HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Unit Bisnis
PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos adalah salah satu perusahaan agribisnis yang mengusahakan budidaya hidroponik tanaman melon dari hulu sampai pasca panen, artinya proses produksi yang dilakukan meliputi pengadaan input, pembenihan, pembibitan, budidaya, panen hingga pasca panen. Sistem tanam yang dilakukan adalah sistem rotasi tanam agar tetap mengontrol jumlah produksi yang stabil disesuaikan dengan tingkat permintaan konsumen.
Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melalui perantara supplier tetap yang juga sebagai pelanggan tetap untuk memasarkan buah ke toko-toko di Jakarta. Ada pula yang datang langsung ke tempat untuk membeli buah melon tersebut. Penjualan utama terdapat pada buah golden melon,musk melon, dan sunny sweet melon.
4.1. Pengadaan Input
Pengadaan input yang perlu disiapkan dalam budidaya tanaman musk melon dan golden melon diantaranya :
a. Lahan
Keseluruhan lahan yang dimiliki oleh PT. Rejosari Bumi Unit Tapos yaitu seluas 651 ha.Terdiri dari lahan untuk peternakan sapi perah dan lahan untuk tanaman hidroponik. Lahan hidroponik itu sendiri seluas 15 ha, 12 ha untuk lahan jeruk dan 3 ha untuk lahan bangunan green house. Lahan bangunan green house digunakan untuk produksi musk melon, golden melon, sunny sweet melon dan sebagian kecil digunakan untuk kantor, gudang, ruang pembakaran sekam, ruang nutrisi, dan pembibitan.
b. Green house
Terdapat 3 bangunan green house yang semuanya ditanami komoditi musk melon, golden melon, dan sunny sweet melon.
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos dalam sektor tanaman hidroponik melon yaitu sebanyak 21 orang dan seluruhnya berasal dari daerah sekitar perusahaan yaitu di Kampung Tapos dan Cileungsi. Namun, pada awal bulan April 2011, karyawan yang bekerja dalam tanaman hidroponik melon berkurang menjadi 19 orang, 2 orang karyawan yang dinilai kurang produktif, sehingga ditempatkan sementara ke lahan luar yaitu jeruk.
d. Bibit Melon
Persiapan benih memegang peranan penting dalam menghasilkan melon yang berkualitas. Bibit yang digunakan oleh perusahaan merupakan jenis bibit hibrida. Pengadaan bibit melon tersebut berasal dari Jepang baik untuk jenis musk melon, golden melon, dan sunny sweet melon.
e. Peralatan
PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos memiliki berbagai macam peralatan yang digunakan untuk mendukung seluruh kegiatan operasional perusahaan. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi berasal dari toko saprotan sekitar perusahaan. Daftar nama peralatan yang dimiliki oleh PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Daftar Peralatan Hidroponik Melon PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos
No. Peralatan Jumlah Satuan
1 Mesin Power 2 Buah
2 Gelas Ukur 34 Buah
3 Drum 15 Buah
4 Sikat Lantai 25 Buah
5 Troli 2 Buah
6 Selang 4 Buah
7 Penyemprot Pestisida 8 Buah
8 Ember 25 Buah 9 Box - Steril - Buah 54 30 Buah Buah 10 Gunting 7 Buah
11 Benang Kasur 50 Roll
12 Pot semai 8.100 Buah
13 Alat Sterilisasi 1 Buah
14 Timbangan 2 Buah
15 Temo-Hygro Meter 3 Buah
16 EC/pH meter 1 Buah
17 Karet pel 10 Buah
f. Obat-obatan dan pupuk
Perusahaan PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos memperoleh obat-obatan dari toko Tani Jaya 1995-1996 yang berada di daerah pasar anyar Bogor dan 1996-sekarang obat-obatan dan pupuk dari Bapak Made Sugata yang berada di daerah Cisarua. Daftar nama obat-obatan yang digunakan untuk hidroponik melon di PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Daftar Obat Tanaman Melon PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos
Nama Obat Ukuran Satuan Fungsi
Agrimex 100 ml Inteksida
Atonik 500 ml Zat Perangsang Tumbuh
Antracol 1.000 ml Fungisida Winder 250 ml Inteksida Winder 100 ml Inteksida Rubigan 80 ml Fungisida Proklame 25 ml Inteksida Trigard 25 ml Inteksida Trisula 500 ml Inteksida Kardan 500 ml Inteksida
Furadan 1 dus Nematisida
Racun Tikus 1 pak Racun Tikus
Nimrod 500 ml Inteksida
Sumber: PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos (2013)
g. Sekam
Media tanam yang digunakan dalam usaha tanaman melon hidroponik PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos adalah arang sekam dengan bahan baku utama yaitu sekam yang diperoleh dari penggilingan padi yang berada di daerah sekitar lokasi perusahaan. Harga untuk sekam ditetapkan oleh usaha penggilingan padi sebesar Rp 1.500 per karung. Sekam yang dibutuhkan untuk satu bulan yaitu sebanyak 1000 karung.Sekam yang sudah dikirim lalu dibakar dengan menggunakan tungku pada temperatur 300-5000C.
