• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN

1. Jarang sekali kita lihat bila seorang pembina akan memberikan pembelajaran dalam bentuk keterampilan kepada peserta didik memuat suatu rencana yang tersusun dengan jelas. Bila kita lihat di sekolah rencana tersusun dengan baik mulai dari kurikulum, dikembangkan menjadi silabus dan RPP (rencana persiapan pembelajaran).

2. Begitu juga rencana latihan yang dibuat oleh seorang pembina secara menyeluruh baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dibuat menjadi kegiatan latihan perminggu. Kegiatan latihan perminggu yang diberikan tersebut harus jelas kompetensi apa yang akan dicapai oleh peserta didik. Bila kompetensi yang akan diberikan jelas, maka perkembangan dan kemampuan peserta didik dapat di ukur.

3. Kegiatan mingguan yang sudah direncanakan menjadi suatu kegiatan yang terukur, apabila sasarannya belum tercapai maka para pembina dapat melakukan suatu perbaikan dengan melakukan suatu

research (penelitian). Penelitian yang tepat untuk melakukan perbaikan latihan dapat menggunakan metode penelitian Tindakan Kelas (PTK),

II. MATERI POKOK

1. APA ITU PTK

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan di mana kegiatan dan atau tindakan perbaikan sesuatu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya digarap secara sistematik sehingga validitas dan reliabilitasnya mencapai tingkatan riset. PTK juga merupakan proses yang mencakup siklus aksi, yang mendasarkan pada refleksi (reflect); perencanaan (plan); pelaksanaan (Act); dan pengamatan (observe) atas aksi sebelumnya dan situasi sekarang.

2. Tujuan PTK

Tujuan utama dari PTK adalah untuk menyelesaikan suatu masalah yang telah berlangsung lama dan diketahui oleh peneliti bahwa itu adalah suatu masalah yang harus diselesaikan. Pelaksana PTK idealnya adalah pembina yang mengetahui dengan benar masalah yang telah berlangsung selama ini. Oleh karena itu, pembina bertindak sebagai dokter yang akan mengobati suatu penyakit kronis melalui resep yang paling handal menurut mereka,

a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.

b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar

pembelajaran bermutu.

d. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan pendidik dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi peserta didik dan kelas yang diajarnya. e. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh pendidik demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.

f. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif pendidik.

g. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

3. Manfaat PTK

a) Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan bagi pembina dan pembantu pembina di gugus depan.

b) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah BAHAN KURSUS : 3.4.

di kalangan pemina dan pembantu pembina. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme para pembina.

c) Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pembina dari gugus-gugus yang ada dalam satu ranting atau antar ranting untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam rangka meningkatkan mutu latihan.

d) Dapat mendorong terwujudnya proses latihan yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan peserta didik karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan d a l a m l a t i h a n d e m i k i a n b e r v a r i a s i d a n d i p i l i h s e c a r a s u n g g u h - s u n g g u h . 4. Siklus Pelaksanaan PTK

Salah satu cara melakukan suatu penelitian PTK adalah adanya siklus. Menurut Kemmis dan MC Tanggart siklus terdiri dari empat komponen, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Dalam penelitian PTK keempat komponen dalam siklus tersebut harus dilalui. Penelitian AR ini minimal dilakukan dua siklus, bila siklus pertama selesai dilakukan dan hasilnya baik, dan dilanjutkan dengan siklus kedua jika hasilnya juga baik maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa hasil pebelitian tersebut benar-benar baik. Sebaliknya bila siklus pertama hasilnya baik, dan kedua hasilnya jelek maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa hasil penelitian pada siklus dapat dikatakan kebetulan saja.

Siklus dari penelitian PTK dapat dilihat pada gambar di bawah ini;

Pencapaian siklus dalam pelaksanaan PTK dapat dijelaskan sebagai berikut; a. Perencanaan

Perencanaan padasiklus pertama tidak lain adalah hipotesis dari tindakan patihan yang dilakukan sebelumnya. Perencanaan merupakan variabel bebas dari penelitian AR. Perencanaan penelitian pada siklus kedua belum dapat ditentukan karena harus dibuat berdasarkan hasil siklus tahap pertama.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah uraian tentang implementasi perencanaan yang dilakukan, dan masih berbicara tentang variabel bebas. Jika perencanaan dapat dilakukan dengan baik minimal selam dua siklus, pelaksanaan hanya akan berisi "Seluruh perencanaan dapat dilaksanaan dengan baik". c. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti memulai memaparkan perubahan-perubahan yang erjadi pada variabel terikat, yaitu bariablel yang akan ditingkatkan melalui penelitian AR. Seluruh hasil pengukuran menggunakan instrumen, dsajikan datanya dibagian pengamatan ini. Dalam penelitian ini instrumen dapat berupa dilakukan dalam bentuk tes, semua datanya disajikan disini. Tampilan yang khas di bagian Pengamatan ini adalah tabel,diagram, dan grafik; tetapi uraian naratif juga

