Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di budidaya melon hidroponik PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos merupakan salah satu wilayah dengan jumlah produksi tanaman musk melon, golden melon, dan sunny sweet melon yang besar di Kecamatan Ciawi. Selain itu, pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pula bahwa PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha melon hidroponik. Oleh karena itu, penulis memilih perusahaan ini untuk melakukan penelitian mengenai usaha diversifikasi tanaman musk melon, golden melon, dan sunny sweet melon dalam upaya untuk meminimalkan risiko produksi. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian meliputi pengumpulan data untuk keperluan pengolahan data. Pengumpulan data pada PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos berlangsung pada April hingga Mei 2013.
Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang merupakan keterangan-keterangan dan jawaban-jawaban dari pertanyaan dalam penelitian yang bukan berbentuk angka. Data kuantitatif adalah data yang merupakan fakta dan informasi tentang usaha golden melon, musk melon, dan sunny sweet melon di PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos yang berupa angka dan telah disusun sebelumnya. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai gambaran umum perusahaan, teknis pelaksanaan usaha tanaman melon hidroponik di perusahaan, peralatan dan bangunan yang digunakan dalam pengusahaannya, serta hal-hal lain yang terkait dalam penelitian. Data kuantitatif dalam penelitian ini terdiri dari data produksi dan penjualan tanaman golden melon, musk melon dan sunny sweet melon pada bulan Januari 2012 hingga Desember 2012.
Berdasarkan sumber perolehan data, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer digunakan dalam penelitian untuk mengetahui kondisi fisik usaha, proses produksi melon hidroponik permasalahan dan kendala yang dihadapi perusahaan dan penyebab terjadinya. Data sekunder adalah jenis data yang sudah ada/sudah diterbitkan, berupa laporan mengenai risiko dan pengelolaannya serta literature tentang melon hidroponik yang diperoleh dari buku, artikel, skripsi, dan publikasi lainnya. Data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini berupa data
nilai PDB hortikultura berdasarkan harga berlaku pada tahun 2007-2010, data perkembangan volume ekspor buah pada tahun 2007-2011, data konsumsi hortikultura pada tahun 2006-2009, dan data persentasi peningkatan produksi dan peningkatan luas panen buah-buahan tahun 2009 terhadap tahun 2008. Data-data sekunder tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Hortikultura dan Departemen Pertanian melalui situs resminya.
Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitan ini adalah data primer yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara, diskusi dengan pihak perusahaan. Observasi dilakukan langsung oleh peneliti dengan pencatatan secara langsung tentang aktifitas produksi dan risiko yang dihadapi dalam produksi melon hidroponik. Wawancara akan dilakukan dengan pihak perusahaan yaitu bagian produksi tentang risiko yang biasa muncul/dihadapi oleh perusahaan dalam proses budidaya melon hidroponik. Proses pengambilan data dan penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling dengan pertimbangan responden memiliki kapabilitas dalam memberikan data-data yang akurat. Responden merupakan pihak yang berhubungan dan mengetahui dengan jelas tentang produksi melon hidroponik dan risiko yang dihadapi perusahaan.
Metode Pengolahan Data
Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan dijadikan sebagai acuan pada penelitian ini. Kedua data ini akan diolah dan dianalisis melalui beberapa metode analisis yang digunakan. Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6 Jenis, Sumber Data dan Metode Analisis yang Digunakan Dalam Penelitian
No Tujuan Penelitian Jenis Data Sumber Data Metode Analisis 1. Mengidentifikasi sumber-sumber
risiko budidaya melon hidroponik Kualitatif
Wawancara,
kuisoner, diskusi. Analisis Deskriptif.
2.
Menganalisis seberapa besar probabilitas dan dampak risiko produksi pada budidaya melon hidroponik.
Kuantitatif
Laporan penjualan dan produksi melon
hidroponik.
Analisis Risiko.
3.
Menganalisis alternatif manajemen risiko yang diterapkan untuk mengatasi risiko yang dihadapi
Kualitatif Wawancara,
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis manajemen risiko yang diterapkan manajemen perusahaan untuk meminimalkan risiko dan ketidakpastian yang dihadapinya. Analisis manajemen risiko produksi yang diterapkan berdasarkan penilaian pengambilan keputusan di perusahaan secara subjektif yang dilakukan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko produksi. Pengelolaan risiko dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab-penyebab adanya risiko produksi, kemudian dilakukan pengukuran risiko, menangani risiko dan mengevaluasi risiko pada PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos.