h. Kayu bakar
Kayu bakar digunakan sebagai bahan bakar untuk membakar sekam.Kayu bakar dimasukkan ke dalam tungku pembakaran sekam.
i. Tangki
Tangki digunakan untuk mencampurkan unsur hara dan nutrisi dengan air sebelum dilakukan pemberian nutrisi ke tanaman melon. Tangki tersebut disalurkan melalui pipa instalasi pengairan untuk memudahkan pemberian nutrisi tanaman.PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos ini memiliki dua ruang nutrisi yang masing-masing ruang nutrisi memiliki 4 buah tangki dengan kapasitas volume 27.000 liter. Jumlah nutrisi, unsur hara, dan volume air yang akan ditampung ke dalam tangki mempunyai takaran masing-masing sehingga hasil produksi melon bisa optimal.
j. Teknologi Pengairan
Adanya teknologi berupa pipa-pipa yang dihubungkan ke dalam green house dari penampung air yang cukup besar dengan bantuan mesin diesel. Hal ini untuk mempermudah pemberian nutrisi pada tanaman.
4.2. Teknis dan Teknologi Produksi a. Persiapan lahan dan teknik penanaman
Sebelum tanaman mulai ditanami, maka sebaiknya lahan dibersihkan dan disterilisasi. Lahan disterilisasi dengan menggunakan larutan formalin. Formalin diberikan sebanyak 500 ml dicampur dengan 15 liter air. Kegiatan sterilisasi dilakukan dengan cara penyemprotan pada lahan yang akan ditanami serta jalan di sekitarnya. Hal ini dimaksudkan agar lahan terbebas dari hama dan penyakit-penyakit yang masih tertinggal sehingga tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Teknik penanaman yang dilakukan oleh PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos adalah dengan melakukan pola tanam untuk ketiga jenis komoditi melon tersebut. Hal itu sebagai penetapan waktu pola tanam dan acuan waktu panen agar dapat dilakukan secara kontinyu setiap bulan.
b. Persiapan sekam
Setelah lahan dibersihkan dan disterilisasi, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan sekam. Pada saat sekam diterima oleh perusahaan, maka sekam tersebut dibakar dengan menggunakan tungku pembakaran sekam yang di dalamnya menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Sekam dibakar hingga menjadi arang sekam dengan sesekali diaduk agar sekam tersebut tidak menjadi abu. Setelah selesai dibakar, sekam dimasukkan ke dalam polybag dan dibawa ke lokasi yang akan ditanam. Setelah polybag disusun dengan rapi, lalu melipat bagian atas polybag sampai pada batas sekam yang terisi.
c. Pengecambahan benih
Untuk memastikan semua benih dapat berkecambah dan dapat tumbuh menjadi bibit, hanya benih-benih yang berkecambah saja yang nantinya akan dapat disemai. Proses pengecambahan benih meliputi beberapa langkah yaitu sebagai berikut :
1) Biji direndam ke dalam air hangat. Tujuannya untuk memudahkan lembaga bersemai dan mengurangi gangguan penyakit. Perendaman dilakukan selama 2-3 malam.
