• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

Kerangka teori yang akan digunakan dalam pembahasan teori ini adalah berdasarkan teori perlindungan hukum.

Menurut Fitzgerald, dia menjelaskan teori perlindungan hukum Salmond bahwa hukum bertujuan mengintegrasi dan mengkoordinasikan berbagai kepentingan dalam masyarakat karena dalam suatu lalu lintas kepentingan, perlindungan terhadap kepentingan tertentu hanya dapat dilakukan dengan cara membatasi berbagai kepentingan dilain pihak.28

Kepentingan hukum adalah mengurusi hak dan kepentingan manusia sehingga hukum memiliki otoritas tertinggi untuk menentukan kepentingan manusia yang perlu diatur dan dilindungi.29

Philipus M.Hadjon membagi bentuk perlindungan hukum menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

1. Perlindungan hukum yang preventif.

Perlindungan hukum ini memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengajukan keberatan (inspraak) atas pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif. Sehingga perlindungan hukum ini bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa dan sangat besar artinya bagi tindak pemerintah didasarkan pada kebebasan bertindak. Dengan adanya perlindungan hukum yang preventif ini mendorong pemerintah untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan asas freies ermessen, dan

28Satijipto Raharjo, Ilmu hukum, Bandung : PT.Citra Aditya Bakti, 2000,hal. 53.

rakyat dapat mengajukan keberatan atau dimintai pendapatnya mengenai rencana keputusan tersebut.

2. Perlindungan hukum yang represif.

Perlindungan Hukum ini berfungsi untuk menyelesaikan apabila terjadi sengketa. Indonesia dewasa ini terdapat berbagai badan yang secara partial menangani perlindungan hukum bagi rakyat, yang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) badan, yaitu :

a. Pengadilan dalam lingkup Peradilan Umum.

Dewasa ini dalam prakek telah ditempuh jalan untuk menyerahkan suatu perkara tertentu kepada peradilan umum sebagai perbuatan melawan hukum oleh penguasa.

b. Instansi pemerintah yang merupakan lembaga banding administrasi penanganan perlindungan hukum bagi rakyat melalui instansi pemerintah banding terhadap suatu tindakan pemerintah oleh pihak yang merasa dirugikan oleh tindakan pemerintah tersebut. Instansi pemerintah yang berwenang untuk merubah bahkan dapat membatalkan tindakan pemerintah tersebut.

c. Badan-badan khusus.

Merupakan badan yang terkait dan berwenang untuk menyelesaikan suatu sengketa. Badan-badan khusus tersebut antara lain adalah Kantor urusan

perumahan, Pengadilan kepegawaian, Badan sensor film, panitia urusan Piutang Negara, serta Peradilan Administrasi Negara.30.

Dalam hal Perlindungan hukum ini, timbul hak dan kewajiban bagi kreditur dan debitur sehingga masing-masing dari para pihak baik debitur maupun kreditur aman dalam pelaksanaan kepentingannya. Karena adanya jaminan perlindungan hukum yang menyebabkan kepastian mendapatkan apa yang menjadi hak dan kewajiban dari masing-masing pihak.

Dalam pemberian pinjaman kredit dengan agunan Purchasing Order, pihak kreditur lebih mengutamakan feasibility dari debitur, yang mana kreditur harus menganalisa kemampuan dari debitur terlebih dahulu baik terhadap kemampuanya, dan kemampuan perusahaan milik debitur dalam menjalankan proyeknya, yang akan berdampak kemampuan debitur dalam mengembalikan kredit yang telah diberikan oleh kreditur.

Terhadap kredit yang telah diberikan, kreditur semestinya mendapat perlindungan hukum dari kredit yang telah diberikannya terhadap debitur. Seperti juga halnya dengan pinjaman kredit yang diberikan dengan pengikatan harta dari debitur sebagai jaminan pada umumnya yang mana kreditur memiliki hak eksekusi terhadap benda yang telah dijaminkan dalam pengikatan kredit seperti Hak Tanggungan, Fidusia, Gadai, Hipotik, dan pembiayaan lainnya.

30

Philipus M.hadjon, Perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia; Sebuah studi tentang prinsip-prinsip, penanganannya oleh Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum, Surabaya : PT Bina Ilmu,1987, hal. 2-5.

2. Konsepsional

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsepsi dalam penelitian ini untuk menggabungkan teori observasi, antara abstrak dengan kenyataan. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut defenisi operasional.31

Beberapa definisi operasional dalam penulisan ini perlu dirumuskan antara lain sebagai berikut :

1. Kreditur adalah pihak yang mempunyai piutang karena perjanjian atau Undang- undang32

2. Debitur adalah pihak yang mempunyai utang karena perjanjian atau Undang- undang.

3. Wanprestasi adalah dapat diartikan sebagaitidak terlaksananya prestasi karena kesalahan debitur baik karena kesengajaan atau kelalaian.

4. Purchasing Order adalah : Sebuah catatan yang berisi rincian pesanan untuk

barang yang telah ditempatkan denganvendor.33

5. Watak adalah kepribadian, moral, dan kejujuran pemohon kredit. Apakah ia dapat memenuhi kewajibanya dengan baik, yang timbul dari persetujuan kredit yang akan diadakan.34

31Samadi Suryabrata,Metodologi Penelitian,Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998, hal. 31.

32Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia: Suatu Tinjauan Putusan

Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara., Disertasi, PPs-USU, Medan, 2002, hal. 32.

33http://id.termwiki.com/ID:purchase_order_%28po%29, Diakses pada tanggal 26-06-2013, pada pukul 13.00 WIB.

