• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

Dalam dokumen VOLUME 1 NOMOR 2, JULI 2018 (Halaman 24-27)

PINBUK BMT

3. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa Swot dan kajian pustaka serta financial analisis yang membahas perkiraan pendapatan dan biay secara spesifik pada posisi break-even, capital expenditure dan biaya operasi. Yang kami uraikan sebagai berikut:

1. Sales Scenarios and proyections.

2. Capital Spending.

3. Operating Cost.

4 Funding Reguirements 5 External Environment

a. The Economy

b. Market Analysis and Key Trends c. Competitor Analysis

d. Competitrve Adrantages of Our Business Model 4. HASIL PENELITIAN DAN PIMBAHASAN

Financial Anahysis

Analisis keuangan membahas perkiraan pendapatan dan biaya, proyeksi penjualan pada posisi break-even, capital expenditure, dan biaya operasi.

Tabel 4

Titik Impas BPRS Kabupaten Barru

Tahun 1 Tahun 2

Pendapatan 78.110 129.299

Total Biaya 397.964 71.887

Biaya Tetap 61.181 71.887

Biaya Variabel 336.391 0

Laba/Rugi 16.930 57.412

Target AO/thn 300 460

Sumber : diolah tim penyusun Sales Scenarios and projections

Pada tahun pertama BPRS diperkirakan dapat menggulirkan pokok pembiayaan Rp 5,94 milyar dan membukukan margin Rp 1,2 milyar. Penjualan diperkirakan meningkat setidaknya

Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 1, No 2, Juli 2018 |88 200 hingga 25”0 setiap tahunnya. Kecepatan perputaran pembiayaan memungkinkan BPRS meningkatkan pendapatan dan memperoleh margin yang terus meningkat setiap tahunnya.

Tabel 5

Proyeksi Penjualan BPRS Kabupaten Barru

Tahun Pembiayaan Pokok Margin

Tahun 1 5.943.744.000 4.695.557.750 1.248.186.240 Tahun 2 8.915.616.000 7.043.335.000 1.872.279.360 Tahun 3 11.590.301.000 9.156.337.790 2.433.963.210 Tahun 4 14.487.876.000 11.445.423.040 3.042.453.960 Tahun 5 18.109.845.000 14.306.808.550 3.803.067.450 49.047.382.000 38.747.431.780 10.299.950.220 Sumber : diolah tim penyusun

Capital Spending

Capital expenditure pada pendirian terdiri dari biaya pra-operasi, pengadaan peralatan dan sistem. Biaya pra operasi meliputi biaya pendirian dan survei untuk penyusunan studi kelayakan usaha. Peralatan terdiri dari komputer, meubeler dan sistem yang dibutuhkan untuk aktivitas operasi.

Tabel 6

Capital Spending BPRS Kab Barru

Jumlah Persentase

Biaya pm operasi 50.500.000 1.77%

Biaya peralatan 261.450.000 9,18%

Sistem/Pendidikan 25.968.000 0,91%

Biaya sewa gedung 175.000.000 6,14%

Biaya Pendirian 335.000.000 11,76%

Modal Dasar/kerja 2.000.000.000 70,22%

Jumlah 2.847.918.000

Sumber : diolah tim penyusun

BPRS dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan dilihat dari komposisi pengeluaran.

Penekanan pada modal kerja mengindikasikan BPRS menggunakan mayoritas sumber daya untuk peningkatan penciapatan melalui pembiayaan. Komposisi tersebut menunjukkan secara operasional BPRS sangat efisien dapat menggulirkan sehingga pembiayaan yang kompetitif.

Operating Cost

Beban operasi yang dikeluarkan BPRS dalam lima tahun secara umum dapat dikategorikan ke dalam beban pegawai, beban pemasaran, beban administrasi dan umum, beban non tunai seperti penyusutan aktiva tetap dan penyisian piutang. Zakat dan pajak dikeluarkan setelah pendapatan operasional dikurangi dengan beban Operasional.

Tabel. Biaya Operasi BPRS Kabupaten Barru

Pengeluaran Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Beban

Kepengawasan 519.350.000 571.285.000 628.414.000 691.255.000 760.380.000 Beban

pendidikan 25.968.000 28.564.000 31.421.000 34.563.000 38.019.000 Beban premi

asuransi 1.783.000

Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 1, No 2, Juli 2018 |89 Beban

pemeliharaan dan renovasi

17.500.000 21.000.000 25.200.000 30.240.000 36.288.000

Biaya barang dan jasa

20.000.000 24.000.000 28.800.000 34.560.000 41.472.000 Biaya opsi

lainnya 10.000.000 12.000.000 14.400.000 17.280.000 20.736.000 Pajak 45.531.000

Jumlah 592.818.000 656.849.000 656.849.000 807.898.000 896.895.000 Sumber : diolah tim penyusun

Funding Reguirements

Kebutuan pendanaan BPRS dipenuhi dari simpanan Masyarakat, deposito mudharabah, tabungan wadiah masyarakat serta titipan wadiah. Peningkatan laba dalam bentuk sisa hasil usaha yang tidak dibagikan menambah modal BPRS.