2) Setelah direndam, benih diangkat dan ditiriskan, lalu diangin-anginkan di tempat yang teduh. Setelah cukup kering, benih ditebar merata ke atas busa yang dialasi tissue dan letakkan benih tersebut lalu ditutup kembali menggunakan tissu, setelah itu dimasukkan ke dalam sterofoam dan diamkan selama 2 malam. Sementara dilakukan perlakuan benih, polybag yang sudah diisi sekam disiram dengan air sampai basah agar benih yang ditanam mudah untuk disemai.
d. Penyemaian benih
Benih yang sudah berkecambah segera disemai kedalam polybag. Media semai yang digunakan berupa sekam yang dibakar. Penyemaian dilakukan dengan cara benih yang sudah disimpan selama semalam diambil dari tempat perkecambahan untuk selanjutnya ditanam ke dalam media penyemaian. Penyemaian dilakukan dengan cara membuat lubang sekitar 1 cm lalu benih yang sudah berkecambah dimasukkan dengan bagian berakar di bawah. Kemudian benih ditutup dengan tanah tetapi ujung benih masih terlihat. Setelah benih sudah ditanam lalu disiram dengan air. Benih yang sudah mulai tumbuh dan menghasilkan dua pasang daun diberi nutrisi.
e. Penanaman bibit
Sebelum bibit ditanam polybag yang sudah disusun diberi larutan fura dan untuk menghindari timbulnya penyakit. Awalnya bibit ditanam di dalam pot kecil, lalu bibit dipindahkan ke dalam polybag dengan cara membuat lubang di tengah-tengah polybag dengan kedalaman sekitar 5 cm lalu pindahkan bibit dari dalam pot dan agak sedikit ditekan agar tidak ada rongga yang kosong antara sekam di polybag dan bibit dari pot kecil. Pada saat seminggu setelah tanam, setiap pohon diikat sebagai media rambatnya.
f. Pemberian nutrisi
Sistem budidaya hidroponik tidak bisa mendapatkan unsur hara dari tanah secara langsung, maka untuk mengganti unsur hara tersebut diberikan nutrisi secara kontinyu. Kebutuhan nutrisi untuk satu kali produksi golden melon sebanyak 35 liter. Pemberian nutrisi dilakukan setiap hari dari mulai menanam sampai siap untuk dipanen. Pada suhu normal tanaman muda diberi nutrisi sebanyak 150 ml per hari, sedangkan tanaman tua diberi nutrisi sebanyak 1 liter per hari untuk varietas golden melon dan 1,5 liter per hari untuk varietas musk melon dan sunny sweet melon. Pemberian nutrisi diberikan sebanyak 3 - 4 kali dalam sehari.Komposisi nutrisi untuk varietas golden dan musk dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Daftar Nutrisi di Bagian Hidroponik Melon PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos Tahun 2013
No. Jenis Komposisi/ 90 liter Satuan
1 Ca (NO3) 23 kg
2 Fe 500 kg
3 KH2PO4 4,5 kg
4 KNO3 23 (tua) & 17 (muda) kg
5 MNSO4 135 gr
6 MGSO4 10,5 kg
7 CUSO4 25 gr
8 Borax 110 gr
9 NaMo 25 gr
Sumber: PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos (2013)
Jumlah volume nutrisi yang diberikan pada tanaman dibedakan berdasarkan umur tanaman dan cuaca. Semakin tua umur tanaman maka pemberian nutrisi pun harus lebih banyak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Volume Nutrisi Berdasarkan Umur Tanaman Melon PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos Tahun 2013
Umur Tanaman (minggu) Volume Nutrisi (cc) / Tanaman
0-3 50-100
3-7 300
7-9 100-150
Adapun perlakuan nutrisi yang berbeda sesuai dengan cuaca. Untuk cuaca yang panas penambahan nutrisi lebih banyak karena tanaman membutuhkannya dalam proses fotosintesis, oleh karena itu untuk hasil melon yang baik dilakukan pada musim panas karena cadangan makanan berasal dari fotosintesis. Perlakuan nutrisi berdasarkan cuaca dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Volume Nutrisi Berdasarkan Cuaca pada PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos
Cuaca Volume Nutrisi (cc) / Tanaman Umur 3-7 minggu
Panas 300-350
Cerah 300
Mendung 200-250
Hujan 100-150
Sumber: PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos (2013)
g. Perawatan Tanaman
Perawatan dilakukan ketika mulai masa tanam hingga panen, perawatan yang biasa dilakukan yaitu pemangkasan tajuk agar mendapatkan produksi buah yang optimum, perlu pembuangan tunas-tunas negatif serta cabang-cabang tersier yang hanya akan mengurangi pengisian buah. Pemangkasan tajuk juga penting untuk perbaikan sirkulasi udara dan mengurangi serangan penyakit. Pemangkasan tajuk sebaiknya dilakukan pada saat cuaca sedang panas karena agar tajuk yang dipangkas cepat kering dan tidak memberikan kesempatan untuk masuknya penyakit ke dalam batang melon yang sudah dipangkas. Setelah pemangkasan tajuk dilakukan kegiatan memutar tanaman melon untuk mengurangi resiko patah pada batang. Jika terserang hama dilakukan penyemprotan menggunakan obat-obatan yang dicampur dengan air dengan dosis tertentu.
