• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi-experiment), dengan rancangan pre dan post-test group. Penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja (kelompok eksperimen) dan tidak ada kelompok kontrol. Model rancangan penelitian sebagai berikut:

Pre-test Post-test O1 X O2

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada SMA Negeri 12 Medan dan SMA Swasta Markus di Kecamatan Medan Helvetia.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan selama 1 bulan yang dimulai pada bulan September-Oktober 2010. Pengumpulan data, analisa data serta laporan penyusunan penelitian, seminar hasil dan ujian tesis yang membutuhkan waktu penyelesaian selama kurang lebih 6 bulan.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa remaja SMA di Kota Medan, dengan memilih SMA di Kecamatan Medan Helvetia, populasi ini berdasarkan sumber data dari PIMANSU (pusat informasi masyarakat anti narkoba Sumatera Utara) & Divisi Litbang GAN Indonesia tahun 2009, tercatat sekolah tempat kejadian perkara pelaku kejahatan narkotika Medan sekitarnya (Per Polsek) yaitu terdapat di daerah Polsek Medan Helvetia. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja siswa siswi SMA yang mewakili/ berdekatan dengan daerah Polsek Medan Halvetia dengan jumlah populasi 188 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua responden yang termasuk dalam populasi. Seluruh populasi pada penelitian ini merupakan sampel penelitian adalah semua siswa remaja SMA kelas 11 dari 2 (dua) SMA yaitu SMA Negeri 12 Medan dan SMA Swasta Markus Medan Helvetia yang menjadi sampel penelitian berjumlah 188 orang terdiri dari siswa siswi remaja yang diberikan pendidikan kesehatan oleh kelompok sebayanya berjumlah 170 orang dan pengurus kelas/pengurus OSIS sebagai pendidik kelompok sebaya yang berjumlah 18 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian

kepada pihak sekolah, setelah mendapatkan izin maka dilakukan pengumpulan data.

2. Peneliti meminta data kepada pihak sekolah tentang siswa siswi yang berprestasi dan aktif menjadi pengurus sekolah untuk dijadikan penyuluh/ pemberi pendidikan kesehatan kepada teman siswa siswinya tentang risiko penyalahgunaan narkoba, peneliti melakukan wawancara kepada pengurus kelas dan meminta pengurus kelas tersebut menjadi pendidik kelompok sebaya untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada temannya, dan kemudian peneliti akan memberikan informasi/materi terlebih dahulu berupa modul, leaflet/brosur tentang risiko penyalahgunaan narkoba.

3. Peneliti memberikan kuesioner pre-test pada siswa siswi yang terdiri dari instrumen data demografi dan kuesioner pernyataan pengetahuan dan sikap remaja tentang risiko penyalahgunaan narkoba.

4. Setelah pre-test, peneliti mengamati secara langsung pemberian intervensi yang berupa pendidikan kesehatan oleh kelompok sebaya,

5. Peneliti membagikan lembar penilaian pada siswa/i untuk menilai penyampaian komunikasi, informasi, dan edukasi yang dilakukan pendidik kelompok sebaya.

6. Setelah intervensi, peneliti melakukan post-test dengan memberikan kuesioner pengetahuan dan sikap remaja tentang risiko penyalahgunaan narkoba kepada siswa siswi. Menentukan Subjek penelitian Pre-test Melakukan Pengamatan/ pengukuran terhadap pengetahuan dan sikap tentang penylahgunaan narkoba sebelum

perlakuan oleh pendidik kelompok sebaya Memberikan perlakuan pendidikan kelompok sebaya Hasil pengamatan pengukuran dibandingkan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pendidikan kelompok sebaya Melakukan Pengamatan/ pengukuran terhadap pengetahuan dan sikap tentang penylahgunaan narkoba sesudah

perlakuan oleh pendidik kelompok sebaya Post-test

Gambar 3.1. Bagan Rancangan Penelitian Sebelum dan Sesudah Perlakuan oleh Pendidikan Kelompok Sebaya tentang Risiko Penyalahgunaan Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.4.1.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan cara mengukur korelasi antara masing-masing pernyataan dengan total skor dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson ”product moment” yang rumusnya sebagai berikut:

N (ΣXY) – (ΣX.ΣY) r =

√[ NΣX2 – (ΣX)2] [ NΣY2 – (ΣY)2 ]

dimana: R= Koefisien korelasi N= Jumlah sampel

X= Skor item setiap butir pernyataan Y= Total skor

Pada Tabel 3.1 dan 3.2 menunjukkan hasil uji validitas yang telah diuji pada 30 responden diluar dari objek penelitian yang berasal dari SMA Swasta Sinar Husni Kecamatan Medan Helvetia, maka diperoleh semua item pernyataan pengetahuan dan sikap dinyatakan valid oleh karena nilai product moment sebagai sampel uji coba dihasilkan nilai r tabel≤ r hitung yaitu r= > 0,444. Nilai koefisien korelasi (r hitung) masing-masing item pernyataan dibandingkan dengan nilai korelasi tabel (r tabel) pada tarap α=0,05, dengan ketentuan kriteria pengujian jika r hitung > dari r tabel maka item pernyataan dinyatakan valid.