Analisis Risiko
Peluang adalah kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau peristiwa dari serangkaian peristiwa yang mungkin terjadi. Peluang menunjukkan distribusi frekuensi terhadap suatu kejadian. Besar kecilnya nilai peluang suatu kejadian sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan internal dan eksternal. Peluang hanya suatu kemungkinan, nilai dari suatu peluang bukan merupakan nilai mutlak dalam suatu kondisi. Nilai peluang ini ditentukan dengan melakukan observasi kejadian yang sudah terjadi. Pengukuran peluang diperoleh dari frekuensi kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung, secara sistematis dapat dituliskan :
P = Keterangan :
f = Frekuensi kejadian
T = Periode waktu proses produksi
Darmawi (2005) bahwa suatu kejadian dapat ditentukan dengan membuat tabel untuk hasil-hasil yang mungkin diperoleh dan menilai masing-masing hasil tersebut berdasarkan probabilitasnya. Dengan menambahkan hasil dari masing-masing kejadian tersebut dapat diperoleh nilai harapannya.
Rumus expected return dituliskan sebagai berikut :
∑
Dimana :
E(Ri) = Expected return
Pi = Peluang dari suatu kejadian Ri = Return (Penerimaan)
Menurut Elton dan Gruber (1995) terdapat beberapa ukuran risiko diantara adalah nilai varian (varian),standar deviasi (standar deviasi), dan Koefisien variasi (Koefisien variasi), dimana ketiga alat analisis ini saling berkaitan satu sama lain.
1. Varian
Pengukuran varian dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dengan ekspektasi return dikalikan dengan pluang dari setiap kejadian. Rumus varian dari return tersebut dapat dituliskan dengan rumus:
∑ ̌
Sementara itu untuk memperoleh nilai ekspektasi return dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
̌ ∑
Keterangan :
= varian dari return
Pij = peluang dari suatu kejadian (i= aset, j= kejadian) Rij = Return
̌ = Ekspektasi return. 2. Standar Deviasi
Standar deviasi dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai varian. Standar deviasi menggambarkan rata-rata perbedaan penyimpangan. Jadi semakin kecil simpangan baku dan variannya maka risiko yang dihadapi akan semakin kecil. Makna dari ukuran standar deviasi seperti halnya varian, artinya semakin kecil nilai standar deviasi maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Standar deviasi dirumuskan dengan :
√
3. Koefisien variasi
Koefisien variasi diukur dari rasio standar deviasi dengan return yang diharapkan atau ekspektasi return (expected return). Semakin kecil nilai koefisien variasi maka semakin rendah risiko yang dihadapi. Secara matematis koefisien variasi (CV) dapat dituliskan sebagai berikut:
CV= ̌
4. Analisis Risiko Pada Kegiatan Usaha Diversifikasi
Kegiatan usaha diversifikasi merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir risiko yang dihadapi. Risiko yang dihadapi disebut dengan risiko portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung varian gabungan dari beberapa kegiatan usaha. Diversifikasi yang dilakukan PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos adalah dengan cara diversifikasi berbagai komoditas melon hidroponik. Jika investasi untusk dua aset maka varian gabungan dapat dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber 1995).