h. Mengawinkan melon
Pada saat tanaman melon berumur 30 hari, dilakukan proses perkawinan yaitu dengan mengawinkan bunga jantan dan bunga betina dengan cara mengambil bunga jantan baik dalam satu pohon yang sama maupun dengan pohon yang berbeda, setelah itu kelopak bunga jantan dibuang untuk diambil benang sarinya, lalu benang sari ditempelkan pada putik bunga betina. Perkawinan hendaknya dilakukan pada pukul 09.00 sampai 11.00 WIB agar pada saat benang sari ditempelkan pada putik tidak terhalang oleh embun. Apabila perkawinan dilakukan tidak tepat waktu atau pada saat benang sari ditempelkan pada putik terhalang oleh embun atau hama thrips dapat menyebabkan buah menjadi pecah. Perkawinan dilakukan pada ruas ke 15 agar bobot buah yang dihasilkan sesuai dengan keinginan perusahaan.
i. Menyortir bakal buah
Setelah berumur 40 hari bakal buah siap untuk disortir dan dipilih buah yang akan dibesarkan dengan ciri-ciri bentuk bulat dan tanpa cacat. Awal kualitas buah ditentukan berdasarkan seleksi buah yang sehat dan posisi buah pada ruas batang. Posisi buah pada ruas yang sama untuk satu kawasan penanaman akan menjamin keseragaman ukuran dan kualitas buah.
j. Pemeliharaan buah
Buah yang sudah berbentuk perlu dipelihara secara baik agar dapat dipanen dan memiliki kualitas baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pengikatan buah. Setelah berumur 60 hari, dilakukan pengikatan buah agar dapat buah yang semakin besar dapat ditopang dan menghindari patah pada batang buah.
k. Perawatan buah
Perawatan dilakukan agar buah dapat dipanen sesuai dengan yang dinginkan. Selain itu juga perawatan dalam mencegah hama dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan pada buah melon. Pengendalian hama dan penyakit tanaman melon perlu dilakukan untuk mencegah kerugian berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (kualitas) produk. Cara yang dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara penyemprotan. Untuk pencegahan, penyemprotan dilakukan dalam 10 - 15 hari sedangkan untuk mengobati tanaman yang sudah terserang hama dan penyakit, penyemprotan dilakukan dalam 5 hari.
