• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUMPULREJO 2 TAHUN AJARAN 2 016/2017”

G. Metode Penelitian

1. Rancangan penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Menurut Suyadi (2013:38) PTK secara harfiah berasal dari bahasa inggris yaitu classroom action research, yang artinya penelitian tindakan yang dilakukan di kelas. PTK adalah perencanaan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Menurut Basrowi & Suwandi (2008:25) penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya yang dilakukan guru dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki (meningkatkan) mutu pembelajaran dikelas. Jadi secara singkat PTK merupakan penelitian yang dilakukan di kelas yang bertujuan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang telah ada.

Adapun karakteristik dari PTK yaitu:

a. Mahasiswa seolah-olah menjadi guru yang peka terhadap permasalahan

12

b. Adanya refleksi (pengumpulan datanya dilakukan dengan berefleksi diri). Dalam refleksi ini guruharus jujur terhadap diri sendiri untuk

mengakui kelemahan dan kekurangan kemampuannya dalam

melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar.

c. PTK biasannya dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus perhatiannya adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melalui interaksi. Yang dimaksud kelas disini tidak terbatas pada ruang tertutup saja, melainkan juga bisa dilakukan di tempat terbuka.

d. PTK bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dengan tiada henti (Suyadi, 2013: 41-44).

2. Lokasi, waktu, dan subjek penelitian

a. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Ma’arif Kumpulrejo 2, yang beralamat di Dusun Ngronggo, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah. Dengan mata pelajaran IPA dengan materi pokok lingkungan kelas III B semester 1.

MI Ma’arif Kumpulrejo 2 memiliki gedung sekolah yang terbilang baik dan sudah memenuhi standar dalam proses belajar mengajar sekaligus sebagai tempat pelaksanaan penelitian, selain itu letak yang sangat strategis dan mudah untuk dijangkau seluruh masyarakat Kumpulrejo dan sekitarnya.

13

b. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, mulai bulan November 2016 hingga Maret 2017. Jadwal sementara adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jadwal waktu penelitian

No Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

1. 08 November 2016 Permintaan izin penelitian dan observasi

di MI Ma’arif Kumpulrejo 2

2. 14 November 2016 Pelaksanaan observasi lanjutan di MI

Ma’arif Kumpulrejo (pra siklus)

3. 19 November 2016 Pelaksanaan siklus 1

4. 26 November 2016 Pelaksanaan siklus II

5. 27 November – Selesai Penyusunan laporan penelitian skripsi c. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III B MI Ma’arif Kumpulrejo 2. dengan jumlah siswa 28 anak dengan 13 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Pada dasarnya mereka berasal dari keluarga yang berekonomi menengah kebawah. Pada umumnya mereka termasuk siswa-siswa yang ceria dan bersemangat dalam belajar, namun dalam proses pembelajaran masih kurang memiliki rasa ingin tahu serta berada dilingkungan yang kurang mendukung untuk menggunakan startegi yang berpusat pada siswa, karena tidak adanya sarana prasarana yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran.

14

3. Langkah-langkah penelitian

Menurut Arikunto (2008:16) ada beberapa ahli yang

mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Gambar 1.1 Model tahapan dalam PTK (Arikunto, 2006: 16)

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Langkah pertama dalam PTK yaitu melakukan perencanaan dengan matang. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang penggunaan strategi ekspositori untuk meningkatkan hasil belajar materi lingkungan. Peneliti mengarahkan siswa untuk menyimak pemaparan guru, melakukan, mengamati dan berusaha menemukan sendiri pengetahuan yang ada dengan bimbingan dari guru.

SIKLUS I Perencanaan Refleksi Pelaksanaa Pengamata n Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan

?

15 b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Dalam pelaksanaan tindakan ini merupakan implementasi (penerapan isi rancangan) yaitu mengenakan tindakan di kelas. Jadi perlu diingat bahwa guru harus berusaha mentaati apa yang telah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus tetap berlaku wajar dan tidak dibuat-buat ( Arikunto, 2006: 17).

c. Pengamatan (Observing)

Observasi (pengamatan) yaitu: alat untuk memotret tinggi atau besarnya efek tindakan dalam mencapai sasaran. Pada tahap ini, peneliti

harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara

mengumpulkannya, dan alat atau instrument pengumpulan data misalnya: angket, wawancara, tes, dan sebagainnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali sesuatu yang telah dilakukan. Refleksi sering disebut juga dengan istilah memantul, maksudnya memantulkan pengalamannya kembali ke layar kaca sehingga tampak jelas baik kelemahan maupun kelebihannya.

e. Siklus-siklus dalam PTK

Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai perencanaan,persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Jadi satu siklus

16

adalah kegiatan penelitian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Suyadi, 2013: 56).

4. Instrumen penelitian

Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah:

a. Lembar pengamatan/blangko pengamatan, digunakan untuk

mengamati secara langsung kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

b. Tes/evaluasi teks/soal, digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA, terkait materi lingkungan.

c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran

kegiatan dalam proses pembelajaran melalui strategi pembelajaran ekspositori. Dokumentasi juga digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa kamera.

5. Teknik pengumpulan data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui: a. Observasi

Observasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan, karena observasi digunakanm untuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana

17

yang telah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan (Basrowi & Suwandi, 2008: 27).

Observasi juga digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran yang dimana peneliti melakukan pengamatan perhatian siswa, tanggapan siswa,

dan keaktifan siswa ketika mengikuti kegiatan belajar

mengajar.Observasi atau pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dalam kelas baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. Tes

Menurut Arifin (1990:22) menjelaskan tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan (dijawab) oleh siswa.

Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes formatif yang berupa tes tertulis yang berkaitan dengan materi ajar. Tes ini akan diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 85% dari target pembelajaran.

18

Dokumentasi adalah gambaran untuk mengumpulkan data dari hasil pembelajaran sebelum maupaun sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas, keadaan guru, keadaan siswa yang berupa catatan, transkip nilai, dokumen hasil kerja siswa, foto maupun dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa dan implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar yang dilakukan di MI Ma’arif Kumpulrejo 2.

6. Analisis data

Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Penentuan model analisis yang dipilih harus benar-benar sesuai dengan jenis data yang diperoleh. Data kuantitatif dapat dianalisis secara diskriptif (persentase, mean, median, mode, simpangan baku, frekuensi, tabel, grafik, chat, dan lain-lain). Untuk menentukan

kesimpulan akhir dari ฀฀฀฀analisis data kuantitatif, maka dapat

menggunakan penghitungan statistik atau presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

NP = R X 100% SM Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari atau diharapkan

R : Skor mentah yang diperoleh siswa

19

100 : Bilangan tetap (Purwanto, 1994: 102)

Dokumen terkait