• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada usaha budidaya ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi penelitian merupakan daerah yang cukup banyak terdapat usaha budidaya ikan hias air tawar dan merupakan sentra produksi ikan hias air tawar untuk Provinsi Jawa Barat. Selain itu, daerah ini mudah daikses oleh peneliti sehingga mempermudah penelitian.

Kegiatan pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan pada bulan Januari – April 2014. Penelitian dilakukan secara berulang-ulang dengan mendatangi lokasi penelitian untuk melihat aktivitas usaha yang dilakukan sekaligus melakukan wawancara dengan pengelola maupun tenaga kerja. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh lebih lengkap dan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Metode Penelitian

Objek penelitian ini adalah tiga usaha budidaya ikan hias air tawar yang dibagi berdasarkan skala usaha. Pembudidaya ikan hias air tawar skala usaha kecil, menengah, dan besar. Hal ini dilakukan dalam rangka mengalisis usaha manakah yang paling efisien dilihat dari struktur biaya dan variabel kunci pada teknis produksi yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan metode

multiple case study. Menurut Yin (2003) case study atau studi kasus merupakan penelitian pada objek tertentu dalam konteks kehidupan nyata (real life), bersifat temporer dan spesifik. Penelitian melibatkan kontak langsung dengan objek penelitian, bersifat detail dan menyeluruh (holistic). Metode inidapat dipilih jika tujuan penelitian adalah untuk membandingkan satu obyek dengan obyek lain (cross-site comparison) sesuai fenomena yang diteliti. Berdasarkan pengertian tersebut maka dengan menggunakan metode multiple case study, diharapkan peneliti bisa menggambarkan secara rinci terkait objek penelitian dan membandingkan antar kasus yang diteliti.

Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah meliputi data primer dan sekunder.

a. Data primer dapat dikumpulkan dengan menggunakan triangulasi

(triangulation), yaitu diperoleh dari wawancara langsung secara mendalam

(deep interview) dengan pengusaha usaha budidaya ikan hias air tawar, pengamatan langsung (obsevation) di lapangan yang bertujuan untuk melihat aktivitas dan keragaan usaha budidaya ikan hias air tawar. Selain itu, pengumpulan informasi juga dibantu dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya (Kuisioner). Data primer pada penelitian mencakup keragaan usaha ikan hias air tawar seperti teknis

budidaya, kapasitas produksi, arus kas penerimaan dan pengeluaran serta informasi lainnya yang berguna untuk menunjang keberhasilan penelitian. b. Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang bersumber

dari literatur-literatur yang relevan. Data sekunder diperoleh dari catatan dan dokumentasi pihak atau instansi terkait, seperti Departemen Pertanian, Badan Pusat Stastistik, Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Bogor. Selain itu, dilakukan juga penelusuran melalui internet, buku-buku yang menujang teori, jurnal ilmiah serta penelitian-penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan yang berhubungan dengan penelitian ini.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Informasi dan data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis terhadap biaya- biaya yang dikeluarkan, penerimaan yang diperoleh, Efisiensi usaha dengan menggunakan rasio penerimaan atas biaya (R/C rasio). Selain itu akan dilakukan perhitungan titik impas (break even point) guna mengetahui nilai dimana usaha tersebut tidak mengalami untung dan juga rugi.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Exel, hasil dari pengolahan data akan disajikan dalam bentuk tabulasi untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang mudah dibaca. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat keragaan usaha ikan hias air tawar dan beberapa hal terkait yang akan diuraikan secara deskriptif, dan bila diperlukan akan menggunakan bantuan gambar atau grafik agar dapat memperjelas uraian.

Komponen Biaya dalam Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar

Peneltian ini menganalisis struktur biaya dari usaha ikan hias. Analisis struktur biaya usaha diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel, Biaya tersebut diidentifikasi berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang jumlahnya relatif tetap dan akan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel adalah biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang dihasilkan.

Biaya tetap pada usaha budidaya ikan hias air tawar terdiri atas biaya penyusutan barang-barang investasi, biaya tenaga kerja, biaya maintanance, biaya bunga pinjaman jika ada, biaya pajak bumi bangunan, pajak kendaraan biaya listrik dan air, dan sebagainya. Biaya variabel terdiri atas biaya pembelian benih ikan hias air tawar, biaya pakan ikan, biaya BBM, biaya obat ikan, dan biaya pembelian alat kemas.

Secara matematis, perhitungan total biaya (total cost) yang merupakan jumlah dari biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC) dapat dirumuskan seperti di bawah ini :

TC = TFC + TVC Keterangan ;

TC = Total Cost

TFC = Total Fixed Cost

Biaya penyusutan alat-alat pertanian diperhitungkan dengan menggunakan

metode garis lurus atau straight line method, perhitungan tersebut dilakukan

dengan cara membagi selisih antara nilai pembelian dengan nilai sisa yang

ditafsirkan dengan lamanya modal dipakai, beban penyusutan aktiva tetap

pertahunnya akan sama sampai akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut.

