• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif untuk mengetahui perilaku pengguna napza suntik di dalam mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di klinik Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) RSUP H. Adam Malik Medan dengan alasan sebagai berikut :

 Banyaknya pasien yang mengikuti program terapi rumatan metadon tahun 2010 yaitu sebanyak 133 orang sehingga dapat dilakukannya penelitian kuantitatif.

 Klinik program terapi rumatan metadon di RSUP H. Adam Malik Medan merupakan satu-satunya yang hanya terdapat di kota Medan.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2010. 3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Napza yang mengikuti Program Terapi Rumatan Metadon RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 133 orang.

3.3.2. Sampel

3.3.2.1. Besar Sampel

Untuk menentukan besar sampel, adapun rumus yang digunakan adalah dari Taro Yamane yang dikutip oleh Riduwan yaitu :

� = �

�.�²+1 � = 133

133 0,12 + 1

� = 57

Maka didapat jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang. 3.3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling yaitu mengambil sampel secara acak sederhana tanpa memperhatikan strata (tingkatan) sehingga mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Pengumpulan Data 3.4.1.1. Data Primer

Data diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden yang berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan.

3.4.1.2. Data Sekunder

Keterangan : n = Besar sampel N = Besarnya populasi d = Presisi yang ditetapkan

Data sekunder diperoleh dari PTRM RSUP H. Adam Malik Medan, buku- buku, kliping dari majalah dan internet.

3.4.2. Pengolahan Data

Agar analisis data penelitian menghasilkan informasi yang benar, ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui terlebih dahulu yaitu :

a. Editing (pemeriksaan data)

Data yang sudah terkumpul diperiksa isian kuesioner, apakah semua pertanyaan sudah terisi jawabannya, jawaban tersebut apakah tulisannya cukup jelas, jawaban yang tertulis apakah relevan dengan pertanyaannya dan apakah antara beberapa pertanyaan konsisten dengan jawabannya. b. Coding (pemberian kode)

Data yang telah dikumpulkan dikoreksi kelengkapannya kemudian diberi kode dari bentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan, untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.

c. Entry (pemasukkan data komputer)

Setelah data terkumpul semua dan isian kuesioner terisi penuh dan benar maka dilakukan pemasukan data ke komputer. Program yang digunakan untuk entry data adalah program SPSS for windows.

d. Da ta clea ning (pembersihan data)

Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan dapat terjadi

dimungkinkan pada saat mengentry ke komputer. Cara pembersihan data dengan mengetahui missing data, variasi data, dan konsistensi data.

3.5. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1989). Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor internal adalah faktor yang terdapat (melekat) pada diri individu, terdiri atas :

a. Umur adalah lamanya hidup responden terhitung sejak lahir hingga ulang tahun terakhir ketika diwawancarai, yang dinyatakan dalam satuan tahun. Menurut Komisi Penanggulangan AIDS bahwa usia produktif adalah 15-29 tahun, maka dikategorikan sebagai berikut :

 < 14 tahun  15-29 tahun  > 30 tahun

b. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki masyarakat yang dibedakan atas laki-laki dan perempuan.

c. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh atau sedang diduduki, dikategorikan atas :

 Tidak pernah sekolah  SD/Sederajat

 SLTA/Sederajat

 Akademi/Perguruan Tinggi

d. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan responden untuk mendapatkan nafkah, dikategorikan atas :

 Pegawai Negeri Sipil (PNS)  Pegawai Swasta

 Wiraswasta  Tidak bekerja  Jasa lain

e. Penghasilan adalah jumlah uang yang diterima setiap bulannya oleh responden yang sudah bekerja dan penghasilan keluarga bagi responden yang belum bekerja dikategorikan berdasarkan Upah Minimum Propinsi (UMP) sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 561/20442138/K/Tahun 2008 tentang Penetapan Upah Minimum Propinsi Sumatera Utara Tahun 2009, yakni :

 Penghasilan di bawah UMP (< Rp 905.000,-)

 Penghasilan di atas atau sama dengan UMP (≥ Rp 905.000,-)

f. Lama memakai Napza adalah rentang antara waktu memakai Napza pertama kali hingga pada saat dilakukan penelitian.

a. Peran keluarga adalah pendapat responden tentang ada tidaknya dorongan moril dan bantuan untuk mengikuti terapi dari keluarga, dikategorikan atas:  Peran keluarga baik

 Peran keluarga cukup  Peran keluarga kurang

b. Peran petugas kesehatan adalah pendapat responden tentang ada tidaknya peran petugas kesehatan yang diberikan selama responden mengikuti terapi, dikategorikan atas :

 Peran petugas kesehatan baik  Peran petugas kesehatan cukup  Peran petugas kesehatan kurang

c. Peran LSM pendamping adalah pendapat responden tentang ada tidaknya peran LSM pendamping dalam mendampingi responden mengikuti terapi, dikategorikan atas :

 Peran LSM pendamping baik  Peran LSM pendamping cukup  Peran LSM pendamping kurang

d. Peran teman sebaya adalah pendapat responden tentang ada tidaknya peran teman sebaya dalam mendukung penyembuhan pasien terhadap penyalahgunaan Napza, dikategorikan atas :

 Peran teman sebaya cukup  Peran teman sebaya kurang

e. Sumber informasi adalah asal informasi tentang program terapi rumatan metadon yang diketahui oleh pengguna Napza suntik yaitu keluarga, petugas kesehatan, LSM dampingan, teman, dan media massa.

