• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paradigma penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Pemaknaan terhadap fenomena efektivitas komunikasi antarbudaya pada suku Sunda dan suku Madura merupakan fakta sosial yang dikonstruksi dan dimaknai oleh Sunda dan suku Madura itu sendiri. Realitas sosial di dalam paradigma ini dianggap merupakan konstruksi mental individu, dan pengalaman yang sifatnya spesifik. Realitas sosial dari paradigma konstruktivis ini tidak dapat digeneralisasikan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (induktif) dengan menggunakan informasi yang sifatnya subyektif. Menurut Denzin (dalam Upe, 2010) penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang menjadikan multi metode sebagai fokusnya, melibatkan pendekatan intrepetatif dan naturalistik terhadap pokok persoalannya. Artinya bahwa peneliti kualitatif mengkaji suatu masalah dalam situasi alami, yang tujuannya memberikan pemaknaan yang diletakkan pada fenomena yang sedang dikaji.

Strategi penelitian adalah studi kasus, dengan pertimbangan bahwa : (1) pertanyaan penelitian berkenaan dengan bagaimana dan mengapa, (2) penelitian ini memberikan peluang yang sangat kecil bagi peneliti untuk mengontrol gejala atau peristiwa sosial yang diteliti, dan (3) menyangkut peristiwa dan gejala kontemporer dalam kehidupan yang riil (Yin, 1996 dalam Widiyanto, 2009). Penelitian studi kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan penelitian yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Karena studi yang demikian itu intensif sifatnya, studi tersebut menerangi variabel- variabel yang penting, proses-proses, dan interaksi-interaksi, yang memerlukan perhatian lebih luas. Penelitian kasus itu merintis dasar baru dan seringkali menjadi sumber hipotesis-hipotesis untuk penelitian lebih jauh (Suryabrata, 1997). Menurut Sitorus (1999) penelitian studi kasus menggunakan pendekatan kualitatif yang memungkinkan dialog peneliti dan tineliti, sehingga kebenaran adalah kesepahaman bersama atas sebuah masalah berupa intersubjektifitas yang lahir akibat interaksi antara peneliti dan tineliti.

Mengingat studi mengenai efektivitas komunikasi adalah gejala yang mengandung dimensi-dimensi historis, maka menurut Sitorus (1999) agar gejala tersebut tertangkap maka pilihan studi kasus pada penelitian tersebut harus memadukan dua pendekatan sekaligus antara lain menggunakan metode kasus historis studi riwayat hidup tineliti yang khas, sehingga ditemukan jawaban mengenai mengapa dan bagaimana peristiwa percampuran budaya terjadi. Kemudian kajian sejarah lokal, yang memungkinkan perolehan pengetahuan mengenai perubahan sosial pada suku Sunda dan suku Madura. Penelitian ini kemudian akan memetakan proses terjadinya komunikasi antarbudaya, untuk memperoleh pemahaman secara mendalam mengenai efektivitas komunikasi antarbudaya pada suku Sunda dan suku Madura di Kelurahan Kebon Kelapa Kota Bogor.

Penelitian dilakukan menjadi tiga tahap, antara lain : Tabel Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian

No Tahap Penelitian Kegiatan Waktu 1. Analisis Dokumen Melakukan pengumpulan dan

kajian literatur yang berkaitan dengan topik penelitian.

Februari 2012

2. Pra survey Melakukan penelusuran awal tempat penelitian. Dari tahap ini dapat diperoleh gambaran umum wilayah penelitian, kondisi fisik demografi, kependudukan, dan kondisi sosial lainnya.

Maret 2012

3. Penelitian Lapang dan analisis

Memahami gambaran umum suku Sunda dan suku Madura , memahami bagaimana proses perkembangan interaksi dan komunikasi dari generasi satu, generasi dua dan genesari tiga, manajemen konflik sebagai hasil adaptasi dengan

lingkungannya, dan perubahan pemaknaan terhadap identitas budaya. 4. Analisis dan Penyusunan Hasil Penelitian Menganalisis fakta/temuan di lapangan Juni-Juli 2012 5. Verifikasi Hasil Penelitian

Memverifikasi hasil penelitian oleh tineliti (subyek

penelitian) sebelum dipublikasi.

