Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan Gerhan ini berlokasi di Peabang, Dusun Peabang, Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mula-Mula seluas 100 Ha; Sijambur Nabolak, Dusun Sijambur Nabolak, Desa Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan seluas 75 Ha; Harangan Mulop, Dusun Aek Rangat, Desa Siogung-Ogung, Kecamatan Pangururan seluas 75 Ha serta daerah puncak gunung Pusuk Buhit seluas 50 Ha.
Lokasi penelitian ditujukan di Dusun Sitao-Tao, Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yang dimulai pada Bulan Oktober 2008.
Populasi dan Sampel Penelitian
a. Mengetahui tingkat partisipasi masyarakat
Jumlah penduduk di Dusun Sitao-Tao, Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan adalah 150 KK (Sumber: Kantor Kepala Desa Tanjung Bunga 2008) tetapi yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KK di Dusun Sitao-Tao Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan yang ikut berpatisipasi dalam kegiatan Gerhan Pusuk Buhit 2008 yakni sebanyak 20 KK. Oleh karena jumlah populasi yang kurang dari 100 KK maka untuk sampel penelitian ini diambil keseluruhan dari jumlah populasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Arikunto (1996), bahwa apabila populasinya lebih kecil dari 100 sebaiknya diambil semuanya.
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan memperhatikan umur, pendidikan, luasan lahan, dan mata pencaharian. Menurut Soekartawi (1995), dalam purposive sampling, pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Metode purposive sampling ini digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu penelitian.
b.Mengetahui jenis tanaman yang diprioritaskan
Sampel yang digunakan dalam menentukan jenis tanaman yang diprioritaskan dalam kegiatan Gerhan adalah para ahli yang berjumlah 4 orang. Ahli yang dimaksud adalah mereka yang dianggap mengetahui cukup banyak tentang keberadan kawasan hutan lindung Pusuk Buhit yakni Staf Ahli Pengelolaan Hutan Aek Nauli, Staf Ahli Gerhan Dinas Kehutanan Samosir, Tokoh Akademisi dan Ketua Kelompok Gerhan.
Pengumpulan Data a. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara: 1. Kuisioner
Kuisioner merupakan suatu set pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh sampel dalam penelitian (responden).
2. Wawancara
Wawancara ditujukan kepada respoden dengan melakukan tanya jawab langsung. Tanya jawab juga dilakukan kepada para perangkat desa, petugas
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.
pelaksana kegiatan Gerhan, dan pemerintah untuk mendukung kelengkapan dan keakuratan data yang telah diperoleh dari masyarakat (responden).
3. Observasi
Observasi atau survei langsung ke lapangan dilakukan untuk melihat kehidupan responden dan kondisi lahan yang menjadi lokasi kegiatan Gerhan.
4. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan untuk mendapatkan data-data sekunder yang diperlukan dalam penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang diperlukan berupa data umum yang ada pada instansi Pemerintah Desa, Dinas Kehutanan, Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga-lembaga lain yang terkait.
Pengolahan Data
a. Karakteristik Masyarakat
Karakteristik masyarakat meliputi umur responden, tingkat pendidikan, luas lahan yang dikelola dan jenis mata pencaharian. Data ini diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuisioner yaitu dengan menentukan persentase masing-masing karakteristik yang dominan kemudian dianalisis secara deskriptif.
b.Tingkat Partisipasi Masyarakat
Tingkat partisipasi masyarakat dalam penelitian ini dinilai melalui keterlibatan masyarakat dalam berbagi program kegiatan, seperti partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan tersebut.
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.
Menurut Daniel (2002), persentase partisipasi dihitung dengan menggunakan rumus:
Dimana:
P = Persentase partisipasi
ni = Jumlah sampel pada kategori-i (tinggi, sedang atau rendah) N = Jumlah seluruh sampel
Tingkat partisipasi masyarakat dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu: a. Tingkat partisipasi tinggi berada pada interval skor 66,68 – 100
b. Tingkat partisipasi sedang berada pada interval skor 33,34 – 66,67 c. Tingkat partisipasi rendah berada pada interval skor 0 – 33,33
c. Penentuan jenis tanaman yang diprioritaskan
Dalam melakukan penentuan jenis tanaman yang diprioritaskan, digunakan metode AHP. Tahapan-tahapan dalam mengolah data menggunakan metode AHP, antara lain:
1. Penyusunan hierarki permasalahan
Hierarki permasalah yang disusun harus mencerminkan hubungan antara tujuan (goal), kriteria, sub kriteria dan alternatif
2. Pembandingan berpasangan antar kriteria
Pembandingan antar kriteria dilakukan dengan cara: P (%) = ni / N x 100%
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.
