3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yang berbentuk two group pretest-posttest design, yang merupakan uji klinis tersamar ganda secara paralel dengan 2 kelompok melakukan randomisasi.37
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian : Instalasi rawat jalan dan rawat inap Psikiatri Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Jiwa Propinsi Sumatera Utara.
Waktu Penelitian : 1 Juli 2010 – 30 September 2010
3.3. Populasi Penelitian
3.3.1. Populasi target adalah pasien skizofrenik yang datang berobat ke BLUD Rumah Sakit Jiwa Propinsi Sumatera Utara.
3.3.2. Populasi terjangkau adalah pasien skizofrenik yang datang berobat di BLUD Rumah Sakit Jiwa Propinsi Sumatera Utara periode 1 Juli 2010- 30 September 2010.
3.4. Sampel dan Cara Pemilihan Sampel
3.4.1. Sampel penelitian adalah pasien skizofrenik pada fase akut dengan simtom positif.
3.4.2. Cara pengambilan sampel dengan non probability sampling jenis consecutive sampling.38
3.5. Besar Sampel
Besar sampel diukur dengan menggunakan rumus : 39,40
(Zα + Zβ)S 2
n
1 = n2 = 2(X1 – X2)
Zα = tingkat kepercayaan = 95 % ; pada α = 5 % = 1,645 (satu arah) Zβ = power = 90 % ; pada β = 10 % = 1,282
X1 – X2 = 2 S = 1,63 9
n1 = n2 = 11,4 20
Dengan menggunakan rumus di atas didapati jumlah sampel untuk masing- masing kelompok 20 orang
3.6. Kriteria Penelitian
3.6.1. Kriteria Inklusi
1. Pasien skizofenik yang memenuhi kriteria diagnostik menurut
PPDGJI-III.32
3. Berat badan ideal ( BMI = 18,50-24,99)
4. Memiliki tingkat keparahan yang sama diukur dengan PANSS skor total
> 60 dan dengan ketentuan sub skala positif skor
≥ 4 pada 1 atau lebih dari item PANSS berikut ini : waham, kekacauan proses pikir, perilaku halusinasi, kecurigaan/ kejaran.15. Fase akut
3.6.2. Kriteria Eksklusi
1. Pasien dengan riwayat tidak respons / hipersensitif terhadap quetiapine atau haloperidol.
2. Dalam keadaan hamil dan menyusui.
3. Pasien skizofrenik dengan komorbiditas penyakit medis umum, gangguan mental organik dan atau gangguan psikiatrik lainnya.
4. Tekanan darah sistolik < 100 mmHg
3.7. Ijin Subjek Penelitian
Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua atau pasangan atau keluarga terdekat lainnya setelah terlebih dahulu diberi
penjelasan sebelum diberikan pengobatan dengan quetiapine atau
haloperidol.
3.8. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komite Etika penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.9. Cara Kerja Penelitian
Pasien skizofrenik yang memenuhi kriteria inklusi mengisi persetujuan secara tertulis setelah mendapatkan penjelasan yang terperinci dan jelas dari peneliti. Selanjutnya subjek penelitian dipilih yang memiliki
kesamaan rerata dalam hal berat badan, umur dan tingkat keparahan
penyakit (diukur skor PANSS total termasuk sub skala positif). Sebelum dilakukan intervensi, dilakukan randomisasi terhadap subjek penelitian
untuk menentukan subjek mana yang mendapatkan quetiapine atau
haloperidol dengan menggunakan tabel angka random. Selanjutnya dua puluh subjek yang akan diteliti diintervensi dengan pemberian quetiapine dua kali sehari dalam dosis terbagi : 50 mg pada hari pertama pengobatan, 100 mg sehari pada hari kedua, 200 mg pada hari ketiga, 300 mg pada hari keempat, 400 mg pada hari kelima, 500 mg pada hari ketujuh, 600 mg pada hari kesembilan, 800 mg pada hari kedua belas, dengan range dosis
200-800 mg/hari.1 Dua puluh subjek yang menjadi kontrol diintervensi
dengan pemberian haloperidol dalam dosis terbagi, dimulai dengan dosis 5 mg/hari pada hari pertama pengobatan, kemudian dosis dinaikkan pada hari ketiga menjadi 7,5 mg/hari, kemudian dosis dinaikkan pada hari kelima menjadi 10 mg/hari, pada hari ketujuh dosis dinaikkan menjadi 15 mg/hari, pada hari kesepuluh menjadi 20 mg/hari, dengan range dosis 5 - 20 mg/hari. Dosis 20 mg/hari dipertahankan sampai akhir penelitian.Pada setiap follow up bila cut off sudah tercapai maka dosis sebelumnya akan dipertahankan sampai akhir penelitian. Pada penelitian ini baik peneliti maupun subjek tidak mengetahui obat apa yang diberikan. Penelitian ini
akan dibantu oleh seorang asisten yang sudah dilatih sebelumnya
bagaimana cara pemberian obat tersebut. Kemudian dilakukan follow up
pada hari ketiga, hari kelima, hari ketujuh dengan pemeriksaan skor PANSS total dan sub skala positif untuk melihat berapa lama waktu yang diperlukan untuk menurunkan simtom positif pada masing-masing kelompok sampai pada minggu keempat. Setelah minggu keempat data-data dikumpulkan, baik dari peneliti maupun dari asisten, sehingga
diketahui mana yang mendapat quetiapine dan mana yang mendapat
haloperidol. Kemudian data dianalisis, hasil skor sub skala positif pada saat awal sebelum pengobatan dan sesudah pengobatan dibandingkan pada kedua kelompok tersebut.