σp2
Keterangan :
σp2
=Varianportofolio untuk investasi dua aset yang digabungkan
σ12 =Covariance antara investasi dua aset yang digabungkan
σ1 = Standar deviasiinvestasi aset 1 (pertama)
σ2 = Standar deviasiinvestasi aset 2 (kedua)
X1 = Fraction portofolio pada investasi aset 1 (pertama) X2 = Fraction portofolio pada investasi aset 2 (kedua)
Covariance antara kedua aktiva 1 dan 2 menggunakan koefisien regresi yang dihitung dengan menggunakan persamaan analisis regresi sederhana sebagai berikut:
Ўi= α+ βЎj Keterangan :
Ў= Penerimaan
i = Golden, Musk Melon j = Musk, Sunny sweet Melon
α = Konstanta ( nilaiῨ = 0)
β = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Menurut Diether (2009) jika terdapat 3 aset yaitu A, B dan C. Bobot untuk ketiga asset adalah wa, wb dan wc dimana jumlah ketiga bobot adalah satu (wa + wb + wc = 1). Maka besarnya expected return gabungan kombinasi tiga komoditas dapat dituliskan sebagai berikut (Diether 2009):
E(rp) = Wa E(ra) + Wb E(rb) + Wc E(rc ) Keterangan:
E(rp) = Expected return gabungan ketiga investasi (A, B dan C) Wa = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset golden melon Wb = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset musk melon Wc = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset sunny sweet melon E(ra) = expected return dari investasi asset golden melon
E(rb) = expected return dari investasi asset musk melon E(rc) = expected return dari investasi asset sunny sweet melon
Besarnya varian gabungan ketiga asset dapat dituliskan sebagai berikut (Diether 2009): σ2 (rp) = Wa 2σ2 (ra) + Wb 2 σ2 (rb)+ Wc 2σ2 (rc) +2 Wa Wb covar (ra, rb) + 2 Wa Wc covar (ra,rc) + 2 Wb Wc covar (rb, rc)
Keterangan:
σ2
(rp) = Varian portofolio untuk investasi asset golden, musk dan sunny sweet melon
σ2
(ra) = Standar deviasi investasi asset golden melon
σ2
(rb) = Standar deviasi investasi asset musk melon
σ2
Wa = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset golden melon Wb = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset musk melon Wc = bobot atau fraction portofolio pada investasi asset sunny sweet melon covar (ra, rb) = covarianantara investasi golden dan musk, diperoleh dengan
rumus: σσ dimana diasumsikan nilainya +1.
covar (ra, rc) = covarian antara investasi golden dan sunny sweet, diperoleh
dengan rumus: σ σ dimana diasumsikan nilainya +1.
covar (rb, rc) = covarian antara investasi musk dan sunny sweet, diperoleh
dengan rumus: σ σ dimana diasumsikan nilainya +1.
Perhitungan besarnya fraksi portofolio yang digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan alokasi investasi perusahaan yaitu besarnya penggunaan lahan pada komoditas yang diusahakan. Total luas lahan PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos untuk ketiga komoditas melon hidroponik yang diusahakan adalah seluas 30.000 meter2 yaitu 3 green house dengan masing-masing seluas 10.000 meter2 dan ada 12 lokal dalam satu green house. Pembagian lahan komoditas melon hidroponik PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos ini merupakan perencanaan baru yang hendak dilakukan oleh manajemen perusahaan yaitu 20 persen untuk lahan golden melon, 20 persen untuk lahan musk melon, dan 60 persen untuk lahan sunny sweet melon.
Analisis Manajemen Risiko
Analisis manajemen risiko produksi yang dilakukan adalah berdasarkan penilaian pengambilan keputusan di perusahaan secara subjektif. Analisis ini bertujuan untuk melihat apakah manajemen risiko yang diterapkan efektif untuk meminimalkan risiko yang dihadapi PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos.Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab-penyebab adanya risiko, kemudian melakukan pengukuran risiko, menangani risiko dan mengevaluasi risiko serta melihat sejauh mana fungsi manajemen risiko yang diterapkan pada usaha produksi melon hidroponik pada PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos.
Proses dari manajemen risiko operasional dimulai dengan mengindentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi perusahaan. Setelah semua risiko dapat teridentifikasi, langkah berikutnya adalah mengukur risiko-risiko yang telah terindentifikasi. Maksud dari pengukuran risiko-risiko adalah untuk mengetahui seberapa besar peluang (probability) terjadinya risiko dan seberapa besar konsekuensi dari risiko tersebut.Setelah setiap risiko terukur, kemudian langkah selanjutnya adalah bagaimana menangani risiko-risiko tersebut sehingga segala kemungkinan rugi dapat diminimalkan.
Langkah terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi terhadap penanganan risiko, hal ini bertujuan untuk melihat seberapa efektif manajemen risiko yang telah dilakukan oleh perusahaan sehingga pada masa mendatang dapat menghindari kesalahan pengambilan keputusan dalam manejemen risiko.