• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II URAIAN TEORIS

3.2 Metode Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah dibutuhkan sebuah metodelogi. Ada dua pendekatan penelitian yang populer, yaitu pendekatan kuantitatif (quantitative research) dan pendekatan kualitatif (qualitatif reaserch). Kedua penelitian tersebut meruapakan dua pendekatan yang berbeda meski saling melengkapi satu sama lain karena kedua jenis penelitian tersebut membangun jenis yang berbeda dari pengetahuan yang berguna dibidang ilmu-ilmu sosial dan pendidikan. Area masalah yang dikaji akan menentukan tipe pendekatan penelitian yang dilakukan. Pengetahuan peneliti mengenai dua tipe penelitian itu akan membantu menyeleksi secara akurat proses penelitian. (Sudarman Danim: 2002). Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tersusun secara sistematis antara bagian-bagian, fenomena serta hubungan yang terdapat dalam objek penelitian.

Penelitian kuantitatif memiliki karakteristik: Tabel 3

No. Penelitian kuantitatif 1 Ilmu – ilmu keras

2 Fokus “ringkas” dan semit 3 Reduksioniktif

4 Objektif

5 Penalaran logis dan dedukatif

6 Basis pengetahuan : hubungan sebab akibat 7 Menguji teori

9 Instrumen

10 Elemen dasar analisis : angka 11 Analisis statistik atas data 12 Generalisasi

Sumber : sudarman danim (2002)

Pada tabel 3 diatas, penelitian kuantitatif diancangkan untuk memproduk ilmu pengetahuan “keras” (hard science) yang berbasis pada “kekuatan” objektivitas dan kontrol. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific inquiry), yang muncul dari cabang filsafat yang disebut positivisme logikal (logical posotivism), yang beroperasi dengan aturan-aturan ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, aksioma, dan prediksi ( watson, 1981). Peneliti kuantitatif berpendirian bahwa “ kebenaran” (truth) adalah absolut, sedangkan realitas bersifat tunggal (singke reality). Peneliti dibidang ilmu sosial dan pendidikan harus mendefenisikan variabel penelitian dan melakukan analisis atas dasar yang diperoleh dengan cara pengukuran yang sangat hati-hati.

Penelitian bermuara pada penemuan kebenaran dalam tatanan untuk menemukan kebenaran itu, peneliti harus tampil objektif sepenuhnya. Nilai-nilai, perasaan-perasaan, pribadi tidak dapat digamitkan dalam pengukuran realitas. Peneliti kuantitatif percaya bahwa temuan atas perilaku manusia adalah objektif bertujuan dan dapat diukur. Ketika melakukan penelitian, orientasi kerja peneliti adalah mengembangkan instrumen , mengumpulkan data, melakukan pengukuran atas perilaku dan menganalisis temuan-temuan, menarik kesimpulan, merumuskan, generalisasi dan sebagainya.

Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasi sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, sempit, reduksionistik. Reduksionistik melibatkan pembedahan atas keseluruhan menjadi baigan-bagian, yang bagian-bagian tersebut dapat diuji secara kuantitaif. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain penelitan kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektifitas itu

diperoleh, anatara lain melalui pengunaan instrumen yang telah diuji validitas dan relabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu, penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah dan teknik ilmiah yang sesungguhnya.

Penelitian kuantitatif dilaksanakan dengan menerapkan kontrol yang ketat atas dasar teori, kerangka berfikir, instrumen, teknik analisis penarikan kesimpulan, penyusunan rekomendasi dan lain-lain. Investigator atau peneliti menggunakan kontrol untuk mengidentivikasi dan membatasi masalah (identification and limit the problem) yang akan diteliti dan berusaha membatasi efek-efek ekstra atau ekstra dari luar variabel yang tidak di kaji. Penerapan berbagai manipulasi atau perlakuan misalnya melalui sebuah eksperimen, merupakan salah satu contoh untuk menentukan adanya efek-efek tertentu. Penelitian ini menggunakan instrumen atau alat-alat pengumpul data uang akan menghasilkan ata numerikal. Analisis statistik data yang diperoleh dilaksanakan untuk mereduksi dan mengoragisaikan data, menemtuikan signifikasi hubungan (significant relationship), dan mengidetifikasikan perbedaan antar kelompok. Kontrol, instrumen dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian dengan refleksi akurat atas realita (accurate reflection of reality). Dengan demikian, temuan atau hasil-hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada situasi populasi. Generalisasi merupakan aplikasi atas kecenderungan-kecenderungan atau tendengsi umum yang diidentifikasi melalui sampel studi terhadap populasi tempat diambilnya subjek studi tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat mengembangkan dengan menggunakan model yang matematis dengan teori-teori atau adanya hipotesis yang berkaitan dengan suatu kejadian atau fenomena yang terjadi. Oleh sebab itu, dalam melakukan penelitian kuantitatif perlu adanya hubungan antara pengamatan secara empiris. Dengan menggunakan cara riset ke lapangan/ observasi dan menuangkan secara matematis dalam bentuk angka dari hubungan-hubungan kualitatif yang ada. Metode ini pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu peneilitan eksprimental yang dapat dipilih menjadi eksperimen yang dapat dipilih menjadi eksperimen kuasi, subjek, tunggal dan sebagainya. Yang kedua adalah penelitian

non-ekprimental yang berupa penelitian deskriptif, historis dan ex-post facto, dan sebagainya.

Dalam melakukan penelitian kuantitatif diperlukan data statistik melalui perhitungan ilmiah yang dihasilkan atau didapat dari populasi sampel dan dilakukan pengujian terhadap normalisasi data. Populasi adalah sebuah wilayah yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi ditetapkan oleh peneliti untuk diperlajari dan dijadikan sampel. Populasi bukan hanya manusia, namun bisaberupa objek atau benda-benda alam lainnya.

Format Penelitian Kuantitatif Gambar 1

Sumber : Burahman Mungin (2005)

Dari banyaknya metode penelitian kualitatif yang ada, peneliti memilih untuk menggunakan metode penelitian korelasional. Metode korelasional meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan metode ini adalah kemampuan memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat ( Kriyanto, 2006 : 62). Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi disebut metode korelasional. Perbedaan utama metode korelasional dengan metode lainnya adalah adanya usaha untuk menafsir

Eksplanasi Deskriptif Survei/Pemasaran Studi Kasus Eksperimen Survei Dilihat dari pendekatan penelitian Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

hubungan dan bukan hanya sekedar deskripsi (Umar, 2002: 45). Peneliti dapat mengetahui berapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat serta besarnya hubungan yang terjadi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional kuantitaif. Metode tersebut digunakan untuk meneliti pengaruh Komunikasi Lintas Budaya Terhadap Kunjungan Wisatawan Internasional di Bukit Lawang. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara variabel yang ada.

3.3 Populasi dan Sampel

Dokumen terkait