Tabel 8

Kebutuhan Pendanaan BPRS Tahun Tabungan wadiah Tab dan deposit

Mudharabah

Ekuitas Tahun 1 3.500.000.000 4.472.750.000 1.000.000.000 Tahun 2 4.200.000.000 5.367.300.000 1.548.000.000 Tahun 3 5.040.000.000 6.440.760.000 2.534.000.000 Tahun 4 6.048.000.000 7.728.912.000

Tahun 5 7.257.600.000 9.274.694.000 Sumber : diolah tim penyusun

External Environment The Economy

Stabilitas inflasi, nilai tukar dan suku bunga bank Indonesia menjadi sentiment positif bagi pengembangan industri jasa keuangan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di atas pertumbuhan ekonomi dunia ikut mendorong pengembangan berbagai sektor ekonomi.

Kondisi permodalan usaha mikro cukup memadai dengan adanya peluang dari sumber pendanaan masyarakat, channeling bank syariah.

Sumber daya yang dibutuhkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kabupaten Barru dari berbagai universitas dan masyarakat di sekitar Barru. Rumah toko dengan harga terjangkau berada di pusat perniagaan dan menjadi lokasi usaha yang strategis. Infrastruktur berupa jalan raya yang dapat dilalui dan dua arah cukup memadai.

Market Analysis and Key Trends

Permasalahan industri mikro berupa karakter konsumen yang non-bankable merupakan tantangan yang dijadikan peluang dalam penyediaan jasa keuangan yang mudah dengan prosedur yang meminimalkan resiko. Pembiayaan modal kerja dan investasi jangka pendek disesuaikan dengan segmen pasar yang memiliki produktivitas tinggi. Peningkatan pendapatan BPRS dilakukan dengan menambah volume pembiayaan melalui pertumbuhan konsumen. Customer relationship management melalui program pendidikan dan pemberdayaan pelanggan, komunitas dan masyarakat difungsikan untuk meningkatkan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan mengingat switching cost yang rendah.

Barru merupakan kawasan yang dilalui oleh berbagai macam pelaku bisnis memberikan peluang pemasaran holistik berbasis komunitas. Trends pemasaran on-line dan

Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 1, No 2, Juli 2018 |90 pengembangan pasar dapat dimanfaatkan BPRS untuk meningkatkan volume penjualan produk nasabah, sehingga permintaan jasa keuangan bertambah.

Competitor Analysis

Tingkat perputaran pembiayaan, karakter konsumen yang tertib, kemudahan regulasi serta ketentuan permodalan merupakan daya tarik yang menyebabkan tingginya tingkat persaingan di pasar mikro. Lembaga keuangan pemain di pasar mikro antara lain microbanking yang didirikan oleh perbankan nasional maupun swasta asing, lembaga perkreditan informal dan lembaga keuangan mikro konvensional. Market share pasar mikro didominasi oleh microbanking sekitar 504, lembaga keuangan mikro konvensional 3600, sektor informal 1086 dan lembaga keuangan mikro syariah 44. Kelemahan industri saat ini adalah tingginya suku bunga kredit bagi pengusaha mikro sebagai kompensasi atas rendahnya tingkat manajerial dan agunan yang dimiliki. Tantangan BPRS adalah memberikan jasa keuangan dengan harga yang kompetitif dan kemudahan proses dalam kondisi persaingan dengan lembaga yang didukung kekuatan permodalan.

Competitive Advantages of Our Business Model

Analisis eksternal menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penetapan strategi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah kabupaten Barru. Berdasarkan peluang dan tantangan yang dihadapi BPRS Kabupaten Barru menetapkan beberapa keunggulan:

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah kab Barru mampu mendefinisikan target pasar dengan jelas dan menetapkan strategi pencapaiannya.

2. Value yang ditawarkan meliputi pembiayaan dengan margin yang bersaing Yaitu berkisar 3246 pertahun sesuai dengan daya beli pasar. BPRS juga memberikan kemudahan akses dan kecepatan proses dalam pencairan pembiayaan.

3. Kemitraan dan relasi sebagai bagian clari proses pemasaran holistik dalam meningkatkan volume pembiayaan maupun pendanaan.

4. Efisiensi dalam sumber Dana dan sumber daya untuk meningkatkan pendapatap perusahaan dan mencapai kelangsungan usaha.

5. KESIMPUALAN DAN SARAN

Dalam dokumen VOLUME 1 NOMOR 2, JULI 2018 (Halaman 24-27)

Dokumen terkait