• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI KELAS IX-G MTs NEGERI 1 CILACAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DI KELAS IX-G MTs NEGERI 1 CILACAP"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

233

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO

DI KELAS IX-G MTs NEGERI 1 CILACAP

Imam Muzaki Ulfi

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya imammuzaki1@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IX-G di MTs Negeri 1 Cilacap melalui penggunaan media video dalam pembelajaran.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kurt Lewin, yang dilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI-G MTs Negeri 1 Cilacap Tahun Pelajaran 2022/ 2023 yang berjumlah 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi untuk pelaksanaan pembelajaran dan keaktifan peserta didik, tes untuk kompetensi kognitif, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan penelitian ini sekurang- kurangnya 75% atau lebih dari jumlah peserta didik kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap memperoleh nilai evaluasi pembelajaran materi akhlak terpuji pada diri sendiri sama dengan / diatas KKM yaitu 75.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan video dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Akhlak Terpuji pada diri sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari: (1) adanya peningkatan kegiatan belajar peserta didik pada tiap siklus. Skor keaktifan peserta didik pada siklus I sebesar 34 atau rata-rata 3.4 sedangkan siklus II sebesar 38 atau rata-rata 3.8; (2) adanya peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan belajar peserta didik. Rata-rata kelas pada siklus I sebesar 79.38, dan siklus II sebesar 83.44. Ketuntasan belajar peserta didik yang diukur dengan tes kompetensi kognitif pada siklus I sebesar 71.88%, dan siklus II sebesar 84.48%.

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

234 Kata Kunci : Media, Video, Akidah Akhlak

PENDAHULUAN

Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi setiap makhluk yang berbudaya dan berakal sehat, yakni manusia yang sekaligus sebagai khalifah Allah di muka bumi. Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu

“paedagogie” yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Inggris pendidikan adalah “education” yang bermakna pengembangan atau bimbingan, sedangkan dalam bahasa Arab pendidikan adalah “tarbiyah”

(Ananda Rusdy., Inovasi Pendidikan).

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 dipaparkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Nanang, 2014).

Dari pengertian pendidikan di atas jelas bahwa pelaksanaan pendidikan itu pada umumnya adalah mengembangkan mutu dan potensi sumber daya manusia untuk membangun bangsa yang lebih maju. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan berpengaruh terhadap kualitas sistem pembelajaran di madrasah terutama pada Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Artinya dengan kehadiran teknologi yang modern, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat pembelajaran menjadi menarik dan efektif, baik dalam proses pembelajaran maupun pemilihan media pembelajaran, sehingga peserta didik akan menjadi senang, tertarik, dan antusias selama proses pembelajaran berlangsung kemudian peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Dalam proses pembelajaran ada beberapa mata pelajaran diantaranya Akidah Akhlak yang merupakan salah satu Mata Pelajaran wajib sebagai salah satu komponen dari Pendidikan Agama Islam di tingkat satuan pendikan

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

235

Madrasah Tsawiyah (MTs) setingkat SMP. Pembelajaran Akidah Akhlak digunakan untuk membekali peserta didik dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT dalam nantinya mengarungi kehidupan di masyarakat.

Selain itu juga melatih pembiasaan peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Sebagai pendidik dalam menanamkan pemahaman serta penerapan nilai-nilai Ketuhanan dan Perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kaitannya mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas dan kompetitif di tengah perkembangan zaman yang semakin maju.

Pemilihan media pembelajaran menjadi salah satu hal yang krusial di dalam proses pembelajaran. Menurut Daryanto (2010: 6), media pembelajaran adalah segala sesuatu (baik manusia, benda, atau lingkungan sekitar) yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dalam pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan Peserta Didik pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Serta adapula pendapat Haryono (2014: 48) mengatakan bahwa "media pembelajaran merupakan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan Peserta Didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar untuk menambah informasi baru pada diri Peserta Didik".