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas pada Kuesioner Pengetahuan No Kuesioner Pengetahuan Corrected Item-

Total correlation Valid 1 P1 0,741 Valid 2 P2 0,627 Valid 3 P3 0,741 Valid 4 P4 0,853 Valid 5 P5 0,985 Valid 6 P6 0,741 Valid 7 P7 0,985 Valid 8 P8 0,765 Valid 9 P9 0,741 Valid 10 P10 0,627 Valid 11 P11 0,627 Valid

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas pada Kuesioner Sikap No Kuesioner Pengetahuan Corrected Item-

Total correlation Valid 1 S1 0,769 Valid 2 S2 0,762 Valid 3 S3 0,848 Valid 4 S4 0,596 Valid 5 S5 0,848 Valid 6 S6 0,769 Valid 7 S7 0,700 Valid 8 S8 0,616 Valid 9 S9 0,616 Valid 10 S10 0,690 Valid 11 S11 0,690 Valid 12 S12 0,514 Valid 13 S13 0,514 Valid 14 S14 0,927 Valid 15 S15 0,740 Valid

Tabel 3.2. (lanjutan) 16 S16 0,692 Valid 17 S17 0,584 Valid 18 S18 0,812 Valid 19 S19 0,580 Valid 20 S20 0,661 Valid 3.4.1.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur sasaran yang akan diukur, dan dapat dinyatakan instrumen tersebut sudah baik. Tehnik yang dipakai untuk menguji instrumen kuesioner penelitian ini adalah dengan tehnik Alpha Cronbach (α) pada taraf kemaknaan 95% yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

r = [k/(k-1)] [1 – Σση2 / σt2 Keterangan:

r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) k = banyaknya butir pertanyaan

Σση2 = total varians butir σt2 = total varians

Uji reliabilitas telah diuji pada 30 responden diluar dari objek penelitian yang berasal dari SMA Swasta Sinar Husni Kecamatan Medan Helvetia, diperoleh tingkat reliabilitas tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh r ≥ 0,362 maka dapat dikatakan reliabel, setelah dilakukan uji reliabilitas untuk instrumen pengetahuan maka

diperoleh reliabilitasnya = 0,927 sedangkan uji reliabilitas untuk instrumen sikap terdapat nilai r = 0,914 berdasarkan hasil uji tersebut maka kuesioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian lain.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah pendidikan kelompok sebaya yang terdiri dari tiga komponen yaitu:

1. Komunikasi adalah suatu cara penyampaian pesan yang berupa informasi dari pendidik kelompok sebaya tentang risiko penyalahgunaan narkoba kepada teman remaja sebayanya siswa siswi SMA di Kecamatan Medan Helvetia.

2. Informasi adalah suatu cara penyampaian info berupa pengetahuan atau keterangan yang dilakukan pendidik kelompok sebaya tentang risiko penyalahgunaan narkoba kepada teman remaja siswa siswi SMA di Kecamatan Medan Helvetia.

3. Edukasi adalah suatu cara dalam menuntun dan memberikan pandangan yang dilakukan pendidik kelompok sebaya tentang risiko penyalahgunaan narkoba kepada teman remaja siswa siswi SMA di Kecamatan Medan Helvetia.

3.5.2. Variabel Dependen

1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh siswa siswi remaja di SMA Kecamatan Medan Helvetia tentang risiko penyalahgunaan narkoba

meliputi pengertian, jenis-jenis narkoba, faktor risiko penyalahgunaan narkoba, dampak penyalahgunaan narkoba, penanggulangan penyalahgunaan narkoba. 2. Sikap adalah suatu pandangan atau respon yang ditunjukkan dalam suatu

tindakan tentang risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja siswa SMA di Kecamatan Medan Helvetia.

