• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode penelitian masalah ini terdiri dari jenis penelitian, tahap-tahap penelitian, dan metode yang digunakan dalam setiap tahap penelitian. Penulis menguraikan unsur-unsur metode penelitian tersebut sebagai berikut:

1.7.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dan penelitian kepustakaan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang terbatas pada usaha untuk memerikan data apa adanya. Penulis menguraikan permasalahan tentang jenis-jenis

gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasanya.

Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literature. Penulis melakukan penelitian dengan menghimpun data dari

berbagai sumber (buku) di perpustakaan atau membeli di toko buku serta menggunakan lirik-lirik lagu yang dibutuhkan sebagai sumber data utama, yaitu lirik lagu Band Kerispatih.

1.7.2 Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data, data yang dihimpun diklasifikasikan berdasarkan permasalahan, yaitu jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasa tersebut dalam lirik lagu band yang bersangkutan. Berkaitan dengan pengumpulan data, penulis menggunakan kartu data untuk mencatat data dari sumber tertulis maupun lisan (bertanya pada teman). Penulis mencatat jenis-jenis gaya bahasa yang ditemukan dalam lirik lagu Band Kerispatih dan mencatat pengertian, pembagian, dan jenis-jenis gaya bahasa. Selain itu, penulis juga sedikit bertanya kepada beberapa teman, apa saja menurut mereka gaya bahasa yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih.

Pada tahap analisis data, penulis menganalisis jenis-jenis gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Band Kerispatih dan fungsi gaya bahasa tersebut dalam lirik lagu band yang bersangkutan dengan menggunakan salah satu metode analisis

data. Pada tahap penyajian hasil analisis data, penulis menyajikan hasil analisis data menggunakan salah satu metode penyajian hasil analisis data.

1.7.3 Metode yang Digunakan dalam Setiap Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang telah disebutkan di atas dilakukan berdasarkan metode dan teknik yang telah ditentukan. Pada tahap pengumpulan data, penulis menggunakan metode simak dan teknik simak bebas libat cakap. Selain itu, penulis juga menggunakan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Metode simak adalah metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Kesuma, 2007: 43). Penulis menyimak penggunaan bahasa (gaya bahasa) yang digunakan dalam lirik lagu Band Kerispatih. Teknik simak bebas libat cakap adalah penjaringan data yang dapat dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa tanpa ikut berpartisipasi dalam proses pembicaraan (Kesuma, 2007: 44). Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil penyimakan data pada kartu data (Kesuma, 2007: 45). Penulis mencatat hasil penyimakan data pada kartu data dari sumber tertulis maupun lisan (bertanya pada teman). Data penelitian ini adalah gaya bahasa yang digunakan dalam beberapa lirik lagu Kerispatih. Data diperoleh dari lirik-lirik lagu Kerispatih yang dicatat oleh penulis (lirik yang dibahas dalam penelitian ini). Data yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan jenis gaya bahasanya, lalu dianalisis penggunaannya serta fungsinya.

Pada tahap analisis data, penulis menggunakan metode agih dan metode padan. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1993: 15). Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunnya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi

bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto, 1993: 13). Teknik metode agih yang digunakan penulis adalah teknik ganti dan teknik pengontrasan. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaaan tertentu (Verhaar dalam Kesuma, 2007: 58). Teknik pengontrasan adalah teknik analisis data dengan mengontraskan satuan kebahasaan data tertentu dengan kata lain (Subroto dalam Kesuma, 2007: 69). Perhatikan contoh-contoh berikut.

(8) Anak saya telah menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Bahasa Indonesia FPBS-IKIP Bandung (=lulus atau berhasil).

(9) Pemuda itu menumpahkan segala isi hati dan segala harapan kepada gadis

desa itu (=cinta). (Tarigan, 1985: 31)

Contoh (8) dan (9) kalimat yang dicetak miring dapat diganti dengan satu kata saja sehingga lebih efisien.

10. Bahan-bahan nuklir dapat dipakai untuk kesejahteraan umat manusia

tetapi dapat juga memusnahkannya.

11. Bahasa memang dapat dipakai sebagai alat pemersatu tetapi dapat juga

sebagai alat pemecah belah.

(Tarigan, 1985: 63)

Contoh (10) dan (11) menunjukkan adanya hal yang bertentangan (kontras), yaitu

kesejahteraan dan memusnahkanya serta alat pemersatu dan alat pemecah belah.

Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan fonetis dan metode padan ortografis. Metode padan fonetis adalah metode padan yang alat penentunya berupa organ pembentuk bahasa atau organ wicara. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi bunyi-bunyi. Metode ortografis adalah metode padan yang alat penentunya berupa bahasa tulis (Kesuma, 2007: 48-49). Teknik metode padan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pilah unsur penentu. Teknik pilah unsur penentu adalah teknik analisis data dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan

yang dianalisis dengan alat penentu yang berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryanto dalam Kesuma, 2007: 51). Sesuai jenis metode padan yang digunakan, maka teknik pilah unsur penentu yang digunakan adalah daya pilah fonetis dan daya pilah ortografis. Perhatikan contoh berikut.

(12) Muka muda mudah muram

tiada siaga tiada biasa

jaga harga tahan raga

(Tarigan, 1985: 182)

Pada contoh (12) ada pengulangan bunyi vokal a, i, dan u.

(13) Setiap tahun semakin banyak mulut yang harus diberi makan di Tanah air

kita ini.

(14) Saya selalu membawa buah tangan untuk buah hati saya kalau saya

pulang dari luar kota.

(Tarigan, 1985: 125 dan 185)

Contoh (13) dan (14) menunjukkan adanya alat penentu berupa bahasa tulis, yaitu mulut

serta buah tangan dan buah hati. Pada contoh (13) yang mengandung gaya bahasa

sinekdoke pars pro toto, kata mulut berarti masyarakat bangsa ini. Kata mulut sebagai

penyebutan nama sebagian untuk nama keseluruhan. Pada contoh (14) yang mengandung gaya bahasa antanaklasis, frase buah tangan dan frase buah hati mengalami pengulangan

kata yang sama, yaitu kata buah. Akan tetapi, maknanya tidak sama. Buah tangan yang berarti „oleh-oleh‟, sedangkan buah hati yang berarti „anak‟.

Pada tahap penyajian hasil analisis data, penulis menggunakan metode penyajian hasil analisis data secara informal dan secara formal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 145). Penulis menggunakan kata-kata biasa untuk menyajikan kaidah-kaidah berbahasa sehingga pembaca dapat langsung memahami. Penyajian hasil

analisis data secara formal adalah penyajian hasil analisis data dengan kaidah (Kesuma, 2007: 73). Kaidah yang dimaksud dapat berupa tabel, diagram atau gambar. Penulis menggunakan tabel untuk menyajikan rangkuman hasil penelitian.

Dokumen terkait