• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen NEGARA DAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN (Halaman 46-49)

bagi buruh, pendidikan yang memadai dan lainnya55, di mana itu semua harus masuk pada kebijakan perlindungan yang ada. Jika partisipasi ada, maka perlindungan pun terpenuhi, namun jika sebaliknya, tidak ada perlindungan. Perlindungan pada buruh migran perempuan bisa dilihat dari tahap pra penempatan, penempatan dan purna penempatan. Jika perlindungan tidak ada, maka ketiga tahap tidak berjalan dengan baik dan berakibat pada banyak-nya kekerasan terhadap buruh migran perempuan.

Buruh migran perempuan dan kelompok buruh migran akan menemui beberapa hambatan yang ada dalam melakukan partisipasi politik, baik karena faktor internal seperti pemerintah, maupun eksternal seperti pelabelan terhadap kerja buruh migran. Selain itu ada juga hambatan yang dialami pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan perlindungan yang bisa karena faktor internal, dari dalam Indonesia maupun pemerintah Malaysia. Partisipasi politik aktif beserta hambatan yang dialami buruh migran perempuan dan kelompok buruh migran, perlindungan terhadap buruh migran dan hambatan implementasi kebijakan perlindungan berdampak pada kualitas kebijakan perlindungan terhadap buruh migran perempuan Indonesia di Malaysia pada masa pemerintahan SBY.

1.7. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Denzin dan Lincoln dalam Handbook of Qualitative Research menjelaskan definisi metode penelitian kualitatif, yaitu:

Qualitative research is a situated activity that locates the observer in the world. It consists of a set of interpretive, material practices that makes the world visible. These practices….turn the world into a series of representations including fieldnotes, interviews, conversations, photographs, recordings and memos to the self. At this level, qualitative research involves an interpretive, naturalistic approach to the world. This means that qualitative researchers study things in their natural settings, attempting to make sense of, or to interpret, phenomena in terms of meanings people bring to them.56

55

Joni Lovenduski, State Feminism and the Political Representation of Women dalam Ed by Joni Lovenduski, State Feminism and Political Representation, Cambridge University Press: UK, 2005, hal. 1.

56 Denzin dan Lincoln, Handbook of Qualitative Research dalam Ed. Jane Ritchie dan Jane Lewis dalam Qualitative Research Practice, Sage Publications: London, 2003, hal.2-3.

  Pendekatan penelitian ini adalah analisis kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan mendalam tentang hal-hal yang diteliti. Penelitian kualitatif ini juga digunakan karena ingin menjawab lebih dari apa, namun juga mengapa dan bagaimana. Sedangkan tipe penelitian yang digunakan dalam thesis ini adalah penelitian deskriptif analisis. Penelitian deskriptif berusaha menyajikan gambaran yang rinci dan spesifik mengenai situasi dan setting sosial atau hubungan57.

Penelitian ini akan menggunakan purposive sampling untuk mewawancarai para buruh migran yang sudah kembali ke Indonesia dan buruh migran perempuan Indonesia yang ada di Malaysia. Metode ini ditempuh karena purposive sampling adalah jenis sampling yang dapat diterima untuk situasi spesial. Ini digunakan untuk para peneliti dalam pemilihan kasus atau pemilihan kasus dengan tujuan spesifik. Dengan purposive sampling juga, seorang peneliti dapat menggunakannya untuk memilih anggota yang sulit diraih.58 Ritchie dalam bukunya menuliskan bahwa untuk memutuskan kriteria yang akan dipilih, maka bisa berdasarkan karakteristik demografi, keadaan, pengalaman, prilaku tentu saja dan berbagai macam fenomena.59 Buruh migran perempuan yang diwawancarai adalah berdasarkan kriteria pengalaman dan keadaan. Yaitu pengalaman bekerja dan sebagian juga pernah mendapatkan tindak kekerasan dari majikan-nya di Malaysia. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah berdasarkan kriteria pengalaman. Cara tersebut ditempuh sebagai cara yang paling efektif untuk mewawancarai dan meminta keterangan tentang pengalaman tahap migrasi, dari pra penempatan hingga purna penempatan, dari sekian banyak buruh migran perempuan Indonesia yang bekerja di Malaysia.

