• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah survei dengan tipe Explanatory Research, yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Singarimbun, dkk, 1995).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan, yang merupakan Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Kota Medan, dengan alasan RSU Dr. Pirngadi merupakan pusat pelayanan tingkat lanjutan (pusat rujukan) di Kota Medan khususnya, dan bahkan dari kabupaten kota dan provinsi dekat lainnya serta berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, salah satunya melalui peningkatan mutu rekam medis.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan April 2008 sampai Januari 2009, dengan perincian survei pendahuluan dilakukan pada bulan April 2008 dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2008 s/d Januari 2009.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah semua perawat pelaksana yang tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil dan bertugas di ruang rawat inap RSU Dr. Pirngadi yang berjumlah 500 orang per Desember 2007.

3.3.2. Sampel

Menurut Arikunto (2002), apabila jumlah populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah populasi besar (lebih dari 100), dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan serta besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Berdasarkan pendapat Arikunto tersebut, penulis mengambil sampel penelitian sebesar 15% dari jumlah populasi, yaitu 15% x 500= 75 orang.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan metode Simple Random

Sampling, yaitu mengambil sampel menggunakan metode acak dengan cara undian

sampai memenuhi jumlah sampel yang diinginkan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer

Untuk variabel independen, data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan,

sedangkan untuk variabel dependen diperoleh melalui observasi dengan menggunakan daftar isian (check list).

b. Data Sekunder

Data sekunder diambil dari bidang atau unit yang ada hubungannya dengan objek penelitian di RSU Dr. Pirngadi Medan, yaitu Bidang Rekam Medis berupa data persentase kelengkapan isi rekam medis dan Bidang Keperawatan berupa data jumlah perawat.

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Validitas suatu pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistik. Menilai dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Nilai r tabel = 0,423.

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan dibentuk kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha > dari 0,60.

Uji validitas dan reliabilitas pada kuesioner menggunakan responden sebanyak 30 orang perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSU Dr. Pirngadi. Hasil analisis menunjukkan semua butir pertanyaan dapat digunakan karena r-hitung lebih besar dari r-tabel sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas dan nilai Alpha

lebih besar dari 0,60 memenuhi syarat reliabilitas (Hasil output dapat dilihat pada lampiran).

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

1. Umur adalah usia responden pada saat penelitian ini dilaksanakan dan diukur dalam satuan tahun.

2. Jenis Kelamin adalah jenis kelamin responden yang membedakan antara laki-laki dan perempuan yang dilihat secara fisik.

3. Lama Kerja adalah masa kerja responden yang dimulai sejak pengangkatan menjadi PNS sampai dengan dilakukan penelitian ini.

4. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh perawat dalam rekam medis meliputi: pengertian, tujuan, kegunaan, petugas yang berhak mengisi rekam medis, isi dan manfaat rekam medis serta waktu pengembalian rekam medis. 5. Sikap adalah reaksi atau respons perawat berupa tanggapan dalam rekam medis,

meliputi: pengisian pengkajian awal keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan dan pengembalian rekam medis pada bidang rekam medis.

6. Motivasi adalah dorongan atau semangat untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dalam melaksanakan tugas melakukan pengisian rekam medis.

7. Kinerja Perawat dalam kelengkapan rekam medis adalah tindakan atau tingkat pencapaian perawat dalam pelaksanaan rekam medis, meliputi: pengisian pengkajian awal keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,

implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan dan pengembalian rekam medis pada bidang rekam medis.

3.6. Metode Pengukuran

1. Variabel umur dan lama kerja menggunakan skala ordinal. 2. Variabel jenis kelamin menggunakan skala nominal.

3. Variabel pengetahuan terdiri dari 14 pertanyaan, menggunakan skala ordinal. 4. Variabel sikap terdiri dari 10 pertanyaan, menggunakan skala ordinal.

5. Variabel motivasi terdiri dari 6 pertanyaan, menggunakan skala ordinal. 6. Variabel kinerja perawat dalam kelengkapan rekam medis terdiri dari 10

pertanyaan, menggunakan skala ordinal.

Pengukuran variabel independen dan varibel dependen untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen dan Variabel Dependen

Variabel Kategori Jawaban Nilai Interval Kategori Variabel Skala Ukur Variabel Independen Umur (X1) 1. < Mean 2. ≥ Mean Ordinal

Jenis Kelamin (X2) 1. Laki-Laki

2. Perempuan

Nominal

Lama Kerja (X3) 1. < Mean

2. ≥ Mean Ordinal Pengetahuan (X4) 1. Salah 2. Benar 14-18 19-23 24-28 1. Kurang 2. Sedang 3. Baik Ordinal

Lanjutan Tabel 3.1. Sikap (X5) 1. Tidak Setuju 2. Setuju 10-13 14-17 18-20 1. Kurang 2. Sedang 3. Baik Ordinal Motivasi (X6) 1. Tidak 2. Ya 6-7 8-10 11-12 1. Kurang 2. Sedang 3. Baik Ordinal Variabel Dependen Kinerja Perawat dalam Kelengkapan

Rekam Medis (Y)

1. Tidak 2. Ya 10-15 16-20 1. Kurang Baik 2. Baik Ordinal

3.7. Metode Analisis Data

Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda dengan pertimbangan teknik analisa ini dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada taraf kepercayaan 95%.

Model regresi linier berganda: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6 X6

Keterangan:

Y = kinerja perawat b1 = koefisien regresi umur

a = konstanta b2 = koefisien regresi jenis kelamin X1 = umur b3 = koefisien regresi lama kerja

X2 = jenis kelamin b4 = koefisien regresi pengetahuan X3 = lama kerja b5 = koefisien regresi sikap

X4 = pengetahuan b6 = koefisien regresi motivasi X5 = sikap

X6 = motivasi

Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebagai syarat untuk uji regresi linier, yaitu:

1. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Nilai Kolmogorov Smirnov = 3,567 dengan probabilitas = 0,000 (Asymp.Sig.(2-tailed)). Persyaratan data disebut normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada uji Kolmogorov Smirnov. Oleh karena nilai p = 3,567 atau p > 0,05, maka diketahui bahwa data variabel normal.

2. Heterokedastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan variasi variabel pada pengamatan, dan kesalahan yang terjadi memperlihatkan hubungan ynag sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak random (acak). Interpretasi: suatu regresi dikatakan terdeteksi heterokedastisitasnya apabila diagram pancar residual membentuk pola tertentu. Tampak pada lampiran diagram pancar residual tidak membentuk satu pola tertentu. Kesimpulannya, regresi linier pada penelitian ini bebas dari kasus heterokedastisitas dan memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang heterokedastisitasnya.

3. Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Interpretasi: hasil uji melalui variance inflation factor (VIF) pada masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 5 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka dapat dinyatakan model regresi linier dalam penelitian ini terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian.

BAB 4

Dokumen terkait