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru dan dapat membantu mengantarkan pesan selama proses pembelajaran berlangsung untuk menambah informasi baru pada diri Peserta Didik dan dapat merangsang perhatian, pikiran serta perasaan sehingga Peserta Didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tergantung pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran di kelas dan kegiatan evaluasi terhadap Peserta Didik. Tugas guru bukan hanya mengajar (teacher centered), tapi lebih mengutamakan membelajarkan Peserta Didik (children centered). Selama proses pembelajaran juga membutuhkan komunikasi yang baik antara guru dan Peserta Didik untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut guru membutuhkan media pembelajaran yang menunjang agar tercapainya tujuan pembelajaran yang

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

236

diharapkan. Saat menentukan media pembelajaran, guru juga harus memikirkan karakteristik Peserta Didik dan menarik minat Peserta Didik dalam pemilihan media tersebut. Agar dapat menarik minat Peserta Didik maka bisa menerapkan media yang dapat dilakukan secara bermain sambil belajar.

Peneliti memilih media video pembelajaran dikarenakan media video pembelajaran tersebut dapat menampilkan informasi atau peristiwa tanpa harus mengalami secara langsung. Penggunaan media video dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan mempertimbangkan isi konten dari video dengan memperhatikan karakteristik peserta didik serta lingkungan madrasah. Harapan dari penggunaan media video dalam pembelajaran yaitu meningkatnya hasil belajar peserta didik sehingga akan menghasilkan nilai evaluasi pembelajaran yang baik pula.

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil evaluasi pembelajaran peserta didik Kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap pada materi sebelumnya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah masih banyaknya peserta didik yang nilai hasil evaluasinya masih dibawah KKM. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: (1) Tidak digunakannya media pembelajaran di dalam kegiatan pembelajaran. (2) Banyak Peserta Didik yang pasif dalam proses pembelajaran. (3) Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru.

Menurut Slameto (2003: 13) menyatakan “belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Untuk mendapatkan sesuatu seseorang harus melakukan usaha agar apa yang di inginkan dapat tercapai. Usaha tersebut dapat berupa kerja mandiri maupun kelompok dalam suatu interaksi.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

237

Arti media menurut KBBI adalah alat atau perantara, dalam hal pendidikan maka dapat diartikan alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran. Oleh karena itu media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan yang diperuntukkan kepada penerima pesan.

Terdapat pula media menurut Education Assocation (NEA), media adalah sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca/

dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Usman, 2002).

Dalam penelitian Taufik Dwi Kurniawan yang berjudul pengaruh penggunaan media video pembelajaran terhadap prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial peserta didik kelas V sd se-kecamatan Gedangsari Gunungkidul tahun ajaran 2015/ 2016, menyatakan Prestasi belajar IPS yang menggunakan media video pembelajaran lebih tinggi daripada kelas yang menggunakan media konvensional. Dengan demikian, media video pembelajaran lebih efektif digunakan daripada media konvensional. Selain itu, peserta didik memberikan respon yang baik dalam mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan media video pembelajaran dibandingkan dengan menggunakan media konvensional. Peserta didik lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran IPS (Kurniawan, 2016).

Gange mendefinisikan istilah pembelajaran sebagai “a set of events embedded in purfoseful activities that fasilitate learning”. Artinya pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar (Pribadi, 2009). Maksudnya suatu kegiatan yang sengaja dibentuk agar proses belajar mengajar itu jadi mudah dan menyenangkan.

Definisi lain tentang pembelajaran dikemukakan oleh Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan yang mengemukakan bahwa pembelajaran adalah pengembangan dan penyampaian informasi dan kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan spesifik. Sedangkan yang dimaksud oleh Patricia dan Tilman ini pembelajaran adalah bentuk pengembangan dari suatu proses belajar dan sarana penyampaian informasi yang merupakan suatu

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

238

kegiatan yang sengaja dibentuk demi mencapai tujuan khusus dari proses belajar mengajar (Pribadi, 2009).

