• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penentuan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas (independen), terdiri dari :

1) Teknologi Informasi

Dalam penelitian Ajeng Nurpriandyni, Titiek Suwarti (2010) berpendapat bahwa teknologi informasi memiliki peran signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. secara teknis, teknologi informasi sebagai perpaduan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi.

Teknologi Informasi (X₁) diukur melalui :

a. Memanfaatkan teknologi informasi unruk menjalankan tugas b. Menggunakan teknologi informasi secara efektif dan efisien c. Memahami komputer dengan baik

d. Mengoperasikan/menjalankan komputer dengan cepat dan tepat e. Menyimpan dan mengkomunikasikan data dengan baik

2) Literasi Informasi

Dalam penelitian Joner Hasugian (2008) berpendapat bahwa literasi informasi secara sederhana adalah kemampuan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif. Hakekat dari literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menelusur, menganalisis, dan memanfaatkan informasi.

Literasi informasi (X₂) diukur melalui :

a. Mampu menentukan sifat dan cakupan informasi yang dibutuhkan b. Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien c. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya secara kritis

d. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan tugas e. Memanfaatkan informasi secara efektif dan efisien 3) Motivasi Kerja

Dalam penelitian Mamik (2010) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang membuat seseorang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu dengan kemungkinan terpenuhinya tujuan atau kebutuhan pribadi dalam bekerja.

Motivasi Kerja (X₃) diukur melalui :

a. Keinginan bekerja sesuai standar waktu maupun standar kualitas b. Perasaan senang dalam bekerja

c. Merasa berharga ketika mengerjakan suatu pekerjaan

d. Kemauan bekerja keras untuk memperoleh hasil yang maksimal e. Lingkungan kerja yang nyaman

2. Variabel terikat (dependen), terdiri dari : 1) Kinerja karyawan

Dalam penelitian A. Soegihartono (2012) berpendapat bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai seseorang dengan tugas dan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang dihubungkan dengan standar kinerja tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja.Secara kualitas dan kuantitas kerja sebagai ukuran dalam pelaksanaan kinerja.

Kinerja karyawan (Y) diukur melalui : a. Mampu menyelesaikan setiap pekerjaan

c. Bekerja secara cermat (tidak melakukan kesalahan) d. Mampu bekerja sama dengan karyawan

e. Hadir tepat waktu

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

Sugiyono (2010:115) mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang ada di perusahaan tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang.

Teknik sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive random sampling.Adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yang memiliki kriteria tertentu untuk dijadikan responden. Teknik dari pengambilan sampel tersebut diterapkan kepada karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang yang memiliki kriteria yakni karyawan tetap yang bekerja dengan menggunakan teknologi informasi (komputer).

Metode umum yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah metode Slovin. Rumus (Umar 2005:78):

2 ) ( 1 N e N n = = Keterangan : n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi (1000)

e = Batas kesalahan maksimal yang ditolerir dalam sampel (10%) maka, 91 11 1000 10 1 1000 ) 01 , 0 ( 1000 1 1000 ) 1 , 0 ( 1000 1 1000 2 = = = = = = = = n

Dari perhitungan diatas, diperoleh sampel sebanyak 91 responden. Teknik pengambila sampel tersebut diterapkan kepada 91 karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Semarang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analsis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode penelitian kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian. Analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010:13). Digunakan skala Likert sebagai skala pengukuran dengan diberi skor sebagai berikut :

1. Sangat setuju diberi skor = 5

2. Setuju diberi skor = 4

3. Ragu-ragu diberi skor = 3

4. Tidak setuju diberi skor = 2 5. Sangat tidak setuju diberi skor = 1 b. Metode penelitian kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive.

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner. Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut (Ghozali, 2005). Untuk mengukur validitas dilakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel, dapat ditetapkan kriteria statistik berikut ini :

1. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka tidak valid.

3. Jika r hitung > r tabel tapi bertanda negatif, maka Ho akan tetap ditolak dan H1 diterima.

3.6.2 Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:47). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS. Batas kritis nilai Cronbach Alpha untuk mengindikasikan kuisioner reliabel adalah 0,70. Dengan koefisien Cronbach Alpha > 0,70 dapat menjadi indikator bahwa kuisioner tersebut reliabel.

3.7 Statistik Deskriptif

Data pada penelitian ini menggunakan alat statistik deskriptif yang bertujuan untuk memberi gambaran mengenai kondisi demografi para responden (jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja, jabatan). Deskripsi mengenai

variabel-variabel penelitian (teknologi informasi, literasi informasi, motivasi kerja dan kinerja). Disajikan skor rata-rata setiap jawaban pertanyaan dan distribusi secara keseluruhan pada masing-masing variabel. Jawaban responden memiliki nilai minimal 1 dan maksimal 5. Kategori jawaban terdiri dari lima yaitu apabila skor rata-rata jawaban mendekati 1 maka dikategorikan sangat rendah, skor rata-rata jawaban mendekati 2 dikategorikan rendah, skor rata-rata jawaban mendekati 3 dikategorikan cukup, skor rata-rata jawaban mendekati 4 dikategorikan tinggi dan skor rata-rata jawaban mendekati 5 dikategorikan sangat tinggi.

3.8 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua buah atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2010:277). Bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hubungan antar variabel dilakukan tahap regresi dengan rumus :

Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

Y : Kinerja Karyawan

a : Konstanta

b1, b2, dan b3 : Koefisien Regresi

X1 : Teknologi Informasi

X2 : Literasi Informasi

X3 : Motivasi Kerja

3.9 Uji Asumsi Klasik

Alat analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini mencakup Uji Normalitas, Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Autokorelasi.

3.9.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011:160).

3.9.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011:105).

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah di prediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized (Ghozali, 2011:139).

3.9.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2011:110).

3.10 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R square) untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dan proporsi dari variabel terikat yang diterangkan oleh variasi dari variabel-variabel bebasnya. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), berarti sumbangan dari variabel terikat semakin besar. Sebaliknya jika R2 semakin kecil berarti semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikat tersebut. Besarnya koefisien determinasi berada antara 1 atau 0 ≤ R2 ≤ 1.

3.11 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.11.1 Uji partial (Uji T)

Uji T pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2002:44). Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan t hitung denagan t tabel. Besar t tabel pada α = 5%. Kriteria pengujian apabila t hitung > t tabel, maka hipotesis diterima dan ada pengaruh secara signifikan kearah positif antara dua variabel yang telah diuji. Dan apabila t hitung < t tabel berarti hipotesis ditolak. Tidak ada pengaruh secara signifikan diantara dua variabel yang diuji. Penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

1. Perumusan Hipotesis

H01 : Teknologi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ha1 : Teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

H02 : Literasi informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ha2 : Literasi informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. H03 : Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Ha3 : Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ho : diterima bila sig. > α = 0,05 Ho : ditolak bila sig. ≤ α = 0,05 3.11.2 Uji F

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara bersama dengan α = 0,05 dan penerimaan hipotesis maupun penolakan hipotesis, cara yang digunakan adalah :

a. Perumusan hipotesis

H04 : Teknologi Informasi, Literasi Informasi, dan Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara simultan.

Ha4 : Teknologi Informasi, Literasi Informasi, dan Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan secara simultan.

b. Mencari F hitung (batasan F hitung) Ho : diterima bila sig. > α = 0,05 Ho : ditolak bila sig. ≤ α = 0,05

BAB IV

Dokumen terkait