• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Pendekatan yang digunakan adalah dengan metode survey yang mengambil sampel dari populasi yang akan diteliti dengan menggunakan angket sebagai alat dalam pengumpulan data. Peneliti menggunakan analisis regresi linear sederhana karena peneliti ingin melihat pengaruh dari dua variabel yang akan di teliti, yaitu pengaruh variabel ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan. Menurut Sugiyono (2012, 55), “Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih”. Pada penelitian ini variabel yang diteliti adalah ketersediaan koleksi sebagai variabel bebas dan pemanfaatan perpustakaan sebagai variabel terikat.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan yang terletak di Jalan Bunga Ncole, Nomor 129 Medan.

3.3 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari karasteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Menurut Sugiyono (2012, 115), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota perpustakaan sampai bulan Juli 2014 berjumlah 420 orang yang terdiri dari kelas VII dan VIII. Kelas IX tidak diikut sertakan mengingat waktu penelitian dilakukan pertengahan hingga akhir bulan Mei, siswa kelas IX telah mengikuti Ujian Akhir. Rincian anggota perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Anggota Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan Tahun 2014

No Klasifikasi Pengguna Jumlah

1 Siswa Kelas VII 214

2 Siswa Kelas VIII 206

Jumlah 420

Berdasarkan Tabel 3.1 peneliti menetapkan populasi penelitian adalah siswa kelas VII-VIII yang berjumlah 420 orang.

3.4 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono (2006, 73) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat populasi perpustakaan yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua, maka untuk menghemat waktu, dana dan tenaga maka peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menghitung banyaknya sampel penelitian, yaitu : �= N 1 + N(�)² Dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10% (Umar, 2008, 78).

Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah: n = N

n= 420 1 + 420(0,1)² n= 420 1 + 420.0,01 n= 420 5,2 n = 80,76 = 81 orang

Berdasarkan rumus Slovin maka diperoleh jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 81 orang. Teknik menentukan sampel penelitian, peneliti menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling yaitu dengan menyebarkan angket kepada responden yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan SMP Negeri 41 Medan. Menurut Sugiyono (2012, 118), “Proportionate Stratified Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”.

Penggunaan teknik Proportionate Stratified Random Sampling karena populasi memiliki karakteristik yang berbeda sehingga sampel dikelompokan menurut strata. Maka untuk menentukan sampel yang berimbang dengan besarnya strata digunakan rumus sampling fraction perstratum sampling fraction yaitu:

f1 =N1

� Keterangan:

f1 = Sampling fraction stratum i besarnya subsampel per stratum yaitu: �1 = �1 .�

Penentuan sampel pada penelitian ini berdasarkan strata yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2Penentuan Sampel Berdasarkan Strata

No Kelas Jumlah siswa Populasi Sampel

1 Kelas VII 214 214 420× 81 = 41,27 41 2 Kelas VIII 206 206 420× 81 = 39,72 40 Jumlah 420 81

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya yaitu agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya (Chourmain, 2008, 36).

Penelitian ini memiliki dua variabel yang akan diukur yaitu ketersediaan koleksi sebagai variabel bebas atau independent variable (X) dan pemanfaatan perpustakaan sebagai variabel terikat atau dependent variable (Y). Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Ketersediaan koleksi adalah adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

Indikator ketersedian koleksi (variabel X) adalah : 1. Relevansi Koleksi

2. Berorientasi Kepada Pengguna Perpustakaan 3. Kelengkapan Koleksi

Variabel Pemanfaatan Perpustakaan (Y)

Pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk memanfaatkan perpustakaan dengan menggunakan koleksi yang tersedia. Indikator pemanfaatan perpustakaan (variabel Y) adalah :

1. Frekuensi Memanfaatkan Perpustakaan 2. Tujuan Memanfaatkan Perpustakaan

Untuk menentukan skor jawaban dari responden peneliti menggunakan skala Likert, menurut Sugiyono (2006, 86) “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Adapun bobot setiap jawaban skala Likert adalah sebagai berikut:

1. Jawaban Sangat Setuju mempunyai bobot 5 2. Jawaban Setuju mempunyai bobot 4

3. Jawaban Kurang Setuju mempunyai bobot 3 4. Jawaban Tidak Setuju mempunyai bobot 2

5. Jawaban Sangat Tidak Setuju mempunyai bobot 1

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah:

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui pengisian angket.

