• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP

TETANGGA DENGAN METODE

COOPERATIVE SCRIPT

PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh NURUL FAHMI

114 14 016

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP

TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT

PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Disusun Oleh: NURUL FAHMI

NIM. 114 14 016

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Maret 2018 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil. ________________________ Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag. ________________________ Penguji I : Rasimin, M.Pd. ________________________ Penguji II : Nur Hasanah, M.Pd. ________________________

Salatiga, 27 Maret 2018 Dekan

(4)
(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nurul Fahmi

NIM : 114 14 016

Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Ekstensi

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga

Salatiga, 19 Maret 2018 Yang menyatakan

(6)

MOTTO

(7)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, serta dengan ketulusan dan kerendahan hati, Penulis persembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua Orangtuaku yang tersayang, Bapak Sumyani dan Ibu Sarti yang tidak pernah lelah mencurahkan segala pengorbanan dan do‟a restu.

2. Orang tuaku, Bapak H. Edy Triyanto Basuki dan Ibu Hj. Retno Worowidati yang selalu mendukung dan mengispirasi untuk kebaikan dan keberkualitasan hidup.

3. Romo Kyai Nur Salim Mawardi yang mengasuh saya di Pondok Pesantren An Nibros Al Hasyim As Salafyi Desa Reksosari, Kec Suruh yang senantiasa memberikan ridho dan ilmu-ilmunya.

4. Istriku tercinta, Risa Rosiana yang selalu mendukung, membantu dan memotivasiku.

5. Adik-adikku; Sari, Asfa, A‟yun dan Nidhar yang selalu aku sayangi.

6. Seluruh Kyai, Asatidz, pengurus dan segenap keluarga besar Pondok Pesantren Yasinta Salatiga.

7. Teman berjuang, seluruh Guru dan Karyawan MTs Yasinta Salatiga. 8. Teman-teman seperjuangan, Mahasiswa Jurusan PAI dan PAI Ekstensi

angkatan tahun 2014.

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala anugrah dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Shalawatullah wa salamuhu semoga senantiasa tercurahkan kehadirat sang suri

teladan sejati yaitu Nabi Muhammad SAW. Beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang turut membantu dan memberikan dukungannya. Oleh karena itu, Penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan

dosen pembimbing skripsi

4. Kepada seluruh dosen tarbiyah khususnya pada Jurusan Pendidikan Agama Islam di FTIK IAIN Salatiga.

(9)

6. Ibu Faridah Rahmawati, S.Ag. Guru Mapel Akidah Akhlak yang telah membantu penulis mengadakan penelitian.

7. Seluruh siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian. dan

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya Penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT.

Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh Penulis. Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang budiman sebagai masukan dan pengalaman untuk perbaikan penulisan-penulisan selanjutnya.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini mampu memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 19 Maret 2018 Penulis

(10)

ABSTRAK

Fahmi, Nurul. 2017. Peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Materi Adab Islami Terhadap Tetangga Dengan Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas 9 Mts Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.

Kata Kunci: metode pembelajaran, cooperative script,prestasi belajar Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak melalui metode pembelajaran cooperative script pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar Akidah Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi materi adab islami terhadap tetangga melalui metode Cooperative Script pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tekhnik pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga sebanyak 25 siswa. Dari hasil penelitian ini menujukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga pada pra siklus 68,80, siklus I 78,60, siklus II 87,60. Sedangkan untuk presentase ketuntasan klasikal pada pra siklus 36%, siklus I 72%, dan di siklus II 92%.

(11)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

NOTA PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

DEKLARASI ……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Kegunaan Penelitian ... 5

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Metode Penelitian ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 21

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 22

1. Prestasi belajar... 22

2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak ... 36

3. Materi Adab Islami Terhadap Tetangga... 39

4. Metode Pembelajaran Cooperative Script... 48

(12)

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pra Siklus ... 57

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 58

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 68

1. Pra Siklus ... 69

2. Siklus I ... 75

3. Siklus II ... 83

B. Pembahasan... 89

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Form Lembar Observasi Peserta Didik Tabel 1.2. Form Lembar Observasi Guru

Tabel 4.1. Data Hasil Observasi Guru Pra Siklus Tabel 4.2. Data Partisipasi Peserta Didik Pra Siklus

Tabel 4.3. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus Tabel 4.4. Data Hasil Observasi Guru Siklus I

Tabel 4.5. Data Partisipasi Peserta Didik pada Siklus I Tabel 4.6. Nilai Evaluasi Belajar Peserta Didik pada Siklus I Tabel 4.7. Data Hasil Observasi Guru Siklus II

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK Gambar 4.1. Diagram Kinerja Guru Tiap Siklus Gambar 4.2. Diagram Partisipasi Peserta Didik Gambar 4.3. Diagram Nilai Rata-rata Kelas

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 2. RPP Siklus I

Lampiran 3. RPP Siklus II

Lampiran 4. Soal Evaluasi Siklus I Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 6. Nilai Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan II Lampiran 7. Lembar Observasi Guru Siklus I

Lampiran 8. Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 9. Lembar Observasi Siswa Siklus 1 Lampiran 10. Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 11. Foto Kegiatan Pembelajaran Lampiran 12. Lembar Konsultasi

Lampiran 13. Pembimbing Skripsi

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah kebutuhan pokok manusia sebagai tuntutan atas fitrah manusia itu sendiri yang selalu berproses, belajar, mendewasakan diri dan memajukan kehidupannya. Apalagi pendidikan merupakan salah satu barometer kemajuan suatu bangsa, maka Pendidikan adalah faktor yang sangat menentukan bagi kemajuan peradaban bangsa dan terlaksananya suatu tujuan hidup yang dicita-citakan suatu bangsa. Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Dengan demikian maka pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu mencetak generasi berkarakter, berakhlak mulia, cerdas dan trampil serta mampu memenuhi kebutuhan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

(17)

Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Keberhasilan pendidikan di lembaga pendidikan formal tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Sampai saat ini masih ditemukan beberapa lembaga pendidikan yang kurang maksimal dalam mengelola faktor-faktor keberhasilan pendidikan sehingga prestasi belajar peserta didik masih jauh dari yang diharapkan. Salah satu faktor pentingnya adalah metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Subrata (2008:228) mengatakan bahwa masalah mengajar adalah masalah setiap orang dalam mengajar oleh karena itu sangatlah dibutuhkan berbagai metode untuk proses pembelajaran.

