• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Munculnya istilah “classroom action research” atau

penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya diawali dengan istilah “action research” atau penelitian tindakan. Secara umum, “action research” digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi seseorang dalam tugasnya sehari-hari dimanapun tempatnya (Muslich, 2001:7).

Pengertian PTK didefinisikan oleh para tokoh sebagaimana di kutip oleh Muslich (2011:8) adalah sebagai berikut:

a. Hokins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.

b. Rochman Natawijaya (1977): PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual yang

ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. c. Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional

d. Tim PGSM (1999): PTK sebagai bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

Berdasarkan beberapa pengertian PTK di atas maka dapat diketahui bahwa PTK bertujuan untuk meperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem pembelajaran yaitu prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak masih relatif rendah dan adanya keinginan guru untuk memperbaiki prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu untuk mengubah perilaku penelitiannya, dan atau untuk mengubah kerangka kerja, organisasi, atau struktur lain

yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku orang lain (Sumadayo, 2013:23).

2. Tempat dan Waktu

Penelitian bertempat di MTs Yasinta Salatiga, yang beralamat di Jl. KH. Abdul Wahid no. 6, RT 005 RW 001 Cabean, Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga 50721.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November s.d. Desember tahun 2017 yang terbagi menjadi beberapa teknis penelitian.

3. Subyek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, subyek yang menjadi penelitian adalah siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 sejumlah 25 siswa.

4. Langkah-langkah Penelitian

Suyadi (2010:50) mengemukakan tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan pada setiap siklusnya, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Tahapan tersebut dapat disajikan dalam gambar 1.1.

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK.

a. Perencanaan.

Perencanaan merupakan tindakan awal yang diharapkan mampu memberikan wawasan kedepan serta fleksibel untuk menerima berbagai kemungkinan yang akan terjadi dengan mempersiapkan alternatif pencegahan untuk mengatasi adanya suatu hambatan.

Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Perencanaan Siklus I Pelaksanaan Siklus II Refleksi Pengamatan

?

Pelaksanaan Refleksi Pengamatan Perencanaan

1) Merencanakan pembelajaran Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga.

2) Peneliti menetapkan penggunaan metode Cooperative Script. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4) Peneliti merancang strategi dan skenario penenarapan pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses dan meningkatkan prestasi belajar.

5) Menyiapkan media dan fasilitas penunjang pembelajaran. 6) Menyusun lembar kerja siswa berbentuk tes.

b. Penerapan tindakan

Pada tahapan ini, rancangan skenario dan strategi pada metode pembelajaran tertentu diterapkan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan metode pembelajaran yang sedang dijalankan.

c. Pengamatan/Observasi

Tahapan ini berfungsi untuk melihat, menyerap dan mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul akibat dari dilakukannya tindakan kelas. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil pengamatan inilah yang kemudian dijadikan dasar untuk melakukan refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan dapat menceritakan/menggambarkan keadaan sesungguhnya.

d. Refleksi

Berdasarkan data yang telah terkumpul, Peneliti melakukan refleksi yang meliputi kegiatan menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi dan menyimpulkan tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil dari refleksi ini menjadi acuan untuk melakukan Siklus selanjutnya. Jika terdapat masalah atau kendala yng muncul dan proses pembelajaran pada siklus sebelumnya, maka dilakukan proses pengkajian ulang dengan memunculkan ide-ide perbaikan pada siklus selanjutnya sebagai upaya menyempurnakan tindakan yang telah dilaksanakan.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Tes

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. (Eko Putro Widoyoko, 2009:45). Menurut Acep Yoni (2012:58) Tes akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum dilaksanakan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan.

Metode ini digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi atau prestasi belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre test) dan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan.

b. Metode Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. (Arikunto, 2007:127). Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati, mendengarkan dan mencatat langsung terhadap pelaksanaan Metode Cooperative Script pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak islami terhadap tetangga.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, notulen rapat, agenda dan lain-lain (Sugiono, 2011:145). Metode dokumentasi Peneliti menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM, nilai prestasi belajar Akhidah Akhlak, Proses belajar Mengajar (PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan madrasah yang diteliti.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa:

a. Soal tes pada setiap siklus.

Soal tes diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar pada tiap-tiap siklus. Instrument soal

dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Lembar observasi peserta didik

Lembar observasi adalah alat yang digunakan dalam kegiatan observasi yang berfungsi sebagai pedoman observasi. Lembar observasi peserta didik digunakan untuk mengamati sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode Cooperative Script. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini aspek yang diamati adalah keaktifan peserta didik, semangat, tanggung jawab dan perhatian peserta didik. Form lembar observasi peserta didik dalam penelitian ini sebagaimana tabel 1.1.

Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik

No Nama Siswa

Aspek yang diamati Aktif Semangat Tangung

Jawab Kerjasama 1 2 3 4 Dst.

c. Lembar observasi guru

Lembar observasi guru digunakan untuk mengamati guru dalam menerapkan metode Cooperative Script dalam pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa

aspek yang diamati, anatara lain; (1) Kemampuan guru membuka pelajaran, (2) Sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) Penguasaan bahan pembelajaran atau materi pelajaran, (4) Kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran, (5) Pemanfaatan media pembelajaran dan sumber belajar, (6) Evaluasi pembelajaran, (7) Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan (8) Tindak lanjut atau follow up (Rusman,2011: 99-100). Form lembar observasi guru yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)

8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah yang direncanakan di RPP yakni dengan menerapkan metode Cooperative Script

9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)

10. Kejelasan dalam memberikan contoh Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

11. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan

12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat penerapan metode Cooperative Script

13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

Keterangan skor nilai : A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik)

C = 2 (cukup) D= 1 (kurang)

A B C D

14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan metode Cooperative Script runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

16. Menggunakan media secara efektif dan efisien

17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok 24. Menginformasikan materi atau bahan

belajar yang akan dipelajari berikutnya

Jumlah Total Kategori

Kategori total kinerja guru 76-100 = baik

51-75 = sedang 25-50 = kurang 7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung. Data tentang sikap peseta didik dan sikap guru dalam kegiatan pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi. sedangkan data prestasi belajar diambil dengan memberikan tes kepda peserta didik pada setiap siklus.

8. Analisis Data

Data yang dianalisa adalah data pengamatan partisipasi peserta didik dan prestasi belajar siswa yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas yang berupa data observasi dan nilai tes pada setiap akhir siklus. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik analisis data adalah mencari ketuntasan belajar pada setiap siklus.

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 75. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan

siswa ≥ 75. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau

belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 75. Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolok

ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL yang dipilih sebesar 85% (Trianto, 2009: 241). Analisa data dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar menggunakan data lembar pengamatan guru dan siswa dan analisa data menggunakan prestasi belajar yang di peroleh dari hasil tes siswa. Analisa data prestasi belajar dapat di lakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas di gunakan rumus:

M = x

N

Keterangan :

M = Mean (nilai rata-rata)

x

=

Jumlah semua nilai kelas

N = Jumlah siswa (Djamarah,2000:264-265)

b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa,di gunakan rumus sebagai berikut:

P = F

N

Keterangan:

P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi

Dokumen terkait