2. Studi kepustakaan dan dokumen, yaitu data diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, situs web dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu mengamati kegiatan pengguna pada saat pengguna memanfaatkan perpustakaan.

2. Angket, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pernyataan (angket) untuk diisi oleh responden.

3. Studi kepustakaan dan dokumentasi, yaitu mengumpulkan data atau dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.8 Pengujian Angket

Sebelum pembuatan angket maka terlebih dahulu diadakan pengujian angket kepada 30 orang siswa yang selanjutnya tidak diikutkan sebagai sampel. Pengujian angket ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengetahui apakah angket tersebut layak atau tidak untuk dijadikan sebagai data penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian, maka angket yang dijadikan sebagai instrumen dalam pengumpulan data harus diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya.

3.9.1 Uji Validitas Instrumen

Pengujian validitas angket penelitian dilakukan melalui proses pengukuran yang akurat. Menurut Sugiyono (2005, 109) bahwa “Instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Oleh karena itu, uji validitas dilakukan untuk dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas dilakukan dengan melakukan uji coba angket terlebih dahulu sebelum disebarkan kepada responden. Uji coba angket diberikan pada 30 responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada angket tersebut yang perlu diganti karena dianggap tidak relevan atau tidak tepat.

Untuk menguji validitas data penelitian menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Person sebagai berikut:

�= n (∑xy)− (∑x ∑y)

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Product Moment n = Jumlah individu dalam sampel X = Angka mentah untuk variabel X Y = Angka mentah untuk variabel Y Dengan kriteria sebagai berikut:

Jika rhitung>rtabel maka instrumen dinyatakan valid. Jika rhitung<rtabel maka intrumen dinyatakan tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Selain pengujian validitas instrumen, perlu juga dilakukan pengujian reliabilitas instrumen. Menurut Sugiyono (2005, 110) bahwa “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama”. Uji ini dilakukan setelah uji validitas merupakan pernyataan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas angket dilakukan dengan berpedoman pada Cronbach Alpha yaitu:

1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka variabel atau konstruk tersebut dinyatakan reliabel.

2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka variabel atau konstruk tersebut dinyatakan tidak reliabel. (Umar, 2008, 106).

Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:

� = � � (� −1)� �

∑ ��2 ∑ �2� Keterangan:

r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ ��2 = total varian butir

�2 = total varian (Umar, 2008).

Seluruh pengujian instrumen pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Software SPSS versi 18.00.

3.10 Analisis Data

Data yang terkumpul dari pengisian angket dianalisis berdasarkan: analisis deskriptif, analisis regresi linier sederhana, uji signifikansi secara parsial, dan koefisien determinasi.

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data yang terkumpul dan telah diisi oleh responden dengan cara mendeskripsikan data.

Menurut Sugiyono (2012, 206): “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Proses menganalisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara; data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusun ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan responden, digunakan rumus persentase:

P = �

� × 100%

Keterangan : P = Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden (Hadi, 2001, 421).

Menafsirkan besarnya persentase yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran sebagai berikut :

1 - 25 % : Sebagian kecil 26 - 49 % : Hampir setengah 50 % : Setengah 51 - 75 % : Sebagian besar 76 - 99 % : Pada umumnya 100 % : Seluruhnya (Supardi, 1979, 20)

3.10.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Mengukur pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan, digunakan analisis regresi linier. Rumus Regresi Linier Sederhana yang digunakan adalah:

Ŷ = a + bX Dimana : Ŷ = Pemanfaatan Perpustakaan a = Konstanta b = Koefisien Regresi X = Ketersediaan Koleksi

3.10.3 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t)

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan dilakukan dengan uji–t (uji secara parsial).

Kriteria pengujian :

Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial ketersediaan koleksi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan. Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial ketersediaan koleksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan perpustakaan.

3.10.4 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi atau persentase variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat yaitu dengan melihat nilai R².

Menurut Sugiyono (2005, 186):

Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Jika R² semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.

Untuk mengukur kuat atau lemah pengaruh masing-masing variabel berpedoman pada Tabel 3.3:

Tabel 3.3Interpretasi terhadap Pengaruh antar Variabel

Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Lemah 0,2 – 0,39 Lemah 0,4 – 0,59 Sedang 0,6 – 0,79 Kuat 0,8 – 0,99 Sangat Kuat (Sugiyono, 2005, 186)

Dokumen terkait