Apabila selama pengobatan pemberian antipsikotik tersebut pasien mengalami efek samping seperti simtom-simtom ekstrapiramidal maka diberi terapi trihexyphenidyl dengan kisaran dosis 1-15 mg/hari.
3.10. Identifikasi Variabel
Variabel bebas : Quetiapine, Haloperidol. Variabel tergantung : Skor PANSS sub skala positif
3.11.Definisi Operasional
1. Pasien skizofrenik adalah pasien yang memenuhi kriteria diagnostik
skizofrenia (F20) berdasarkan PPDGJ III.41
2. Simtom positif terdiri dari waham, kekacauan proses pikir, perilaku
halusinasi, gaduh gelisah, waham kebesaran, kecurigaan / kejaran, permusuhan.
3. PANSS merupakan suatu alat ukur yang valid untuk menilai beratnya
simtom yang dialami pasien dengan skizofrenia dan penilaian terhadap keluaran terapeutik yang terdiri atas penilaian skala positif (7 butir penilaian), skala negatif (7 butir penilaian) dan skala psikopatologi umum (16 butir penilaian). Setiap butir penilaian mempunyai rentang skor 1-7. Total skor PANSS antara 30-210.36
4. Berat badan dalam rentang normal yang diukur dari indeks massa tubuh
dalam rentang 18,50-24,99
Berat Badan (kg) BMI =
Tinggi Badan (m)2
5. Kelompok umur adalah lamanya hidup sejak lahir yang dinyatakan dalam
satuan tahun. 15 - 20 – 25 – 30 – 35 – ≥ 40
6. Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan.
7. Memiliki tingkat keparahan yang sama diukur dengan PANSS skor total
>60 dan dengan ketentuan sub skala positif skor ≥ 4 pada 1 atau lebih dari item PANSS berikut ini : waham, kekacauan proses pikir, perilaku halusinasi, kecurigaan/ kejaran.1
8. Kemajuan dalam terapi adalah penurunan skor total PANSS ≥ 40%.1
9. Quetiapine adalah antipsikotik atipikal yang merupakan derivatif dibenzothiazepine,2,3,6,23 dengan range dosis 200-800 mg.1
10. Haloperidol adalah antipsikotik tipikal golongan butirofenon 23, dengan range dosis 5 - 20 mg.7
11. Fase akut adalah dimana dijumpai gambaran psikotik yang jelas, misalnya adanya waham, halusinasi, gangguan proses pikir. Biasanya berlangsung 4-8 minggu.
12. Waktu berkurangnya simtom positif adalah lama yang diperlukan untuk
menurunkan skor PANSS yaitu simtom positif yang dihitung pada hari ketiga, hari kelima, hari ketujuh, selanjutnya minggu kedua, minggu ketiga dan minggu keempat.
13. Tingkat keparahan komponen simtom positif : Skor PANSS simtom positif 1 - 7 = tidak ada Skor PANSS simtom positif 8 - 14 = minimal Skor PANSS simtom positif 15 - 21 = ringan Skor PANSS simtom positif 22 - 28 = sedang Skor PANSS simtom positif 29 - 35 = agak berat Skor PANSS simtom positif 36 - 42 = berat
Skor PANSS simtom positif 43 - 49 = sangat berat 14. Cut off adalah suatu nilai batas.
3.12. Kerangka Operasional
Inklusi Eksklusi Pasien skizofrenik dengan simtom positif
PANSS
Quetiapine
PANSS sub skala positif minggu I, II, III,
IV
Randomisasi Haloperidol
PANSS sub skala positif minggu I, II, III,
3.13. Analisis dan Penyajian Data
Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan uji statistik SPSS versi 15,5 dengan uji hipotesis chi-square. Untuk menilai perbandingan skor PANSS pada pemberian quetiapine dan haloperidol digunakan uji t independen apabila distribusinya normal.42 Bila data tidak berdistribusi normal digunakan uji Mann