l. Pola Tanam
PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos ini memiliki tiga Green house dengan masing-masing 12 lokal (satu lokal = 15 meter x 60 meter), sehingga dengan jumlah 36 lokal ini, manajemen perusahaan melakukan sistem pola tanam untuk ketiga komoditi melon hidroponik ini dengan cara yang memang belum teratur karena tergantung pada bibit yang ada dan siap untuk di budidayakan. Satu lokal pada green house dapat untuk membudidayakan golden melon 1200 bibit, sedangkan untuk membudidayakan musk melon dan sunny sweet melon masing-masing 600 bibit dalam satu lokal. Pola tanam ini juga tidak harus dalam satu green house untuk satu komoditi saja, jadi satu green house dapat untuk ketiga komoditi melon hidroponik ini. Pola tanam dari golden, musk, dan sunny sweet melon dapat dilihat pada Gambar 5
Gambar 6 Pola Tanam Golden, Musk, dan Sunny sweet Melon Pada PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos Pada Tahun 2012
Sumber: PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos (2013) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Lokal ( 15 x 60 m ) Periode Penanaman Golden Melon Musk Melon Sunny Sweet Melon
4.3. Subsistem Pengolahan Buah Melon Saat Panen
Masa panen untuk golden melon dan sunny sweet melon yaitu berkisar antara 65 – 70 hari, sedangkan untuk musk melon dapat dipanen sekitar berumur 85 hari. Panen dilakukan biasanya pada pagi hari. Batang tempat tangkai dipotong hati-hati dengan pisau atau gunting sehingga membentuk pola huruf T dan diletakkan miring agar getah tidak menetes pada buah. Buah yang sudah dipanen dikumpulkan dalam wadah/box buah untuk kemudian disortir dan diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung. Adapun pengelompokan buah melon menurut gradenya yaitu :
1. Golden melon
a) Grade A yaitu melon berbobot 0,8 kg b) Grade B yaitu melon berbobot 0,55 kg
c) Grade C yaitu melon yang berbobot < 0,55 kg atau kondisi cacat 2. Musk melon
a) Grade A yaitu melon berbobot > 1,5 kg b) Grade B yaitu melon berbobot 1 kg – 1,5 kg
c) Grade C melon yang berbobot < 1 kg dan melon yang cacat
3. Sunny sweet melon tidak ada grading, karena standar panennya harus lebih dari satu kg tiap buah, jika belum memenuhi standar satu kg tersebut buah tidak akan dipanen.
4.4. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa. Hal ini dapat terpenuhi dengan penyediaan suatu sarana yang disebut konsep marketing mix. Kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan dalam definisi tersebut adalah termasuk keputusan-keputusan dalam empat variabel, yaitu :
1) Produk
PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos dalam agribisnis hidroponik green house menghasilkan produk buah melon.Varietas yang dihasilkan ada tiga yaitu musk melon, golden melon, dan sunny sweet melon. Perbedaan golden, musk, dan sunny sweet melon dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Perbedaan Golden, Musk, dan Sunny sweet Melon
Klasifikasi Golden Melon Musk Melon Sunny sweet Melon
Bentuk Agak lonjong (lebih kecil dibandingkan musk melon)
Bulat Bulat
Warna kulit Kuning Hijau Putih licin
Warna daging Putih Orange Orange
Jala/ jarring pada kulit Tidak ada Ada Tidak Ada Sumber: PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos (2013)
2) Harga
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Penentuan harga dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan.PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos
menentukan harga melon sesuai dengan kualitas dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk budidayanya. Harga buah melon dikelompokan menurut Grade. Untuk golden melon Grade A seharga Rp 15.000,-/kg dan Grade B seharga Rp 10.000,-/kg dan untuk musk melon Grade A seharga Rp 25.000,-/kg dan Grade B seharga Rp 18.000,-/kg, sedangkan untuk sunny sweet melon seharga Rp 17.000,-/kg.
3) Distribusi
Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang, dengan cara membangun suatu saluran distribusi. PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos sebagai produsen melon menjual melonnya ke distributor, selanjutnya distributor menjual ke konsumen akhir. Selain itu, perusahaan juga melayani pembelian dimana konsumen dapat langsung datang ke kebun untuk membeli melon.
4) Promosi
Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk, dan mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk kepada masyarakat agar produk dikenal yang pada akhirnya akan membeli. PT. Rejo Sari Bumi Unit Tapos dalam melakukan hal promosi hanya melalui mulut ke mulut. Diperkenalkan pertama kali oleh distributornya kemudian distribusikan ke supermarket, toko, dan swalayan yang ada di kawasan Jabotabek sehingga banyak yang mengetahui mengenai adanya kualitas produk melon tersebut.
