman karakteristik anggota dan ketua kelompok tani-ternak yang meliputi umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman bertani-beternak, tingkat interaksi, tingkat pendapatan, lama menjadi anggota, status dalam kelompok dan jumlah tanggungan keluarga. 2. Analisis hubungan, yaitu untuk mengukur hubungan antara karakteristik anggota-

pemimpin kelompok tani-ternak dan persepsi anggota-ketua kelompok dengan keterampilan kepemimpinan, menggunakan program SPSS 12,0 for windows dengan korelasi rank Spearman (Siegel, 1994) dengan rumus sebagai berikut:

) 1 ( 6 1 12 2 − − =

= N N di rs n t Keterangan :

rs = koefisien korelasi rank Spearman

n = banyak jenjang

d = selisih dua jenjang untuk indikator yang sama

3. Uji konvergensi, yaitu untuk melihat konvergensi persepsi tentang keefektivan kepemimpinan antara anggota dan ketua, menggunakan program SPSS 12,0 dengan uji korelasi rank Spearman (Siegel, 1994) dengan menggunakan rumus seperti diatas.

Definisi Operasional

Definisi operasional dan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Peternak adalah beberapa ciri pribadi kelompok tani-ternak yang meliputi umur, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman bertani- beternak, tingkat interaksi, tingkat pendapatan, lama menjadi anggota, status dalam kelompok, jumlah keluarga.

™ Umur merupakan usia responden pada saat penelitian dilakukan yang diukur dari tahun kelahiran sampai penelitian ini dilakukan yang dihitung dengan pembulatan kearah ulang tahun terdekat, dimana untuk enam bulan lebih dihitung menjadi satu tahun.

™ Jumlah Tanggungan Keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab, yang diukur dalam jumlah orang.

™ Tingkat Pendapatan adalah penghasilan total yang diperoleh rumah tangga anggota atau ketua kelompok setiap bulan dari sektor pertanian dan peternakan, diukur dalam rupiah.

™ Pendidikan Formal adalah lamanya responden duduk di bangku sekolah formal yang diselesaikan berdasarkan jenjang tidak sekolah, tamat SD/Sederajat, SLTP/Sederajat, SLTA/Sederajat dan Perguruan Tinggi.

™ Pendidikan Non Formal adalah kursus/pelatihan dalam bidang pertanian dan bidang peternakan yang pernah diikuti anggota maupun ketua kelompok. ™ Pengalaman Bertani-Beternak adalah lamanya anggota/ketua kelompok

dalam usaha tani-ternak yang diukur dalam satuan tahun, baik sebagai usaha pokok maupun sambilan.

™ Tingkat Interaksi adalah jumlah atau banyaknya pertemuan yang dilakukan oleh anggota dengan ketua kelompok dalam satu bulan.

™ Pengalaman Kelompok adalah lamanya individu menjadi anggota atau ketua dalam kelompok

2. Faktor Situasi adalah aspek-aspek situasional yang berpotensi mempengaruhi kelompok dan kepemimpinan kelompok. Faktor situasi yang ada pada faktor ketua dan anggota adalah kondisi kerja, tanggung jawab dan peraturan.

™ Kondisi Kerja adalah keadaan dan situasi tempat kerja responden berupa keadaan fisik dan sosial yang berinteraksi dengan anggota atau ketua dalam kelompok lain dalam hal melakukan pekerjaannya.

™ Tanggung jawab adalah suatu pekerjaan yang diberikan kelompok tani- ternak kepada responden yang dapat berupa wewenang pekerjaan dan pekerjaan individu masing-masing responden.

™ Peraturan adalah segala keputusan yang dibuat dan ditetapkan bersama oleh kelompok tani-ternak yang berlaku bagi semua anggota dan ketua kelompok

tempat responden bekerja. Peraturan dapat berupa waktu kerja, sanksi dan ketidakhadiran.

3. Keefektivan Kepemimpinan adalah penilaian pelaksanaan fungsi pemimpin pada suatu kelompok yang diukur berdasarkan persepsi responden tentang perilaku-perilaku kepemimpinan dalam kelompok (Gibson, 1979 dalam Suwarto, 1999). Indikator yang digunakan keterampilan teknis, keterampilan interaksi sosial dan keterampilan konseptual.

™ Keterampilan Kepemimpinan adalah kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam memimpin. Keterampilan kepemimpinan diukur menggunakan tiga indikator, meliputi : keterampilan teknis (Technical skill), keterampilan interaksi sosial (Social interaction skill) dan keterampilan konseptual (Conceptual skill).

1. Keterampilan Teknis (Technical skill) menunjukkan seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam setiap jenis proses atau teknik berhubungan dengan sarana. Keterampilan teknis diukur dengan indikator tugas-tugas teknis seorang ketua kelompok, meliputi :

¾ Memberikan pendapat untuk mengatasi suatu masalah

¾ Penggunaan media komunikasi sebagai alat bantu untuk memperlancar pekerjaan ketua maupun anggota.

¾ Memberikan pengetahuan/informasi kepada anggota kelompok dalam melakukan pekerjaannya.

¾ Memimpin rapat dan pertemuan kelompok tani-ternak ¾ Menyelesaikan masalah yang dihadapi kelompok tani-ternak ¾ Mengarahkan pengambilan keputusan dalam pertemuan kelompok ¾ Menilai hasil kerja kelompok tani-ternak

¾ Mencoba cara-cara atau teknologi baru dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan kelompok.

¾ Menerima secara terbuka pendapat-pendapat anggota.

¾ Memberikan kesempatan kepada anggota untuk berperan serta dalam kegiatan kelompok.

2. Keterampilan Interaksi Sosial (Social interaction skill) adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain secara efektif dan membina kerjasama. Keterampilan interaksi sosial, meliputi kemampuan ketua dalam melakukan kegiatan sebagai berikut :

¾ Memberikan semangat kepada anggota agar lebih baik dalam kegiatan kelompok.

¾ Memberikan penghargaan (pujian) kepada anggota atas pekerjaannya. ¾ Menunjukkan sikap akrab kepada anggota kelompok.

¾ Menangani konflik yang berkembang dalam kelompok tani-ternak ¾ Menghidupkan suasana di kalangan anggota, seperti dengan lelucon. ¾ Menawarkan jalan tengah dari suatu masalah dengan anggota

kelompok.

¾ Menunjukkan sikap netral/adil dalam menghadapi kelompok.

3. Keterampilan Konseptual (Conceptual skill) adalah kemampuan untuk berfikir yang berkaitan dengan perencanaan jangka panjang, seperti kerangka kerja, model dan sebagainya. Keterampilan konseptual berkaitan dengan gagasan-gagasan, meliputi kemampuan dalam hal-hal sebagai berikut:

¾ Mencetuskan gagasan atau ide untuk memulai suatu pekerjaan. ¾ Menganalisis masalah yang berkembang.

¾ Mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. ¾ Menetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai kelompok. ¾ Menetapkan kriteria keberhasilan dalam kelompok. ¾ Menyusun jadwal kegiatan kelompok.

¾ Merancang aktivitas kelompok.

KEADAAN UMUM LOKASI

Dokumen terkait