• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei analitik dengan pendekatan

explanatory research yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesetaraan gender

terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2012. Alasan pemilihan lokasi, berdasarkan survei awal ditemukan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat tahun 2011 masih tinggi sebesar 68,62%. Persentase ini paling tinggi dari Puskesmas yang ada di Kabupaten Langkat.

Hasil wawancara pada studi awal dengan bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat menunjukkan adanya beberapa perilaku yang menyangkut kesehatan pada ibu hamil seperti ibu biasanya melakukan kunjungan kehamilan setelah kehamilan memasuki trimester kedua, rata- rata jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dan masih kurangnya partisipasi suami dalam perawatan kehamilan seperti menemani istri saat memeriksakan kehamilannya.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember 2011 sampai dengan Agustus tahun 2012.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan suami dan istri dengan kehamilan trimester ke-3 yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat tahun 2012 yang tersebar di 19 desa, dengan kriteria inklusi pasangan suami dan istri dengan kehamilan trimester ke-3 yang tinggal bersama. Penetapan pasangan suami dan istri dengan kehamilan trimester ke-3 sebagai populasi dengan pertimbangan pada kehamilan trimester ke-3 informasi tentang perawatan kehamilan dan keterkaitan perspektif gender terhadap kejadian anemia dalam kehamilan (akses pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan terhadap kehamilan dan partisipasi suami dalam perawatan kehamilan) akan lebih banyak didapatkan. Jumlah ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat berdasarkan laporan PWSKIA bulan Desember tahun 2011 adalah 1410 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pasangan suami dan istri dengan kehamilan trimester ke-3 yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas

Pantai Cermin Kabupaten Langkat. Besar sampel dalam penelitian ditentukan melalui uji hipotesis untuk proporsi populasi tunggal (Lemeshow, dkk, 1997).

1-α/2√Ρ0 (1-Ρ0 )+Ζ1-β√Ρa(1-Ρa}2

n =--- (Ρa-Ρ0)2

Keterangan :

n = besarnya sampel minimum

Ζ1/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α = 0,05 (1,960)

Ζ1-β = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β = 0.10 (1,282)

P0 = proporsi kejadian anemia pada ibu hamil (0,65) (Harahap, 2011) Pa-P0 = perkiraan selisih proporsi yang bermakna (0.10)

Perhitungan : {1,960√{(0,65)(0,35)}+1,282√{(0,75)(0,25)}2 n= --- [0,10]2 n = 69 ≈ 70

Berdasarkan hasil perhitungan, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 70 pasangan suami dan istri dengan kehamilan trimester ke-3, yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin Kabupaten Langkat. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu mengambil sampel berdasarkan pertimbangan yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2002).

Sampel diambil atau dipilih pada tiga desa (desa Pulau Banyak, desa Baja Kuning dan desa Pantai Cermin) di mana cakupan pemberian tablet besi (Fe) rata-rata hanya 10%. Jumlah ibu hamil di desa Pulau Banyak 67 orang, desa Baja Kuning 41 orang dan desa Pantai Cermin 116 orang (Laporan PWSKIA Puskesmas Pantai Cermin bulan Desember tahun 2011).

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

1. Data primer yaitu suatu data yang dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner kepada pasangan suami dan istri dengan kehamilan trimester ke-3 yang tinggal di Desa Pulau Banyak, Desa Baja Kuning dan Desa Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat meliputi identitas responden, akses pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan terhadap kehamilan, dan partisipasi suami dalam perawatan kehamilan. Pemeriksaan kadar hemoglobin dengan menggunakan metoda cyanmethaemoglobin.

2. Data sekunder adalah data gambaran umum masyarakat Kecamatan Tanjung Pura, data populasi ibu hamil yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pantai Cermin. Data sekunder diperoleh melalui laporan PWS-KIA Bidan Desa, profil Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dan laporan bulanan Puskesmas Pantai Cermin, dokumentasi Kantor Camat Tanjung Pura Kabupaten Langkat.

3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum data dikumpulkan, maka akan terlebih dahulu dilakukan uji instrumen penelitian yang bertujuan untuk memastikan bahwa alat bantu yang dipergunakan (kuesioner) telah memiliki validitas dan reliabilitas. Validitas berasal dari kata

validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kemaknaan suatu alat ukur

(instrumen) dalam mengukur suatu data.

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus korelasi pearson product moment (r) dengan α=0,05. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya, uji reliabilitas menggunakan metode

cronbach’ Alpha dengan α=0,7, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali

pengukuran (Riwidikdo, 2008).

Uji coba kuesioner dilakukan pada pasangan suami dan istri dengan kehamilan trimester ke-3 di lokasi yang menyerupai lokasi penelitian yaitu wilayah kerja Puskesmas Tanjung Beringin Kabupaten Langkat, dengan jumlah sampel sebanyak 30 pasangan suami dan istri. Hal ini dimaksudkan agar alat ukur yang digunakan benar-benar tepat dan cermat dalam melakukan fungsi ukurnya serta dapat dipercaya.

Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian dianalisis dan diperoleh hasil untuk variabel akses ke pelayanan kesehatan, pertanyaan yang digunakan sebanyak

25 item maka setelah dilakukan uji validitas, hasilnya menunjukkan nilai r-hitung

<α=0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji

reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha >α=0,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel.

Variabel pengambilan keputusan terhadap kehamilan mempunyai pertanyaan sebanyak 22 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya menunjukkan nilai r-hitung <α=0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha >α=0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel.