Juli 2012

6. Publikasi Mempublikasi hasil penelitian sebagai sumbangan ilmiah dalam pengembangan studi strategi komunikasi

antarbudaya.

Agustus 2012

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Kebon Kelapa Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, tepatnya di RT 04 RW Dimulai dari bulan Februari-Juli 2012. Lokasi dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa : 1. Di daerah ini komunitas Madura paling banyak terdapat diantara wilayah

lainnya di Kelurahan Kebon Kelapa, dimana jumlah komunitasnya menyamai jumlah komunitas suku sunda yang tinggal di RT 04.

2. Berdasarkan kajian literatur ditemukan fakta bahwa terjadi harmonisasi hidup antara suku sunda dan suku Madura yang menunjukkan terdapat perbedaan pola pergaulan suku Madura yang berdiam di RT 04 dengan suku Madura yang berada di beberapa wilayah yang mengalami konflik dengan penduduk asli.

3. Memungkinkan secara finansial karena lokasinya mudah dijangkau. Teknik Pengumpulan data

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kualitatif field research dimulai dengan perumusan masalah yang tidak terlalu baku dengan strategi penelitian studi kasus. Untuk memperoleh data, maka teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan analisis dokumen. Sebagai bentuk penyimpanan data dari ketiga teknik yang digunakan, maka peneliti membuat catatan harian yang berisi hasil wawancara mendalam tineliti, dan hasil pengamatan berperan serta.

Wawancara mendalam dilakukan dengan subyek kasus sebagai informan kunci yang telah ditentukan sebelumnya dengan mempertimbangan keterwakilan dari suku Sunda dan suku Madura area tinggal yang berbaur. Untuk memahami perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat suku Sunda dan suku Madura maka studi riwayat hidup (life history) informan kunci dilakukan. Para informan kunci, ditentukan secara teknik snowball. Guna memahami fenomena sosial komunikasi antarbudaya, maka peneliti mewawancarai sejumlah tokoh kunci antara lain para orang tua dari generasi satu suku Sunda dan suku Madura. Mereka adalah orang-orang yang mengalami percampuran budaya paling awal yaitu dimulai dari kedatangan suku Madura lokasi penelitian. Generasi dua suku Sunda dan suku Madura, yaitu anak-anak dari generasi satu. Generasi tiga, yaitu anak- anak dari generasi dua.

Analisa Data

Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dalam penelitian ini digunakan metode analisis data kualitatif. Analisa dilakukan dengan melakukan reduksi data. Reduksi dalam proses pengumpulan data meliputi kegiatan : (1) meringkas data; (2) mengkode ; (3) menelusuri tema ; (4) membuat gugus-gugus; (5) membuat partisi; (6) membuat memo. Kegiatan ini berlangsung semenjak pengumpulan data sampai dengan penyusunan laporan. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kesimpulan akhir (Sitorus, 1998)

Triangulasi

Pensahihan pada suatu penelitian adalah dengan memeriksa satu butir uji baru dihadapkan dengan ukuran-ukuran keterampilan atau “construct” yang sama dan yang telah disahihkan. Bila mereka bertemu-bertumpang tindih, berkolerasi dengan kuat-butir atau uji baru tersebut memiliki “kesahihan bersama” yang baik.

Dalam penelitian kualitatif uji kesahihan dalam suatu penelitian disebut triangulasi. (Miles dan Huberman 1992)

Triangulasi meliputi triangulasi sumber, teknik pengumpulan data. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh dari generasi pertama, kepada beberapa orang yang berbeda yang masuk dalam kategori generasi pertama, demikian pula mengecek data yang telah diperoleh dari generasi kedua, kepada beberapa orang yang berbeda yang masuk dalam kategori generasi kedua, dan mengecek data yang telah diperoleh dari generasi ketiga kepada beberapa orang yang berbeda yang masuk dalam kategori generasi ketiga. Triangulasi teknik pengumpulan data adalah dengan cara membandingkan temuan lapangan dalam kasus pembangunan masjid dengan kasus interaksi di kasus penggunaan jalan dan kasus lainnya, dan dengan membandingkan temuan lapangan melalui wawancara antara peneliti dengan yang diteliti, dengan pengamatan peneliti perihal ketiga kasus tersebut.

Dokumen terkait