• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Penelitian terhadap masalah hukum yang sempurna adalah yang menggunakan pendekatan tidak saja pendekatan normatif atau pendekatan empiris tetapi pendekatan dari keduanya ialah pendekatan 'normatif-empiris'.53

Penelitian terhadap masalah yang menyangkut peraturan memang dapat digunakan pendekatan normatif, dengan melakukan penelitian kepustakaan dan dokumentasi saja tanpa turun ke lapangan, misalnya untuk membahas putusan- putusan pengadilan (jurisprudensi). Oleh karena penelitian yang baik itu dilakukan dengan pendekatan normatif-empiris, dengan mengumpulkan data, tidak saja data normatif namun data empiris sebagai pendukung.

Penelitian tidak saja berusaha mempelajari pasal-pasal, perundang-undangan, pandangan, pendapat para ahli dan menguraikannya dalam karya penelitian ilmiah, tetapi juga menggunakan bahan- bahan yang sifatnya normatif itu dalam rangka mengulas dan menganalisis data lapangan yang disajikan sebagai pembahasan.

54

Penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang terdiri dari penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif, usaha penemuan asas-asas dan dasar

53

Pendekatan penelitian normatif-empiris pada prinsipnya adalah penggabungan antara pendekatan yuridis normatif dengan penambahan unsur-unsur empiris. Perbedaan yang paling prinsip terletak pada sasaran penelitian yaitu fakta empiris.

54

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Rajawali

falsafah (dogma atau doktrin) hukum positif dan usaha penemuan hukum in concreto

yang layak diterapkan untuk menyelesaikan suatu perkara hukum tertentu.55

Berdasarkan ruang lingkup dan identifikasi masalah sebagaimana diuraikan di muka, maka metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tesis dengan

pendekatan undang-undang (statute approach) dan pendekatan kasus (case

approach),

56

Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah semua undang- undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani.

dengan titik berat kepada penelitian hukum normatif-empiris.

57

Pendekatan ini, peneliti akan berpijak pada kasus pungutan liar di jembatan timbang Sibolangit Deli Serdang Sumatera Utara. Sedangkan Pendekatan kasus (case approach) dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap kasus tindak pidana korupsi pungutan liar mulai dari tahap dakwaan, pemeriksaan saksi, tuntutan sampai pada putusan pengadilan dalam proses penegakan hukum tindak pidana korupsi pungutan liar. Berkaitan dengan kasus yang dihadapi telah mempunyai keputusan hukum tetap (inkracht).

2. Sumber Data Penelitian.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli.

55

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1997), hal. 42. 56

Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: Bayumedia

Publishing, 2006), hal. 300. 57

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan metode wawancara. Metode wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (informan). Wawancara akan dilakukan kepada pihak-pihak yang berkaitan langsung dalam mekanisme penanganan perkara kasus korupsi pungutan liar. Pihak yang berkaitan tersebut adalah Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara maupun Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan negeri Medan. Data empiris dalam penelitian ini, mengenai mekanisme penanganan perkara tindak pidana korupsi dalam Kasus No: 03/Pid.Sus- K/2011/PN. Mdn.

Bahan pustaka merupakan data dasar yang dalam penelitian digolongkan sebagai data sekunder. Data sekunder tersebut mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, sehingga meliputi surat-surat pribadi, buku-buku harian, sampai pada dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.58

Data-data sekunder yang menjadi sumber data dalam penelitian ini meliputi:

a) Bahan hukum primer, yaitu Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang

Perubahan atas Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Putusan Pengadilan yang berkaitan dengan kasus korupsi pungutan liar, dan lain sebagainya.

58

b) Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti buku-buku hukum, jurnal hukum, karya tulis hukum atau pendapat pakar hukum.

c) Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus (hukum), ensiklopedia dan internet.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara. Studi kepustakaan dengan cara menginventarisasi, menelusuri, mempelajari, dan mencatat teori hukum, konsep hukum, asas hukum, norma-norma hukum yang menjadi obyek penelitian. Data penunjang dilakukan dengan metode wawancara. Wawancara dengan cara menggunakan interview guide (pedoman wawancara) untuk memperoleh data. Terhadap data lapangan (primer) dikumpulkan dengan teknik wawancara tidak terarah (non-directive interview)59 atau tidak terstruktur (free flowing interview) yaitu dengan mengadakan komunikasi langsung kepada informan dari unsur penegak hukum, dengan menggunakan pedoman wawancara (interview guide)

59

Cirinya yang utama adalah bahwa seluruh wawancara tidak didasarkan pada daftar pertanyaan yang telah disusun lebih dahulu. Pewawancara tidak memberikan pengarahan yang tajam, tetapi diserahkan pada yang diwawancarai untuk memberikan penjelasan menurut kemauannya sendiri,

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, , (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1994), hlm. 59-60.

guna mencari jawaban atas pelaksanaan penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi pungutan liar. Data yang diperoleh dapat

dijadikan alat analisis terhadap masalah penelitian. Para informan dalam penelitian adalah jaksa yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan kasus pungutan liar di Jembatan Timbang Sibolangit Sumatera Utara serta beberapa jaksa yang pernah memiliki pengalaman dalam penegakan hukum kasus korupsi lainnya.

4. Metode Analisis Data

Data yang sudah terkumpul kemudian diolah melalui tahap pemeriksaan (editing), penandaan (coding), penyusunan (reconstructing), secara sistematisasi berdasarkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang diidentifikasi dari rumusan masalah.

Data yang diperoleh peneliti akan diolah dan dianalisis secara kualitatif yakni pemilihan teori-teori, asas-asas, norma-norma, doktrin, dan pasal-pasal di dalam undang-undang yang relevan dengan permasalahan. Kemudian membuat sistematika dari data-data tersebut sehingga akan menghasilkan klasifikasi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Data yang dianalisis secara kualitatif akan dikemukakan dalam bentuk uraian secara sistematis pula dengan menjelaskan hubungan antara berbagai jenis data, selanjutnya semua data diseleksi dan diolah kemudian dinyatakan secara deduktif, untuk sampai pada kesimpulan, sehingga pokok permasalahan yang ditelaah dalam penelitian ini akan dapat dijawab.60

60

Dokumen terkait