Empat puluh orang pasien skizofrenik yang memenuhi kriteria penelitian dikumpulkan dari instalasi rawat jalan dan rawat inap Psikiatri BLUD Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya dilakukan randomisasi untuk
menentukan pasien mana yang akan memperoleh quetiapine dan haloperidol.
Pasien yang diikut sertakan pada penelitian ini adalah pasien yang datang berobat dalam periode 1 Juli 2010 – 30 September 2010.
Tabel 4.1. Distribusi subjek penelitian berdasarkan umur dan jenis kelamin Karakteristik demografi Quetiapine Haloperidol
n (%) n (%) P * Umur (tahun) 15- 1 (5) 0 (0) 20- 3 (15) 7 (35) 25- 7 (35) 6 (30) 30- 3 (15) 4 (20) 0,324 35- 3 (15) 3 (15) ≥ 40 3 (15) 0 (0) Jumlah 20 (100) 20 (100) Jenis Kelamin Laki-laki 16 (80) 15 (75) Perempuan 4 (20) 5 (25) 0,705 Jumlah 20 (100) 20 (100) * Chi-square
Tabel 4.1. memperlihatkan karakteristik demografi dari kelompok subjek yang mendapatkan quetiapine dan haloperidol. Dari uji statistik pada kelompok
umur terhadap pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan
Chi-Square test diperoleh hasil P = 0,324 (P > 0,05). Tidak dijumpai perbedaan bermakna proporsi kelompok terapi berdasarkan umur.
Tabel 4.1.juga memperlihatkan bahwa subjek penelitian yang
mendapatkan quetiapine berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 orang (80%)
sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 4 orang (20%). Selanjutnya, pada subjek penelitian yang mendapatkan haloperidol yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 15 orang (75%) sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (25%). Dari uji statistik pada jenis kelamin terhadap
pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan Chi-Square test
diperoleh hasil P = 0,705 (P > 0,05). Tidak dijumpai perbedaan bermakna proporsi kelompok terapi berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2. Karakteristik berat badan dan BMI pada penggunaan quetiapine dan haloperidol Quetiapine Haloperidol P* n mean SD n mean SD Berat badan 20 63,4 7,5 20 65,6 4,7 0,277 BMI 20 22,4 1,8 20 22,7 1,3 0,518 * t-independent
Tabel 4.2. memperlihatkan bahwa diperoleh nilai rerata berat badan pada
kelompok subjek yang mendapatkan quetiapine adalah 63,4 (SD 7,5) kg dan
rerata berat pada kelompok subjek yang mendapatkani haloperidol 65,5 (SD 4,7) kg. Dari uji statistik pada berat badan terhadap pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan independent sample test diperoleh hasil P = 0,277 (P >0,05) Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan proporsi
berat badan yang bermakna pada kelompok yang akan mendapat quetiapine dan
Pada penelitian diperoleh nilai rerata BMI pada kelompok subjek yang
mendapatkan quetiapine 22,4 (SD 1,8) dan rerata BMI pada kelompok subjek
yang mendapatkani haloperidol 22,7 (SD 1,3). Dari uji statistik pada BMI terhadap pemberian quetiapine dan haloperidol dengan menggunakan independent sample test diperoleh hasil P = 0,518 (P >0,05) Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan BMI yang bermakna pada kelompok yang akan mendapat quetiapine dan haloperidol.
Tabel 4.3. Karakteristik skor PANSS saat pertama kali periksa
Quetiapine Haloperidol P* Hari pertama n mean SD n mean SD PANSS 20 35,4 2,9 20 35,3 3,8 0,963 * t-independent
Tabel 4.3. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 35,4 (SD 2,9) sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 35,3 (SD 3,8).
Dari uji statistik dengan menggunakan independent samples test terhadap skor PANSS pada pasien skizofrenik dengan simtom positif pada saat pertama sekali diperiksa diperoleh nilai P = 0,963 (P > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan yang bermakna terhadap skor PANSS pada saat pertama sekali pasien skizofrenik dengan simtom positif diperiksa pada masing-masing kelompok.