Selanjutnya pengertian Akidah Akhlak dapat dikaji dari dua kata pembentuknya yaitu Akidah dan Akhlak. Kata Akidah berasal dari Bahasa arab yaitu ‘aqida, ya’qidu, Akidah yang artinya membuhul atau mengikat. Jadi, berdasarkan isim masdar, maksud ikatan dan buhulan yaitu seseorang dengan rela mengikatkan dirinya, membuhulkan dirinya kepada apa yang dipercayainya, dengan ikatan yang paling kuat sehingga ia sendiri menjadi terikat tanpa terpaksa. Akidah juga berarti yang dipercayai dalam hati (May, 2015).

Akidah merupakan hal dasar dalam beragama yang harus di miliki setiap muslim Untuk membekali diri dan menjaga kualitas keimanan, setiap muslim memiliki kewajiban untuk memahami hakikat dan ruang lingkup Akidah Islam secara benar. Keyakinan dan komitmen yang benar akan menuntun seseorang muslim dalam berperilaku. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqaroh:

151 menerangkan bahwa Rasulullah diutus untuk menyucikan keyakinan kita hanya kepada Allah SWT saja (RI, 2006).

Sedangkan pengertian akhlak dilihat dari sudut kebahasaan, akhlak berasal dari bahasa arab yaitu isim mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu, if’ala yang berarti al- sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabi’at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama) (Nata, 2006).

Kata khuluk juga digunakan untuk menggambarkan keadaan jiwa seseorang manusia yang menjadi sumber lahirnya suatu tindakan secara spontan, atau juga suatu ungkapan yang ditujukan untuk perbuatan yang lahir dari namanya yaitu ‘iffa, ‘adala dan lain sebagainya. Dalam kata khuluq paling tidak ditemukan dua unsur utama di dalamnya yakni keadaan jiwa di satu sisi dan perilaku yang nyata yang lahir dari keadaan jiwa ini pada sisi lain, yang keduanya saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan (Mansyur, 2007).

METODOLOGI PENELITIAN

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

239

Jenis penelitian tindakan kelas ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas Partisipan Single Research dimana guru sekaligus menjadi peneliti dari awal sampai berakhirnya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal Tahun Pelajaran 2022/ 2023 bulan September – Oktober 2022 di kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap yang terletak di Desa Pahonjean Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). (Aqib Zainal., 2016).

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.

2009: 61) Menurut Hadi, variabel sebagai gejala yang bervariasi atau penelitian yang bervariasi (Arikunto, Prosedur Penelitian, 2006).

Variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu: (1) Variabel Input : Peserta didik kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap; (2) Variabel Proses Pemanfaatan media video; (3) Variabel Output : Meningkatnya hasil belajar Peserta Didik.

HASIL PENELITIAN

Sebelum melakukan tindakan diawali dengan mengamati perolehan nilai hasil belajar pada materi sebelumnya yang diperoleh data sebagai berikut:

Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak pra siklus terdapat peserta didik yang tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 75 yang telah ditetapkan. Dari 32 peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 46,87% atau 15 peserta didik, dan peserta didik yang tuntas sebanyak 53,13% atau 17 peserta didik. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 dan nilai yang terendah adalah 40. Nilai rata-rata kelas yaitu 65.

Selanjutnya dilakukan tindakan dengan menggunakan 2 siklus yang diperoleh hasil belajar sebagai berikut:

a. Siklus I

Tabel 1

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

240

Analisis Ketuntasan Hasil Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap

Semester I / 2022-2023 Siklus I

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 23 71,88%

2 Tidak Tuntas 9 28,12%

Rata-rata 79,38

Nilai Maks 100,00

Nilai Min 60,00

Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data analisis ketuntasan hasil belajar peserta didik terdapat 23 peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih dari KKM 75 atau 71,88% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar kurang dari 75 adalah 9 peserta didik atau 28,12%.

