• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penelitian mengunakan metode penelitian Kualitatif. Menurut Tohirin (dalam Naila Hayati 2012: 3) Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas menurut Basrowi, Suwandi (2008:25) merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

9

bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru sehingga mampu menghasilkan anak didik yang berprestasi.

Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kelas yang berisi anak didik dijadikan objek penelitian, maka siswa yang berada di kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.

Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis penelitian kolaboratif, dimana peneliti bertindak sebagai observer. Proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru pengampu kelas dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan secara damai, sehingga nilai dan data yang diperoleh valid.

Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dijabarkan dalam empat tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas menurut Yanto (2013:42) menjabarkan sebagai berikut:

10

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart Sumber : Yanto (2013:42)

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak didik pada kelompok A4 di RA Al Hikmah Ungaran tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 23 anak, yaitu laki-laki 12 dan perempuan 11 anak. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan bulan Mei 2018 pada semester genap tahun 2018.

3. Langkah-langkah Penelitian

Tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting, yaitu :

11

a. Tahap Rencana

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan untuk merancang kegiatan pembelajaran Bermain Warna, kegitana ini meliputi :

1) Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi dan wawancara di sekolahan.

2) Membuat RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) dengan penerapan metode bermain melalui kegiatan pencampuran warna.

3) Menyiapkan media dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4) Menyiapkan lembar kerja anak dan lembar penilaian hasil karya anak.

5) Membuat stimulasi perbaikan. b. Tahap Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan. Penerapan pembelajaran sesuai dengan scenario pembelajaran yang tertulis di RPPH. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama pembelajran berlangsung, tindakan ini untuk mengetahui hasil belajar anak setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain warna. Kegiatan pembelajaran ini

12

terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: Kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi segala aktivitas anak dalam proses pembelajaran kemudian dianalisis menjadi umpan balik dan disesuaikan dengan beberapa indikator-indikator yang telah ditentukan penulis secara terlampir.

d. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Dalam kegiatan refleksi ini, data yang diperoleh dari proses pengamatan kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk mengetahui apakah pembelajaran yang telah dilaksanakan berhasil atau gagal. Dari hasil analisis tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji kekurangan yang muncul dalam pelaksanaan siklus I dan dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas adalah:

a. Lembar Observasi Siswa, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati anak didik selama proses pembelajaran berlangsung secara bersamaan, yaitu anak didik tidak diperintahkan maju satu per satu dalam melaksanakan tugas, melainkan semua secara

13

bersama-sama mengikuti perintah guru dalam mengkreasikan warna. Sedangkan Lembar Observasi Guru, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati guru saat melakukan proses pembelajaran dikelas secara langsung, yaitu saat guru membuka dan menutup pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran serta penggunaan metode yang tepat yaitu bermain warna.

b. Lembar Kerja Anak atau Tes, yaitu lembar atau tugas yang disiapkan penulis untuk pembelajaran anak.

c. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berupa foto, peneliti membutuhkan dokumentasi meliputi:

1) Foto kegiatan pembelajaran.

2) Data siswa, guru dan profil sekolah.

5. Pengumpulan Data

Ada sejumlah metode pengumpulan data yang dapat digunakan, akan tetapi tidak semua metode cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu, peneliti harus memilih metode yang tepat. Adapun metode yang digunakan peneliti antara lain yaitu:

a. Metode Observasi

Observasi adalah instrumen yang sering digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran. Menurut Sukardi (2009:78) menyatakan bahwa

14

observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja anak didik dalam situasi alami. Dalam hal ini peneliti mengamati proses peningkatan kemampuan kognitif anak selama pembelajaran berlangsung.

b. Metode Dokumentasi

Cara lain memperoleh data dari penelitian adalah menggunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini, dimungkinkan peneliti memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis, dimana anak didik melakukan kegiatan sehari-harinya. Strategi ini menurut Sukardi (2009:81) untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.

c. Metode Tes

Untuk mengukur peningkatan kemampuan kognitif mewarnai sebelum diterapkan bermain warna dan setelah mendapatkan tindakan.

6. Analisis Data

Apabila penelitian tahap pertama (siklus 1) belum memenuhi tujuan pembelajaran dengan baik, maka diadakan tindak lanjut (penelitian ulang yaitu tahap siklus 2). Jika sudah dapat memenuhi atau berhasil dalam tujuan pembelajaran tersebut maka penelitian dihentikan sampai siklus 2. Selain metode analisis diatas, peneliti juga

15

menggunakan statistik sederhana untuk membantu mengungkapkan data sebagai upaya memperoleh data dan informasi secara lengkap.

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak

Simbol Bintang Skor/

Nilai

Kategori Kriteria/Ketentuan

1 Belum Muncul (BM) Jika anak mencoba, kurang

tepat atau anak tidak mau mencoba.

2 Mulai Muncul (MM) Jika anak bisa dengan

bantuan meniru teman

3 Berkembang Sesuai

Harapan (BSH)

Jika anak bisa dengan bantuan awalan

4 Berkembang Sangat

Baik (BSB)

Jika anak bisa tanpa bantuan

Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisi data observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukan tindakan yang dapat diambil pada siklus berikutnya. Analisi data terhadap anak dilakukan beberapa tahap seperti Mulyasa (2009 :101) yaitu:

16

2) Menghitung persentase peningkatan kosaka anak. Persentase pencapaian kemampuan rumusnya, yaitu:

Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butiramatan

Persentase Pencapaian Anak =Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x 100 % Jumlah skor maksimum

Persentase Keberhasilan Kelas= Total persentase pencapaian kelas x 100% Jumlah siswa

3) Membuat tabulasi skor observasi pengamatan kemampuan kognitif mewarnai melalui metode bermain warna yang terdiri dari nama anak, persentase pencapaian yang diperoleh dari perhitungan persentase peningkatan kemampuan kognitif mewarnai pada masing-masing anak. Persentase keberhasilan diperoleh dari persentase standar ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu standar keberhasilan hasil belajar tiap anak sebesar 85% dan status pencapaian.

4) Status Pencapaian diperoleh dari perbandingan antara skor persentase pencapaian dengan persentase keberhasilan (85%). Jika hasil persentase pencapaian < (kurang dari) persentase

keberhasilan maka status pencapaian yaitu “BB” artinya belum

17

sama dengan) persentase keberhasilan maka status pencapaian yaitu “Berkembang” artinya sudah berkembang.

5) Penelitian pada setiap Siklus akan berhasil bila anak sudah mencapai persentase yang telah ditentukan.

Dokumen terkait