a. Menentukan kriteria mana yang lebih penting dan seberapa kali lebih penting dibanding kriteria lainnya
b. Menyusunnya dalam bentuk matriks pembandingan berpasangan c. Pembandingan dilakukan dari baris terhadap kolom
3. Penentuan vektor prioritas
Penentuan vektor prioritas dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membagi setiap elemen pada masing-masing kolom dengan jumlah nilai dari kolom tersebut untuk menormalisasikannya
b. Menjumlahkan hasilnya pada masing baris dan membagi masing-masing jumlah tersebut dengan banyaknya elemen pada setiap baris
4. Penentuan tingkat konsistensi
a. Melihat kembali matriks pembandingan berpasangan antar kriteria (A) dan vektor prioritasnya
b. Mengalikan vektor prioritas tersebut dengan masing kolom dalam matriks A, kemudian menjumlahkannya dalam masing-masing baris
c. Hasil jumlah yang diperoleh di atas dibagi dengan nilai yang sesuai dengan vektor prioritasnya
d. Menghitung nilai rata-rata dari vektor untuk menentukan akar ciri terbesar ( maks)
maka = masing-masing hasil dari point 4c banyak kolom (n)
e. Menentukan indeks konsistensi (CI= Consistency Indeks) CI = maka – n
n – 1
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.
CR = CI
Random Consistency Index
Random Consistency Index = tergantung pada jumlah n
Tabel 1 Nilai Random Consistency Index (IR) untuk penentuan Consistency Ratio (CR) N RI 1 0,00 2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1,45 10 1,49 11 1,51 12 1,48 13 1,56 14 1,57 15 1,59 g. Membuat kesimpulannya
5. Penentuan prioritas pada tingkat sub kriteria
Pembandingan berpasangan untuk penentuan vektor prioritas sama seperti pada tingkat kriteria
6. Penentuan tingkat konsistensi pada tingkat alternatif
Penentuan tingkat konsistensi pada tingkat alternatif sama seperti pada tingkat kriteria.
7. Sintesis
a. Menentukan matriks prioritas alternatif dari masing-masing kriteria b. Melihat kembali vektor prioritas kriteria (V)
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.
c. Mengalikan matriks prioritas alternatif (M) dengan vektor prioritas kriteria (V) untuk memperoleh vektor prioritas alternatif menyeluruh (P)
P = M x V
8. Matriks Gabungan
Matriks gabungan digunakan jika penilaian yang digunakan diperoleh dari beberapa responden (lebih dari 1). Oleh karenanya, untuk mendapatkan hasil rerataan yang akurat, maka digunakan nilai rata-rata geometris. Rata-rata geometris sama dengan akar pangkat banyaknya responden dari hasil kali nilai pakar ke-1 terhadap pakar ke-n. Langkah metode AHP disajikan pada Gambar 2. Tkt. 1 tujuan utama Tkt. 2 kriteria Tkt. 3 sub kriteria Tkt 4 Alternatif
Gambar 2 Langkah metode AHP.
Aspek ekonomi Aspek Sosial Aspek Ekologi 1. Pemasaran 2. Harga 3.Banyaknya bagian yang dapat dimanfaatkan 1. Kesesuaian Tempat Tumbuh 2. Fungsi Lindung 3. Ketahanan Terhadap Panas 1. Disukai Masyarakat 2. Kesesuaian dengan Adat Beringin (Ficus benjamina) Tudak-tudak (Ficus macrophylla) Jabi-jabi (Ficus microcarpa) 1. Ketersediaan Bibit 2. Tingkat Kerusakan Bibit 3. Kemudahan Pemeliharaan Pinus (Pinus merkusii)
penentuan jenis tanaman yang diprioritaskan
Aspek silvikultur
Hariara (Ficus
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.
d.Kendala-kendala GN-RHL di areal penanaman
Semua data tentang kendala-kendala GN-RHL di areal penanaman tersebut akan diperoleh melalui observasi di lapangan dan wawancara yang ditujukan kepada tokoh masyarakat, petugas pelaksana kegiatan dan pemerintah terkait.
Jenny Verawati Siburian : Penentuan Jenis Tanaman Dan Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Studi kasus pada masyarakat di Kawasan Hutan Lindung Pusuk Buhit Kabupaten Samosir), 2009.