40

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Golongan Penegak

ada, yaitu untuk menyajikan hasil wawancara atau cacatan lapangan. d. Refleksi

Pada siklus refleksi akan terlihat hasil yang dicapai dari kegiatan yang kakak lakukan, apakah sesuai dengan hipotesis yang kakak buat di atas atau tidak. Penelitian yang kakak lakukan tersebut berhasil atau gagal perlu dibahas lebih lanjut yaitu untuk mengetahui apakah benar penyebabnya adalah efek tindakan yang kakak berikan. Jika benar berarti hipotesis-tindakan yang kakak buat benar. Tetapi kakak harus jeli, belum tentu keberhasilan itu disebakan oleh hipotesis-tindakan. Sebagai contoh; bila kakak mengunakan satu metode A , setelah berlangsung satu siklus ternyata pemahaman peserta didik tidak meningkat. Kemudian pada siklus kedua hasilnya baik. Apakah peningkatan hasil siklus kedua merupakan hasil hipotesis penelitian? Boleh jadi bukan, boleh jadi iya. Sebaiknya kakak dapat melanjutkan pada siklus berikutnya, sampai kakak mendapatkan jawaban yang tepat menurut kakak.

Terutama kegagalan yang terjadi itu juga harus dibahas secara sungguh-sungguh, sama dengan hasil yang diperoleh baik. Langkah-langkahnya sama dengan pada awal siklus pertama; mendekskripsikan masalah secara rinci; menemukan akar masalah, bertanya mengapa dan mengapa, dan mencari alternatif tindakan. Ingat bahwa siklus pertama sebanarnya adalah satu penelitian. Pada siklus kedua Anda melakuan satu penelitian lagi. Tujuan utama refleksi adalah mencari alternatif tindakan untuk diterapkan pada siklus berikutnya. Sebaiknya kakak tidak mengganti tindakan melainkan melengkapi atau memodifikasi tindakan yang sudah direcanakan. e. Pergantian Siklus

Pergantian dari satu siklus kesiklus berikutnya dilakukan berdasarkan refleksi terhadap hasil siklus sebelumnya. Analoginya, seorang dokter memberikan resep baru berdasarkan hasil penilaian terhadap resep yang diberikan sebelumnya. Tindakan pada siklus ini berbeda dengan siklus sebelumnya, bila sama berarti hanya dalam bentuk penguangan dan merupakan bagian dar siklus sebelumnya.

Pergantian siklus dapat dilakukan berdasarkan jumlah pertemuan dalam latihan, misalnya setelah 2 atau 3 kali pertemuan baru dilaksanakan siklus berikutnya.

5. Prosedur Pelaksanaan PTK

a. Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK. b. Melasanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas. Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya. c. Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran.

d. Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. Inilah laporan PTK.

6. Format Proposal PTK

A. JUDUL PENELITIAN

masalah yang akan diteliti dan tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan atau sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi

B. PENDAHULUAN

Penelitian dilakukan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran atau latihan dalam bidang kepramukaan:

1) Latar belakang masalah secara jelas dan sistematis, yang meliputi: (a) Uraian tentang kedudukan materi latihan dari perencanaan jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek; (b) Gambaran umum dari materi latihan, sesuai dengan rencana yang sudah disusun (c) Metode pembelajaran yang digunakan saat latihan.

2) Masalah yang dihadapi ditinjau dari hasil belajar yang dicapai mahasiswa

C. PERUMUSAN MASALAH

Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk suatu rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif yang diantisipasi.

Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan sebuah masalah yang nyata terjadi selama latihan, penting dan mendesak untuk dipecahkan. Setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab dari masalah tersebut.

D. CARA PEMECAHAN MASALAH

Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus). Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik.

E. TINJAUAN PUSTAKA

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Pada bagian akhir dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi.

F. TUJUAN PENELITIAN

Kemukakan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai dengan mendasarkan pada permasalahan yang dikemukakan. Tujuan umum dan khusus diuraikan dengan jelas, sehingga tampak keberhasilannya.

G. KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pelatihan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi peserta didik, pembina, maupun para pelatih. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

H. METODE PENELITIAN

Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian dengan menguraikan tingkat keberhasilan yang dicapai dalam satu siklus sebelum pindah ke siklus lainnya. Jumlah siklus disyaratkan minimal dua siklus.

I. JADWAL PENELITIAN

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart.

J. PERSONALIA PENELITIAN

Personalia penelitian diarapkan dapat melibatkan pembantu pembina yang ada digugus depan. Lampiran-lampiran

Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.

42

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan Golongan Penegak

7. Format Pelaporan PTK SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DATAR ISI

DAFTAR TABEL (kalau ada) DAFTAR GAMBAR (kalau ada) DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Pemecahan Masalah D. Tujuan Penelitian

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR