METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi Observasional Analitik dengan rancangan
cross-sectional. Untuk melihat pengaruh variabel independen dengan pemberian
imunisasi hepatitis B pada bayi 0 - 7 hari.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara
dengan pertimbangan masih rendahnya cakupan imunisasi hepatitis B pada bayi 0 - 7
hari dan masih relatif tingginya angka kesakitan hepatitis B maupun angka kematian
akibat penyakit hepatitis B kronis.
Sesuai dengan karakteristik Kabupaten Langkat dan tujuan penelitian, lokasi
penelitian dikelompokkan menjadi tiga wilayah, yakni wilayah kecamatan dengan
cakupan imunisasi hepatitis B tinggi, daerah dengan cakupan menengah dan daerah
cakupan imunisasi rendah. Dari 20 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Langkat
diambil tiga kecamatan yang mewakili tipe wilayah dimaksud, yakni Kecamatan
Binjai untuk daerah cakupan tinggi (88,7%), Kecamatan Babalan untuk daerah
cakupan sedang (42,3%), dan Kecamatan Bahorok untuk daerah cakupan rendah
Bahorok, Puskesmas Bukit Lawang, Puskesmas Sambi Rejo, Puskesmas Pangkalan
Brandan dan Puskesmas Securai. Masing-masing puskesmas terdiri dari beberapa
desa, yakni:
Puskesmas Bahorok terdapat: 16 desa.
Puskesmas Bukit Lawang terdapat: 6 desa.
Puskesmas Sambirejo terdapat: 7 desa
Puskesmas Pangkalan Brandan terdapat: 4 kelurahan.
Puskesmas Securai terdapat: 4 desa.
Dari setiap puskesmas dipilih satu desa atau kelurahan secara acak sederhana
yang dapat mewakili sampel penelitian, sehingga desa yang terpilih dalam penelitian
ini ada 4 desa dan 1 kelurahan, yaitu:
1. Desa Empus di wilayah Puskesmas Bahorok.
2. Desa Perkebunan Bukit Lawang di wilayah Puskesmas Bukit Lawang.
3. Desa Sambi Rejo di wilayah Puskesmas Sambi Rejo.
4. Kelurahan Berandan Timur Baru di wilayah Puskesmas Pangkalan Brandan.
5. Desa Securai Utara di wilayah Puskesmas Securai.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, mulai dari bulan
Februari 2008 sampai dengan Agustus 2008. Penelitian ini diawali dengan
kolokium (seminar proposal), penelitian kelapangan, pengumpulan, pengolahan dan
analisa data, penyusunan hasil penelitian, dan seminar hasil penelitian/tesis.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang akan diteliti
(Arikunto, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi
berusia 8 hari sampai dengan 12 bulan yang berdomisili di 5 desa penelitian.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 8 hari
sampai dengan 12 bulan yang terpilih. Kriteria inklusi untuk penelitian ini, yaitu: Ibu
kandung dari anak yang memiliki KMS, anak yang memiliki berat badan lahir normal
yang berdomisili di 5 desa terpilih.
Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
rumus acak stratifikasi (Lemeshow, 1997). Rumus yang dipergunakan adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
n = besar sampel N = ukuran populasi W = proporsi ukuran populasi Z = reability coefficient
Z2 1- /2 ∑ [N2 h P h (1-Ph)]/ Wh L h-1 N2d2 + Z21- /2 ∑ [N h P h (1-Ph)] L h-1 n =
P = proporsi variabel yang ingin diduga d = presisi (0,05) L = jumlah strata
Sehingga pada tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05%) dan Kekuatan Uji 90%, maka
akan didapat:
n =
= 105
untuk menjaga kemungkinan mendapatkan sampel data yang tidak baik maka sampel
tersebut ditambah 10% sehingga jumlah sampel menjadi 116 orang.
Jumlah sampel tiap puskesmas diperoleh dengan perhitungan:
nh = n X (Nh/3482)
Berdasarkan data laporan cakupan imunisasi HB 0 - 7 hari di Kabupaten
Langkat tahun 2007 dan jumlah ibu yang memiliki bayi usia 0 sampai 12 bulan
di 3 (tiga) kecamatan maka dapat dihitung sampel yang diperlukan seperti pada Tabel
3.2.
Tabel 3.1. Perhitungan Besar Sampel
Puskesmas Desa Nh Wh N2h Ph NhPh NhPh (1-Ph) Nh2Ph (1-Ph)/Wh Nh Bahorok Empus 870 0,25 756900 0,03 26,1 25,32 2643,08 29 B. Lawang Perk. Bkt Lawang 323 0,09 104329 0,03 9,69 9,39 1011,99 11 Sambi Rejo Sambi Rejo 886 0,25 784996 0,89 788,54 86,73 73589,95 29 Pkl. Brandan Brandan Timur Baru 740 0,21 547600 0,49 362,6 184,93 319305,56 25 Securai Securai Utara 663 0,19 439569 0,49 324,87 165,68 283292,97 22 Jumlah 3482 472,05 879843,55 116 (1,962 X 879843,55 ) {(3482)2 X (0,05)2} + {(1.962) X 472,05
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
Ada dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang dikumpulkan/diukur langsung oleh peneliti sedangkan
data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mengutip dari sumber-sumber yang
terkait. Data primer terdiri dari: data karakteristik ibu (umur, pendidikan, pekerjaan,
jumlah anak, pengetahuan, sikap, tindakan) dan data lingkungan sosial budaya
(penolong persalinan, tempat persalinan, norma, dukungan keluarga dekat, pelayanan
petugas kesehatan).
3.4.2. Cara Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terhadap ibu dan
petugas puskesmas sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan cara mengambil
data dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat.
3.4.3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Pengujian Validitas
Berdasarkan hasil pengujian kuesioner yang dilakukan ujicoba terhadap 30
responden, kuesioner penelitian ini dinyatakan valid karena berdasarkan hasil uji
statistik yang dilakukan diketahui bahwa thitung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
2. Pengujian Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan, diketahui bahwa hasil uji
statistik (r-hitung) lebih tinggi daripada r-tabel, sehingga kuesioner penelitian ini
dinyatakan reliabel (Lampiran 3).
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel
Variabel dependen (terikat) penelitian ini adalah pemberian imunisasi
hepatitis B 0 - 7 hari dan variabel independen (bebas) adalah umur, pendidikan,
pekerjaan, jumlah anak, pengetahuan, sikap, tindakan ibu, penolong persalinan,
tempat persalinan, dukungan keluarga dekat, norma, dan pelayanan petugas
kesehatan.
3.5.2. Definisi Operasional
1. Pemberian imunisasi HB 0 - 7 hari adalah pelaksanaan imunisasi hepatitis B dosis
pertama pada bayi berusia antara 0 sampai dengan 7 hari setelah kelahirannya.
2. Umur ibu adalah usia ibu sewaktu dilakukan wawancara.
3. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang telah ditamatkan
ibu.
4. Pekerjaan ibu adalah kegiatan yang dilakukan ibu baik di rumah ataupun di luar
rumah dengan tujuan untuk menghasilkan uang ataupun barang untuk pemenuhan
5. Jumlah anak adalah banyaknya anak kandung yang dilahirkan ibu.
6. Pengetahuan ibu adalah pemahaman ibu tentang penyakit hepatitis B, penularan,
dan dampaknya serta manfaat imunisasi hepatitis B 0 - 7 hari.
7. Sikap adalah respon dari ibu terhadap penyakit hepatitis B dan imunisasi HB 0 - 7
hari.
8. Tindakan adalah upaya nyata ibu terhadap pemberian imunisasi HB 0 - 7 hari.
9. Penolong persalinan adalah orang yang membantu proses persalinan bayi.
10.Tempat persalinan adalah lokasi di mana bayi dilahirkan.
11.Norma adalah nilai-nilai atau aturan yang diterapkan ibu dalam pemberian
imunisasi hepatitis B pada bayi 0 - 7 hari.
12.Dukungan keluarga dekat adalah sokongan dari suami, orang tua, mertua, saudara
kandung ibu, dan tetangga dalam pemberian imunisasi hepatitis B pada anaknya
usia 0 - 7 hari.
13.Pelayanan petugas kesehatan adalah tindakan petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada saat pemeriksaan kehamilan dan
pertolongan persalinan serta upaya pemberian imunisasi hepatitis B dosis pertama
usia 0 - 7 hari.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan indikator
dari variabel yang telah ditentukan. Bentuk pengukuran yang digunakan yaitu
3.6.1. Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 - 7 hari
Diberikan : bila diberikan pada usia 0 - 7 hari
Tidak diberikan : bila diberikan lebih dari 7 hari atau tidak diberikan imunisasi
hepatitis B 0-7 hari
Skala ukur: Nominal
3.6.2. Umur
Untuk mengetahui umur responden diberikan pertanyaan berbentuk kuesioner,
yang diukur dalam tiga katagori, yaitu:
Umur < 20 tahun
Umur 20 – 35 tahun
Umur > 35 tahun
Skala ukur: Ordinal
3.6.3. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan responden diukur dengan
mengkatagorikan kedalam 3 jenjang, yaitu:
Dasar : bila responden menamatkan SLTP, SD dan tidak tamat SD
Menengah : bila responden menamatkan SLTA sederajat
Tinggi : bila responden menamatkan S1/DIII
3.6.4. Pekerjaan
Untuk mengetahui pekerjaan responden didapat dengan mengajukan
pertanyaan dalam kuesioner yang terbagi 2 katagori, yaitu:
Bekerja : bila ibu bekerja melakukan kegiatan rutin selain ibu rumah
tangga
Tidak Bekerja : kegiatan rutinitas hanya sebagai ibu rumah tangga
Skala ukur: Nominal
3.6.5. Jumlah Anak
Jumlah anak adalah banyaknya anak dalam satu keluarga yang dikategorikan
dalam keluarga kecil dan keluarga besar (Kamus istilah, BKKBN, 2007)
Keluarga kecil : bila keluarga memiliki anak 1 – 2 orang
Keluarga besar : bila keluarga memiliki anak > 2 orang
Skala ukur: Ordinal
3.6.6. Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dalam
kuesioner untuk mengetahui pengetahuan ibu. Masing-masing pertanyaan
mempunyai nilai/bobot tertentu. Pertanyaan ada 10 buah dan masing-masing pilihan
mempunyai nilai/bobot : a = 3, b = 2, c = 1 (Arikunto, 1998).
Berdasarkan total skor jawaban pengetahuan dari 10 pertanyaan yang
Baik : jika ibu mendapat score sebanyak > 75 % dari total nilai tertinggi
Sedang : jika ibu mendapat score sebanyak 40 % - 74 % dari total nilai tertinggi
Kurang : jika ibu mendapat score sebanyak < 40 % dari total nilai tertinggi
Skala ukur: Ordinal
3.6.7. Sikap
Pengukuran sikap dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dalam kuesioner
untuk mengetahui sikap ibu. Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai/bobot
tertentu. Pertanyaan ada 10 buah dan masing-masing pilihan mempunyai nilai/bobot:
a = 3, b = 2, c = 1 (Arikunto, 1998).
Berdasarkan total skor jawaban sikap dari 10 pertanyaan yang diajukan, maka
sikap responden digolongkan dalam 3 katagori, yaitu:
Baik : jika ibu mendapat score sebanyak > 75 % dari total nilai tertinggi
Sedang : jika ibu mendapat score sebanyak 40 % - 74 % dari total nilai tertinggi
Kurang : jika ibu mendapat score sebanyak < 40 % dari total nilai tertinggi
Skala ukur: Ordinal
3.6.8. Tindakan
Pengukuran tindakan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dalam
kuesioner untuk mengetahui tindakan ibu. Masing-masing pertanyaan mempunyai
nilai/bobot tertentu. Pertanyaan ada 10 buah dan masing-masing pilihan mempunyai
Berdasarkan total skor jawaban tindakan dari 10 pertanyaan yang diajukan,
maka tindakan responden digolongkan dalam 3 katagori, yaitu:
Baik : jika ibu mendapat score sebanyak > 75 % dari total nilai tertinggi
Sedang : jika ibu mendapat score sebanyak 40 % - 74 % dari total nilai tertinggi
Kurang : jika ibu mendapat score sebanyak < 40 % dari total nilai tertinggi
Skala ukur: Ordinal
3.6.9. Penolong Persalinan
Untuk mengetahui jenis profesi tenaga penolong persalinan didapat dengan
mengajukan pertanyaan dalam kuesioner yang terbagi 2 katagori, yaitu:
Petugas kesehatan
Bukan petugas kesehatan (Dukun beranak)
Skala ukur: Nominal
3.6.10. Tempat Persalinan
Untuk mengetahui di mana lokasi ibu melahirkan didapat dengan mengajukan
pertanyaan dalam kuesioner yang terbagi 2 katagori, yaitu:
1. Tempat pelayanan kesehatan (RS, PKM, RB, Polindes)
2. Di rumah
3.6.11. Pelayanan Petugas Kesehatan
Pengukuran tingkat pelayanan petugas kesehatan terhadap pemberian
imunisasi hepatitis B 0 - 7 hari didapat dengan mengajukan pertanyaan dalam
kuesioner untuk mengetahui tingkat pelayanan. Pertanyaan ada 8 buah dan masing-
masing pilihan mempunyai nilai/bobot : a = 3, b = 2, c = 1 (Arikunto, 1998).
Berdasarkan total skor jawaban pelayanan petugas kesehatan dari 8 pertanyaan yang
diajukan dapat dibagi menjadi 3 katagori, yaitu:
Baik : jika didapat score sebanyak > 75% dari total nilai tertinggi.
Sedang : jika didapat score sebanyak 40% - 74% dari total nilai teringgi
Kurang :bila didapatkan score < 40% dari total nilai tertinggi
Skala ukur: Ordinal
3.6.12. Norma
Untuk mengetahui norma-norma yang ada pada ibu yang berkaitan dengan
nilai nilai atau tatanan ibu terhadap pemberian imunisasi hepatitis B 0 - 7 hari didapat
dengan mengajukan pertanyaan dalam kuesioner yang terbagi 2 katagori, yaitu:
1. Menganjurkan
2. Melarang
3.6.13. Dukungan Keluarga Dekat
Pengukuran dukungan keluarga terhadap pemberian imunisasi hepatitis B 0 -
7 hari dengan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui dukungan keluarga.
Pertanyaan ada 4 buah dan masing-masing pilihan mempunyai nilai/bobot: a = 3, b =
2, c = 1 (Arikunto, 1998). Berdasarkan total skor jawaban dukungan keluarga dekat
dari 4 pertanyaan yang diajukan dapat dibagi menjadi 3 katagori, yaitu:
Sangat mendukung : bila didapat skornya > 75 % dari total nilai tertinggi
Mendukung : bila didapat skornya 40 % -70% dari total nilai tertinggi
Kurang mendukung : bila didapat skornya < 40 %
Skala ukur: Ordinal
3.7. Metode Analisis Data
Analisis univariat dipakai untuk mengetahui gambaran deskriptif dengan
menampilkan tabel frekuensi, sedangkan analisis bivariat dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen secara
statistik. Jenis datanya adalah kategori, maka analisis yang digunakan adalah Chi
Square.
Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan
variabel independen (umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, pengetahuan, sikap,
tindakan, penolong persalinan tempat persalinan, pelayanan petugas kesehatan,
norma, dan dukungan keluarga terdekat) dengan variabel dependen (pemberian
Analisis multivariat untuk melihat pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen dengan melakukan Uji Regresi Logistik yang didapat dari
uji bivariat di mana variabel yang memiliki nilai p < 0,05 dapat dijadikan variabel
yang berpengaruh terhadap pemberian imunisasi hepatitis B 0 - 7 hari. Dari uji
multivariat ini akan diketahui variabel mana yang paling dominan pengaruhnya
terhadap pemberian imunisasi hepatitis B 0 - 7 hari. Analisis ini akan menggunakan
program komputer.