Tabel 4.4. Karakteristik tingkat keparahan sub skala positif pada saat pertama kali periksa Quetiapine Haloperidol Hari pertama P * n (%) n (%) Agak Berat 10 (50) 9 (45) 0,752 Berat 10 (50) 11 (55) *Chi- square
Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa tingkat keparahan sub skala positif pada
subjek penelitian yang akan mendapat quetiapine dengan kategori agak berat
adalah sebanyak 10 orang ( 50%), berat sebanyak 10 orang (50%). Sementara itu, tingkat keparahan sub skala positif pada subjek penelitian yang mendapatkan haloperidol dengan kategori agak berat adalah sebanyak 9 orang (45%), berat sebanyak 11 orang (55%). Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap tingkat keparahan sub skala positif saat pertama sekali diperiksa didapatkan hasil
P= 0,752 (P > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perbedaan
bermakna tingkat keparahan sub skala positif pada pasien skizofrenik yang akan mendapat quetiapine dan haloperidol.
Tabel 4.5. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada hari ketiga
Quetiapine Haloperidol P* Hari ketiga n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 30,6 3,3 20 29,9 3,2 0,495 *Mann Whitney
Dari tabel 4.5. dapat dilihat bahwa rerata skor PANSS sub skala positif
pada pasien yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 30,6 (SD 3,3)
sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 29,9 (SD 3,2).
Dari uji statistik dengan menggunakan uji Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif pada hari ketiga pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,495 (P > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perubahan skor PANSS sub skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dan haloperidol pada hari ketiga.
Tabel 4.6. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada hari ketiga Quetiapine Haloperidol Hari ketiga P* Tingkat keparahan n (%) n (%) Sedang 4 (20) 8 (40) Agak Berat 13 (65) 9 (45) 0,357 Berat 3 (15) 3 (15) *Chi-square
Dari tabel 4.6. memperlihatkan bahwa dalam waktu tiga hari, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan
(65%) dan tingkat keparahan berat menjadi 3 orang (15%). Sedangkan dalam waktu tiga hari , dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 8 orang (40%), tingkat keparahan agak berat menjadi 9 orang (45%), sedangkan jumlah pasien dengan tingkat keparahan berat masih dijumpai sebanyak 3 orang (15%).
Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam tiga hari setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,357 (P> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu tiga hari setelah diberikan quetiapine tidak dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol.
Tabel 4.7. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada hari kelima
Quetiapine Haloperidol P* Hari kelima n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 27,6 4,1 20 28,1 2,9 0,529 *Mann Whitney
Dari tabel 4.7. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif
pada pasien yang mendapatkan quetiapine adalah sebesar 27,6 (SD 4,1)
sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 28,1 (SD 2,9.).
Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif terhadap pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah hari kelima pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,529 (P > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak dijumpai perubahan skor
PANSS sub skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dan haloperidol setelah hari kelima.
Tabel 4.8. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada hari kelima Quetiapine Haloperidol Hari kelima P * Tingkat keparahan n (%) n (%) Ringan 2 (10) 0 (0) Sedang 11 (55) 14 (70) 0,296 Agak Berat 7 (35) 6 (30) *Chi-square
Tabel 4.8. memperlihatkan bahwa dalam waktu lima hari, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan menjadi 2 orang (10%), tingkat keparahan sedang menjadi 11 orang (55%), tingkat keparahan agak berat menjadi 7 orang (35%). Sedangkan dalam waktu lima hari, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 14 orang (70%) dan dengan tingkat keparahan agak berat menjadi 6 orang (30%).
Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu lima hari setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,296 (P > 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa dalam waktu lima hari setelah diberikan quetiapine tidak dijumpai
perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol.
Tabel 4.9. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada hari ketujuh
Quetiapine Haloperidol P* Hari ketujuh n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 23,8 3,9 20 26,4 2,9 0,049 *Mann Whitney
Tabel 4.9. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif
pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine
adalah sebesar 23,8 (SD 3,9) sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 26,4 (SD 2,9).
Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah hari ketujuh pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,049
(P < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa dijumpai perubahan skor PANSS sub
skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dibandingkan dengan pemberian haloperidol setelah hari ketujuh.
Tabel 4.10.Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada hari ketujuh Quetiapine Haloperidol Hari ketujuh P* Tingkat Keparahan n (%) n (%) Ringan 6 (30) 0 (0) Sedang 11 (55) 17 (85) 0,026 Agak Berat 3 (15) 3 (15) *Chi-square
Tabel 4.10. memperlihatkan bahwa dalam waktu tujuh hari dari 20 orang
yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan 6
orang (30%), tingkat keparahan sedang 11 orang (55%), tingkat keparahan agak berat 3 orang (15%). Sedangkan dalam waktu tujuh hari, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 17 orang (85%), tingkat keparahan agak berat menjadi 3 orang (15%).
Dari uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu tujuh hari setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,026 (P < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu tujuh hari setelah diberikan quetiapine dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol.
Tabel 4.11. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada minggu kedua
Quetiapine Haloperidol P* Minggu kedua n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 19,6 3,6 20 23,9 2,1 0,001 *Mann Whitney
Tabel 4.11. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif
pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine
adalah sebesar 19,6 (SD 3,6) sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 23,9 (SD 2,1).
Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah minggu kedua pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,001
skala positif yang bermakna setelah pemberian quetiapine dibandingkan dengan pemberian haloperidol setelah minggu kedua.
Tabel 4.12. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada minggu kedua
Minggu kedua Quetiapine Haloperidol P* Tingkat keparahan n (%) n (%) Minimal 2 (10) 0 ( 0 ) Ringan 12 (60) 0 ( 0 ) 0,0001 Sedang 6 (30) 20 (100) *Chi-square
Tabel 4.12. memperlihatkan bahwa dalam waktu dua minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 2 orang (10%), tingkat keparahan ringan menjadi 12 orang (60%), tingkat keparahan sedang menjadi 6 orang (30%). Sedangkan dalam waktu dua minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 20 orang (100%).
Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu dua minggu setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,0001 (P<0,05) . Hal ini
menunjukkan bahwa dalam waktu dua minggu setelah diberikan quetiapine
dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol.
Tabel 4.13. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada minggu ketiga
Quetiapine Haloperidol P* Minggu ketiga n mean SD n mean SD PANSS sub skala positif 20 16,5 3,0 20 20,5 2,1 0,0001 *Mann Whitney
Tabel 4.13. memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif
pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine
adalah sebesar 16,5 (SD 3,0) sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 20,5 (SD 2,1).
Dari uji statistik dengan menggunakan Mann Whitney terhadap skor
PANSS sub skala positif pada pasien skizofrenik dengan simtom positif setelah minggu ketiga pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P = 0,0001 (P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa dijumpai perubahan skor PANSS sub skala
positif yang bermakna pada pemberian quetiapine dibandingkan dengan
pemberian haloperidol setelah minggu ketiga.
Tabel 4.14. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada minggu ketiga Minggu ketiga Quetiapine Haloperidol P* Tingkat Keparahan n (%) n (%) Minimal 5 (25) 0 (0)
Ringan 15 (75) 14 (70) 0,004 Sedang 0 (0) 6 (30)
Tabel 4.14 memperlihatkan bahwa dalam waktu tiga minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 5 orang (25%), tingkat keparahan ringan menjadi 15 orang (75%). Sedangkan dalam waktu tiga minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan menjadi 14 orang (70%) dan jumlah pasien dengan tingkat keparahan sedang menjadi 6 orang (30%).
Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu tiga minggu setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P= 0,004 (P<0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam waktu tiga minggu setelah diberikan quetiapine
dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna dibandingkan dengan pemberian haloperidol.
