• Tidak ada hasil yang ditemukan

Throughput Time

Dalam dokumen VOLUME 1 NOMOR 2, JULI 2018 (Halaman 36-40)

Pabrik Gula Tjoekir Diwek Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur)

4. Throughput Time

Menurut Garrison (2013:77) waktu untuk menyelesaikan produk (siklus manufaktur) yang dibutuhkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi disebut waktu throughput (throughput time).Throughput time terdiri atas waktu untuk memproses, waktu untuk inspeksi, waktu untuk memindahkan, dan waktu antre. Waktu proses (process time) adalah jumlah waktu aktual yang dibutuhkan untuk mengerjakan produk. Waktu inspeksi (inspection tme) adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyakinkan produk tidak cacat. Waktu pemindahan (move time) adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk memindahkan bahan atau sebagian produk jadi dari lokasi kerja yang satu ke lokasi kerja yang lain. Waktu antre (queue time) adalah jumlah waktu yang dibutuhkan produk untuk menunggu supaya diproses, dipindahkan, diinspeksi, atau menunggu di gudang untuk dikirim. Menurut Mulyadi (2001:23) terdapat dua jenis aktivitas yang mengkonsumsi unsur waktu (throughput time) yaitu value added activities dan non value added activities. Berikut adalah gambar dari siklus pengiriman dan waktu throughput:

Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 1, No 2, Juli 2018 | 100 Gambar 3 : Waktu siklus pengiriman dan waktu throughput

Keunggulan Theory of Constraint

Menurut Hansen dan Mowen (2013:232) Theory of Constraint mengakui bahwa penurunan persediaan akan mengurangi biaya penyimpanan sehingga menurunkan beban operasi serta memperbaiki laba bersih perusahaan. Selain itu, Theory of Constraing menyatakan bahwa penurunan persediaan akan membantu mengahasilkan Sisi kompetitif dengan mempunyai produk yang lebih baik, harga yang lebih rendah, dan tanggapan yang cepat atas kebutuhan pelanggan.

L Produk yang lebih baik

Produk yang lebih baik berarti mutu yang lebih tinggi. Hal ini juga berarti bahwa perusahaan mammpu memperbaiki produk dan menyediakan produk yang sudah diperbaiki tersebut secara cepat ke pasar. Perbaikan produk juga merupakan unsur kompetitif yang penting dalam meningkatkan jumlah produk yang cepat diterima oleh konsumen (Didiharyono, 2016). Produk baru atau produk yang sudah diperbaiki perlu segera masuk ke pasar sebelum pesaing mampu menyediakan produk serupa. Tujuan ini dapat difasilitasi dengan persediaan yang rendah. Persediaan yang rendah memungkinkan perubahan produk baru diperkenalkan lebih cepat karena perusahaan mempunyai produk lama yang lebih sedikit.

2. Harga yang lebih rendah Persediaan yang tinggi berarti kapasitas yang lebih produktif dibutuhkan dan lebih banyak investasi yang harus dilakukan dalam peralatan dan

Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 1, No 2, Juli 2018 | 101 ruang. Karena waktu tunggu dan tingkata kerja yang tinggi seringkali menyebabkan jam kerja lembur. Adanya jam kerja lembur dengan sendirinya akan meningkatkan biayabiaya operasional dan merendahkan profitabilitas. Dengan merendahkan tingkat persediaan dan biaya-biaya operasioanal, margin tiap unit untuk setiap unit akan meningkat, dan memberikan fleksibilitas pada penentuan harga.

3. Daya tanggap Mengirimkan barang-barang tepat waktu dan memproduksi produk-produk dengan waktu tunggu yang lebih singkat daripada yang ditentukan pasar meruupakan alat persaingan yang penting. Mengirimkan barang-barang tepat waktu berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memperkirakan lamanya waktu yang diperlukan memproduksi dan mengirimkan barang: barang.

Biaya Produksi

Dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk, perusahaan manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai macam biaya. Mulyadi (2012:14) Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Efisiensi adalah suatu ukuranyang menggambarkan berapa masukan (input) yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran (output) (Islahuzzaman, 2012:133). Sedangkan pengertian efisiensi menurut Gito Sudarmo (2000:1) Efisiensi adalah perbandingan antara keluaran dengan masukan atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu unit input yang digunakan. Efisiensi merupakan uatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biava untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Jadi dapat disimpulkan efisiensi biaya roduksi merupakan perbandingan antara keluaran dengan masukan yang berkaitan dengan biaya pengolahan bahan baku menjadi produk jadi siap dijual. Menurut Gitosudarmo (2001:1) tujuan efisena yaitu untuk menguasal panpsa asar yang ada.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari adanya efisiensi biaya produksi adalah sebagai berikut : (1) Karyawan akan bekerja untuk men ipar efisiensi biaya produksi, schingga akan meningkatkan kedisiplinan dan keterampilan kerja karyawan, (2) Dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi maka perusahaan dpat menggunakan sebagian modal yang tersisa untuk memmmayat kegiatan lain, (1) Dengan adanya efisiensi perusahaan akan dapat memperoleh labu yang maksimum.

Akumulasi Biaya Dalam Proses Produksi

Menurut Bastian dkk (2006.49) Akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk suatu produk dan pasa atau menyangkut suatu hal.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam akumulasi biaya, tapi yang lazim digunakan adalah dua metode sebagai berikut:

1) Akumulasi biaya pesanan

Akumulasi biaya pesanan adalah suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan harga pokok suatu produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisah sesuai identitasnya

2) Akumulasi biaya proses

Akumulasi biaya proses adalah suatu metode dalam pengumpulan harga pokok suatu produk dengan mengumpulkan biaya untuk setiap satuan waktu tertentu Dalam perhitungan biaya proses, biaya diakumulasikan per departemen untuk periode waktu tertentu. Laporan produksi adalah dokumen yang meringkas aktivitas aktivitas manufaktur yang terjadi di suatu departemen dalam perhitungna tertentu sebuah laporan produksi mengandung informasi biaya-biaya yang ditransfer masuk dari departemen sebelumnya. Serta biaya-biaya yang ditambahkan dalam departenu n Itu sendiri seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead (Hinsen dan Mowen, 2006:260).

Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 1, No 2, Juli 2018 | 102 Efisiensi Biaya Produksi dengan Pendekatan Theory of Constraints

Menurut Hansen dan Mowen (2013:231) peningkatan efisiens biaya produksi dalam pendekatan Theory od Constraint dapat dilakukan dengan cara

1. Meningkatkan throughput time Dalam throughput time ada value added activities and non value added activities. Penunykatan throughput time diharapkan dapat mengeliminasi non Value added activities, sehingga perusahaan dapat menghadukan produk ke tangan konsumen lebih cepat dengan biaya produksi yang lebih rendah.

Peningkatan throughput time dapat diukur dengan efisiensi siklus manufaktur atau Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) dengan rumus sebagai berikut :

MCE = waktu bernilai tambah (waktu proses) waktu throughput (waktu siklus manufaktur)

Garisson (2013:77) Waktu proses adalah jumlah waktu aktual untukmenghasilkan suatu produk, dalam penelitian ini waktu proses yang dimaksud adalah waktu aktual untuk mengerjakan produk. Sedangkan waktu throughput adalah waktu yang diawali dari persiapan bahan baku sampai bahan tersebut menjadi barang jadi yang terdiri dari waktu proses waktu inspeksi, waktu tunggu, waktu penyimpanan, waktu dan waktu pindah. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a) Waktu inspeksi adalah waktu yang digunakan untuk menyakinkan kualitas produk b) Waktu tunggu adalah waktu yang dihabiskan suatu produk karena menunggu untuk

dikerjakan

c) Waktu penyimpanan adalah waktu yang dibutuhkan suatu produk, baik dalam gudang penyimpanan bahan baku, maupun gudang penyimpanan produk jadi

d) Waktu pindah adalah waktu yang digunakan untuk memindahkan produk dari suatu departemen ke departemen lain

Pada penelitian terdahulu (Rakhma, 2010:30) Menghitung efisiensi biaya produksi menggunakan rumus sebagai berikut:

2. Meminimalkan persediaan

Peminimalisasian persediaan dapat membantu menurunkan biaya penyimpanan sehingga biaya produksi dapat ditekan dan keuntungan perusahaan dapat meningkat.

Namun peran dari meminimalkan persediaan dipandang sebagai kurang penting dibandingkan throughput dan beban operasi dalam mencapai perbaikan (Hansen dan Mowen, 2000:408)

3. Menurunkan biaya operasi

Penurunan biaya operasi berpengaruh pada laba bersih dan pengembalian atas investasi serta arus kas. Sehingga pengukurannya dapat dilakukan dengan cara:

a. Menghitung laba sebelum dan sesudah diterapkannya Theory of Constraint b. Menghitung Return of Invesment sebelum dan sesudah diterapkannya Theory

of Constraint dengan rumus :

ROI = Laba bersih Total Aktiva Efisiensi biaya produksi = % MCE X Total biaya produksi setelah TOC

X 100%

Jurnal Manajemen Perbankan Keuangan Nitro (JMPKN), Vol 1, No 2, Juli 2018 | 103 3. METODE PENELITIAN

Obyek Penelitian

a. Penelitian dilakukan di bagian produksi Pabrik Gula Tjoekir Diwek Kabupaten Jombang Propinsi Jawa Timur.

b. Obyek penelitian merupakan perusahaan sampel dalam bidang manufactur yang meproduksi gula pasir lokal.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah teknik analisis yang didasarkan pada metode Theory of Constraint dan langkah-langkah analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Mengamati, mencatat, dan menghitung throughput time dan proccesing time. Dimana, Proccesing time adalah Waktu pengolahan atau waktu proses sedangkan Throughput time adalah Jumlah dari waktu pengolahan, waktu inspeksi, dan waktu pemindahan, waktu perbaikan, dan waktu tunggu

2. Mengatasi kendala dengan cara mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan

3. Menghitung MCE (Manufacturing Cycle Efficiency)

Proses produksi yang ideal akan menghasilkan throughput time yang sama dengan waktu proses. Ukuran efisiensi proses produksi dihitung dengan MCE (Manufacturing Cycle Efficiency)

MCE = Proccesing time Throughput time

Menghitung ulang biaya produksi setelah kendala dapat diatasi Perhitungan biaya produksi tanpa ada kendala yang mengikat dapat menggunakan rumus:

Biaya yang dapat diefisiensi = MCE x Biaya produksi 1. Mengukur efisiensi biaya produksi dengan cara :

1. Menghitung efisiensi biaya

i. Efisiensi dapat dihitung dengan rumus:

ii. Efisiensi biaya poduksi = Total biaya produksi sebelum TOC - Total biaya produksi setelah TOC

2. Menghitung laba sebelum dan sesudah TOC

3. Membandingkan Return on Invesment sebelum dan sesudah pendekatan Theory of Constraint dimana biaya produksi dikatakan efisien jika Return on Invesment (ROI) sudah melakukan pendekatan Theory of Constraint dengan rumus berikut:

RO = kababersih Total Aktiva

2. Menganalisis penerapan TOC (Theory of Constraint) dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi pada perusahaan

Dalam dokumen VOLUME 1 NOMOR 2, JULI 2018 (Halaman 36-40)

Dokumen terkait