3.6. Metode Pengukuran

3.6.1. Pengukuran Variabel Independen 3.6.1.1. Pendidik Kelompok Sebaya

Pengukuran variabel pendidik kelompok sebaya yang merupakan penilaian responden terhadap penyampaian pendidikan kesehatan oleh kelompok sebaya yang terdiri dari pernyataan komunikasi, informasi, dan edukasi. Penilaian pernyataan komunikasi, informasi, dan edukasi yang terdiri dari masing-masing 3 pernyataan yang terdiri dari jawaban ya dan tidak, dan apabila dari masing-masing ketiga pernyataan bernilai ≥ 2 jawaban ya, maka dinyatakan penilaian komunikasi, informasi, dan edukasi yang disampaikan pendidik kelompok sebaya kategori baik, sedangkan penilaian pernyataan komunikasi, informasi, dan edukasi, yang dinilai responden dari masing-masing ketiga pernyataan bernilai < 2 jawaban ya, maka dinyatakan penilaian komunikasi, informasi, dan edukasi yang disampaikan pendidik kelompok sebaya kategori tidak baik.

3.6.2. Pengukuran Variabel Dependen 3.6.2.1 Pengetahuan

Pengukuran variabel pengetahuan remaja tentang risiko penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari 10 pertanyaan, dengan jenis pertanyaan pilihan berganda. Penilaian pertanyaan pengetahuan tersebut dilakukan dengan menggunakan skala Gutman dengan cara menetapkan bobot jawaban terhadap setiap item pertanyaan yaitu: untuk pilihan jawaban yang benar mendapat skor 1, dan untuk pilihan jawaban yang salah mendapat skor 0. Total skor terendah diperoleh adalah nilai 0 dan skor tertinggi diperoleh nilai 10.

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2003) adalah: Rentang

P =

Banyak kelas

Pengukuran variabel pengetahuan dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2003) dengan menggunakan P (panjang kelas) dengan rentang 10 dan banyak kelas dengan 3 kategori kelas yaitu pengetahuan baik, pengetahuan cukup, dan pengetahuan kurang. Maka diperoleh panjang kelas 3, pengategorian pengetahuan remaja tentang risiko penyalahgunaan narkoba sebagai berikut:

Baik : Jika responden memiliki nilai 7-10 Cukup : Jika responden memiliki nilai 4-6 Kurang : Jika responden memiliki nilai 0-3

3.6.2.2. Sikap

Pengukuran variabel sikap remaja tentang risiko penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari 20 pernyataan, dengan menggunakan skala Likert dengan pilihan jawaban dan penilaian/pemberian bobot pada instrumen pernyataan sikap nomor: 1, 2, 3, 5, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 19 dan 20 termasuk item positif (favorabel) metode pengukuran variabel sikap adalah sebagai berikut:

a. Sangat setuju (SS), diberi skor 5 b. Setuju (S), diberi skor 4

c. Kurang setuju (KS), diberi skor 3 d. Tidak setuju (TS), diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju, diberi skor 1

sedangkan pada instrumen pernyataan sikap nomor: 4, 6, 7, 9, 17, dan 18 termasuk item negatif (unfavorabel) metode pengukuran variabel sikap adalah sebagai berikut:

a. Sangat tidak setuju (STS), diberi skor 5 b. Tidak Setuju (TS), diberi skor 4

c. Kurang setuju (KS), diberi skor 3 d. Setuju (S), diberi skor 2

e. Sangat setuju (SS), diberi skor 1

Total skor diperoleh terendah adalah 1 dan skor yang tertinggi adalah 100, maka semakin tinggi nilai skor, maka semakin baik sikap remaja terhadap risiko penyalahgunaan narkoba.

Berdasarkan rumus statistik menurut Sudjana (2003) adalah:

Rentang P =

Banyak kelas

Pengukuran variabel sikap dengan menggunakan rumus P yang merupakan panjang kelas dengan rentang 100 dan 2 kategori kelas untuk menilai sikap remaja terhadap risiko penyalahgunaan narkoba yaitu sikap menerima, dan sikap menolak, maka diperoleh panjang kelas 50 dengan menggunakan P = 2 dan nilai terendah 1 sebagai batas bawah interval pertama, maka sikap remaja terhadap resiko penyalahgunaan narkoba sebagai berikut: skor 1-50 adalah sikap menolak dan skor 51-100 adalah sikap menerima.

3.7. Metode Analisis Data

Metode statistik untuk analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.7.1. Statistik Univariat

Statistik univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari satu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian. Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk mengetahui dan menjelaskan deskripsi atau gambaran karakteristik responden, deskripsi karakteristik pendidik kelompok sebaya, deskripsi penilaian KIE, deskripsi variabel pengetahuan

dan sikap remaja sebelum dan sesudah intervensi tentang risiko penyalahgunaan narkoba yang ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.

3.7.2. Statistik Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji t berpasangan (paired t- test) akan dilakukan untuk melihat pengaruh pendidikan kelompok sebaya terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang risiko penyalahgunaan narkoba dengan hasil perhitungan uji statistik nilai p< α atau nilai p<0,05.

Dokumen terkait