(18)

metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran yang berimplikasi pada keberhasilan pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan suatu alat ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar dan meningkatkan pemahaman materi pembelajaran. Suatu metode pembelajaran yang baik dan tepat adalah ketika pemilihan dan penerapannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, baik dari segi keadaan siswa, suasana kelas, materi pembelajaran, minat belajar, media pembelajaran maupun kemampuan guru dalam menguasai metode yang dipakai.

Berdasarkan hasil pengamatan sementara terhadap proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 9 MTs Yasinta Salatiga diketahui bahwa prestasi belajar siswa kurang maksimal. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian dua bab terakhir dan ulangan tengah semester (UTS) semester ganjil kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) nilai 75 kurang dari 50% siswa.

(19)

Melihat pada hasil temuan tersebut, maka diperlukan inovasi, kreatifitas dan terobosan baru dalam menerapkan metode pembelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga. Sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki prestasi belajar siswa, peneliti berpendapat bahwa pendekatan kolaboratif dengan menggunakan metode Cooperative Script pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas 9 materi adab islami terhadap tetangga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah pembelajaran dengan metode Cooperative Script. Metode ini dapat meningkatkan daya ingat siswa pada materi yang telah di peroleh sebelumnya, dapat pula mempermudah meningkatkan kreativitas siswa karena kreatifitas siswa merupakan kemampuan membuat kombinasi baru berdasarkan data dan informasi yang sudah ada. Cooperative Script adalah salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari (Lambiotte, dkk, dalam Miftahul Huda, 2014:213). Dengan metode ini semua peserta didik akan lebih aktif dan mempunyai semangat untuk memahami materi karena semua peserta didik dituntut untuk bekerja sama secara berpasangan dan saling menyampaikan pemahaman materi secara bergantian.

(20)

yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya. Judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB ISLAMI TERHADAP TETANGGA DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS 9 MTs YASINTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak

materi adab islami terhadap tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan Metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian

(21)

1. Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mendapatkn bukti dan pengetahuan tentang implementasi metode Cooperative Script sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak materi Adab Islami terhadap Tetangga sebagai dasar penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dalam penelitian tindakan kelas ini, antara lain: a. Berguna untuk meningkatkan minat, motivasi dan prestasi belajar

peserta didik .

b. Menjadi bahan masukan guru dan lembaga terkait dalam pembaharuan pendidikan demi meningkatkan mutu pendidikan di lembaganya.

c. Dapat digunakan sebagai masukan dalam perbaikan strategi pembelajaran yang lebih bervariasi, efisien, efektif dan menyenangkan.

3. Kegunaan Akademis

(22)

E. Hipotesis Tindakan 1. Hipotesis tindakan

Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang terkumpul (Ari Kunto, 2009:67). Senada dengan pendapat Mulyasa (2011:63) yang berpendapat bahwa hipotesis adalah tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Dari kedua pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atas kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan ditolak jika salah.

Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut, “Penerapan metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi

belajar mata pelajaran Akidah Akhlak materi Adab Islami terhadap Tetangga pada siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.”

2. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dengan menerapkan metode Cooperative Script dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:

(23)

b. Prestasi belajar Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga ≥ 75 sesuai KKM yang ditentukan oleh madrasah.

c. Siklus akan berhenti apabila nilai siswa mencapai KKM yang telah di tentukan dan mencapai ketuntasan siswa secara klasikal yaitu 85 %.

F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Munculnya istilah “classroom action research” atau

penelitian tindakan kelas (PTK) sebenarnya diawali dengan istilah “action research” atau penelitian tindakan. Secara umum, “action

research” digunakan untuk menemukan pemecahan masalah yang

dihadapi seseorang dalam tugasnya sehari-hari dimanapun tempatnya (Muslich, 2001:7).

Pengertian PTK didefinisikan oleh para tokoh sebagaimana di kutip oleh Muslich (2011:8) adalah sebagai berikut:

a. Hokins (1993): PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.

(24)

ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. c. Suyanto (1997): PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional

d. Tim PGSM (1999): PTK sebagai bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

Berdasarkan beberapa pengertian PTK di atas maka dapat diketahui bahwa PTK bertujuan untuk meperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

(25)

yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku orang lain (Sumadayo, 2013:23).

2. Tempat dan Waktu

Penelitian bertempat di MTs Yasinta Salatiga, yang beralamat di Jl. KH. Abdul Wahid no. 6, RT 005 RW 001 Cabean, Mangunsari, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga 50721.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November s.d. Desember tahun 2017 yang terbagi menjadi beberapa teknis penelitian.

3. Subyek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, subyek yang menjadi penelitian adalah siswa kelas 9 MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 sejumlah 25 siswa.

4. Langkah-langkah Penelitian

(26)

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK.

a. Perencanaan.

Perencanaan merupakan tindakan awal yang diharapkan mampu memberikan wawasan kedepan serta fleksibel untuk menerima berbagai kemungkinan yang akan terjadi dengan mempersiapkan alternatif pencegahan untuk mengatasi adanya suatu hambatan.

Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Perencanaan

Siklus I Pelaksanaan

Siklus II Refleksi

Pengamatan

?

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

(27)

1) Merencanakan pembelajaran Akidah Akhlak materi adab islami terhadap tetangga.

2) Peneliti menetapkan penggunaan metode Cooperative Script. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4) Peneliti merancang strategi dan skenario penenarapan pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses dan meningkatkan prestasi belajar.

5) Menyiapkan media dan fasilitas penunjang pembelajaran. 6) Menyusun lembar kerja siswa berbentuk tes.

b. Penerapan tindakan

Pada tahapan ini, rancangan skenario dan strategi pada metode pembelajaran tertentu diterapkan di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan metode pembelajaran yang sedang dijalankan.

c. Pengamatan/Observasi

(28)

d. Refleksi

Berdasarkan data yang telah terkumpul, Peneliti melakukan refleksi yang meliputi kegiatan menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi dan menyimpulkan tindakan yang telah dilaksanakan. Hasil dari refleksi ini menjadi acuan untuk melakukan Siklus selanjutnya. Jika terdapat masalah atau kendala yng muncul dan proses pembelajaran pada siklus sebelumnya, maka dilakukan proses pengkajian ulang dengan memunculkan ide-ide perbaikan pada siklus selanjutnya sebagai upaya menyempurnakan tindakan yang telah dilaksanakan.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Tes

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. (Eko Putro Widoyoko, 2009:45). Menurut Acep Yoni (2012:58) Tes akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa, baik sebelum dilaksanakan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan.

Metode ini digunakan untuk mengukur peningkatan prestasi atau prestasi belajar siswa, yang diberikan sebelum penelitian (pre test) dan setelah siswa mendapatkan tindakan (post test) dalam

(29)

b. Metode Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. (Arikunto, 2007:127). Peneliti menggunakan metode ini untuk mengamati, mendengarkan dan mencatat langsung terhadap pelaksanaan Metode Cooperative Script pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi akhlak islami terhadap tetangga.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan, transkip, notulen rapat, agenda dan lain-lain (Sugiono, 2011:145). Metode dokumentasi Peneliti menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM, nilai prestasi belajar Akhidah Akhlak, Proses belajar Mengajar (PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan madrasah yang diteliti.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa:

a. Soal tes pada setiap siklus.

(30)

dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Lembar observasi peserta didik

Lembar observasi adalah alat yang digunakan dalam kegiatan observasi yang berfungsi sebagai pedoman observasi. Lembar observasi peserta didik digunakan untuk mengamati sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode Cooperative Script. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini aspek yang diamati adalah keaktifan peserta didik, semangat, tanggung jawab dan perhatian peserta didik. Form lembar observasi peserta didik dalam penelitian ini sebagaimana tabel 1.1.

Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik

No Nama Siswa

Aspek yang diamati

Aktif Semangat Tangung

Jawab Kerjasama 1

2 3 4 Dst.

c. Lembar observasi guru

(31)
(32)

Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Skala Partisipasi

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresepsi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa

7. Mobilitasi posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)

8. Bahan belajar disajikan sesuai langkah-langkah yang direncanakan di RPP yakni dengan menerapkan metode Cooperative Script

9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)

10. Kejelasan dalam memberikan contoh Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)

11. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan

12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat penerapan metode Cooperative Script

13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

(33)

Keterangan skor nilai : A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik)

C = 2 (cukup) D= 1 (kurang)

A B C D

14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan metode Cooperative Script runtut.

15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

16. Menggunakan media secara efektif dan efisien

17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan seseuai dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

Tindak Lanjut (Follow Up)

23. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok 24. Menginformasikan materi atau bahan

belajar yang akan dipelajari berikutnya

(34)

Kategori total kinerja guru 76-100 = baik

51-75 = sedang 25-50 = kurang 7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung. Data tentang sikap peseta didik dan sikap guru dalam kegiatan pembelajaran diambil dengan menggunakan lembar observasi. sedangkan data prestasi belajar diambil dengan memberikan tes kepda peserta didik pada setiap siklus.

8. Analisis Data

Data yang dianalisa adalah data pengamatan partisipasi peserta didik dan prestasi belajar siswa yang diperoleh selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas yang berupa data observasi dan nilai tes pada setiap akhir siklus. Sebagaimana bentuk penelitian ini maka teknik analisis data adalah mencari ketuntasan belajar pada setiap siklus.

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 75. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan

siswa ≥ 75. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau

(35)

ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKL yang dipilih sebesar 85% (Trianto, 2009: 241). Analisa data dalam penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian. Analisis dalam kegiatan belajar menggunakan data lembar pengamatan guru dan siswa dan analisa data menggunakan prestasi belajar yang di peroleh dari hasil tes siswa. Analisa data prestasi belajar dapat di lakukan peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Untuk menghitung nilai rata-rata kelas di gunakan rumus:

M = x

N

Keterangan :

M = Mean (nilai rata-rata)

x

=

Jumlah semua nilai kelas

N = Jumlah siswa (Djamarah,2000:264-265)

b. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa,di gunakan rumus sebagai berikut:

P = F

N

Keterangan:

P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi

(36)

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang dijabarkan sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, Kegunaan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan teori yang meliputi kajian teori dan kajian pustaka. BAB III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang

deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan.

(37)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Selama manusia menjalani proses kehidupan dan berinteraksi dengan lingkungannya, selama itu pula manusia mengalami proses belajar, karena belajar adalah suatu interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pengalaman dan tingkah laku. Dalam pengertian yang lebih spesifik, Winkel (2001:36) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara dinamis dan membekas.