Perhitungan biaya penyusutan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

Nb = Nilai pembelian, dalam Rp

Ns = Tafsiran nilai sisa, dalam Rp

N = Jangka usia ekonomi, dalam tahun

Analisis Penerimaan

Penerimaan total adalah nilai produk total dalam jangka waktu tertentu. Komponen penerimaan masing-masing usaha budidaya ikan hias air tawar, berbeda-beda tergantung aktivitas usaha yang dilakukan. Pendapatan usaha adalah selisih antara penerimaan usaha dengan biaya usaha per siklus atau per tahun. Secara metematis ditulis sebagai berikut:

Keterangan :

TR = Penerimaan total (Total Revenue), dalam Rp

P = Harga jual produk, dalam Rp

Q = Jumlah output produksi

B = Biaya produksi, dalam Rp

Analisis Efisiensi

Efisiensi suatu usaha sangat tergantung dari penggunaan input yang optimal dan memilih skala usaha yang optimal. Semakin besar suatu skala usaha maka semakin besar pula jumlah penggunaan inputnya, tersebut mengakibatkan biaya total yang dikeluarkan semakin besar. Untuk mengukur tingkat efisiensi biaya dapat dilihat berdasarkan struktur biaya dari masing-masing skala usaha. Dengan menghitung sruktur biaya dari setiap skala, maka kita dapat membandingkan nilai efisiensi dari masing-masing skala. Salah satu cara mengukur efisiensi usaha adalah dengan membandingkan penerimaan untuk setiap biaya yang dikeluarkan atau Revenue andCost Ratio (R/C rasio).

Analisis R/C ratio ini digunakan untuk melihat keuntungan relatif suatu cabang usaha dengan cabang usaha lainnya berdasarkan keuntungan finansial. Dalam analisis R/C rasio dapat diketahui seberapa jauh nilai rupiah yang dipakai dalam kegiatan usaha dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya dan nilai R/C rasio ini tidak memiliki satuan (Soeharjo dan Patong, 1973). Analisis efisiensi digunakan untuk mengetahui berapa besar penerimaan

yang dicapai dari setiap rupiah biaya yang dikeluarkan, Untuk menganalisis R/C Ratio digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

R = Total penerimaan usaha C = Total biaya usaha

Hasil dari perhitungan R/C Ratio dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

1. R/C rasio > 1, menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha akan menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari satu. Dengan kata lain usaha tersebut lebih efisien.

2. R/C rasio < 1, menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil dari satu. Dengan kata lain usaha tersebut tidak efisien.

R/C rasio = 1, menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha akan menghasilkan penerimaan sama dengan satu. Dengan kata lain penerimaan yang diperoleh sama dengan biaya yang dikeluarkan.

Analisis Titik Impas (Break Even Poin)

Pada jangka pendek, hubungan struktur biaya dengan skala usaha dapat dianalisis mengunakan analisis titik impas (Break Even Poin). Skala usaha yang berbeda akan menyebabkan titik BEP yang berbeda, karena struktur biaya yang dihasilkan juga berbeda-beda.

Menurut Nurmalina et al (2009), titik impas (BEP) adalah titik pulang pokok dimana total revenue (TR) = total cost (TC), pada kondisi tersebut perusahaan tidak mengalami untung atau rugi. Jika kondisi suatu perusahaan berada di bawah break even poin, maka perusahaan tersebut masih mengalami kerugian tetapi perusahaan tersebut masih mampu menutupi biaya operasional perusahaan. Tujuan menganalisis BEP adalah :

1. Untuk mengetahui berapa jumlah minimal yang harus diproduksi

agar bisnis tidak rugi.

2. Untuk mengetahui berapa harga terendah yang harus ditetapkan

agar bisnis tidak rugi.

Keterangan :

TFC = Total Fixed Cost

P = Price/unit

TVC = Total Variabel Cost

Rencana hasil perhitungan struktur biaya usaha ikan hias dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini :

Tabel 4 Hasil perhitungan struktur biaya usaha ikan hias air tawar Uraian Skala usaha 1 (n=1) Pembudidaya 1 Skala usaha 2 (n=1) Pembudidaya 2 Skala usaha 3 (n=1) Pembudidaya 3 Nilai (Rp/T) Nilai (Rp/A) Nilai (%) Nilai (Rp) Nilai (Rp/A) Nilai (%) Nilai (Rp/T) Nilai (Rp/A) Nilai (%) Biaya Tetap - Penyusutan - Pajak - Listrik - Gaji Karyawan - Dll Biaya Variabel - Benih - Pakan - Obat Ikan - Pengemasan - Dll Biaya tetap rata-rata Biaya variabel rata-rata

Keterangan :

Skala usaha 1 = Skala usaha kecil (Jumlah akuarium) Skala usaha 2 = Skala usaha menengah (Jumlah akuarium) Skala usaha 3 = Skala usaha besar (Jumlah akuarium)

Nilai Rp/T = Penerimaan per tahun pada tiap pembudidaya Nilai Rp/A = Biaya rata-rata yang dikeluarkan per akuarium Nilai % = Persentasi biaya masing-masing terhadap nilai total

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN USAHA

Dokumen terkait