34

.Mariam Darus Badrulzaman, Bab-bab Tentang Credit Verband, Gadai dan Fidusia

6. Kemampuan adalah, kemampuan mengendalikan, memimpin, menguasai bidang usahanya, kesungguhan, dan melihat perspektif masa depan, sehingga usaha pemohon berjalan dengan baik dan memberikan untung (rendabel)

7. Jaminan (Collateral) adalah kekayaan yang dapat diikat sebagai jaminan, guna kepastian pelunasan dibelakang hari, kalau penerima kredit tidak melunasi hutangnya.

8. Bunga adalah kerugian yang dibayar untuk pemakaian Uang. 9. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan.

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat penelitian

Penelitian ini bersifat Preskriptif analisis, Bersifat Preskriptif dengan mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan-aturan, konsep- konsep hukum, dan norma-norma hukum35. Karena menggambarkan kajian hukum terhadap perlindungan lembaga perbankan sebagai kreditur penerima jaminan

Purchasing order.

Bersifat analitis maksudnya bahwa penelitian ini tidak hanya memaparkan apa yang telah diteliti, akan tetapi juga dianalisis terhadap aspek hukum berdasarkan Undang-undang perbankan.

2. Metode Pendekatan.

Secara Etimologi metode diartikan sebagai jalan atau cara melakukan atau mengerjakan sesuatu, metode berasal dari bahasa yunani “ Methodos” yang artinya

“jalan menuju”, bagi kepentingan ilmu pengetahuan, metode merupakan titik awal menuju proposisi-proposisi akhir dalam bidang pengetahuan tertentu.36

Metode pendekatan dalam penelitian ini dilakukan melalui pendekatan Historis yaitu pendekatan yang dilakukan dalam kerangka pelacakan sejarah lembaga hukum dari waktu ke waktu. Pendekatan ini sangat membantu peneliti untuk memahami filosofi dari aturan hukum dari waktu kewaktu. Disamping itu, melalui pendekatan demikian peneliti juga dapat memahami perubahan dan perkembangan filosofi yang melandasi aturan hukum tersebut.37 Maksudnya adalah untuk mengetahui apakah perkembangan pemberian Kredit dengan jaminan Purchasing order ini telah sesuai dengan aturan hukum yang ada.

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian Yuridis empiris, karena penelitian ini menitik beratkan pada penelitian lapangan yang menjelaskan situasi serta hukum yang berlaku dalam masyarakat secara menyeluruh, sistematis, factual, akurat mengenai, fakta-fakta dan dari segi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dokumen-dokumen berbagai teori.38

3. Sumber Data Penelitian

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari : a. Bahan Hukum Primer.

36

Bahder Johan Nasution,Metode Penelitian Hukum, Bandung : Mandar maju, 2008, hal 13. 37Peter Mahmud Marzuki, Op.Cit.,hal 126.

38Ibrahim Johni,Teori dan metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media Publishing, Malang, 2005, hal. 336.

Yaitu Peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan Jaminan proyek yang dapat dinilai dengan uang dalam hal ini adalah

Purchasing Order, antara Lain : Undang-undang Nomor 7 tahun 1992

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang pemberian kredit dalam perbankan nasional, Undang-undang Hak Tanggungan No 4 Tahun 1996, KUH Perdata.

b. Bahan Hukum Sekunder.

Terutama adalah buku teks karena buku teks berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan-pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.39

Bahan hukum skunder tersebut adalah sebagai berikut :

1. Buku-buku Literatur atau bacaan yang menjelaskan mengenai perlindungan hukum terhadap kreditur.

2. Pendapat ahli yang berkompeten dengan penelitian peneliti. c. Bahan Hukum Tersier

Yaitu bahan yang memberikan informasi lebih lanjut mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum,internet, dan lain-lain.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data.

Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan :

a. Studi Pustaka (library research)

39 Soerjono Soekanto dan Sri Mulyadi, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tujuan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta,1995, hal.55.

Metode ini merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca, mempelajari, meneliti, mengidentifikasi dan menganalisa literature/ sumber bacaan berupa buku-buku, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen tertulis dan sumber lain yang relevan dengan penulisan tesis ini.

b. Wawancara

Untuk melengkapi data dan memastikanya dengan praktek yang terjadi di lapangan, dalam hal penelitian tesis ini dilakukan dengan wawancara guna memperoleh data dari informan / narasumber mengenai Perlindungan hukum terhadap kreditur dalam pemberian kredit dengan jaminan Purchasing Order, apabila debitur wanprestasi (studi perjanjian kredit PT. Bank Mandiri dengan PT. Era Bangun Jaya) dengan membuat daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara kepada informan. Wawancara dilakukan kepada :

1) Bagian Kredit PT. Bank Mandiri. 2) Komisaris PT Era Bangun Jaya 5. Analisis Data.

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurut data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditentukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.40

Dalam melakukan penelitian ini dilakukan dulu penelitian terhadap data-data primer dan data sekunder yang diperoleh dari penelitian lapangan dan pustaka diklasifikasikan dan disusun secara sistematis sehingga dapat dijadikan acuan dalam

melakukan analisis. Selanjutnya data primer dan data sekunder yang telah disusun dan digunakan sebagai sumber dalam penyusunan tesis ini kemudian dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif yaitu mengenai perkembangan dalam pemberian kredit dalam dunia perbankan serta bagaimana perlindungan hukumnya bagi lembaga perbankan sebagai kreditur penerima jaminan berupa

Dokumen terkait