Identifikasi Sumber-Sumber Risiko
Usaha pengurangan risiko melalui diversifikasi melon hidroponik tidak sepenuhnya mampu menghilangkan risiko. Adanya risiko dalam suatu usaha akan mempengaruhi tingkat produksi yang dihasilkan. Oleh karena itu, adanya fluktuasi produksi mengindikasikan adanya risiko yang dihadapi suatu perusahaan. Adanya risiko akan berdampak pada penerimaan suatu usaha dan berpengaruh langsung terhadap keberhasilan suatu usaha.
Bagi PT Rejo Sari Bumi Unit Tapos pengurangan risiko melalui upaya diversifikasi ini belum pernah dikaji atau diteliti sebelumnya secara detil. Risiko yang dihadapi melalui upaya diversifikasi melon hidroponik merupakan risiko yang muncul pada pengusahaan tiga komoditi melon hidroponik yaitu golden melon, musk melon, dan sunny sweet melon. Umumnya risiko ini diakibatkan oleh faktor-faktor eksternal, yang sulit untuk dikendalikan oleh Perusahaan walaupun ada penyebab risiko berasal dari factor internal.
Sumber-sumber risiko yang ada pada perusahaan Rejo Sari Bumi Unit Tapos dalam mengusahakan melon hidroponik antara lain dikarenakan perubahan 1) cuaca atau iklim; 2) serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit erat kaitannya dengan kondisi cuaca, dimana pada musim kemarau hama lebih menyerang tanaman, sedangkan pada musim hujan penyakit lebih sering menyerang tanaman; 3) tenaga kerja yang kurang terampil.
Penentuan risiko produksi pada penelitian ini didasarkan pada penilaian varians, standar deviasi dan coeffisien varian yang diperoleh dari hasil peluang
terjadinya suatu kejadian. Peluang terjadinya suatu kejadian dapat dilihat dari kondisi rata-rata produksi yang dihasilkan oleh masing-masing komoditas, berarti tidak berdasarkan nilai tertinggi, normal, ataupun terendah. Rata-rata produktivitas tiap komoditi golden, musk, dan sunny sweet melon dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Produktivitas Golden Melon, Musk Melon, dan Sunny sweet Melon Tiap Periode Penanaman
No. Golden Melon Musk Melon Sunny sweet Melon
1 10,496 6,578 2 10,196 5,172 3 11,912 4,800 4 10,360 6,876 5 10,244 6,951 6 8,604 5,992 7 12,308 6,789 8 13,684 6,165 5,916 9 12,688 6,185 5,454 10 10,928 6,144 11 12,624 5,616 6,576 12 11,172 8,880 6,408
Tabel 13 memperlihatkan nilai peluang yang diperoleh dari 12 kondisi kejadian yang terjadi pada dua komoditi yaitu golden melon dan musk melon dan dari empat kondisi kejadian yang terjadi pada komoditi sunny sweet melon. Peluang kejadian komoditi golden dan musk melon berarti 1/12, sedangkan sunny sweet melon memiliki peluang kejadian 1/4 karena pada 12 periode penanaman hanya melakukan empat kali penanaman. Rata-rata produktivitas dan penerimaan setelah di ketahui peluang kejadian untuk masing-masing komoditi pada komoditas golden, musk, dan sunny sweet melon dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Rata-rata produktivitas, dan penerimaan pada komoditas Golden Melon, Musk Melon, dan Sunny sweet Melon
Komoditas Rata-rata Produktivitas (Kg/ ha) Harga (Rp/ Kg) Penerimaan (Rp/ ha) Golden Melon 11.268 15.000 169.020.000 Musk Melon 6.346 25.000 152.295.600
Sunny sweet Melon 6.089 17.000 103.504.500
Tabel 14 menunjukkan kondisi produktivitas dan penerimaan masing-masing komoditas. Pada tabel dapat dilihat produktivitas tertinggi pada
komoditi golden melon karena produksi golden melon ini dua banding satu dengan komoditi musk melon maupun sunny sweet melon. Pengusahaan melon hidroponik tidak terlepas dari risiko. Dalam hal ini terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya risiko pada usaha melon hidroponik diantaranya adalah:
a. Kondisi Cuaca atau Iklim
Kondisi cuaca dan iklim menjadi salah satu faktor munculnya risiko