b. Siklus II

Tabel 2

Analisis Ketuntasan Hasil Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap

Semester I / 2022-2023 Siklus II

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 27 84,38%

2 Tidak Tuntas 5 15,62%

Rata-rata 83,44

Nilai Maks 90,00

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

241

Nilai Min 70,00

Berdasarkan tabel 2 analisis ketuntasan hasil belajar peserta didik di atas terdapat 27 peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar lebih dari KKM 75 atau 84,38% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan belajar kurang dari 75 adalah 5 peserta didik atau 15,62%.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media video dalam pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak. Oleh karena itu, media video pembelajaran dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar agar prestasi belajar peserta didik lebih maksimal.

Kesimpulan yang diperoleh adalah pembelajaran dengan media video pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak menjadi lebih baik, sehingga penggunaan media video pembelajaran memberikan hasil yang baik terhadap prestasi belajar Akidah Akhlak pada pokok bahasan akhlak tepuji pada diri sendiri kelas XI-G semester gasal MTs Negeri 1 Cilacap tahun pelajaran 2022/ 2023.

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar antara sebelum menggunakan media video dalam pembelajaran di kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap dengan sesudah digunakan media video pembelajaran.

Dari prosentase ketuntasan belajar pada evaluasi pembelajaran yang dilaksakan pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil yaitu ketuntasan belajar siklus I sebesar 71.88% sedangkan prosentase ketuntasan belajar pada siklus II sebesar 84,38% sehingga terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 12,50%

antara siklus I dengan siklus II atau dengan kata lain, penggunaan media video pada pembelajaran Akidah Akhlak materi akhlak terpuji pada diri sendiri di kelas IX-G MTs Negeri 1 Cilacap berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

242

Ananda Rusdy., d. (Inovasi Pendidikan). 2017. Medan: CV Widya Puspita.

Aqib Zainal., d. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrahma Widia.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Haryono, A. D. (2014). Metode Praktis Pengembangan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran. Malang: Genius Media

Kurniawan, T. D. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Video Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta didik Kelas V Sd Se-Kecamatan Gedangsari Gunungkidul Tahun Ajaran 2015/2016. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, , Vol. 3, Nomor 1.

Mansyur, A. (2007). Akhlak Taswuf. Pekanbaru: Program Pascasarjana UIN Suska Riau dan LSFK2P.

May, A. (2015). Melacak Peranan Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam. Tsaqafah: , Vol 11 No. 2.

Nanang, P. (2014). Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nata, A. (2006). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Rajawali Press.

Pribadi, B. A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

RI, D. A. (2006). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Madinah: Mujamma al Malik Fadhli ath- Thiba al-Mushaf asy-Syarif.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, B. (2002). Media Pendidikan. Jakarta: Ciputat Press.

Referensi

Dokumen terkait

secara lisan tanpa melakukkan perjanjian secara tertulis, dan juga dari penelitian yang dilakukan hampir semua tukang gigi tidak menjelaskan secara detail mengenai

Pada penelitian ini, d ata yang digunakan sebagai contoh penerapan perhitungan biaya tambahan pada program pensiun manfaat pasti dengan metode accrued benefit cost adalah data

C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc 19... C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc

Praktik pegalaman lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan unutuk menerapkan teori yang diperoleh

1 Pasien yang masuk dengan masalah gizi maupun tidak merupakan tanggung jawab

yang diuapkan di wadah akan terfraksinasi saat mencapai kolom yang berisi bola terbuat dari gelas. Kontak intim antara uap/gas dengan bola di kolom inilah

santun terhadap guru,dan tetangga - Siswa dapat menunjukan sikap terhadap tetangga - Siswa dapat meyebutkan do;a terhadap orangtua 15-17 30 4 Mencontoh gerakan shalat - Siswa

theless, the indoor features (e.g. building components, furnitures, spaces, etc.) as they are currently proposed by those standards are not adapted to applications such as