• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Metode Penelitian

Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah perhitungan yang tepat. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.1

Pendekatan kuantitatif bertujuan menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.2 Secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri3 :

1

Syamsir Salam, MS dan Jeanal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 13

2

Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta; Kencana. 2009) h.55

1. Hubungan riset dengan subjek: jauh. Periset menganggap bahwa realitas terpisah dan ada di luar dirinya, karena itu harus ada jarak supaya objektif. Alat ukurnya harus dijaga keobjektifannya.

2. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Bila dalam analisis ditemukan penolakan terhadap hipotesis atau teori, biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis dah teori tersebut melainkan meneliti dulu apakah ada kesalahan dalam teknik samplingnya atau definisi konsepnya kurang operasional, sehingga menghasilkan instrument (kuisioner) yang kurang valid.

3. Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliabel.

4. Prosedur riset rasional – empiris, artinya penelitian berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang dilandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang di kumpulkan dilapangan.

Penelitian kuantitatif sifatnya objektif, sehingga kita bisa melihat langsung sebuah keadaan. Sedangkan desain penelitian ini adalah dengan menggunakan desain penelitian deskrptif analisis.

C. Populasi dan Sampel

Populasi ialah semua individu/unit-unit yang menjadi target penelitian.4 Populasi dari penelitian ini ialah seluruh pendengar radio Dhara

4

Erwan Agu Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti, Metode Penelitian Kuantitatif,

FM Kota Pariaman, yakni pendengar aktif. Populasi pendengar aktif radio Dhara FM berjumlah 127 orang. Hal ini dilihat dari jumlah anggota aktif

radio Dhara FM.

Sampel ialah bagian dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.5 Adapun dalam penelitian ini, peneliti memakai total sampling yakni pengambilan seluruh populasi untuk dijadikan sampel.6 Alasan peneliti menggunakan teknik ialah agar hasil dalam penelitian ini representatif. Sehingga hasil penelitian dapat berupa gamabran sebenarnya di lapangan.

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Konsep Gratification Sought

(GS) dan Gratification Obtained (GO) dijadikan tolak ukur untuk mengetahui perbandingan antara kepuasan yang diharapkan (GS) dan kepuasan yang didapatkan (GO). Indikator yang digunakan untuk mengukur gratification sought sama halnya dengan indikator untuk mengukur gratification obtaine, yaitu ketegori motif pengkonsumsian media menurut McQuail.7

5Opcit

6

Sugiyono, 2007

7

Dimensi Indikator

Informasi 1. Ingin mengetahui berbagai

peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat terdekat.

2. Ingin mencari bimbingan dan pendapat yang menyangkut berbagai masalah.

3. Ingin memperoleh

pengetahuan lebih mengenai suatu hal.

Identitas personal 1. Ingin menemukan

penunjangan nilai-nilai yang berkaitan dengan pribadi pendengar itu sendiri.

2. Ingin mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media.

3. Ingin memperoleh nilai lebih sebagai pendengar.

Integrasi dan interaksi sosial 1. Ingin memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan empati sosial.

2. Ingin menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain disekitarnya.

3. Keinginan untuk dekat dengan orang lain.

4. Keinginan untuk dihargai dengan orang lain.

Hiburan 1. Ingin melepaskan diri dari

permasalahan. 2. Ingin bersantai.

3. Ingin mengisi waktu luang. 4. Ingin mendapatkan hiburan

dan kesenangan. Tabel 1

Kategori Motif Pengkonsumsian Media

Berdasarkan kategori-kategori tersebut maka akan terlihat motif dari penggunaan radio oleh pendengar radio saat ini. Kategori tersebut akan dijadikan pertanyaan dalam angket dan akan diukur dengan menggunakan

skala likert (skala sikap). Cara pengukurannya adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah daftar pernyataan mengenai motif yang harus dijawab dengan sikap pernyataan kesetujuan dan ketidaksetujuan.8 E. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah angket atau kuesioner. Kuisioner merupakan instrumen penelitian yang lazim digunakan dalam penelitian survey. Kuisioner yang digunakan berbentuk pertanyaan-pertanyaan dengan model tertutup. Hal ini untuk mempermudah reponden menjawab pertanyaan.

2. Prosedur Penyusunan

Beberapa langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah9 :

a. Analisis variabel penelitian yakni mengkaji variabel menjadi subpenelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.

b. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel/subvariabel/indikator-indikatornya.

c. Peneliti menyusun kisi-kisi atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis pertanyaan, banyak pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Abilitas dimaksudkan adalah kemampuan yang diharapkan dari subjek yang diteliti.

8

Opcit., Burhan Bungin, h.97-98

9

Misalnya kalau diukur prestasi belajar, maka abilitas prestasi tersebut dilihat dari kemampuan subjek dalam hal pengenalan, pemahaman, aplikasi analisis, sintesis, evaluasi.

d. Peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditetapkn dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan bisa dibuat dari yang telah ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang dibuat peneliti harus sudah punya gambaran jawaban yang diharapkan. Artinya, prakiraan jawaban yang betul/diinginkan harus dibuat peneliti.

e. Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi intrumen, misalnya membuang instrumen yang tidak perlu, menggantinya dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan redaksi/bahasanya.

3. Uji coba Instrumen a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3.10

Pada penelitian ini, uji validitas berguna untuk mengetahui apakah terdapat pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena tidak relevan. Instrumen dianggap valid

10

Mohammad Mulyadi, Penelitian Kuantitatif dan Kualitaif, (Jakarta: Publica Institute, 2010), h. 109.

jika r hitung > r tabel dan dalam penelitian ini, dianggap memenuhi syarat koefisien dengan n = 30 dengan nilai taraf signifikan 5% yaitu 0,361 dan taraf signifikan 1% yaitu 0,463. Pada uji instrumen ini, peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel untuk menguji validitas instrumennya.

b. Realibilitas

Reabilitas alat ukur adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Jika alat ukur dinyatakan valid, selanjutnya reabilitas alat ukur tersebut diuji reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data yang tidak bersifat tendesius atau mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen dikatakan Realible apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, suatu kuesioner dikatakan realible atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsistenmeskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut mempunyai kehandalan yang tinggi.11

4. Instrumen Final

Instrumen final merupakan serangkaian pertanyaan dalam angket yang telah lulus uji coba validitas instrumen. Dalam penelitian ini instrumen final terdapat dalam lampiran.

11

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapat data yang akurat, peneliti menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut:

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian ialah angket. Angket sebagai alat pengumpul data yang berupa serangkaian daftar pertanyaan penulis yang disusun secara sistematis yang disampaikan untuk dijawab responden penelitian melalui penelitian lapangan.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan, untuk mencari konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan masalah data pendukung skripsi ini seperti buku-buku, artikel, internet, surat kabar dan literatur yang berkaitan dengan judul penelitian

Dokumen terkait