(38)

Sardiman (2001:20) memberikan pengertian belajar dalam arti luas dan arti sempit. Dalam pengertian secara luas belajar diartikan sebagai aktifitas psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar diartikan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan sebagai kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses aktif yang dilakukan secara sadar dalam interaksi siwa dengan lingkungannya yang menghasilkan pengalaman sebagai sebab terjadinya perubahan yang bersifat dinamis, nyata dan membekas pada seluruh aspek tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan belajar dalam arti yang lebih khusus bisa diartikan sebagai usaha sadar dalam suatu kegiatan tertentu untuk menguasai materi ilmu pengetahuan untuk membentuk kepribadian yang lebih maju.

b. Ciri-ciri Belajar

Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 15).

1) Perubahan yang Terjadi Secara Sadar

(39)

2) Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam Belajar Brsifat Positif dan Aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan bersikap aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.

4) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

5) Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah

(40)

6) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

c. Pengertian Prestasi Belajar

Seseorang yang melakukan kegiatan belajar, maka akan memperoleh suatu hasil yang bisa menunjukkan sebuah prestasi belajar.

Harjati (2008: 43) menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. Sedangkan prestasi belajar didefinisikan oleh Hetika (2008: 23) adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan. Secara lebih spesifik Asmara (2009:11) mendefinisikan prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai seseorang dalam pengusasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru.

(41)

terhadap peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angaka, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik pada periode tertentu.

Tes merupakan tindakan yang paling umum dan sering digunakan dalam penilain untuk mengukur capian prestasi belajar peserta didik, meskipun ada cara yang lain untuk melakukan penilaian seperti pengamatan (observasi), penugasan dan penilaian portofolio.

Tes pada hakikatnya adalah untuk menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terrencana untuk mengungkap performasi maksimal peserta didik dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, dan ujian-ujian lainnya.

Dalam melakukan penilaian prestasi belajar, guru membuat kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk mengukur tingkat prestasi belajar. siswa dinyatakan berprestasi dalam belajar apabila melampaui batas KKM yang telah ditentukan.

(42)

menerima pengalaman belajar dan bisa ditunjukkan dengan nilai setelah guru melakukan kegiatan penilaian.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi belajar

Tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat di golongkan dalam dua bagian yaitu faktor intern dan ekstern. Menurut Slameto (2010:56), sebagai berikut:

Faktor Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor-faktor intern ini antara lain :

1) Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah meliputi: a) Kesehatan

Dalam kesehatan yang prima maka belajar juga akan maksimal. Proses belajar seseorang akan terganggu jika sedang mengalami gangguan kesehatan. Dalam keadaan yang kurang sehat seseorang akan cepat lelah, capai, kehilangan konsentrasi dan mengurangi semangat belajarnya sehingga prestasi bejar yang dicapai juga tidak maksimal.

b) Cacat Tubuh

(43)

siswa maka semakin besar pula hambatan belajar yang dialaminya.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar diantaranya:

a) Intelegensi

Tingkat kecerdasan diakui sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik, begitu sebaliknya. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai intelegensi yang rendah.

b) Motivasi

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.

(44)

c) Minat

Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapainya atau dipelajaranya. Semakin berminat terhadap meteri pelajaran, maka akan meningkatkan prestasi belajar.

d) Bakat

Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

(45)

e) Sikap

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan. Siswa memperoleh kesempatan belajar yang sama, Meskipun demikian masing masing siswa bisa merespon dengan sikap yang berbeda, siswa dapat menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut. f) Kesiapan

Kesiapan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran juga mempengaruhi prestasi belajarnya. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik maka siswa dalam memulai pembelajaran harus dalam kondisi siap secara fisik maupun psikologi.

Sedangkan Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

1) Faktor Keluarga

(46)

a) Cara Orang Tua Mendidik

Orang tua sebagai pemimpin keluarag sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar anak. semakin baik cara mendidik dan perhatian terhadap pendidikan anaknya maka semakin baik pula prestasi belajar anaknya. b) Relasi Antara Anggota Keluarga

Hubungam yang baik dan harmonis antar anggota keluarga akan memberikan dampak yang baik pula terhadap prestasi belajar anak.

c) Suasana Rumah

Keberhasilan belajar anak juga dipengaruhi oleh suasana rumah. Rumah yang tenang, tentram, dan penuh kedamaian akan mendukung anak belajar dengan baik dan berprestasi dalam pembelajarannya.

d) Keadan Ekonomi Keluarga

(47)

2) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah:

a) Keadaan Pendidik

Keberhasilan sebuah sistem pendidikan dengan segala sarana dan prasaranan yang disediakan berada di tangan seorang guru, karena guru merupakan ujung tombak dari sebuah sistem pendidikan yang secara langsung berhadapan dengan siswa sebagai obyek dari program pendidikan.

Guru yang memiliki kemampuan yang memadai dan professional dalam mendidik siswa akan memberikan prestasi belajar yang sangat baik.

b) Kurikulum

Kurikulum merupakan rancangan sejumlah kegiatan pendidikan di suatu lembaga yang memberikan gambaran tentang keseluruhan usaha pendidikan dan pengajaran sehingga menjadi pegangan bagi seluruh pelaksana pendidikan di lembaga tersebut.

(48)

c) Metode Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat, karena metode yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (Dimyati dan Mujiono, 2002:4).

d) Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana meliputi hal-hal seperti gedung sekolah (letaknya, luas, jumlah ruang kelas, dll), perabot, media pengajaran, ruang-ruang laboratoriumm, fasilitas perpustakaan, tempat olahraga, fasilitas UKS, ruang pelayanan Bimbingan dan Konseling, ruang guru, ruang pimpinan sekolah, ruang dan perangkat administrasi sekolah, kamar-kamar kecil dan lain-lain.