3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai Napza, dampak Napza, terapi metadon, tujuan metadon, dan efek samping metadon, dikategorikan atas :

 Pengetahuan baik  Pengetahuan cukup  Pengetahuan kurang

4. Sikap adalah kecenderungan responden untuk berespon negatif dan positif terhadap dampak penyalahgunaan Napza, terapi metadon, kerentanan yang dirasakan, keseriusan yang dirasakan, dan manfaat yang dirasakan, dikategorikan atas :

 Sikap baik  Sikap cukup  Sikap kurang

5. Tindakan adalah suatu perbuatan nyata responden di dalam mengikuti program terapi rumatan metadon, dikategorikan atas :

 Tindakan cukup  Tindakan kurang 3.6. Aspek Pengukuran

Menurut Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori (baik, sedang, kurang) terlebih dahulu menetukan kriteria (tolak ukur) yang akan dijadikan penentuan.

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, sikap, tindakan, peran keluarga, peran petugas kesehatan, peran LSM pendamping, dan peran teman sebaya adalah skala thurstone. Melalui skala thurstone, responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang telah ditentukan nilainya, tetapi nilainya tidak diketahui oleh responden (Riduwan, 2007).

3.6.1. Pengetahuan

Pengetahuan diukur melalui 19 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran pengetahuan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Untuk Pertanyaan nomor 1,2,3,5,6,8,9,16,19 nilai tertingginya adalah 3, untuk pertanyaan 4,11,12,13,18 nilai tertingginya adalah 2 dan untuk pertanyaan nomor 7,10,14,15,17 nilai tertingginya adalah 1. Bila semua pertanyaan dijawab dengan benar maka total nilai yang diperoleh adalah sebesar 42.

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 42 yaitu > 33

b. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 42 yaitu 19-32

c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 42 yaitu < 18

3.6.2. Sikap

Sikap diukur melalui 17 pernyataan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Adapun nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah sebesar 34.

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 34 yaitu > 27

b. Sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 34 yaitu 15-26

c. Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 34 yaitu < 14

3.6.3. Tindakan

Tindakan diukur melalui 8 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone (Singarimbun, 1995). Skala pengukuran tindakan berdasarkan pada jawaban yang

diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Untuk pertanyaan nomor 1,2 nilai tertingginya adalah 3, sedangkan untuk pertanyaan nomor 3,6,7,8,9,10 nilai tertingginya adalah 1. Total nilai tertinggi untuk seluruh pertanyaan adalah sebesar 12.

Berdasarkan Arikunto (1998), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu :

a. Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 12 yaitu > 10

b. Tindakan sedang, apabila nilai yang diperoleh 45-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 12 yaitu 5-9

c. Tindakan kurang, apabila nilai yang diperoleh < 45% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 12 yaitu < 4

3.6.4. Peran Keluarga

Peran keluarga terhadap responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner. Untuk pertanyaan nomor 2,3,4 nilai tertingginya adalah 4, sedangkan untuk pertanyaan nomor 1,5 nilai tertingginya adalah 1. Total nilai tertinggi untuk seluruh pertanyaan adalah sebesar 14.

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat peran keluarga terhadap responden dikategorikan sebagai berikut :

1. Peran keluarga baik apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor > 12

2. Peran keluarga cukup apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor 6-11

3. Peran keluarga kurang bila responden menjawab pertanyaan dengan total skor < 5

3.6.5. Peran Petugas Kesehatan

Peran petugas kesehatan terhadap responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner. Untuk pertanyaan nomor 2 nilai tertingginya adalah 4, sedangkan untuk pertanyaan nomor 1,3,4,5 nilai tertingginya adalah 1. Total nilai tertinggi untuk seluruh pertanyaan adalah sebesar 8.

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat peran petugas kesehatan terhadap responden dikategorikan sebagai berikut :

1. Peran petugas kesehatan baik apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor > 7

2. Peran petugas kesehatan cukup apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor 4-6

3. Peran petugas kesehatan buruk apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor < 3

3.6.6. Peran LSM Pendamping

Peran LSM Pendamping terhadap responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner. Untuk pertanyaan nomor 3 nilai

tertingginya adalah 4, sedangkan untuk pertanyaan nomor 1,2,4,5 nilai tertingginya adalah 1. Total nilai tertinggi untuk seluruh pertanyaan adalah sebesar 8

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat peran LSM Pendamping terhadap responden dikategorikan sebagai berikut :

1. Peran LSM Pendamping baik apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor > 7

2. Peran LSM Pendamping cukup apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor 4-6

3. Peran LSM Pendamping buruk apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor < 3

3.6.7. Peran Teman Sebaya

Peran teman sebaya terhadap responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner. Untuk pertanyaan nomor 3,4 nilai tertingginya adalah 4, sedangkan untuk pertanyaan nomor 1,2,5 nilai tertingginya adalah 1. Total nilai tertinggi untuk seluruh pertanyaan adalah sebesar 11.

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat peran teman sebaya terhadap responden dikategorikan sebagai berikut :

1. Peran teman sebaya baik apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor > 9

2. Peran teman sebaya cukup apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor 5-8

3. Peran teman sebaya buruk apabila responden menjawab pertanyaan dengan total skor < 4

Dokumen terkait