Tabel 4.15. Perubahan skor PANSS sub skala positif pada minggu keempat Quetiapine Haloperidol P* Hari keempat n mean SD n mean SD PANSS simtom positif 20 12,4 2,4 20 16,8 2,3 0,0001 *Mann Whitney
Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa rerata skor PANSS sub skala positif
pada pasien skizofrenik dengan simtom positif yang mendapatkan quetiapine
adalah sebesar 12,4 (SD 2,4) sedangkan yang mendapatkan haloperidol adalah sebesar 16,8 (SD 2,3).
minggu keempat pemberian quetiapine dan haloperidol, diperoleh nilai P =
0,0001(P<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa dijumpai perubahan skor PANSS
sub skala positif yang bermakna pada pemberian quetiapine dibandingkan dengan pemberian haloperidol setelah minggu keempat.
Tabel 4.16. Perubahan tingkat keparahan sub skala positif pada minggu keempat
Minggu keempat Quetiapine Haloperidol P * Tingkat keparahan n (%) n (%)
Minimal 12 (60) 6 (30) 0,057
Ringan 8 (40) 14 (70)
* Chi-square
Tabel 4.16 memperlihatkan bahwa dalam waktu empat minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat quetiapine, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 12 orang (60%), tingkat keparahan ringan menjadi 8 orang (40%). Sedangkan dalam waktu empat minggu, dari 20 orang pasien yang mendapat haloperidol, jumlah pasien dengan tingkat keparahan minimal menjadi 6 orang (30%) dan jumlah pasien dengan tingkat keparahan ringan menjadi 14
orang (70%).
Dengan menggunakan uji statistik Chi-square terhadap perubahan tingkat keparahan sub skala positif dalam waktu empat minggu setelah pemberian quetiapine dan haloperidol, didapatkan hasil P = 0,057 (P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa dalam waktu empat minggu setelah diberikan quetiapine dan
haloperidol tidak dijumpai perubahan tingkat keparahan sub skala positif yang bermakna.
Tabel 4.17. Efek samping yang dijumpai setelah pemberian obat Quetiapine Haloperidol Efek samping n (%) n (%) Ada 10 (50) 15 (75) Tidak ada 10 (50) 5 (25)
Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa dari 20 orang yang mendapatkan quetiapine mempunyai efek samping sebanyak 10 orang sedangkan dari 20 orang yang mendapatkan haloperidol mempunyai efek samping sebanyak 15 orang . Adapun efek samping yang dijumpai pada pemberian quetiapine pada penelitian ini adalah mengantuk, hipotensi ortostatik, sedasi, sakit kepala, mulut kering. Sedangkan efek samping yang dijumpai pada pemberian haloperidol adalah tremor, akatisia, distonia, pusing, sakit kepala.
Tabel 4.18. Dosis rerata
Quetiapine Haloperidol Follow up n mean SD n mean SD Hari pertama 20 50 0 20 5 0 Hari ketiga 20 200 0 20 7,5 0 Hari kelima 20 400 0 20 10 0 Hari ketujuh 20 480 41,0 20 14,0 2,1 Minggu kedua 20 490 55,3 20 14,0 2,1 Minggu ketiga 20 490 55,3 20 14,0 2,1 Minggu keempat 20 490 55,3 20 14,0 2,1
Tabel 4.18. memperlihatkan bahwa rerata dosis pada pasien yang mendapat quetiapine pada hari pertama adalah sebesar 50 (SD 0), hari ketiga 200 (SD 0), hari kelima 400 (SD 0), hari ketujuh 480 (SD 41,0), minggu kedua 490 (SD 55,3), minggu ketiga 490 (SD 55,3) dan minggu keempat 490 ( SD 55,3). Sedangkan yang mendapat haloperidol pada hari pertama adalah sebesar 5 (SD 0), hari ketiga 7,5 (SD 0), hari kelima 10 (SD 0), hari ketujuh 14,0 (SD 2,1), minggu kedua 14,0 (SD 2,1), minggu ketiga 14,0 (SD 2,1), minggu keempat 14,0 (SD 2,1).