Pada umumnya semakin lengkap sarana dan prasarana yang tersedia, semakin efektif dan efisien dalam proses pembelajaran dan berimplikasi pada prestasi belajar yang maksimal.

e) Relasi Guru dan Siswa

(49)

dan menimbulkan kenyamanan dalam berinteraksi, baik ketika di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bisa meningkatkan prestasi belajar siswa.

f) Relasi siswa dengan siswa

Kenyamanan belajar siswa tentunya juga dipengaruhi oleh sebagaimana baik hubungannya dengan siswa lain dalam suatu kelas pembelajaran. Relasi yang baik diantara sesama siswa dapat menumbuhkan semangat dan kenyamanan dalam proses pembelajaran sehingga berdampak baik pada prestasi belajarnya.

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat ini meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, dan teman bergaul.

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

(50)

mampu mengatur jadwal sebaik mungkin agar tidak mengganggu kegiatan belajar.

b) Media Masa

Media masa mempunyai pengaruh yang cukup tinggi terhadap pola pikir dan gaya hidup seseorang yang sedikit ataupun banyak turut berdampak pada kegiatan belajar seseorang.

c) Teman bergaul

Berteman merupakan naluri semua mahluk hidup, terlebih lagi bagi manusia yang merupakan mahluk sosial. Hal ini membuat suatu hubungan saling mempengaruhi antara sesama teman pergaulan. Hubungan pertemanan dengan orang yang memperhatikan dan mementingkan pendidikan akan lebih memacu pada keberhasilan belajar. e. Indikator Keberhasilan

(51)

2. Mata Pelajaran Akidah Akhlak a. Pengertian Akidah Akhlak

Secara istilah akidah adalah keyakinan atau kepercayaan terhadap sesuatu dalam setiap hati seseorang yang membuat hati tenang. Dalam islam akidah ini kemudian melahirkan iman. Menurut Al-Ghozali sebagaimana dikutip oleh Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan (2007:235) iman adalah mengucapkan dengan lisan, mengakui kebenarannya dengan hati dan mengamalkannya dengan angota badan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa akidah adalah dasar-dasar pokok keyakinan dan kepercayaan yang dibenarkan oleh hati sehingga memunculkan ketenangan sebagai sumber keyakinan yang mengikat dan melahirkan keimanan.

Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa arab akhlak dalam bentuk jamak, sedang mufrodnya adalah khuluq yang berari budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Nur Hidayat, 2013:1)

(52)

perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan (Nur Hidayat, 2013:4-8).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat seseorang yang tertanam dalam jiwa yang muncul secara spontan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan terlebih dulu.

Dari uraian tentang akidah dan akhlak, maka dapat dipahami bahwa bubungan antar akidah dan akhlak merupakan hubungan yang erat dan saling terkait satu sama lainnya. Akidah merupakan keyakinan hati yang mendasari perwujudan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan akidah yang baik maka akan melahirkan akhlak yang baik sebagai manifestasi dari akidah.

Melihat hubungan akidah dan akhlak yang sangat erat dan menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan, maka dalam pendidikan agama islam pada tingkat dasar dan menengah, pendidikan akidah dan pendidikan akhlak digabungkan dalam satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran Akidah Akhlak. Pendidikan Akidah Akhlak adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah Swt. dan merealisasikan dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.

(53)

terkandung materi tentang keyakinan atau kepercayaan dalam islam yang melahirkan keimanan dan perwujudannya menjadi tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini senada dengan Muhaimin (2004:309) bahwa mata pelajaran Akidah Akhlak adalah salah satu rumpun mata pelajaran pendidikan agama islam yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan dalam islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupan sehari-hari. b. Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak dalam Permenag RI No. 2 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

1) Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.

(54)

c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak pada Madrasah Tsanawiyah (MTs) menurut Permenag Nomor 2 Tahun 2008 meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Aspek Akidah, meliputi: Dasar dan tujuan akidah islam, Sifat-sifat Allah al-asma‟ al-husna, Iman kepada Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir, serta Qada dan Qadar.

2) Aspek akhlak terpuji, meliputi: Bertauhid, ikhlas, ta‟at, khauf,

taubat, tawakal, ihtiyar, sabar, syukur, qana‟ah, tawadu‟,

husnu-zhan, tasamuh dan ta‟awun, berilmu, kreatif, dan produktif.

3) Aspek akhlak tercela, meliputi: Kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabur, hasad, dendam,

fitnah dan namimah.

3. Materi Adab Islami Terhadap Tetangga

Materi Adab Islami terhadap Tetangga adalah salah satu materi pembelajaran dalam mata pelajaran Akidah Akhlak pada tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) kelas 9 pada semester ganjil dengan kompetensi dasar (KD) sebagai berikut:

a. Menghayati adab islami kepada tetangga.

b. Terbiasa menerapkan adab islami kepada tetangga. c. Memahami adab islami kepada tetangga.

(55)

Dalam materi adab islami terhadap tetangga terdapat beberapa sub pembahasan sebagai berikut:

a. Pengertian Tetangga

Pengertian tetangga secara bahasa adalah orang yang tempat tinggalnya (rumahnya) berdekatan. Tetangga adalah orang-orang yang bergaul dengan kita setiap hari. Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan tetangga. Sebagian mereka mengatakan tetangga

adalah ”orang-orang yang salat subuh bersamamu”, sebagian lagi

mengatakan ”40 rumah dari setiap sisi”, sebagian lagi

mengatakan”40 rumah disekitarmu, 10 rumah di setiap sisi” (LKS

Fattah, 2017: 38). Umat islam wajib menghormati tetangga, tidak boleh membeda-bedakan antara tetangga yang miskin dan kaya. Islam mengajarkan hak tetangga atas tetangga lainnya.