57 Lawrence W Neumann, Social Research Method: qualitative and quantitative approaches, 3rd edition, USA : allyn and bacon, 1997, hal 19-20.

58

W Lawrence Neuman, Social Research Methods, University of Wisconsin:Boston, 2003, hal.213.

59 Jane Ritchie, Jane Lewis, Designing and Selecting Samples, Ed. Jane Ritchie and Jane Lewis,

Qualitative Research Practice: for social science students and researchers, chapter 11, Sage

  1.7.1. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara dan studi dokumen. Tekhnik wawancara dilakukan untuk mendapatkan data primer, yaitu data utama dalam penelitian. Neumann menjelaskan bahwa data primer adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian.60 Wawancara mendalam dilakukan terhadap beberapa pihak yang berhubungan dengan penelitian ini:

Pihak lembaga Eksekutif:

1. Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, yaitu Kasubdit Perlindungan TKILN, Hadi Saputro.

2. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yaitu Kepala Bidang Data dan Analisis Kebijakan Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan, Priyadi.

3. Atase Tenaga Kerja KBRI di Kuala Lumpur Malaysia, Agus Triyanto. Pihak Badan Nasional:

1. Pimpinan BNP2TKI, Jumhur Hidayat

2. Direktur Perlindungan dan Advokasi Kawasan Asia Pasifik dan Amerika BNP2TKI, Sadono

Pihak lembaga Legislatif:

1. Anggota komisi IX DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka Pihak Asosiasi Pengusaha:

1. Sekjen APJATI (Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia), Rusdi Basalamah.

Pihak LSM/NGO dan Serikat Buruh:

1. Dir. Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah 2. Analis Kebijakan Migrant CARE, Wahyu Susilo

3. Kepala Divisi Advokasi Buruh Migran Indonesia, Solidaritas Perempuan, Taufhiek Zulbahary

4. Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI), Retno Dewi. 5. Sekjen Serikat Buruh Migran Indonesia, M.Chairul Hadi.

60

Lawrence W.Neumann, Social Research Method: qualitative and quantitative approaches, 3rd edition, USA :allyn and bacon, 1997, hal.329.

  Wawancara Buruh Migran dan Informan

Wawancara terhadap empat orang buruh migran perempuan Indonesia yang sudah pulang dari bekerja di Malaysia dan berada di sebuah penampungan di daerah Balekambang Jakarta Timur. Pemilihan daerah Jakarta Timur berdasarkan data dari Kemnakertrans RI, bahwa mayoritas PPTKIS di DKI Jakarta, ada di Jakarta Timur. Selain itu satu buruh migran perempuan Indonesia yang masih bekerja di sektor domestik di Malaysia dan lima orang buruh migran perempuan yang ada di shelter KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia. Diskusi juga dilakukan penulis dengan beberapa informan, dari pihak BP3TKI Jakarta, Divisi Advokasi Migrant CARE, pihak SBMI dan satu orang calo/sponsor yang ditemui di salah satu Balai Latihan Kerja (BLK) di Condet, Jakarta Timur.

Selain itu penelitian ini juga menggunakan data sekunder untuk mendapatkan gambaran yang terkait dengan masalah penelitian. Data sekunder adalah data kedua yang digunakan oleh seorang peneliti. Dalam penelitian ini, data sekunder didapatkan dari:

1. Studi Kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku, jurnal, laporan penelitian, data pemerintahan dari Kemnakertrans, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), BNP2TKI, data dari LSM yang konsen pada isu buruh migran dan data KBRI Kuala Lumpur, Malaysia.

2. Penelusuran melalui internet yaitu untuk mendapatkan data dan berbagai informasi terkait dengan penelitian.

Dalam dokumen NEGARA DAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN (Halaman 46-49)