Variabel partisipasi suami dalam perawatan kehamilan mempunyai pertanyaan sebanyak 18 item, setelah dilakukan uji validitas, hasilnya menunjukkan nilai r-hitung

<α=0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid. Pada uji

reliabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha >α=0,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut reliabel.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak empat variabel, yang terdiri dari tiga variabel independen yaitu perspektif gender (akses pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan terhadap kehamilan, partisipasi suami dalam perawatan kehamilan). Satu variabel dependen yaitu kejadian anemia pada ibu hamil.

3.5.2 Definisi Operasional 3.5.2.1 Variabel Independen

a) Perspektif gender adalah cara pandang dalam melihat kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan gender (perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara ibu hamil trimester ke-3 dan suami) yang berupa akses terhadap pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan terhadap kehamilan dan partisipasi suami dalam perawatan kehamilan.

b) Akses pelayanan kesehatan adalah peluang atau kesempatan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang ada (Posyandu, Puskesmas, Rumah/Klinik Bersalin, dan Rumah Sakit). Peluang atau kesempatan tersebut terkait dengan perbedaan gender yang dialami oleh responden.

c) Pengambilan keputusan terhadap kehamilan adalah kekuasaan atau wewenang yang dimiliki untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan dirinya antara lain berapa jumlah anak yang diinginkannya, kapan mau hamil, jarak kehamilannya, kapan memeriksakan kehamilannya, siapa yang akan menolong persalinan, dan persiapan dana untuk persalinan.

d) Partisipasi suami dalam perawatan kehamilan adalah segala bentuk peranserta, perhatian dan keterlibatan suami terhadap perawatan kehamilan.

3.5.2.2 Variabel Dependen

Kejadian anemia pada ibu hamil adalah kadar hemoglobin di dalam darah ibu hamil trimester ke-3 kurang dari 11 g%.

3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Variabel Independen 1) Akses pelayanan kesehatan

Pertanyaan untuk variabel akses pelayanan kesehatan berjumlah 25 soal. Kuesioner menggunakan skala Likert dengan skor 1-3. Alternatif jawaban tidak pernah diberi skor 1, jarang diberi skor 2, dan sering diberi skor 3.

Kategori :

a) Kurang baik, jika responden memperoleh nilai < 50% dari total skor (25-49) b) Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 50 % dari total skor (50-75). Skala ukur : ordinal.

2) Pengambilan Keputusan terhadap Kehamilan

Kuesioner untuk variabel pengambilan keputusan terhadap kehamilan berjumlah 22 soal. Kuesioner berbentuk skala Likert dengan skor yang digunakan 1-3. Alternatif jawaban pengambilan keputusan hanya oleh suami diberi skor 1, pengambilan keputusan hanya oleh istri diberi skor 2, dan pengambilan keputusan bersama (suami dan istri) diberi skor 3.

Kategori :

a) Kurang baik, jika responden memperoleh nilai < 50% dari total skor (22-43). b) Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 50% dari total skor (44-66).

3) Partisipasi suami dalam perawatan kehamilan.

Kuesioner untuk variable partisipasi suami dalam perawatan kehamilan berjumlah 18 soal. Kuesioner menggunakan skala Likert dengan skor 1-3. Alternatif jawaban tidak pernah diberi skor 1, jarang diberi skor 2, dan sering diberi skor 3.

Kategori :

a) Kurang baik, jika responden memperoleh nilai <50% dari total skor (18-35) b) Baik, jika responden memperoleh nilai ≥ 50% dari total skor (36-54). Skala ukur : ordinal.

3.6.2 Variabel Dependen

Anemia diukur dengan memeriksa kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil. Pemeriksaan kadar Hb dilakukan oleh petugas analis yang ada di Puskesmas. Cara pemeriksaan Hb, darah diukur dengan menggunakan metode cyanmethaemoglobin. Darah yang diambil adalah darah kapiler yang berasal dari jari tengah sebelah kiri menggunakan jarum kulit otomatis. Darah yang mengalir pertama tidak digunakan, darah sampel adalah darah yang secara spontan mengalir tanpa dipijit atau ditekan. Darah diambil dengan menggunakan pipet sahli sampai mencapai batas angka 20 ul kemudian dimasukan dalam tabung reaksi yang telah berisi larutan darbkin 5 ml. Hasil dibaca dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 mm.

Hasil pemeriksaan dibagi dua kategori yaitu : 1. Anemia , jika kadar Hb < 11 g %.

2. Tidak anemia, jika kadar Hb ≥ 11 g %. Skala ukur : nominal.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah dengan menggunakan metode analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi yang berkaitan dengan karakteristik responden dan seluruh variabel penelitian.

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu perspektif gender (akses pelayanan kesehatan, pengambilan keputusan terhadap kehamilan, partisipasi suami dalam kehamilan,) dengan variabel dependen yaitu kejadian anemia pada ibu hamil. Jenis data dalam penelitian ini adalah kategori maka teknik analisis menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

3.7.3 Analisis Multivariat

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi logistik ganda. Regresi logistik ganda (multiple

secara bersama-sama terhadap satu variabel dependen yang bersifat dikotomus, dan untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen pada taraf kepercayaan 95%. Dalam uji regresi logistik ganda digunakan metode seleksi forward stepwise (conditional).

Persamaan uji regresi logistik ganda adalah : 1

P = --- 1+ Exp-(α+β1X1+β2X2+β3X3)

Keterangan :

P = Probabilitas

Exp = Konstanta regresi logistik

α = Konstanta (kejadian anemia pada ibu hamil)

β1X1 = Koefisien regresi logistik akses pelayanan kesehatan

β2X2 = Koefisien regresi logistik pengambilan keputusan terhadap kehamilan

BAB 4

Dokumen terkait