Allah Swt. berfirman untuk berbuat baik terhadap tetangga, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur‟an Surah an-Nisa‟ ayat 36

sebagai berikut:

Artinya : ”sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan

(56)

dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (Q.S. an-Nisa‟ [4]:36)

Ibnu Abbas, seorang ahli tafsir pada zaman Rasulullah Saw.

Mengartikan kata ”Wal jari zil qurba” sebagai tetangga yang ada

hubungan kerabat, sedangkan ”wal jaril junubi” adalah tetangga

yang tidak ada hubungan kerabat. Adapula ahli tafsir yang mengartikan bahwa tetangga dekat adalah tetangga muslim, sedangkan tetangga jauh adalah tetangga nonmuslim (LKS Fattah, 2017: 38).

Dalam ajaran islam ada tiga jenis tetangga, yaitu:

1) Tetangga muslim yang masih mempunyai hubungan kekeluargaan. Tetangga semacam ini memiliki tiga hak, yaitu hak sebagai tetangga, hak sesama muslim, dan hak kekerabatan. 2) Tetangga muslim saja. Tetangga semacam ini mempunyai dua

hak, yaitu hak sebagai tetangga dan hak sesama muslim.

3) Tetangga nonmuslim. Tetangga semacam ini hanya mempunyai satu hak saja yaitu hak bertetangga (LKS Fattah, 2017: 38). b. Dalil Perintah Memuliakan Tetangga

(57)

Artinya : ”sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan

-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat,anak-anak yatim. Orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”

(Q.S. an-Nisa‟ [4]:36)

Selain dalil dari Al-Qur‟an, Nabi Muhammad Saw. Menjelaskan secara rinci tentang perintah berbuat baik terhadap tetangga. Berbuat bagi terhadap tetangga merupakan suatu kewajiban bagi umat islam agar tercipta keharmonisan di dalam suatu masyarakat.

Berikut beberapa hadis tentang berbuat baik terhadap tetangga.

1) Tidak menyakiti tetangga

(58)

ٌ َيٍَْى َٗ

.

،ٍَِْٔيَع ٌ َقَدَص ََُٖ٘ف َلِىَذ َءا َز َٗ َُاَماَََف ،ًٍاٌََّأ ُ َثَلاَث ُ َفاٍَّضىا َٗ

ْتَُْصٍَِى َْٗأ ا ًسٍَْخ ْوُقٍَْيَف ِس ِخَ ْلْا ًِ ٍَْْ٘ىا َٗ ِلله اِب ٍُِِْؤٌُ َُاَم ٍَِْ َٗ

Dari Abu Syuraih Al Adawi, dia berkata, “Kedua telingaku ini

telah mendengar, kedua mataku ini telah melihat ketika Nabi

Sallallahu „alaihi wassalam berbicara, lalu berkata, “

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menghormati tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia menghormati

tamunya pada waktu istimewanya”. Para sahabat bertanya, „Wahai Rasulullah, apakah waktu istimewa itu?‟ Beliau

menjawab, „Sehari semalam. Bertamu itu adalah tiga hari. Bila

lebih dari tiga hari, maka itu adalah shadaqah‟. Dan

barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, amka

hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”(H.R. Bukhari)

(59)

2) Memuliakan tetangga

Diriwayatkan dari „Aisyah r.a. Aku mendengar Rasulullah SAW

bersabda, “Jibril selalu berwasiat kepadaku agar berbuat baik

kepada tetangga sehungga aku mengira bahwa tetangga diberi

hak untuk mendapatkan harta warisan juga” (H.R. Muslim)

Berbuat baik kepada tetangga merupakan perilaku Nabi Muhammad Saw. yang harus dicontoh oleh umatnya. Karena begitu pentingnya untuk selalu berbuat baik kepada tetangga sehingga malaikat jibril selalu berwasiat kepada Rasulullah Saw. untuk selalu berbuat baik kepada tetangga sampai-sampai Rasulullah Saw. mengira bahwa tetangga juga berhak untuk mendapatkan harta warisan.

3) Memberi makan tetangga yang fakir

َهاَق َُْْٔع ُالله ًَ ِ َز ٍّزَذ ىِبَأ َِْع

pernah berpesan kepadaku, “Apabila kamu memasak gulai,

perbanyaklah kuahnya, kemudian perhatikanlah tetangga mu,

(60)

Hadis ini mengajarkan umat manusia untuk saling memperhatikan, peduli, empati dan menjaga perasaan orang-orang disekitar kita, dan tetangga merupakan orang-orang yang selalu berada disekitar kita.

4) Bermanis muka kepada tetangga

َهاَق َُْْٔع ُالله ًَ ِ َز ٍّزَذ ىِبَأ َِْع

bersabda kepadaku, ”Janganlah sekali-kali kamu meremehkan

suatu kebaikan sedikitpun walaupun kamu hanya menunjukkan dengan bermuka manis sewaktu bertemu dengan saudaramu. (H.R. Muslim)

Hadis di atas mengajarkan bahwa dalam keadaan bagaimanapun kita dianjurkan untuk tetap bermuka ceria ketika bertemu dengan orang lain sebagai bentuk penghormatan kepada mereka dan hal itu merupakan kebaikan yang berpahala di sisi Allah Swt.

5) Berdosa orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya

َهَاق ٌََّيَس َٗ ٍَِْٔيَع ُالله ىَّيَص ًَِّبَّْىا ََُّأ ،ٍحٌَْسُش ًِْبَأ َِْع

Dari Abu Syuraih ra. bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda,

”Demi Allah dia tidak beriman, demi Allah dia tidak beriman,

(61)

itu ya Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Yang tetangganya tidak

aman dari gangguan-gangguannya.” (H.R. Bukhari)

Dalam hadis diatas menunjukkan bahwa umat islam dilarang mengganggu tetangganya baik dengan ucapan maupun perbuatan. Bahkan Nabi Muhammad Saw. menafikan iman orang yang mengganggu tetangganya dengan bersumpah menyebut nama Allah Swt.

c. Adab terhadap Tetangga

Seorang muslim diperintahkan menjaga dirinya untuk berbuat baik terhadap tetangga dan masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Perintah tersebut datang dari Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw. Perintah dari keduanya tidak dapat kita acuhkan begitu saja sebab perintah yang datang dari Allah Swt. dan Rasulullah Saw. tentu memiliki hikmah dan manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat. Berbuat baik kepada sesama merupakan ciri orang yang yang beriman kepada Allah Swt. termasuk berbuat baik kepada tetangga.

Tetangga memiliki hak-hak yang harus kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun hak-hak tetangga adalah sebagai berikut:

1) Memberi salam kepada tetangga terlebih dahulu.

(62)

3) Mengembalikan hak adami (membayar hutang, mengembalikan barang pinjaman) jika memiliki tanggungan kepada tetangga. 4) Mengunjungi tetangga yang sakit.

5) Mengucapkan selamat jika tetangga bergembira dan mengucapkan berbela sungkawa jika mereka mengalami kesusahan.

6) Menutupi kekurangan tetangga dan melindungi tetangga semampu kita.

7) Menampilkan muka manis dan penuh hormat kepada tetangga (Dirjen Pendis, 2016: 48).

Jika hak-hak tetangga tersebut dapat kita penuhi, kehidupan yang terjalin antar sesama tetanggga akan lebih harmonis dan tenteram. Kehidupan yang harmonis akan menghindarkan masyarakat dari perkelahian, tawuran, saling fitnah, dan keburukan-keburukan lainnya.

d. Keutamaan Memuliakan Tetangga

Nilai positif dari memuliakan tetangga adalah sebagai berikut:

1) Mendapat kasih sayang dan cinta dari Allah Swt. dan Rasulullah Saw.

(63)

3) Mudah mendapat pertolongan ketika membutuhkan karena sifat suka menolong yang kita biasakan.

4) Dihormati masyarakat karena memiliki akhlak yang mulia (LKS Fattah, 2017: 41).

4. Metode Pembelajaran Coorperative Script a. Pengertian Metode Cooperative Script

Metode Cooperative Script adalah salah satu dari beberapa metode pada metode pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Metode ini dikemukakan oleh Danserau dan

kawan-kawan pada tahun 1985 (Yatim Riyanto, 2009: 284).

Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri (Suyatno, 2009: 51). Pada pembelajaran kooperatif para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang ditentukan, dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa yakni mempelajari materi pelajaran dan didiskusikan untuk memecahkan masalah (tugas).

Adapun pengertian Pembelajaran Kooperatif dilihat dari berbagai pendapat adalah sebagai berikut :

(64)

bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Nurhadi, 2004:112).

2) Pembelajaran kooperatif adalah pmbelajaran yang menuntut kerjasama siswa dan saling ketergantungan dalam struktur, tugas, tujun, dan hadiah (Ibrahim, 2002:3).

3) Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalamkelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang beranggotakan 4-6 orang dalam struktur kelompok heterogen (Sujono, 2009:12).

(65)

Maka dari itu, pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode pembelajaran yang diyakini mampu meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa karena pembelajaran ini berorientasi pada siswa. Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pemahaman suatu konsep melalui aktivitas sendiri dan interaksinya dengan siswa lain. Pembelajaran kooperatif juga dapat memberikan dukungan bagi siswa untuk saling tukar menukar ide, memecahkan masalah, berpikir alternatif, dan meningkatkan ketagkapan berbahasa.

Metode Cooperative Script merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Cooperative Script adalah salah satu strategi pembelajaran dimana siswa bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang dipelajari (Lambiotte, dkk, dalam Miftahul Huda, 2014:213). Dengan kata lain metode Cooperative Script merupakan metode belajar yang membutuhkan kerjasama

antar dua orang, yang mana yang satu sebagai pembicara dan yang satunya sebagai pendengar. Metode Cooperative Script dikenal juga dengan nama Skrip Kooperatif.

(66)

pelajaran yang diajukan oleh guru. Dalam hal ini guru membagi siswa menjadi berpasangan dan setiap pasangan akan membahas suatu tema yang telah diberikan sebelumnya oleh guru dan saling mengutarakan pendapatnya masing-masing untuk menemukan suatu kesimpulan jawaban (Moh. Sholeh Hamid, 2014: 220).

Pada pembelajan Cooperative Script terjadi kesepakatan antara siswa tentang aturan-aturan dalam berkolaborasi. Masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Pada interaksi siswa terjadi kesepakatan, diskusi, menyampaikan pendapat dari ide-ide pokok materi, saling mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam aktivitas siswa selama pembelajaran Cooperative Script benar-benar memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan dan kesimpulannya, jadi benar-benar sangat sesuai dengan pendekatan konstruktivis yang dikembangkan saat ini.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative Sript ditujukan untuk membantu siswa berfikir secara

(67)

siswa untuk menemukan ide-ide pokok dari gagasan besar yang disampaikan oleh guru.

b. Langkah-langkah metode Coorperative Script

Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran Coorperative Script yang dikemukakan oleh Miftahul Huda

(2014:213) adalah sebagai berikut:

1) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok berpasangan 2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan

membuat ringkasan.

3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. 4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,

dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar, menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap serta pendengar membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.

5) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta melakukan kegiatan seperti di atas.

6) Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru. 7) Penutup.

(68)

Metode Coorperative Script memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya seperti yang dikemukakan oleh Mifthul Huda (2014:214) adalah sebagai berikut:

1) Dapat menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya pikir kritis, serta mengembangkan jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru yang diyakini benar.

2) Mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain, dan belajar dai siswa lain.

3) Mendorong siswa untuk berlatih memecahkan masalah dengan mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya

4) Membantu siswa belajar menghormati siswa lain serta menerima perbedaan yang ada.

5) Memotivasi siswa yang kurang pandai agar mampu mengungkapkan pemikirannya.

6) Memudahkan siswa berdiskusi dan melakukan interaksi sosial. 7) Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

d. Kekurangan metode Coorperative Script

(69)

1) Beberapa siswa takut untuk mengemukakan ide karena akan dinilai oleh teman dalam kelompoknya.

2) Ketidak mampuan siswa untuk menerapkan metode ini, sehingga banyak waktu yang tersista untuk menjelaskan mengenai metode pembelajaran.

3) Guru harus melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa untuk menghitung hasil presentasi kelompok.

4) Kesulitan membentuk kelompok yang solid dan dapat bekerjasama dengan baik.

5) Kesulitan siswa menilai secara individu karena mereka berada dalam kelompok.

B. Kajian Pustaka

Penelitian tundakan kelas tentang penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script pernah dilakukan oleh Triyanto (2017) dengan judul

Peningkatan Prestasi belajar Mata Pelajaran Ski Materi Bangsa Arab Pra

Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama MAN

Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. Dalam penelitian tersebut

(70)

Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada siklus I nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5%. Kemudian pada siklus II nilai yang tuntas naik menjadi 27 siswa atau 84,4%. Selanjutnya pada siklus III jumlah siswa yang tuntas sebanyak 31 siswa atau 96,8%.

Perbedaan penelitian Triyanto (2017) dengan penelitian ini adalah variable yang diteliti yaitu peningkatan prestasi belajar mata pelajaran SKI materi Bangsa Arab pra Islam dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas X Agama MAN Tengaran. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini adalah menggunakan metode Cooperative Script.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Thoriq Aziz (2015) pada siswa kelas 5 MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang dengan judul Peningkatan Prestasi belajar IPA Dengan Menggunakan Metode

Cooperative Script Pada Siswa Kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten

Semarang Semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan metode Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada matapelajaran IPA. Penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus ini menunjukkan hasil yang selalu meningkat mulai dari pra siklus ke siklus I dan ke Siklus II.

(71)

Perbedaan penelitian Aziz (2015) dengan penelitian ini adalah variable yang diteliti yaitu peningkatan prestasi belajar IPA dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas V MI Al-Khoiriyah Mendoh Kabupaten Semarang. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini adalah menggunakan metode Cooperative Script

Persamaan dari penelitian Triyanto (2017) dan Aziz (20015) terletak pada salah satu variabelnya yaitu menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script dan hasilnya sama, yaitu metode Cooperative Script

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(72)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang mana dalam setiap siklusnya terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu; perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sebelum pelaksanaan tindakan kelas terlebih dahulu telah dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran sebelum tindakan atau sering disebut dengan kegiatan pra siklus yang digunakan sebagai pembanding keberhasilan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II.

Berikut ini akan dipaparkan tentang pelaksanaan pelaksanaan Penelitian tindakan kelas berdasarkan siklusnya:

A. Deskripsi Pra Siklus

Kegiatan pra siklus merupakan kegiatan awal untuk memulai Penelitian tindakan kelas (PTK). Kegiatan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 11 November 2017 dengan mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran Akidah Akhlak di kelas 9 MTs Yasinta Salatiga dengan meteri adab islami terhadap tetangga yang dilaksanakan oleh Ibu Faridah Rahmawati, S.Ag. selaku Guru Mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Yasinta Salatiga.

(73)

terjadi komunikasi satu arah meskipun pada akhir pembelajaran juga dilakukan tanya jawab namun kurang efektif karena banyak siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru. Dalam kegiatan pembelajaran tidak terjadi komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik, akibatnya banyak peserta didik yang malah asyik ngobrol, kurang bersemangat dan ada beberapa yang ngantuk, dan hasil evaluasinyapun masih banyak yang belum memenuhi KKM yang ditetapkan, yaitu nilai 75. Hal ini dikarenakan metode dan strategi pembelajaran yang digunakan monoton dengan metode ceramah yang kurang bervariasi.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus I dilaksanakan dengan tahapan dan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perencenaan

a. Merencanakan proses pelaksanaan siklus I dan menentukan waktu pelaksanaannya.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam pemebelajaran.

c. Merencanakan materi pembelajaran Akidah Akhlak tentang Adab Islami Terhadap Tetangga dengan menerapkan metode pembelajaran Cooperative Script.

Gambar

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK.
Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik
Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru
Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Guru Pra Siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

pelajaran akidah akhlak dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII di. MTsN

Evaluasi guru mata pelajaran akidah akhlak dalam meningkatkan prestasi. belajar siswa kelas VII di

Kesimpulan yang diperoleh adalah pembelajaran dengan media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak menjadi lebih baik,

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS NEGERI BANDUNG TAHUN.

Interpretasi Interpretasi Kesimpulan Pengaruh signifikan antara kompetensi kepribadian guru mata pelajaran Akidah Akhlak terhadap hasil belajar Akidah Akhlak siswa

adalah: (1) Apakah Dengan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pserta Didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII MTsN Ma’rang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Cooperative Script dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata

3.2 Hasil Penerapan Strategi Pembelajaran dalam Aspek Afektif pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Peserta didik di MTs Swasta BPP Bawan memiliki hasil pembelajaran bidang Akidah Akhlak